Anda di halaman 1dari 25

REFERAT

DEMAM BERDARAH DENGUE


PEMBIMBING:
dr. Afaf Susilawati, Sp.A.
DISUSUN OEH:
Fitrisia Ra!"a
#$#.#%.&#'
(EPANITERAAN (INI( IMU (ESEHATAN ANA(
RUMAH SA(IT UMUM DAERAH (O)A
FA(UTAS (EDO(TERAN UNI*ERSITAS TRISA(TI
PERIODE &$ )ANUARI + ,, MARET ,#&-
0
PENDAHUUAN
Dengue disebabkan oleh flavivirus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk
Aedes. Hal ini bisa disebabkan oleh satu dari empat serotipe yang tersebar di daerah
tropis. Kira-kira 50-100 juta kasus demam dengue dan beberapa ratus ribu kasus
demam berdarah dengue terjadi setiap tahunnya. asa inkubasinya terjadi sekitar !-
15 hari "biasanya #-10 hari$. Ketika virus mun%ul di tengah-tengah populasi yang
mudah terkena& biasanya oleh para 'isata'an& serangan epidemik biasanya sampai
50-#0(. )enularan terjadi di *e+as bagian selatan dan dekat garis perbatasan
eksiko& Amerika ,erikat& pada tahun 1-./ dan 1---. 0pidemik yang %ukup berat
dari D1D "serotipe !$ terjadi sekitar 20 tahun di Afrika *imur& ,ri 3anka dan Amerika
3atin.
1
Demam dengue adalah penyakit yang terutama terdapat pada anak dan remaja
atau orang de'asa dengan tanda-tanda klinis berupa demam bifasik& sakit kepala yang
hebat& nyeri otot dan4atau nyeri sendi& gangguan rasa menge%ap& nyeri pada
pergerakan bola mata yang disertai leukopenia& trombositopenia ringan&
limfadenopati& dan petekie spontan& dengan atau tanpa ruam. Demam 1erdarah
Dengue "D1D$ adalah penyakit yang terdapat pada anak dan de'asa dengan gejala
utama demam& nyeri otot dan sendi& yang biasanya memburuk setelah 2 hari pertama&
sedangkan ,indrom renjatan dengue adalah penyakit D1D yang disertai renjatan.
2
1
PEMBAHASAN
I. ETIOOGI
)enyakit Demam 1erdarah Dengue "D1D$ adalah penyakit menular
berbahaya yang disebabkan oleh virus& menyebabkan gangguan pada pembuluh darah
kapiler dan sistem pembekuan darah sehingga mengakibatkan perdarahan sehingga
dapat menimbulkan kematian.
)enyakit Demam 1erdarah Dengue ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan
nyamuk Aedes albopictus. 5irus Dengue termasuk genus Flavivirus dan famili
Flaviviridae. Flavivirus merupakan virus dengan diameter !0 nm yang terdiri dari
asam ribonukleat rantai tunggal dengan berat molekul 6+10/.
!
*erdapat 6 serotipe yaitu D07 1& D07 2& D07 ! dan D07 6. Keempat
serotipe virus ini terdapat di 8ndonesia dan dilaporkan bah'a serotipe virus D07 !
sering menimbulkan 'abah& sedangkan penyebab 'abah yang dominan di *hailand
adalah virus D07 2. *erdapat reaksi silang antara serotipe dengue dengan Flavivirus
lainnya seperti yellow fever, Japanese encephalitis, dan West Nile Virus.
!
Dalam laboratorium& virus dengue dapat bereplikasi pada he'an mamalia
seperti tikus& kelin%i& anjing& kelela'ar& dan primata. ,urvei epidemiologi pada he'an
ternak menyatakan didapatkan antibodi terhadap virus dengue pada he'an kuda& babi&
dan sapi. )enelitian pada arthropoda menunjukan virus dengue dapat bereplikasi pada
nyamuk genus Aedes (stegomya dan !o"orhynchites.
!
II. EPIDEMIOOGI
Fre#uensi
Diperkirakan penduduk di 110 negara tropis dan subtropis di seluruh dunia
berisiko terinfeksi dengue. ,etiap tahun& sekitar 50-100 juta orang terinfeksi dengan
demam berdarah dan 250.000 individu memiliki resiko tinggi terkena demam
berdarah dengue. ,etiap tahun& sekitar 500.000 orang dira'at di rumah sakit& dan
26.000 mengalami kematian yang disebabkan dengue di seluruh dunia.
6
Demam berdarah dengue tersebar di'ilayah Asia *enggara& )asifik 1arat dan
Karibia. 8ndonesia merupakan 'ilayah endemis dengan sebaran diseluruh 'ilayah
2
tanah air. 8nsiden D1D di 8ndonesia antara / hingga 15 per 100.000 penduduk "1-.-
hingga 1--5$9 dan pernah meningkat tajam saat kejadian luar biasa hingga !5 per
100.000 penduduk pada tahun 1--.& sedangkan mortalitas D1D %enderung menurun
hingga men%apai 2( pada tahun 1---. )enularan infeksi virus dengue terjadi melalui
ve%tor nyamuk aedes "terutama A. Aegypti dan A. albopictus. )eningkatan kasus
setiap tahunnya berkaitan dengan sanitasi lingkungan dengan tersedianya tempat
perindukan bagi nyamuk betina yaitu bejana yang berisi air jernih seperti bak mandi&
kaleng bekas& dan tempat penampungan air lainnya.
6
1eberapa faktor diketahui berkaitan dengan peningkatan transmisi biakan
virus dengue yaitu:
1$ 5ektor: perkembangbiakan vektor& kebiasaan menggigit& kepadatan vektor
lingkungan& transportasi vektor dari satu tempat ke tempat lainnya9
2$ )ejamu: terdapatnya penderita di lingkungan keluarga& mobilisasi dan paparan
terhadap nyamuk& usia& dan jenis kelamin9
!$ 3ingkungan: %urah hujan& suhu& sanitasi& dan kepadatan penduduk.
!
III. PATOGENESIS
)atogenesis terjadinya demam berdarah dengue hingga saat ini masih
diperdebatkan. 1erdasarkan data yang ada& terdapat bukti yang kuat bah'a
mekanisme imunopatologis berperan dalam terjadinya demam berdarah dengue dan
sindrom renjatan dengue.
!
