Anda di halaman 1dari 24

PELAK8ANA HARAN

l S S N : 2 U B B 2 S S I
VOL.Vl No. IS/l/lSDl/OUSTUS/2UI4
- 1 -
Info Singkat
2009, Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI)
Sekretariat Jenderal DPR RI
www.dpr.go.id
ISSN 2088-2351
Vol. VI, No. 15/I/P3DI/Agustus/2014 H U K U M
Kajian Singkat terhadap Isu-Isu Terkini
PERSELISIHAN PEMILIHAN UMUM
PRESIDEN 2014
Dian Cahyaningrum*)
Abstrak
Pilpres telah diselenggarakan pada tanggal 9 Juli 2014 yang dimenangkan oleh Joko
Widodo-Jusuf Kalla sebagai Presiden-Wakil Presiden RI. Keputusan KPU tersebut
ditolak oleh Prabowo-Hatta yang menduga ada kecurangan yang terstruktur,
sistematis, dan masif dalam penyelenggaraan pilpres 2014. Untuk itu, kubu Prabowo
Hatta telah mengajukan gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden ke MK
dan berencana untuk membentuk pansus pilpres. Upaya tersebut dapat dibenarkan
oleh hukum, namun pembentukan pansus pilpres sebaiknya dipikirkan kembali karena
perselisihan Pilpres telah ditangani MK.
Pendahuluan
Pemilihan umum Presiden 2014 telah
diselenggarakan pada tanggal 9 Juli 2014.
Berdasarkan hasil yang ditetapkan oleh Komisi
Pemilihan Umum (KPU) pada tanggal 22 Juli
2014, pasangan calon nomor urut satu Prabowo
Subianto-Hatta Rajasa memperoleh 62.576.444
suara (46,85 persen), sedangkan pasangan
calon nomor urut dua Joko Widodo-Jusuf Kalla
memperoleh 70.997.833 suara (53,15 persen).
Berpijak pada hasil tersebut, KPU menetapkan
Jokowi-Jusuf Kalla sebagai pasangan Presiden
dan Wakil Presiden terpilih. Namun hasil KPU
tersebut ditolak oleh kubu Prabowo-Hatta.
Dua jam menjelang pengumuman resmi
hasil penghitungan suara di Jakarta, Capres
Prabowo Subianto menyatakan menolak hasil
Pilpres dan menarik diri dari proses Pilpres
2014. Sebagai tindak lanjutnya Prabowo
menginstruksikan kepada para saksi nasional
Tim Prabowo-Hatta agar menarik diri dari
rapat rekapitulasi nasional Pilpres 2014 oleh
KPU dan menginstruksikan mereka untuk
tidak melanjutkan proses tersebut. Penolakan
dan penarikan diri dari proses Pilpres tersebut
disampaikan Prabowo dalam pidatonya di
Rumah Polonia, Jakarta Timur tanggal 22 Juli
2014.
Dalam pidatonya tersebut, Prabowo
menyampaikan lima poin tentang sikap
politiknya terhadap Pilpres 2014, yaitu: 1)
KPU banyak masalah, tidak demokratis dan
bertentangan dengan UUD 1945. Sebagai
*) Peneliti Hukum Ekonomi pada Bidang Hukum di Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi (P3DI), Sekretariat Jenderal
DPR RI, E-mail: cahyaningrum@yahoo.com.
- 2 -
pelaksana, KPU tidak adil dan banyak
melanggar aturan yang dibuatnya sendiri;
2) Rekomendasi Badan Pengawas Pemilu
(Bawaslu) tentang penyimpangan di berbagai
lapangan diabaikan oleh KPU; 3) Ditemukan
banyak kecurangan tindak pidana pemilu yang
melibatkan penyelenggara pemilu; 4) KPU selalu
mengalihkan masalah ke Mahkamah Konstitusi
(MK). Seolah-olah, setiap keberatan tim
Prabowo-Hatta harus ke MK padahal sumber
masalahnya ada di internal KPU; dan 5) Telah
terjadi kecurangan yang masif, terstruktur,
dan sistematis pada pelaksanaan Pilpres 2014.
Mengingat ada dugaan kecurangan selama
proses Pilpres, kubu Prabowo-Hatta meminta
KPU untuk menunda perhitungan rekapitulasi
nasional dan akan mengajukan ke MK. Namun
KPU tetap melanjutkan proses Pilpres dan
menetapkan hasil Pipres sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan.
Gugatan Prabowo-Hatta ke
Mahkamah Konstitusi
Sehubungan dengan adanya dugaan
terjadi kecurangan yang masif, terstruktur,
dan sistematis pada pelaksanaan Pilpres 2014
maka pada tanggal 25 Juli 2014 Tim Hukum
Pembela Merah Putih melakukan upaya hukum
dengan mengajukan gugatan perselisihan
hasil pemilihan umum presiden mengenai
hasil keputusan KPU ke Mahkamah Konstitusi
(MK). Upaya ini sah dan konstitusional karena
berdasarkan Pasal 10 ayat (1) UU No. 24 Tahun
2003 tentang Mahkamah Konstitusi, MK
merupakan lembaga yang memiliki kewenangan
untuk memutus perselisihan tentang hasil
pemilhan umum.
