Anda di halaman 1dari 2

http://lakaranhearty.blogspot.com/2011/09/terapi-bermain-untuk-kanak-kanak.

html
TERAPI BERMAIN UNTUK KANAK-KANAK

Anak adalah makhluk kompleks seperti orang dewasa, tapi bedanya mereka sulit menyatakan
perasaannya. Namun melalui bermain, mereka bisa memverbalisasikan perasaan mereka, toh
memang itu dunia mereka. Bermain juga bisa dijadikan sebagai terapi emosional mereka. Jika
biasanya, terapi bermain dilakukan untuk anak-anak autis dan keterbelakangan mental, ini
sedikit berbeda karena diperuntukkan bagi anak-anak normal.


Hal tersebut dinyatakan oleh dra. Mayke S. Tedjasaputra seorang psikolog anak dan terapis
bermain. "Anak-anak normal yang tak mengalami keterbelakangan mental, juga bisa terkena
gangguan emosional. Misalnya seorang anak yang orangtuanya bercerai, si anak ini sering
dikecewakan ayahnya yang jarang menjemputnya. Hal ini bisa terlihat saat anak bermain
dengan menggunakan miniatur binatang. Tapi si anak bisa menunjukkan dengan memilih
tokoh binatang yang berperan sebagai ayah dan anak, anaknya mencari bapaknya, tetapi
bapaknya tidak datang-datang, sehingga anaknya kecewa. Dari permainan ini, terapis bisa
mengetahui perasan si anak dan dapat ditanggulangi dengan metode yang tepat," ungkap
Tedjasaputra dalam sebuah wawancara ekslusif Gizi Seimbang Bagi Pertumbuhan Anak.

Terapi bermain ini sudah diperkenalkan sejak jaman Plato yang terkenal dengan
pernyataanya "you can discover more about a person in an hour of play than in a year of
conversation." (Anda bisa mengetahui tentang seseorang dalam waktu sejam dengan bermain
bersamanya daripada menghabiskan berbicara selama setahun). Setelah Plato bermunculan
para ahli yang terus mengembangkannya hingga sampai di Indonesia seperti saat
ini. Namanya saja terapi bermain, jadi alat yang digunakan pun tak jauh-jauh dari permainan
anak-anak, seperti rumah boneka dan perlengkapannya, boneka tangan, lempar tanah yang
aman dan lainnya. Memang tidak bisa dikatakan ada permainan khusus untuk terapi bermain
tapi ada alat-alat yang tidak diperjualbelikan di toko anak-anak biasa. Dalam terapi bermain,
metode yang digunakan adalah metode kognitif, yaitu pengungkapan masalah dengan
bercerita, yang tentunya dibantu dengan alat-alat permainan tadi. Kegunaan dari terapi
bermain sendiri adalah membantu anak yang memiliki masalah emosional, kecemasan karena
stress, tekanan atau depresi. Sehingga perasaan-perasaan tadi bisa berkurang dan anak-anak
diharapkan bisa mengatasi masalahnya sendiri. Seorang anak yang mampu mengatasi
permasalahan emosinya diharapkan menjadi individu yang lebih percaya diri, tahu kelemahan
http://lakaranhearty.blogspot.com/2011/09/terapi-bermain-untuk-kanak-kanak.html
dan kelebihan sehingga mereka siap menghadapi tantangan di jamannya. Mereka yang
menjadi subjek dari terapi bermain adalah anak-anak normal yang mengalami masalah
emosional usia dua hingga sepuluh tahun yang sudah mengerti bahasa dan bermain. Masalah
emosional yang terjadi pada anak biasanya karena perasaan diacuhkan dan tidak dihiraukan
oleh orangtuanya, atau merasa tertekan dengan berbagai tuntutan dari orangtua. Dalam hal
ini, terapi bermain tidak bisa secara langsung dilakukan oleh orangtua tanpa bimbingan dari
terapis bermain sebelumnya. Tapi juga tidak bisa dilakukan oleh terapis bermain saja tanpa
kehadiran orangtua. Justru terapi bermain sengaja dibuat untuk mendekatkan dan mempererat
kembai hubungan antara orangtua dan anak. Menurut Tedjasaputra, saat orangtua
menyediakan waktu untuk bermain bersama anak-anak mereka, saat itulah anak-anak merasa
dihargai. Selain itu orangtua juga bisa mengetahui kestabilan emosi mereka yang
diungkapkan dalam permainan.

Anda mungkin juga menyukai