;espon imun yang diketahui berperan dalam patogenesis D1D adalah:
a$ ;espons humoral berupa pembentukan antibodi yang berperan dalam proses
netralisasi virus& sitolisis yang dimediasi komplemen dan sitotoksisitas yang dimediasi
antibodi. Antibodi terhadap virus dengue berperan dalam memper%epat replikasi virus
pada monosit atau makrofag. Hipotesis ini disebut antibody dependent enhancement
"AD0$9
b$ 3imfosit *& baik *-helper "<D6$ dan *-sitotoksik "<D.$ berperan dalam
respon imun seluler terhadap virus dengue. Diferensiasi *-helper yaitu *H1 akan
memproduksi interferon gamma& 83-2 dan limfokin& sedangkan *H2 memproduksi
83-6& 83-5& 83-/ dan 83-109
%$ onosit dan makrofag berperan dalam fagositosis virus dengan opsonisasi
antibodi. 7amun proses fagositosis ini menyebabkan peningkatan replikasi virus dan
sekresi sitokin oleh makrofag9
3
d$ ,elain itu aktivasi komplemen oleh kompleks imun menyebabkan
terbentuknya <!a dan <5a.
!
Halstead pada tahun 1-#! mengajukan hipotesis secondary heterologous
infection yang menyatakan bah'a D1D terjadi bila seseorang terinfeksi ulang virus
dengue dengan tipe yang berbeda. ;e-infeksi menyebabkan reaksi amnestik antibodi
sehingga mengakibatkan konsentrasi kompleks imun yang tinggi.
Kurane dan 0nnis pada tahun 1--6 merangkum pendapat Halstead dan peneliti
lain9 menyatakan bah'a infeksi virus dengue menyebabkan aktivasi makrofag yang
memfagositosis kompleks virus-antibodi non netralisasi sehingga virus bereplikasi di
makrofag. *erjadinya infeksi makrofag oleh virus dengue menyebabkan aktivasi *-
helper dan *-sitotoksik sehingga diproduksi limfokin dan interferon gamma.
8nterferon gamma akan mengaktivasi monosit sehingga disekresi berbagai mediator
inflamasi seperti *7=-alfa& 83-1& )A= "platelet activating factor$& 83-/ dan histamin
yang mengakibatkan terjadinya disfungsi sel endotel dan terjadi kebo%oran plasma.
)eningkatan <!a dan <5a terjadi melalui aktivasi oleh kompleks virus-antibodi yang
juga mengakibatkan terjadinya kebo%oran plasma.
!
*rombositopenia pada infeksi dengue terjadi melalui mekanisme:
1$ supresi sumsum tulang& dan
2$ destruksi dan pemendekan masa hidup trombosit.
>ambaran sumsum tulang pada fase a'al infeksi "? 5 hari$ menunjukkan keadaan
hiposelular dan supresi megakariosit. ,etelah keadaan nadir ter%apai akan terjadi
peningkatan proses hematopoiesis termasuk megakariopoiesis. Kadar trombopoietin
dalam darah pada saat terjadi trombositopenia justru menunjukkan kenaikan& hal ini
menunjukkan terjadinya stimulasi trombopoiesis seagai mekanisme kompensasi
terhadap keadaan trombositopenia. Destruksi trombosit terjadi melalui pengikatan
fragmen <!g& terdapatnya antibodi 5D& konsumsi trombosit selama proses
koagulopati dan sekuestrasi di perifer. >angguan fungsi trombosit terjadi melalui
mekanisme gangguan pelepasan AD)& peningkatan kadar b-tromboglobulin dan )=6
yang merupakan penanda degranulasi trombosit.
!
Koagulopati terjadi sebagai akibat interaksi virus dengan endotel yang
menyebabkan disfungsi endotel. 1erbagai penelitian meninjukkan terjadinya
koagulopati konsumtif pada demam berdarah dengue stadium 888 dan 85. Aktivasi
koagulasi pada demam berdarah terjadi melalui aktivasi jalur ekstrinsik (tissue factor
4
pathway. @alur intrinsik juga berperan melalui aktivasi faktor A8a namun tidak
melalui aktivasi kontak (#ali#rein $%&inhibitor comple".
!
I*. RESPON IMUN TUBUH TERHADAP *IRUS
*irus d./0u.
7yamuk "vektor$ pemba'a virus dengue menggigit manusia virus
menembus barier kulit virus dikenali ); difagosit sel-sel fagosit
"makrofag& dendritic cell& dan sel 1$ terbentuk fagosom virus
menghan%urkan fagosom dan menuju sitoplasma envelope virus lisis dan ;7A
virus dengue keluar menuju ;0; produksi poliprotein virus poliprotein
virus menuju nukleus replikasi ;7A di membrane nukleus ;7A menuju ke
;0; pematangan virus dengue virus dengue imatur menuju badan golgi
virus Dengue mature dan coated sitoplasma virus menembus membran sel
siap menginfeksi sel lain bila menginfeksi trombosit trombositopeni
I"u/itas t.r!adap 1irus d./0u.
5irus dalam sitoplasma sel makrofag dan dendritic cell dendritic cell
sebagai A)< memba'a virus menuju limfonodus nodulus limfatikus A)<
mengekspresikan peptide virus H< %lass 2 sel *h0 aktivasi& proliferasi&
diferensiasi sel *h0 sekresi sitokin 83-12 dan 83-6 sel *h1 dan sel *h2
sel *h1 menuju perifer membantu respon inflamasi dengan sekresi 83-1& 83-/&
*7=& kemokin demam& rash& sepsis sel *h1 sekresi 832 8l2 aktifkan sel *
<D . naBve aktif& proliferasi klonal dan diferensiasi sel * sitotoksik memori
dan <*3s <*3s menuju tempat sel terinfeksi H< kelas 1
mengekspresikan sel terinfeksi virus ke <*3s virus dimatikan sel *h 2
sekresi sitokin 83-6 dan 83-5 menuju folikel aktivasi sel 1& proliferasi klonal&
dan diferensiasi jadi sel )lasma dan sel 1 memori sekresi antibodi 8g
bertahan pada minggu pertama terinfeksi virus dengue setelah kebal akan
terjadi s'it%hing 8g jadi 8g>.
*. GAMBARAN (INIS
5
anifestasi klinis infeksi virus dengue dapat bersifat asimptomatik& dapat juga
berupa demam yang tidak khas& demam dengue& demam berdarah dengue atau
sindrom syok dengue ",,D$. )ada umumnya pasien mengalami fase demam selama
!-# hari yang diikuti oleh fase kritis selama 2-! hari. )ada 'aktu fase ini pasien sudah
tidak demam akan tetapi mempunyai resiko untuk terjadi renjatan jika tidak
mendapatkan pengobatan yang adekuat.
2

>ejala D1D yaitu demam tinggi mendadak antara !.-60< selama 2-C hari&
mual& muntah& nafsu makan menurun& nyeri sendi atau nyeri otot& sakit kepala& nyeri
atau rasa panas di belakang bola mata& 'ajah kemerahan& sakit perut "diare$& kelenjar
pada leher dan tenggorokan terkadang ikut membesar.