Sebagaimana dikemukakan oleh anggota
Tim Hukum Pembela Merah Putih, Alamsyah
HunuhuI, udu duu InLI duIum guguLun Prubowo-
Hatta ke MK, yaitu: pertama, indikasi adanya
kecurangan yang bersifat terstruktur, sistematis,
dan masif dalam Pemilu. Kedua, terkait dengan
selisih suara yang menentukan terpilihnya
pasangan capres-cawapres yaitu ada dugaan
kejanggalan suara di 52 ribu tempat pemungutan
suara. Terkait dengan selisih suara ini,
Koordinator Tim Advokasi dan Hukum Koalisi
Merah Putih Firman Wijaya mengemukakan
bahwa pihaknya telah mengumpulkan data dari
seluruh TPS dan mengindikasikan ada 25 juta
suara yang dicurangi. Dengan demikian, selisih
8 juta dapat terlampaui oleh temuan 25 juta
suara yang diindikasikan curang.
Menanggapi gugatan Prabowo-Hatta
ke MK tersebut, beberapa pihak di antaranya
mantan Ketua MK Mahfud MD, pakar Hukum
Tata Negara Margarito, dan Ketua Umum
Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Otto
Hasibuan berpendapat bahwa gugatan tersebut
sia-sia dan menyangsikan keberhasilannya.
Alasannya, secara hukum sulit membuktikan
adanya kecurangan yang bersifat terstruktur,
sistematis, dan masif dengan selisih suara
yang cukup besar, yaitu mencapai lebih dari
8 juta suara. Menurut Otto, apabila gugatan
kecurangan tidak bisa melampaui selisih margin
suara, MK tetap tidak akan mengabulkan
gugatan tersebut.
Mengomentari gugatan kubu Prabowo-
Hatta ke MK, KPU menyatakan bahwa sebagai
penyelenggara Pilpres 2014 KPU sudah bekerja
dengan benar dan penuh tanggung jawab serta
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Untuk
menghadapi gugatan kubu Prabowo-Hatta,
KPU melalui Surat Instruksi KPU Nomor 119/
KPU/VII/2014 menginstruksikan KPU di
daerah untuk membuka kotak suara dengan
maksud untuk menyiapkan alat bukti KPU di
MK. KPU juga telah menyelenggarakan rapat
koordinasi dengan perwakilan 23 KPU daerah,
dimana rapat juga dihadiri oleh kuasa hukum
KPU Adnan Buyung Nasution.
Pembukaan kotak suara oleh KPU
menimbulkan pro-kontra di masyarakat dan
tidak diterima oleh Tim Pembela Merah Putih.
Menurut Sahroni, anggota Tim Merah Putih,
pembukaan surat suara yang dilakukan KPU
daerah berpotensi menyebabkan terjadinya
kecurangan oleh penyelenggara pemilu. Lebih
lanjut Sahroni dan beberapa pihak lainnya di
antaranya Tim Hukum Prabowo-Hatta Didi
SupruyILno, KeLuu DPD GerIndru M Tuuhk, dun
Dosen Hukum Tata Negara Universitas Khairun
Ternate, Margarito secara terpisah menyatakan
bahwa pembukaan kotak suara harusnya
menjadi kewenangan MK oleh karenanya harus
sesuai dengan persetujuan MK. Tim Pembela
Merah Putih selanjutnya menindaklanjuti
keberatannya tersebut dengan melaporkan KPU
ke Bawaslu.
Sehubungan dengan pembukaan
kotak suara, Komisioner Bawaslu Nasrullah
mengatakan bahwa KPU memiliki alasan yang
kuat untuk membuka kotak suara agar KPU
dapat mempertanggungjawabkan proses pilpres
di hadapan majelis hakim MK. Senada dengan
Bawaslu, Sekretaris Jenderal MK, Janedjri
- 3 -
M. Gaffar juga mengemukakan pembukaan
kotak suara oleh KPU daerah tidak menyalahi
aturan karena berkaitan dengan Peraturan MK
No. 4 Tahun 2014 tentang Pedoman Beracara
dan Berselisih dalam Pilpres. Langkah itu
sebagai persiapan alat bukti untuk menghadapi
persidangan di MK.
Mengingat pentingnya pembukaan kotak
suara untuk penegakan hukum yaitu untuk
mendapatkan alat bukti, maka kotak suara
hendaknya dapat dibuka. Namun pembukaan
kotak suara tersebut harus sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pembukaan kotak suara harus dihadiri oleh
Panitia Pengawas Pemilu, saksi dari kedua belah
pihak, dan aparat keamanan agar tidak terjadi
kecurangan dan dokumen terjaga keasliannya.