>ejala lanjutannya terjadi pada hari sakit ke !-5& merupakan saat-saat berbahaya
pada penyakit D1D yaitu suhu badan akan turun& seolah-olah sembuh. )erlu
diperhatikan tingkah laku anak& apabila demam menghilang dan anak tampak segar&
biasanya termasuk Demam Dengue ringan. 7amun& apabila demam menghilang dan
anak bertambah lemah& tidak mau makan dan minum& dan disertai nyeri perut& hal ini
merupakan tanda a'al terjadinya syok. Hari ke-/ demam dan seterusnya merupakan
saat penyembuhan yang ditandai menurunnya demam& tidak dijumpai tanda
perdarahan baru& dan perbaikan nafsu makan.
Pada d."a" d./0u.
>ambaran klinis demam dengue bervariasi tergantung umur pasien
!
:
o )ada bayi dan anak ke%il : undifferentiated febrile disease dengan ruam
makulopapular.
o )ada anak besar dan de'asa : demam tinggi mendadak &sakit kepala& nyeri
belakang mata &nyeri otot dan sendi & ruam serta dapat timbul perdarahan kulit
"uji tourniDuet positif$. Dan biasanya ditemukan leukopenia dan
trombositopenia.
o )ada keadaan ini jarang terjadi kasus yang fatal.
Pada d."a" 2.rdara! d./0u.
)enegakkan diagnosis D1D berdasarkan kriteria EHF:
6
o Demam tinggi mendadak terus menerus 2-# hari
o anifestasi perdarahan : uji tourniDuet positif& petekie& ekimosis& epistaksis&
perdarahan gusi& hematemesis atau melena.
o Hepatomegali
o *rombositopenia "? 100.0004 ml$
o Hemokonsentrasi &nilai hematokrit masa akut G 20(
Pada d./0u. s345 s3/dr4".
,eluruh kriteria di atas untuk D1D disertai kegagalan sirkulasi dengan manifestasi
nadi yang lemah dan %epat& tekanan darah turun " 20 mHg$& hipotensi dibandingkan
standar sesuai umur& kulit dingin dan lembab serta gelisah.
*I. DIAGNOSIS
1erdasarkan kriteria EHF 1--#& diagnosis D1D ditegakkan bila semua hal ini
terpenuhi:
1. Demam atau ri'ayat demam akut& antara 2-# hari biasanya bifasik.
2. *erdapat minimal 1 manifestasi perdarahan berikut: uji bendung positif9 petekie&
ekimosis& atau purpura9 perdarahan mukosa9 hematemesis dan melena
!. *rombositopenia "jumlah trombosit ?100.0004 ml$
6. *erdapat minimal 1 tanda kebo%oran plasma sbb:
)eningkatan hematokrit G20( dibandingkan standar sesuai umur dan jenis
kelamin.
)enurunan hematokrit G20( setelah mendapat terapi %airan& dibandingkan
dengan nilai hematokrit sebelumnya.
)ertanda kebo%oran plasma seperti: efusi pleura& asites& hipoproteinemia&
hiponatremia.
5
*erdapat 6 derajat spektrum klinis D1D "EHF& 1--#$& yaitu:
/
Derajat 1: Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi perdarahan
adalah uji torniDuet.
Derajat 2: ,eperti derajat 1& disertai perdarahan spontan di kulit dan perdaran lain
Derajat !: Didapatkan kegagalan sirkulasi& yaitu nadi %epat dan lemah& tekanan nadi
menurun "20 mmHg atau kurang$ atau hipotensi& sianosis di sekitar mulut kulit dingin
dan lembab& tampak gelisah.
7
Derajat 6: ,yok berat& nadi tidak dapat diraba dan tekanan darah tidak terukur
/
6 derajat terebut dapat dilihat pada gambar:
Kriteria Laboratoris
)emeriksaan laboratorium yang rutin dilakukan untuk menapis pasien demam
berdarah dengue adalah melalui pemeriksaan kadar hemoglobin& hematokrit& jumlah
trombosit dan hapusan darah tepi untuk melihat adanya limfositosis relatif disertai
gambaran limfoit plasma biru.
Diganosis pasti didapatkan dari hasil isolasi virus dengue "cell culture$
ataupun deteksi antigen virus ;7A dengue dengan teknik ;*-)<; "'everse
!ranscriptase (olymerase $hain 'eaction, namun karena teknik yang lebih rumit&
saat ini tes serologis yang mendeteksi adanya antibodi spesifik terhadap dengue
berupa antibody total& 8g& maupun 8g> lebih banyak digunakan.
)arameter laboratoris yang diperiksa anatara lain:
)e#osit
A'al penyakit biasanya normal4menurun& dominasi oleh netrofil. ulai hari
ketiga dapat ditemui limfositosis relatif "G65( dari total leukosit$ disertai adanya
limfosit plasma biru "3)1$ G 15( dari jumlah total leukosit yang pada fase syok
akan meningkat.
Ditemukan lekositosis G 10.000 mungkin karena infeksi sekunder. engingat
akan bahaya yang ditimbulkan adanya infeksi dengue& maka berbagai teknologi
8
dikembangkan untuk dapat mendeteksi infeksi virus dengue se%ara dini dengan
sensitivitas dan spesivisitas yang lebih baik mengingat bahaya komplikasi yang
akan ditimbulkan.
!rombosit
*rombositopeni "trombosit ? 100.0004ml$ "karena terjadinya agregasi *rombosit&
pembekuan darah akibat kerusakan endotel juga akibat tertekannya fungsi
megakariosit "sel yang kelak pe%ah dan menjadi trombosit$ serta destruksi
trombosit yang matur "de'asa4matang$. 1iasanya terjadi pada hari ke !-..
*emato#rit
Hemokonsentrasi "kenaikan Hematokrit G 20($& tanda meningkatnya
permeabilitas dinding kapiler "permeabilitas adalah kemampuan suatu membran
dalam hal ini dinding pembuluh darah- untuk mele'atkan bahan-bahan tertentu$.
Hntuk menilai tingkat kekentalan darah& menunjukkan darah semakin mengental
akibat plasma darah merembes ke luar dari sistem sirkulasi. Hmumnya terjadi
pada hari ke ! demam.
*emostasis
Dilakukan pemeriksaan )*& A)**& =ibrinogen& D-Dimer& atau =D) pada keadaan
yang di%urigai terjadi perdarahan atau kelainan pembekuan darah.
(rotein+albumin
Dapat terjadi hipoproteinemia akibat kebo%oran plasma
,-.!+,-(!
0nIim-enIim hati pada kasus infeksi sekunder dengue "DH=$ %enderung
menunjukkan adanya kenaikan seperti ,>F* "A,*$ dan ,>)* "A3*$. Kenaikan
kadar ini kadang juga dapat dipakai untuk membedakan apakah infeksinya
termasuk DD atau D1D. Hal ini disebabkan oleh adanya kerusakan sel-sel karena
terjadinya perdarahan ke%il dalam hati. Dalam perkembangan diagnostik sampai
saat ini di samping dengan menilai gejala-gejalanya& juga pemeriksaan
laboratorium akan sangat membantu untuk menegakkan diagnostik penyakit
D1D. Jang lebih penting lagi adalah bagaimana bisa menegakkan diagnosis
sedini mungkin& sehingga pengobatan se%ara adekuat dapat segera diberikan.
/le#trolit
,ebagai parameter pemantauan pemberian %airan
-olongan darah dan cross match
9
1ila akan diberikan transfusi darah atau komponen darah
0munoserologi
8nfeksi virus dengue akan mengakibatkan terbentuknya antibodi. Antibodi
yang pertama dibentuk ialah Neutrali1ing antibody "7*$& yaitu pada hari kelima.
*iter antibodi ini naik sangat %epat& kemudian menurun se%ara lambat untuk
'aktu yang lama& biasanya seumur hidup. Antibodi ini bersifat spesifik. ,etelah
pembentukan 7*& segera akan timbul *emaglutination inhibition antibody "H8$.
*iter naik sejajar dengan 7* dan kemudian akan turun se%ara perlahan-lahan&
lebih %epat daripada antibody 7*. Hntuk 'aktu yang lama& tetapi lebih pendek
daripada antibody 7*.
Antibodi H8 bersifat spesifik terhadap golongan tapi tidak terhadap tipe virus.
Dengan demikian dalam satu golongan dengan lebih dari satu tipe virus dapat
terjadi reaksi silang diantara masing-masing tipe virus.
Antibodi yang terakhir timbul adalah $omplement fi"ing antibody "<=$& yaitu
sekitar hari kedua puluh& titer naik setelah perjalanan penyakit men%apai
maksimum dalam 'aktu 1-2 bulan dan kemudian turun se%ara %epat dan
menghilang setelah 1-2 tahun.
Dasar pemeriksaan serologis adalah membandingkan titer antibody pada masa
akut dan masa konvalesen. )emeriksaan dapat berupa Neutrali1ing test&
complement fi"ation test atau hemagglutination inhibition test. 1ergantung pada
kebutuhannya. )emeriksaan serologis dapat membantu menegakkan diagnosis
klinis. Hntuk pemeriksaan serologis ini dibutuhkan 2 %ontoh darah pada masa
konvalesen yang diambil 1-6 minggu setelah perjalanan penyakit. Dalam praktek
sukar sekali mendapatkan %ontoh darah kedua karena biasanya penderita setelah
sembuh tidak bersedia diambil darahnya.
aksud diambil %ontoh darah yang kedua ialah selain untuk menjaga
kemungkinan tidak didapatkan %ontoh darah ketiga juga untuk memper%epat hasil
akan sudah %ukup nyata sehingga dapat diinterpretasi. Apabila hanya diperoleh
satu %ontoh darah& penafsiran akan sulit atau bahkan sering tidak mungkin
dilakukan.
H."a00luti/ati4/ I/!i2iti4/ T.st
)emeriksaan uji Hemagglutination inhibition antibody dapat dilakukan dengan 2
%ara:
10
Dalam bentuk serum yaitu dengan mengambik 2-5 ml darah vena dengan
menggunakan semprit atau vacutainer. ,elanjutnya serum dipisahkan dan
dimasukkan ke dalam botol steril yang tertutup rapat. ,ebelum dikirim serum
disimpan dalam lemari es dan pada 'aktu dikirim ke laboratorium
dimasukkan ke dalam termos berisi es.
Dengan menggunakan kertas saring Kfilter paper discL. Kertas saring ini
khusus& dengan diameter 12&# mm& mempunyai tebal dan daya hisap tertentu.
Darah dari tusukan pada ujung jari atau darah vena dari semprit dikumpulkan
pada kertas saring sampai jenuh bolak-balik& artinya seluruh permukaan kertas
saring harus tertutup darah. Diusahakan agar kertas saring tidak diletakkan
pada permukaan yang memudahkan kertas saring melekat& misalnya pada ka%a
atau plastik. Kertas saring yang dikeringkan pada suhu kamar selama 2-! jam
dapat dikirim dalam amplop dengan perantaraan pos ke laboratorium.
<ara pertama merupakan %ara yang terbaik& tetapi bila diingat bah'a
pengumpulan serum memerlukan alat-alat khusus "semprit steril& lemari es&
sentrifuse& pipet )asteur steril& termos es dll.$& maka %ara kedua adalah lebih
tepat. Hasil yang diperoleh dengan menggunakan kertas saring adalah %ukup
baik& terutama apabila %ara pengisian dilakukan dengan betul.
Antibodi H8 dapat diperiksa dengan suatu pemeriksaan yang disebut uji H8
"hemagglutination inhibition test$. Dasar pemeriksaan ini ialah sifat virus yang
dapat menggumpalkan "mengaglutinasi$ darah yang dapat dihambat oleh serum
yang mengandung antibodi homolog terhadap antigen "dalam hal ini virus$ yang
dipakai.
Hntuk pemeriksaan H8 terhadap virus dengue dipakai antigen . satuan.
)ertama-tama digunakan antigen virus dengue tipe 1 atau 2. Apabila hasil
pemeriksaan negatif& per%obaan diulangi dengan menggunakan ketiga antigen
lain.
)ada pemeriksaan serologis uji H8 serum dien%erkan menjadi kelipatan 2 kali&
dimulai dengan pengen%eran 1:10& 1:20& 1:60 dan seterusnya.
8nterpretasi hasil pemeriksaan berdasarkan Kriteria EHF "1-#5$ yaitu:
1. )ada infeksi primer& titer antibody H8 pada masa akut& yaitu bila serum
diperoleh sebelum hari keempat sakit adalah kurang dari 1:20 dan titer anak
11
naik 6 kali atau lebih pada masa konvalesen& tetapi tidak akan melebihi
1:12.0.
2. )ada infeksi sekunder& adanya infeksi baru "recent dengue infection$ ditandai
oleh titer antibodi H8 kurang dari 1:20 pada masa akut& sedangkan pada masa
konvalesen titer bernilai sama atau lebih besar daripada 1:25/0. *anda lain
infeksi sekunder ialah apabila titer antibodi akut sama atau lebih besar
daripada 1:20 dan titer akan naik 6 kali atau lebih pada masa konvalesen.