Sidang perdana permohonan perselisihan
hasil pilpres diselenggarakan pada tanggal 6
Agustus 2014. Dalam sidang perdana tersebut,
beberapa hakim MK menyarankan perbaikan
untuk gugatan Prabowo-Hatta, diantaranya
Hamdan Zoelva (ketua) yang mengatakan dalil-
dalil dalam permohonan Tim Prabowo perlu
diperbaiki karena ketidaksinkronan antara
petitum (hal yang diminta penggugat kepada
hakim untuk dikabulkan) dan posita (rumusan
dalil dalam surat gugatan). Posita meluas, tetapi
petitumnya tidak mencakup semua. Sedangkan
Patrialis Akbar (anggota) meminta pemohon
menguraikan apa yang dimaksud dengan
kecurangan yang bersifat terstruktur, sistematis,
dan masif.
Dalam persidangan yang mengagendakan
pemeriksaan saksi-saksi, Kubu Prabowo-Hatta
menyampaikan tuduhan dan permohonan
sebagai berikut: terjadi mobilisasi pemilih
melalui daftar pemilih tambahan dan daftar
pemilih khusus tambahan; terjadi kecurangan
terstruktur, sistematis, dan masif di beberapa
wilayah; penekanan oleh pejabat penguasa
daerah; pemohon memperoleh angka nol di
luar sistem noken atau ikat pada 2.152 TPS; dan
meminta KPI melakukan pemungutan suara
ulang di 5.949 TPS di DKI Jakarta, seluruh TPS
di Jawa Tengah, Papua, dan Papua Barat.
Terhadap tuduhan dan pemohonan
tersebut, saksi termohon (KPU) menyampaikan
jawaban sebagai berikut: 1) Saksi KPU
Kabupaten Malang (Totok Haryono): telah
memantau langsung pilpres dan tidak
menemukan adanya pengerahan massa; 2) Saksi
dari KPU Kota Jakarta Pusat (Wahyu Dinata):
dalil pemohon terdapat masalah pada daftar
pemilih khusus tambahan (DPKTb) di beberapa
TPS di Jakarta Pusat seperti yang terjadi di
Kelurahan Karet Tengsin sudah terjawab
semua karena sudah dilakukan pemungutan
suara ulang; 3) Saksi KPU Kota Batu (Rohani):
sebelumnya tidak ada keberatan serta telah
mengkIurIhkusI ke PP dun PunwusIu, LIduk
ditemukan pemilih yang mencoblos lebih dari
satu kali. Saat ini sidang masih dalam proses
pemeriksaan saksi.
Pasal 78 huruf a UU No. 24 Tahun 2003
tentang Mahkamah Konstitusi menyebutkan
Putusan Mahkamah Konstitusi mengenai
permohonan atas perselisihan hasil pemilihan
umum wajib diputus dalam jangka waktu
paling lambat 14 hari kerja sejak permohonan
dicatat dalam Buku Registrasi Perkara
Konstitusi, dalam hal pemilihan umum
Presiden dan Wakil Presiden. Berpijak pada
ketentuan tersebut maka MK harus sudah
memutuskan perkara perselisihan pilpres pada
tanggal 21 Agustus 2014.
Wacana Pembentukan Panitia
Khusus Pilpres
Selain melakukan upaya hukum,
kubu Prabowo-Hatta juga berencana untuk
menempuh jalan politik yaitu dengan
membentuk Panitia Khusus (Pansus) Pilpres
di DPR. Menanggapi rencana pembentukan
Pansus Pilpres, Ketua DPR RI yang juga
Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat
Marzuki Alie berpendapat bahwa Pansus
dapat dibentuk, namun harus ada alasan
yang logis untuk membentuknya. Jika tidak
ada manfaatnya, tidak jelas, dan kongkret
serta substansial maka Partai Demokrat tidak
akan ikut menandatangani pembentukan
pansus. Sementara itu menurut anggota
DPR yang sekaligus juga Wakil Ketua Umum
Partai Demokrat Max Sopacua, substansi
pembentukan Pansus Pilpres bukan untuk
menjatuhkan Joko Widodo-Jusuf Kalla,
melainkan untuk mengevaluasi kinerja dari
penyelenggara pemilu sehingga persoalan yang
terjadi selama pilpres tidak terulang kembali.
Senada dengan Max Sopacua, Wakil Ketua
Komisi II DPR, Khatibul Umam Wiranu juga
mengemukakan Pansus Pilpres tidak bertujuan
untuk mendelegitimasi hasil pilpres melainkan
menginginkan penjelasan secara penuh
dari penyelenggara pemilu terkait indikasi
kecurangan yang terjadi pada Pilpres 2014.
Di sisi yang lain, anggota Komisi II
DPR dari Fraksi PKB, Abdul Malik Haramain
berpendapat bahwa pembentukan Pansus
tidak efektif dan bahkan dapat menghambat
kinerja anggota parlemen yang sedang fokus
- 4 -
menyelesaikan RUU. Menurut Abdul Malik,
perselisihan Pilpres sebaiknya diserahkan ke
MK yang merupakan lembaga yang lebih kuat
dun kepuLusunnyu hnuI mengIkuL. Senudu
dengan Abdul Malik, Ketua Badan Pemenangan
Pemilu DPP Partai NasDem. Ferry Mursyidan
Baldan juga menilai pembentukan Pansus
Pilpres tidak efektif dan merupakan wujud
kekerdilan berpolitik dalam mensikapi hasil
pilpres 2014. Usul pembentukan pansus tidak
mencerminkan kehendak untuk memperbaiki
sistem pemilu melainkan sekedar alat politik
untuk mempersoalkan hasil pilpres.