!. )ersangkaan adanya infeksi sekunder yang baru terjadi "presumptive
diagnosis$ ditandai oleh titer antibodi H8 yang sama atau lebih besar daripada
1:2.0 pada masa akut. Dalam hal ini tidak diperlukan kenaikan titer 6 kali atau
lebih pada masa konvalesen.
*abel interpretasi hasil uji H8
Tit.r A2 a5ut Tit.r A2 54/1al.s./ I/t.rpr.tasi
? 1:20
? 1:20
M 1:20
M 1:12.0
7aik 6+ atau lebih "?1:12.0$
M 1:25/0
7aik 6+ atau lebih
*idak perlu naik 6+ atau lebih
8nfeksi primer
8nfeksi sekunder baru
8nfeksi sekunder baru
8nfeksi sekunder tersangka baru terjadi
D./0u. Bl4t I0G da/ I0M
*es serologi lainnya adalah dengue blot 8g> dan 8g. Dengue blot 8g> masih
banyak kelemahannya. ,ensitivitas pada infeksi sekunder tinggi& tetapi pada
infeksi primer sangat rendah. Hasil positif 8g> menandakan adanya infeksi
sekunder dengue. *etapi bisa juga diba%a sebagai pernah terkena infeksi virus
dengue. Hntuk 8g sensitivitasnya lebih baik& khususnya untuk infeksi primer
dengue. ,ayang harganya relatif lebih mahal. *es ini merupakan pemeriksaan
kualitatif dengan mempergunakan metode en1yme immunoassay. Dengan tes ini&
antibodi 8g baru dapat diketahui setelah hari ke !-5 infeksi dengue.
*es lainnya yang beredar adalah Dengue 8g> dan 8g $apture 038,A
"/n1ymelin#ed 0mmunosorbent Assay$. )emeriksaan ini memerlukan 'aktu -0
menit untuk 8g dan /0 menit untuk 8g>. Hasilnya dapat keluar sebagai kadar
dari 8g> dan 8g "kuantitatif$.
!
Kit yang lebih baru lagi adalah 2engue 'apid ,trip 8g>-8g. Antigen yang
digunakan yaitu rekombinan Den-1& 2& !& 6 dengan metode 'apid
0mmunochromatographic $aptured antibodi virus 8g> dan 8g. Deteksi 8g
12
menginterpretasikan infeksi primer atau sekunder. 7ilai cut&off 8g> diran%ang
untuk mendeteksi kadar tinggi yang khas mun%ul dari infeksi sekunder. *es ini
terbukti mempunyai korelasi yang sangat baik terhadap uji HA8. ,ensitivitas dan
spesifisitas diagnostik dari tes ini dilaporkan sebesar -2---(. *es ini sangat
praktis dan hanya memerlukan 'aktu selama 15 menit.
!
Antibodi 8g akan mun%ul 2 sampai / hari setelah dimulainya gejala&
sedangkan 8g> setelah / hari. 8g> akan meningkat se%ara perlahan dalam
beberapa minggu. 8ni umumnya yang terjadi pada infeksi primer dengue. )ada
infeksi sekunder dengue& kadar 8g kadang-kadang bisa lebih rendah atau sulit
terdeteksi sehingga dalam keadaan ini deteksi 8g> menjadi sangat penting. Kadar
antibodi 8g> akan %epat meningkat karena telah adanya memori antigen dengue.
I0M *erdeteksi mulai hari ke !-5& meningkat sampai minggu ke-!& menghilang setelah
/0--0 hari.
I0G )ada infeksi primer& 8g> mulai tedeteksi pada hari ke-16& pada infeksi sekunder
8g> akan terdeteksi pada hari ke-2.
!
P.".ri5saa/ Rumple leed test
)er%obaan ini bermaksud menguji ketahanan kapiler darah dengan %ara
mengenakan pembendungan kepada vena-vena& sehingga darah menekan kepada
dinding kapiler. Dinding kapiler yang oleh suatu sebab kurang kuat akan rusak
oleh pembendungan itu& darah dari dalam kapiler itu keluar dari kapiler dan
merembes ke dalam jaringan sekitarnya sehingga nampak sebagai ber%ak merah
ke%il pada permukaan kulit "petekie$.
!
)emeriksaan dilakukan dengan memasang sfigmomanometer pada lengan atas
dan pompalah sampai tekanan berada ditengah-tengah nilai sistolik dan diastolik.
)ertahankan tekanan itu selama 10 menit& setelah itu lepaskan ikatan dan
tunggulah sampai tanda-tanda stasis darah lenyap lagi. ,tasis darah telah berhenti
jika 'arna kulit pada lengan yang dibendung tadi mendapat lagi 'arna kulit
lengan yang tidak dibendung. 3alu %arilah petekie yang timbul dalam lingkaran
berdiameter 5 %m kira-kira 6 %m distal dari vena %ubiti. *est dikatakan positif jika
terdapat lebih dari 10 petekie dalam lingkaran tadi.
Hntuk menentukan berat-tidaknya demam Dengue adalah peningkatan
permeabilitas pembuluh darah& penurunan volume plasma "hipovolemia$& hipotensi
13
"penurunan tekanan darah$& trombositopeni. ,elain itu infeksi virus Dengue ini juga
menyebabkan 2isseminated 0ntravascular $oagulation "D8<$& yaitu suatu keadaan
kehabisan bahan pembekuan darah& sehingga terjadi pendarahan yang terus-menerus.
,emakin %epat dapat dideteksi maka akan mengurangi resiko komplikasi seperti
Demam 1erdarah Dengue "D1D$ ataupun Dengue ,yok ,indrome "D,,$.
!
Pemeriksaan radiologis
)ada foto dada didapatkan efusi pleura& terutama ada hemitoraks kanan tetapi bila
terjadi perembesan plasma hebat& efusi pleura dapat dijumpai pada kedua hemitoraks.
)emeriksaan foto rontgen dada sebaiknya dalam posisi lateral dekubitus kanan.
As%ites dan efusi pleura dapat pula dideteksi dengan pemeriksaan H,>.
*III. DERA)AT PEN6A(IT INFE(SI *IRUS DENGUE
D.ra7at P./3a5it I/f.5si *irus D./0u.
Hntuk menentukan penatalaksanaan pasien infeksi virus dengue& perlu diketahui
klasifikasi derajat penyakit seperti tertera pada table diba'ah ini:
Ta2.l &. (lasifi5asi D.ra7at P./3a5it I/f.5si D./0u.
DD8DBD D.ra7at G.7ala a24rat4riu"
DD Demam disertai 2 atau lebih tanda:
sakit kepala& nyeri retro-orbital&
mialgia& artralgia
- 3eukopenia
- *rombositopenia&
tidak ditemukan bukti
kebo%oran plasma
,erologi
Dengue
)ositif
D1D 8 >ejala diatas ditambah uji bendung
positif
*rombositopenia
"?100.0004Nl$& bukti ada
kebo%oran plasma
D1D 88 >ejala di atas ditambah perdarahan
spontan
*rombositopenia
"?100.0004Nl$& bukti ada
kebo%oran plasma
D1D 888 >ejala di atas ditambah kegagalan
sirkulasi "kulit dingin dan lembab serta
gelisah$
*rombositopenia
"?100.0004Nl$& bukti ada
kebo%oran plasma
D1D 85 ,yok berat disertai dengan tekanan darah
dan nadi tidak terukur
*rombositopenia
"?100.0004Nl$& bukti ada
kebo%oran plasma
I9. PEMBERANTASAN DBD
14
Kegiatan pemberantasan D1D terdiri dari kegiatan pokok dan kegiatan penunjang.
Kegiatan pokok meliputi pengamatan dan penatalaksanaan penderita& pemberantasan
vektor& penyuluhan kepada masyarakat dan evaluasi.
#
1. )engamatan dan penatalaksanaan penderita
,etiap penderita4tersangka D1D yang dira'at di rumah sakit4puskesmas
dilaporkan se%epatnya ke Dinas Kesehatan Dati 88 dan diambil spesimen
darahnya untuk pemeriksaan serologi dibalai 3aboratorium Kesehatan.
)enatalaksanaan penderita dilakukan dengan %ara ra'at jalan dan ra'at inap
sesuai prosedur diagnosis& pengobatan4pera'atan dan sistem rujukan yang
berlaku.
#
2. )emberantasan 5ektor dengan %ara:
)emberantasan sebelum musim penularan
)erlindungan perorangan
)erlindungan perorangan untuk men%egah gigitan Aedes Aegypti bisa
dilakukan dengan meniadakan sarang nyamuk di dalam rumah dengan
memakai kelambu pada 'aktu tidur siang& memasang kasa di lubang
ventilasi dan memakai penolak nyamuk. @uga bisa dilakukan penyemprotan
dengan obat.
#
)emberantasan ,arang 7yamuk "),7$
a. enguras bak mandi dan tempat penampungan air "*)A$ lainnya se%ara
teratur sekurang-kurangnya seminggu sekali& menggosok dinding bagian
dalam dari bak mandi& dan semua tempat penyimpanan air untuk
menyingkirkan telur nyamuk.
b. enutup rapat *)A sehingga nyamuk tidak dapat masuk.
%. embersihkan halaman dari kaleng& botol& ban bekas& tempurung& dll&
sehingga tidak terjadi sarang nyamuk.
d. engganti air pada vas bunga dan tempat minum burung.
e. en%egah4mengeringkan air tergenang di atap atau talang.
f. enutup lubang pohon atau bambu dengan tanah.
g. )embuangan se%ara baik kaleng& botol dan semua tempat yang mungkin
menjadi tempat sarang nyamuk.
h. )endidikan kesehatan masyarakat.
#
1. )engasapan asal
)engasapan masal dilaksanakan 2 siklus di semua rumah terutama di
kelurahan endemis tinggi& dan tempat umum di seluruh 'ilayah kota.
)engasapan dilakukan di dalam dan sekitar rumah dengan menggunakan
15
larutan malathion 6( "atau fenitrion$ dalam solar dengan dosis 6!.
ml4Ha.
#
!. Abatisasi
Abatisasi adalah penggunaan larvisida temefos "abate$ untuk memberantas larva
Aedes Aegypti. *emefos yang digunakan berbentuk butir pasir "sand granules4,>$
dengan dosis 1 ppm artinya 1 bagian abate dalam satu juta bagian air atau 1 gram
temefos ,> 1( per 10 liter air. Abatisasi pada *)A mempunyai efek residu selama 2-
! bulan. @adi& bila dalam 1 tahun suatu daerah dilakukan 6 kali abatisasi maka selama
setahun populasi Aedes akan terkontrol.
,etelah abate ,> 1( dimasukkan ke dalam air maka butiran akan jatuh sampai
ke dasar dan ra%un aktifnya akan keluar dari butiran tersebut lalu menempel pada
pori-pori dinding container setinggi permukaan air. ,ebagian ra%un tersebut masih
tetap berada dalam air.
6. )enyuluhan *erhadap asyarakat
)enyuluhan perorangan dilakukan di rumah pada 'aktu pemeriksaan jentik
berkala oleh petugas kesehatan atau petugas pemeriksa jentik dan di rumah
sakit4puskesmas. edia yang digunakan adalah leaflet, flip chart, slides& dll.
)enyuluhan kelompok dilakukan kepada 'arga di lokasi sekitar rumah penderita&
pengunjung rumah sakit4puskesmas.
#
)enyuluhan masal dilaksanakan memalui *5& radio atau media masa lainnya.
9. PENATAA(SANAAN
*idak ada terapi yang spesifik untuk demam berdarah dengue& prinsip utama
adalah terapi suportif. Dengan terapi suportif yang adekuat& angka kematian dapat
diturunkan hingga kurang dari 1(. )emeliharaan volume %airan sirkulasi merupakan
tindakan yang paling penting dalam penanganan kasus D1D. Asupan %airan pasien
harus tetap dijaga& terutama %airan oral. @ika asupan %airan oral pasien tidak mampu
dipertahankan& maka dibutuhkan suplemen %airan melalui intravena untuk men%egah
dehidrasi dan hemokonsentrasi se%ara bermakna.
%. 3asus 242 yang diper#enan#an berobat 5alan
1ila penderita hanya mengeluh panas& tetapi keinginan makan dan minum masih
baik. Hntuk mengatasi panas tinggi yang mendadak diperkenankan memberikan
obat panas para%etamol 10 O 15 mg4kg 11 setiap !-6 jam diulang jika simptom
panas masih nyata diatas !.&5
0
<. Fbat panas salisilat tidak dianjurkan karena
16
mempunyai resiko terjadinya penyulit perdarahan dan asidosis. ,ebagian besar
kasus D1D yang berobat jalan ini adalah kasus D1D yang menunjukkan
manifestasi panas hari pertama dan hari kedua tanpa menunjukkan penyulit
lainnya.
Apabila penderita D1D ini menunjukkan manifestasi penyulit hipertermi dan
konvulsi sebaiknya kasus ini dianjurkan di ra'at inap.
6. 3asus 242 dera5at 0 7 00
)ada hari ke !& 6& dan 5 panas dianjurkan ra'at inap karena penderita ini
mempunyai resiko terjadinya syok. Apabila hematokrit meningkat lebih dari 20(
dari nilai normal& merupakan indikator adanya kebo%oran plasma dan sebaiknya
penderita dira'at di ruang observasi di pusat rehidrasi selama kurun 'aktu 12-26
jam.