Terkait pro-kontra pembentukan
Pansus Pilpres, Pembentukan Pansus Pilpres
sebenarnya tidak menyalahi aturan dan
dibenarkan dalam UU MPR, DPR, DPD, dan
DPRD (UU MD3) yang baru saja disahkan.
Berdasarkan Pasal 79 UU MD3 yang baru, DPR
memiliki hak angket yang dapat digunakan
untuk melakukan penyelidikan atas kecurangan
yang terjadi pada Pilpres 2014. Berdasaran
Pasal 199 ayat (1) UU MD3 yang baru, hak
angket diusulkan oleh 25 orang anggota DPR
dan lebih dari 1 fraksi. Jika usul hak angket
disetujui maka DPR membentuk pansus yang
dinamakan panitia angket (Pasal 201 UU MD3).
Namun, mengingat perselisihan Pilpres telah
ditangani oleh MK maka pansus sebaiknya
tidak perlu dibentuk, terlebih masa bakti DPR
periode 2009-2014 akan berakhir sementara
masih banyak tugas legislasi dan pengawasan
yang masih perlu dilakukan.
Penutup
Pihak-pihak yang berselisih dalam pilpres
hendaknya menempuh langkah-langkah yang
sesuai dengan peraturan perundang-undangan
dan menghindari kekerasan yang dapat
merugikan rakyat. Sehubungan dengan hal
ini, penarikan diri Prabowo tidak dibenarkan
oleh hukum karena Pasal 22 ayat (2) UU No.
42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum
Presiden dan Wakil Presiden menyebutkan
bahwa salah seorang dari pasangan calon atau
pasangan calon dilarang mengundurkan diri
terhitung sejak ditetapkan sebagai pasangan
calon oleh KPU. Upaya yang sesuai dengan
hukum yang dapat dilakukan oleh Prabowo-
Hatta adalah mengajukan gugatan ke MK.
Dalam menangani perselisihan pilpres, MK
harus adil, independen, dan tidak memihak.
Semua pihak nantinya juga harus menghormati
dan melaksanakan keputusan MK.
Selain upaya hukum, langkah politik
kubu Prabowo-Hatta dengan menginisiasi
pembentukan Pansus Pilpres dapat dibenarkan
oleh hukum. Namun, pembentukan pansus
pilpres perlu dipikirkan kembali. Alasannya,
perselisihan pilpres telah ditangani oleh MK
dan masa bakti DPR RI periode 2009-2014 akan
berakhir, oleh karenanya akan lebih baik jika
DPR memanfaatkan waktu yang ada untuk fokus
menyelesaikan tugas legislasi dan pengawasan.
Rujukan
Koalisi Janjikan Bukti di MK, Kompas, 4
Agustus 2014.
Gugatan Prabowo-Hatta akan Sia-Sia, Media
Indonesia, 25 Juli 2014
Prabowo-Hatta Siapkan Banyak Bukti dan
Saksi, Kompas, 4 Agustus 2014.
Bawaslu Setuju Buka Kotak, Kompas, 2
Agustus 2014.
Tak Haram, Wacana Pembentukan Pansus
Pilpres, Suara Pembaruan, 24 Juli 2014.
Jangan Terlalu Serius Sikapi Pansus, Media
Indonesia, 7 Agustus 2014.
MK Tidak Persoalkan Pembukaan Kotak Suara
Pilpres, Media Indonesia, 5 Agustus 2014.
Prabowo Sulit Perbaiki Gugatan, Media
Indonesia, 7 Agustus 2014.
KPU Mentahkan Kubu Prabowo-Hatta, Media
Indonesia, 12 Agustus 2014.
Merasa dicurangi, Prabowo Tarik Diri dari
Proses Pilpres, http://www.jpnn.com/
r ead/ 201 4/ 07/ 22/ 247772/ Mer as a-
Dicurangi,-Prabowo-Tarik-Diri-dari-Proses-
Pilpres-., diakses tanggal 7 Agustus 2014.
- 5 -
Info Singkat
2009, Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI)
Sekretariat Jenderal DPR RI
www.dpr.go.id
ISSN 2088-2351
Vol. VI, No. 15/I/P3DI/Agustus/2014 HUBUNGAN INTERNASIONAL
Kajian Singkat terhadap Isu-Isu Terkini
BUKU PUTIH PERTAHANAN JEPANG DAN
PENGARUHNYA TERHADAP
SENGKETA LAUT CHINA TIMUR
Rizki Roza*)
Abstrak
Buku Putih Pertahanan yang baru saja dikeluarkan Pemerintah Jepang menjadi
perhatian banyak pihak karena secara jelas menempatkan Tiongkok sebagai sumber
ancaman. Tiongkok mengekspresikan kekecewaannya terhadap Buku Putih tersebut.