)enderita D1D yang gelisah dengan ujung ekstremitas yang teraba dingin& nyeri
perut dan produksi air kemih yang kurang sebaiknya dianjurkan ra'at inap.
)enderita dengan tanda-tanda perdarahan dan hematokrit yang tinggi harus
dira'at di rumah sakit untuk segera memperoleh %airan pengganti.
5olume dan ma%am %airan pengganti penderita D1D sama dengan seperti yang
digunakan pada kasus diare dengan dehidrasi sedang "/-10( kekurangan %airan$
tetapi tetesan harus hati-hati. Kebutuhan %airan sebaiknya diberikan kembali
dalam 'aktu 2! jam pertama dan selanjutnya tetesan diatur kembali dalam 'aktu
26-6. jam saat kebo%oran plasma terjadi. )emeriksaan hematokrit se%ara serial
ditentukan setiap 6-/ jam dan men%atat data vital dianjurkan setiap saat untuk
menentukan atau mengatur agar memperoleh jumlah %airan pengganti yang %ukup
dan men%egah pemberian transfusi berulang. )erhitungan se%ara kasar sebagai
berikut :
"ml4jam$ P " tetesan 4 menit $ + !
@umlah %airan yang dibutuhkan adalah volume minimal %airan pengganti yang
%ukup untuk mempertahankan sirkulasi se%ara efektif selama periode kebo%oran
"26-6. jam$& pemberian %airan yang berlebihan akan menyebabkan kegagalan faal
17
pernafasan "efusi pleura dan asites$& menumpuknya %airan dalam jaringan paru
yang berakhir dengan edema.
)./is :aira/
"1$ Kristaloid
;inger 3aktat
5( Dekstrose di dalam larutan ;inger 3aktat
5( Dekstrose di dalam larutan ;inger Asering
5( Dekstrose di dalam larutan setengah normal garam fisiologi "faali$& dan
5( Dekstrose di dalam larutan normal garam fisiologi "faali$
"2$ Koloidal
)lasma e+pander dengan berat molekul rendah "Dekstran 60$
)lasma
(.2utu!a/ :aira/
*abel 1. Kebutuhan %airan untuk dehidrasi sedang
B.rat wa5tu "asu5 ;50< )u"la! =aira/ "l850 BB p.r !ari
? # 220
# O 11 1/5
12 O 1. 1!2
G 1. ..
)emilihan jenis dan volume %airan yang diperlukan tergantung dari umur dan
berat badan pasien serta derajat kehilangan plasma sesuai dengan derajat
hemokonsentrasi yang terjadi. )ada anak yang gemuk& kebutuhan %airan
disesuaikan dengan berat badan ideal anak umur yang sama. Kebutuhan %airan
rumatan dapat diperhitungkan dari tabel berikut.
*abel 2. Kebutuhan %airan rumatan
18
B.rat 2ada/ ;50< )u"la! =aira/ ;"l<
10 100 per kg 11
10 O 20 1000 Q 50 + kg "diatas 10 kg$
G 20 1500 Q 20 + kg "diatas 20 kg$
8. 3asus 242 dera5at 000 7 0V
KDengue ,ho%k ,yndromeL "sindrome renjatan dengue$ termasuk kasus
kega'atan yang membutuhkan penanganan se%ara %epat dan perlu memperoleh
%airan pengganti se%ara %epat.
1iasanya dijumpai kelainan asam basa dan elektrolit "hiponatremi$. Dalam hal ini
perlu dipikirkan kemungkinan dapat terjadi 2isseminated 0ntravascular
$oagulation "D8<$. *erkumpulnya asam dalam darah mendorong terjadinya D8<
yang dapat menyebabkan terjadinya perdarahan hebat dan renjatan yang sukar
diatasi.
)enggantian se%ara %epat plasma yang hilang digunakan larutan garam isotonik
";inger 3aktat& 5( Dekstrose dalam larutan ;inger 3aktat atau 5( Dekstrose
dalam larutan ;inger Asetat dan larutan normal garam faali$ dengan jumlah 10-20
ml4kg41 jam atau pada kasus yang sangat berat "derajat 85$ dapat diberikan bolus
10 ml4kg "1 atau 2+$.
@ika syok berlangsung terus dengan hematokrit yang tinggi& larutan koloidal
"dekstran dengan berat molekul 60.000 di dalam larutan normal garam faal atau
plasma$ dapat diberikan dengan jumlah 10-20 ml4kg4jam.
,elanjutnya pemberian %airan infus dilanjutkan dengan tetesan yang diatur sesuai
dengan plasma yang hilang dan sebagai petunjuk digunakan nilai hematokrit dan
tanda-tanda vital yang ditemukan selama kurun 'aktu 26-6. jam. )emasangan
central venous pressure dan kateter urinal penting untuk penatalaksanaan
penderita D1D yang sangat berat dan sukar diatasi. <airan koloidal diindikasikan
pada kasus dengan kebo%oran plasma yang banyak sekali yang telah memperoleh
%airan kristaloid yang %ukup banyak.
19
)ada kasus bayi& dianjurkan 5( dekstrose di dalam setengah larutan normal garam
faali "5( dekstrose R7,,$ dipakai pada a'al memperbaiki keadaan penderita dan
5( dekstrose di dalam 14! larutan normal garam faali boleh diberikan pada bayi
diba'ah 1 tahun& jika kadar natrium dalam darah normal. 8nfus dapat dihentikan
bila hematokrit turun sampai 60( dengan tanda vital stabil dan normal. )roduksi
urin baik merupakan indikasi sirkulasi dalam ginjal %ukup baik. 7afsu makan
yang meningkat menjadi normal dan produksi urine yang %ukup merupakan tanda
penyembuhan.
)ada umumnya 6. jam sesudah terjadi kebo%oran atau renjatan tidak lagi
membutuhkan %airan. ;eabsorbsi plasma yang telah keluar dari pembuluh darah
membutuhkan 'aktu 1-2 hari sesudahnya. @ika pemberian %airan berlebihan dapat
terjadi hipervolemi& kegagalan faal jantung dan edema baru. Dalam hal ini
hematokrit yang menurun pada saat reabsorbsi jangan diintepretasikan sebagai
perdarahan dalam organ. )ada fase reabsorbsi ini tekanan nadi kuat "20 mmHg$
dan produksi urin %ukup dengan tanda-tanda vital yang baik.
(4r.5si El.5tr4lit da/ (.lai/a/ M.ta24li5
)ada kasus yang berat& hiponatremia dan asidosis metabolik sering dijumpai& oleh
karena itu kadar elektrolit dan gas dalam darah sebaiknya ditentukan se%ara teratur
terutama pada kasus dengan renjatan yang berulang. Kadar kalium dalam serum
kasus yang berat biasanya rendah& terutama kasus yang memperoleh plasma dan
darah yang %ukup banyak. Kadanga-kadang terjadi hipoglikemia.
O2at P././a/0
)ada beberapa kasus obat penenang memang dibutuhkan terutama pada kasus
yang sangat gelisah. Fbat yang hepatotoksik sebaiknya dihindarkan& %hloral hidrat
oral atau rektal dianjurkan dengan dosis 12&5-50 mg4kg "tetapi jangan lebih dari 1
jam$ digunakan sebagai satu ma%am obat hipnotik. Dapat juga digunakan valium
0&! O 0&5 mg4kg41141 kali "bila tidak terjadi gangguan pernapasan$ atau 3arga%til
1 mg4kg114kali.
T.rapi O5si0./
,emua penderita dengan renjatan sebaiknya diberikan oksigen
20
Tra/sfusi Dara!
)enderita yang menunjukkan gejala perdarahan seperti hematemesis dan melena
diindikasikan untuk memperoleh transfusi darah. Darah segar sangat berguna
untuk mengganti volume masa sel darah merah agar menjadi normal.
(.lai/a/ Gi/7al
Dalam keadaan syok& harus yakin benar bah'a penggantian volume intravaskular
telah benar-benar terpenuhi dengan baik. Apabila diuresis belum men%ukupi 2
ml4kg114jam sedangkan %airan yang diberikan sudah sesuai kebutuhan& maka
selanjutnya furosemid 1 mg4kg11 dapat diberikan. )emantauan tetap dilakukan
untuk jumlah diuresis& kadar ureum dan kreatinin. *etapi apabila diuresis tetap
belum men%ukupi& pada umumnya syok juga belum dapat dikoreksi dengan baik&
maka pemasangan <5) "central venous pressure$ perlu dilakukan untuk pedoman
pemberian %airan selanjutnya.
Monitoring
*anda vital dan kadar hematokrit harus dimonitor dan dievaluasi se%ara teratur
untuk menilai hasil pengobatan. Hal-hal yang harus diperhatikan pada monitoring
adalah:
7adi& tekanan darah& respirasi& dan temperatur harus di%atat setiap 15-!0 menit
atau lebih sering& sampai syok dapat teratasi.
Kadar hematokrit harus diperiksa tiap 6-/ jam sampai keadaan klinis pasien
stabil
,etiap pasien harus mempunyai formulir pemantauan& mengenai jenis %airan&
jumlah& dan tetesan& untuk menentukan apakah %airan yang diberikan sudah
men%ukupi.
@umlah dan frekuensi diuresis.
(rit.ria M."ula/05a/ Pasi./
)asien dapat dipulangkan& apabila:
*idak demam selama 26 jam tanpa antipiretik
21
7afsu makan membaik
*ampak perbaikan se%ara klinis
Hematokrit stabil
*iga hari setelah syok teratasi
@umlah trombosit G 50.0004Sl
*idak dijumpai distress pernafasan "disebabkan oleh efusi pleura atau asidosis$
Rua/0 (!usus Gawat Darurat P./d.rita DBD
Hntuk men%apai pelayanan yang lebih baik& penderita D1D sebaiknya diletakkan
di ruang kega'atan yang dilengkapi sarana men%egah penularan penyakit D1D di
rumah sakit.
)aramedis dan orang tua diharapkan dapat membantu pemberian %airan per oral
dan mengamati %airan yang diberikan melalui infus dan keadaan umum penderita.
(ESIMPUAN
,eseorang akan terinfeksi virus Dengue dan menderita demam berdarah
apabila digigit oleh nyamuk Aedes Aegypti pemba'a virus Dengue. 5irus yang masuk
akan bereplikasi dalam sel dan menetap dalam sitoplasma serta dapat keluar dari sel
untuk menginfeksi sel-sel lain. *ubuh kita akan membentuk respon imun terhadap
virus dan akan menghan%urkan sel yang terinfeksi virus tersebut dan melisiskan sel
tersebut untuk keluar dan menginfeksi sel-sel lain. Dalam hal ini& trombosit yang
terinfeksi virus Dengue akan mengalami lisis dan mengakibatkan terjadinya
trombositopenia. Hal ini akan berakibat fatal dan mengakibatkan penderita D1D
harus diobservasi di rumah sakit agar tidak terjadi perdarahan hebat. )enanganan
22
D1D dilakukan se%ara suportif seperti infeksi virus lainnya yang merupakan self&
limiting disease.
DAFTAR PUSTA(A
1. *ierney 3. .& %)hee ,. @.& )apadakis. A. 200/ <urrent edi%al Diagnosis
and *reatment. 65th ed. 7e' Jork: *he %>ra' HillTs <ompany: 200/. ) 1!##-
..
2. ,oegijanto ,. )enatalaksanaan Demam 1erdarah Dengue pada Anak. 3ab. 8lmu
Kesehatan Anak =K H7A8;4;,HD Dr. ,oetomo ,urabaya. Available at:
library.itd.unair.a%.id4do'nload.phpUidP5. A%%essed on @anuary 2#
th
2016.
!. ,uhendro& 7ainggolan 3& <hen K& )ohan H*. Demem 1erdarah Dengue. Dalam:
,udoyo A& ,etiyohadi 1& Al'i 8& ,imadibrata & ,etiatiti , "0ditor$. 1uku Ajar
8lmu )enyakit Dalam. 0disi 5. @akarta: 8nterna )ublishing9 200-. p. 2##!--.
23
6. oore suIanne. Dengue fever. available at :
http:44emedi%ine.meds%ape.%om4arti%le4215.60-overvie'Va01--. A%%esed on:
@anuary 2/
th
2016. Hpdated on : o%tober 2! 200-.
5. Demam 1erdarah Dengue: Diagnosis dan *atalaksana. Available at:
http:44'''.i%hr%.org4/22-demam-berdarah-dengue-diagnosis-dan-tatalaksana.
A%%essed on: @anuary 2/
th
2016.
/. *. pohan& robert sinto. Diagnosis dan terapi %airan pada demam berdarah dengue.
Available at: http:44'''.de+a-
medi%a.%om4images4publi%ationWupload0-0!26152-550012!#./!5/2medi%inusW
maret-meiW200-.pdf. A%%essed on: @anuary 2/
th
2016
#. ,aleha ,ungkar )emberantasan Demam 1erdarah Dengue. Dalam: Andi A
"0ditor$. Demam 1erdarah Dengue. 0disi 5. @akarta: )enerbitan 8katan Dokter
8ndonesia9 2002 .p. !1-6!
24

Anda mungkin juga menyukai