Penilaian Tiongkok sebagai ancaman dan reinterpretasi konstitusi yang dilakukan
Pemerintahan Abe akan sangat mempengaruhi pengelolaan sengketa Laut China Timur
dan bahkan arsitektur keamanan kawasan.
Pengantar
Pemerintah Jepang baru saja
mengesahkan Buku Putih Pertahanan pada
awal Agustus lalu. Buku Putih tersebut
merupakan arah kebijakan pertahanan dan
keamanan pemerintahan Perdana Menteri
Shinzo Abe yang di dalamnya menunjukkan
ambisi Abe untuk meningkatkan kekuatan
militer Jepang. Buku tersebut memberikan
perhatian yang cukup besar terhadap
perkembangan kekuatan militer Tiongkok
dan bahkan secara jelas menyebut Tiongkok
sebagai salah satu ancaman, termasuk
terkait sengketa kedua negara di Laut
China Timur. Persoalan ini dapat dilihat
dari beberapa sudut pandang. Pertama,
bagaimana Buku Putih tersebut melihat
perkembangan kekuatan militer Tiongkok
dan bagaimana Tiongkok meresponsnya,
serta apa pengaruhnya terhadap hubungan
kedua negara, terutama dalam mengelola
persoalan Laut China Timur. Kedua,
bagaimana Indonesia dan negara-negara
anggota ASEAN lainnya harus menyikapi
perkembangan tersebut?
Buku Putih Pertahanan Jepang
Buku Putih ini pertama kali
diluncurkan pada tahun 1970 dan secara
rutin diperbaharui sejak tahun 1976. Pada
tahun ini, buku setebal 500 halaman
dan dikeluarkan pada awal Agustus 2014
disusun menjadi empat bagian utama
yang menguraikan kondisi lingkungan
keamanan Jepang, kebijakan pertahanan
*) Peneliti Masalah-masalah Hubungan Internasional pada Bidang Hubungan Internasional di Pusat Pengkajian, Pengolahan Data
dan Informasi (P3DI) Setjen DPR RI, E-mail: rizki.roza@dpr.go.id
- 6 -
dan keamanan, inisiatif pertahanan, dan
kemampuan pertahanan Jepang.
Buku Putih tersebut memuat
sejumlah persoalan yang berada di sekitar
Jepang, seperti isu kedaulatan wilayah dan
reunIhkusI, serLu penIngkuLun poLensI-poLensI
masalah lainnya yang berkaitan dengan
wilayah, kedaulatan, atau pun kepentingan
ekonomi maritim. Kementerian Pertahanan
Jepang menegaskan bahwa Jepang sedang
menghadapi lingkungan keamanan yang
semakin memburuk akibat peningkatan
aktivitas militer di kawasan yang dilakukan
negara-negara tetangganya, dan karena itu
Jepang harus meningkatkan kemampuan
keamanannya. Jepang juga memberikan
perhatian pada tren modernisasi dan
peningkatan kekuatan militer negara-negara
tetangganya. Dengan kondisi demikian,
menurut Jepang, persoalan-persoalan
keamanan dan faktor-faktor yang dapat
menggunggu sLubIIILus kuwusun AsIu PusIhk
akan semakin serius. Di samping itu, Buku
Putih ini juga menyinggung isu reinterpretasi
terhadap konstitusi pccijst-nya yang
memungkinkan kekuatan militer Jepang
untuk terlibat dalam collective self-defense,
sebuah pergeseran keamanan yang memiliki
sIgnIhkunsI IIsLorIs.
Shinzo Abe adalah salah satu
tokoh yang secara konsisten berupaya
melakukan perubahan terhadap Pasal 9
Konstitusi Jepang. Berdasarkan Pasal
tersebut, Jepang tidak akan membangun
kekuatan militer kecuali untuk memenuhi
kebutuhan pertahanan diri (Self-Defense
Force). Perubahan lingkungan strategis,
kemajuan pesat kekuatan dan teknologi
militer Tiongkok, program rudal dan nuklir
Korea Utara merupakan faktor-faktor yang
mendorong upaya amandemen Konstitusi
Jepang. Tuntutan AS agar Jepang berperan
lebih besar dalam kerangka perjanjian
pertahanan kedua negara juga sangat
mempengaruhi upaya mengamandemen
konstitusi pccijst tersebut.
Perubahan interpretasi terhadap
konstitusi yang dilakukan Pemerintahan PM
Shinzo Abe pada Juli lalu dijalankan tanpa
melibatkan publik melalui referendum dan
tanpa dukungan parlemen sebagaimana
disyaratkan konstitusi. Meskipun tindakan
tersebut telah menyebabkan menurunnya
dukungan terhadap Abe dan memicu
banyak protes, tampaknya Buku Putih
menggambarkan kebijakan Abe tersebut
sebagai suatu tindakan deterrent yang
diperlukan. Terlihat ada upaya untuk
memberikan pembenaran pada upaya Abe
meningkatkan kekuatan militer Jepang
dengan menyebut peningkatan aktivitas
militer negara-negara tetangganya di
kawasan sebagai tantangan yang harus
dihadapi Jepang.
Sekalipun menurut sebagian pengamat
bahwa perhatian yang cukup besar terhadap
perkembangan kekuatan militer Tiongkok
di dalam Buku Putih tersebut bukan sesuatu
yang mengejutkan, hal ini menjadi sesuatu
yang sangat mencolok dan menjadi perhatian
banyak pihak. Jepang menunjukkan
perhatian serius pada perkembangan militer
Tiongkok dan aktivitas Tiongkok di Laut
China Timur dan Selatan, pembentukan
Air Dejence Identijcction Zone (ADIZ) di
Laut China Timur dan insiden pertemuan
pesawat militer Tiongkok dan Jepang yang
sangat jarang terjadi.
Sementara Jepang akhir-akhir ini
berupaya mengadakan pertemuan tingkat
tinggi dengan Tiongkok untuk meningkatkan
hubungan bilateral kedua negara. Perhatian
yang cukup besar terhadap Tiongkok
terkait berbagai perkembangan baru yang
terjadi dalam beberapa tahun terakhir
mencerminkan kekhawatiran Jepang
terhadap Tiongkok. Buku Putih pertahanan
Jepung securu spesIhk menyebuLkun buIwu
berbagai perkembangan di Tiongkok
termasuk pembentukan ADIZ di Laut China
Timur di sekitar wilayah yang disengketakan
kedua negara, telah menyebabkan
terganggunya hubungan diplomatik kedua
negara.
Respons Tiongkok
Kementerian Luar Negeri Tiongkok
mengekspresikan kekecewaannya terhadap
Buku Putih ini. Dalam pandangan Tiongkok,
Buku Putih tersebut sangat bertentangan
dengan keinginan yang Jepang sampaikan
sebelumnya untuk meningkatkan
hubungan bilateral kedua negara. Buku
Putih pertahanan Jepang menempatkan
pertumbuhan militer Tiongkok sebagai
ancaman, sementara Tiongkok sendiri
menganggap pertumbuhan militer dan
aktivitas maritim yang mereka jalankan
berlangsung secara normal dan tidak perlu
dipandang sebagai ancaman. Bagi Tiongkok,
- 7 -
sikap Jepang itu justru dapat meningkatkan
potensi ketegangan di antara kedua negara.
Merespons Buku Putih tersebut,
Tiongkok kembali menegaskan bahwa
aktivitas maritim dan udara yang mereka
jalankan tidak bertentangan dengan hukum
nasional dan internasional. Bagi Tiongkok,
penetapan ADIZ di Laut China Timur
merupakan tindakan yang sah dan sejalan
dengan praktek dan hukum internasional.
Menurut juru bicara Kementerian Luar
Negeri Tiongkok, Hua Chunying, Tiongkok
memiliki komitmen untuk menyelesaikan
masalah-masalah sengketa teritorial dan
maritim melalui dialog dan konsultasi,
dan Tiongkok selalu mengajak Jepang
untuk menjalankan dialog mengenai
sengketa maritim berlandaskan prinsip
saling menghormati dan kesetaraan.
Baginya, Jepang telah mengabaikan
upaya-upaya Tiongkok tersebut dan
justru mempersalahkan Tiongkok
dengan menempatkan Tiongkok sebagai
ancaman. Buku Putih pertahanan Jepang
mencerminkan pandangan dan kebijakan
negatif pemerintahan Jepang saat ini
terhadap Tiongkok.
Dalam penilaian Tiongkok, Jepang
telah menggunakan isu Tiongkok sebagai
ancaman sebagai pembenaran untuk
melakukan pengembangan militernya sendiri
dan melepaskan diri dari batasan-batasan
yang berlaku selama ini pada militernya.
Tindakan tersebut, bagi Tiongkok, sangat
tidak bertanggung jawab dan dapat
membahayakan hubungan kedua negara.
Tiongkok berharap Jepang dapat lebih
mengutamakan kepentingan bersama kedua
negara, serta perdamaian dan stabilitas
kawasan secara keseluruhan. Jepang
diharapkan dapat berpandangan positif dan
menjalankan kebijakan postif pula terhadap
Tiongkok demi mengembangkan sikap
saling percaya dan meningkatkan hubungan
bilateral kedua negara.
Buku Putih dan Sengketa Laut
China Timur
Sikap Jepang yang secara jelas
menyatakan Tiongkok sebagai ancaman
sebagaimana tergambar dalam Buku
Putih pertahanan tersebut akan sangat
mempengaruhi perilaku kedua negara dalam
mengelola sengketa di Laut China Timur.
Kondisi ini juga tidak dapat dipisahkan
dengan kebijakan Abe yang menyetujui
reinterpretasi atas Konstitusi Jepang yang
telah dilakukan lebih dahulu pada 1 Juli lalu.
Perubahan interpretasi atas
konstitusi Jepang telah memperluas hak
mempertahankan diri Jepang sehingga
memungkinkan militer Jepang untuk
menjalankan tindakan-tindakan yang selama
ini dilarang berdasarkan Pasal 9 Konstitusi
Jepang. Dengan reinterpretasi ini, kekuatan
militer Jepang akan dimungkinkan untuk
terlibat mempertahankan sekutu yang
sedang diserang. Reinterpretasi ini juga
memungkinkan Jepang untuk berperan lebih
besar dalam aliansinya dengan Amerika
Serikat (AS) yang selama ini sangat terbatas.
Pembagian beban yang lebih seimbang
telah sejak lama menjadi tuntutan AS
terhadap Jepang dalam persekutuan
kedua negara itu, dan tidak mengalami
penurunan meskipun Pemerintahan Obama
menjalankan strategi rebalancing di kawasan
AsIu PusIhk. MeIuIuI perIuusun perun
militernya, Jepang berusaha meyakinkan AS
bahwa mereka merupakan sekutu penting
dan mampu merespons tuntutan AS. Hal ini
menjadi penting mengingat Jepang memiliki
kekhawatiran akan melemahnya komitmen
AS terhadap keamanan Jepang akibat
adanya peningkatan hubungan ekonomi
AS-Tiongkok. Beban yang lebih seimbang
di antara dua negara sekutu ini, AS-Jepang,
akan sangat mempengaruhi perimbangan
kekuuLun dI kuwusun AsIu PusIhk, LeruLumu
bagaimana Jepang dan AS akan mengelola
persoalan Laut China Timur dan persoalan
lainnya yang menyangkut kepentingan kedua
negara.
Semakin luasnya peran yang dapat
dijalankan oleh kekuatan militer Jepang
tampaknya tidak hanya terbatas akan
mempengaruhi perkembangan sengketa
di Laut China Timur tetapi juga persoalan
lainnya yang menjadi kepentingan negara-
negara tetangga Jepang di kawasan. Jepang
akan dinilai sebagai sekutu potensial
bagi sejumlah negara di kawasan, seperti
Filipina atau Australia yang juga memiliki
kesepakatan keamanan dengan AS. Negara-
negara Asia Tenggara yang memiliki
persoalan dengan Tiongkok, seperti Vietnam,
akan sangat mungkin untuk mengembangkan
kerja sama keamanan dengan Jepang.
Sejauh mana kerja sama keamanan
antara Jepang dengan negara tetangga
- 8 -
lainnya di kawasan, seperti Filipina,
Vietnam, dan Australia akan tergantung
pada kesamaan persepsi mereka mengenai
Tiongkok sebagai sumber ancaman. Perilaku
Tiongkok dalam mengelola persoalan
sengketa Laut China dan rendahnya
transparansi pengembangan kekuatan
militernya akan menentukan bagaimana
hubungan kerja sama Jepang dengan
negara-negara tersebut akan berkembang.
Dengan meningkatnya asertivitas Tiongkok,
maka bukan tidak mungkin kerja sama
keamanan akan terus meningkat, tidak
terbatas pada pertukaran informasi intelijen
namun dapat mencapai collective self-
defense sebagaimana terjadi antara Jepang
dan AS, atau berupa kerja sama triangular.
Negara Asia Tenggara yang bersengketa
dengan Beijing di Laut China Selatan dan
memiliki ketimpangan kekuatan militer
yang begitu besar, seperti Vietnam, sangat
berpotensi untuk meningkatkan kerja sama
keamanan dengan Jepang. Jika ini terjadi,
muku ukun membuwu perubuIun sIgnIhkun
pada perimbangan kekuatan di kawasan dan
menciptakan kawasan yang lebih multipolar,
meskipun Jepang masih membutuhkan
waktu untuk membangun kekuatan
militernya agar mampu memberikan jaminan
keamanan bagi negara-negara tersebut.
Keputusan pemerintahan Abe pada
1 April untuk mencabut embargo senjata
yang mereka terapkan sendiri juga akan
memberIkun penguruI sIgnIhkun. Jepung
telah menerapkan embargo yang melarang
negaranya untuk melakukan penjualan
persenjataan ke negara lain sejak tahun
1976. Dengan dicabutnya larangan ekspor
persenjataan tersebut, Jepang saat ini dapat
melakukan transfer sistem persenjataan
dan teknologi militer kepada negara-negara
sahabatnya dan juga dapat melakukan kerja
sama pengembangan sistem persenjataan.
Setelah pencabutan larangan itu, berbagai
kesepakatan kerja sama transfer persenjataan
dan teknologi militer pun diupayakan
misalnya dengan Australia, Korea Selatan,
Taiwan, Singapura, Vietnam dan Filipina.
Penutup
Kebijakan pertahanan Jepang yang
diuraikan dalam Buku Putih Pertahanan
dan reinterpretasi konstitusi yang dilakukan
Pemerintahan Abe serta inisiatif-inisiatif
lainnya yang merubah postur pertahanan
Jepang akan memungkinkannya memiliki
peran yang lebih besar dalam arsitektur
keamanan kawasan. Indonesia, bersama
negara-negara anggota ASEAN lainnya
harus terus mengamati perkembangan
ini dan semestinya dapat memperoleh
manfaat. Tanpa harus membangun aliansi
dengan Jepang dan berhadapan langsung
dengan Tiongkok, kehadiran Jepang sebagai
kekuatan besar yang dapat mempengaruhi
perimbangan kekuatan di kawasan
semestinya dapat dimanfaatkan oleh ASEAN
sebagai kekuatan tawar dalam mengelola
persoalan sengketa di Laut China Selatan.
Referensi
"Beijing warns all outside Asean against
involvement in South China Sea
disputes", http://www.scmp.com/news/
china/article/1570272/beijing-warns-
all-outside-asean-against-involvement-
south-china-sea, diakses tanggal 9
Agustus 2014.
"China says Japan's defense policy
contradictory to improving ties",
http://news.xinhuanet.com/english/
china/2014-08/08/c_133540450.htm,
diakses tanggal 9 Agustus 2014.
"Cina Keberatan dengan Buku Putih
Pertahanan Jepang", http://www.
republika.co.id/berita/internasional/
g l oba l / 1 4/ 08/ 05/ n9u7 d0- c i na -
k e be r a t a n- de ng a n- buk u- put i h-
pertahanan-jepang, diakses tanggal 9
Agustus 2014.
"Defense of Japan 2014", http://www.mod.
go. j p/e/publ /w_paper/2014. html ,
diakses tanggal 9 Agustus 2014.
"Japan ups rhetoric against China in
white paper for military expansion",
http://news.xinhuanet.com/english/
china/2014-08/05/c_133534133.htm,
diakses tanggal 9 Agustus 2014.
"Jepang Keluarkan Buku Putih Pertahanan
2014", http://indonesian.cri.
cn/201/2014/08/06/1s150550.htm,
diakses tanggal 9 Agustus 2014.
"Lionel Pierre Fatton, Japans New
Defense Posture", http://thediplomat.
com/2014/07/japans-new-defense-
posture/, diakses tanggal 9 Agustus
2014.
- 9 -
Info Singkat
2009, Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI)
Sekretariat Jenderal DPR RI
www.dpr.go.id
ISSN 2088-2351
Vol. VI, No. 15/I/P3DI/Agustus/2014 KESEJAHTERAAN SOSIAL
Kajian Singkat terhadap Isu-Isu Terkini
KESIAPAN GURU DALAM
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
Faridah Alawiyah*)
Abstrak
Kebijakan kurikulum 2013 ditujukan dalam upaya perbaikan kurikulum sebelumnya.
Namun demikian, memasuki tahun pelajaran baru 2014/2015, implementasi
kurikulum ini masih menghadapi satu kendala besar yang harus segera ditangani,
yaitu persoalan kesiapan guru sebagai kunci keberhasilan implementasinya. Beberapa
program persiapan sudah dilakukan pemerintah, namun masih terdapat beberapa
kendala sehingga belum semua guru memiliki kompetensi yang memadai untuk
mengimplementasikan Kurikulum 2013. Disinilah DPR RI berperan untuk mendorong
Pemerintah meningkatkan kinerjanya dalam mempersiapkan guru.
Pendahuluan
Tahun pelajaran baru 2014/2015
telah dimulai pada bulan Juli lalu dan
satuan pendidikan secara serentak mulai
mengimplementasikan kurikulum 2013
yang merupakan perbaikan dari KTSP.
Pada awal diluncurkannya kebijakan dan
mulainya implementasi kurikulum ini telah
menuai berbagai kontroversi. Penyiapan
kurikulum 2013 dinilai terlalu terburu-
buru dan tidak mengacu pada hasil kajian
yang sudah matang berdasarkan hasil
evaluasi KTSP, dan kurang memperhatikan
kesiapan satuan pendidikan dan guru.
Padahal kurikulum ini mencakup
beberapa perubahan penting baik dari
sisi substansi, implementasi, sampai
evaluasi. Meskipun demikian, kurikulum
2013 tetap dilaksanakan secara bertahap
mulai tahun pelajaran 2013/2014.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) menjelaskan bahwa pada
LuIun zo1o-zo uduIuI bonus demogruh
bagi Indonesia dalam mempersiapkan
generasi emas karena jumlah penduduk
dengan usia sekolah sangat tinggi.
Dengan demikian, kurikulumnya pun
*) Peneliti Muda Studi Pendidikan pada Bidang Kesejahteraan Sosial, di Pusat Pengkajian, Pengolahan Data, dan Informasi (P3DI)
Setjen DPR-RI. E-mail: faridah.alawiyah@dpr.go.id.
- 10 -
harus diupayakan mengantisipasi hal ini.
Untuk mendukung tercapainya pelaksanaan
kurikulum ini DPR RI sudah menyetujui
dana sebesar 829 miliar rupiah. Dana
tersebut tidak diberikan cuma-cuma.
menuntut Pemerintah dapat mempersiapkan
segala aspek yang dibutuhkan. Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan
sanggup menyediakan kebutuhan kurikulum
baru, termasuk pelatihan guru dan dokumen-
dokumen pelengkap kurikulum (silabus,
buku bahan ajar dan buku siswa).
Setelah satu tahun berjalan secara
bertahap, kurikulum yang baru dilaksanakan
secara serentak di semua satuan pendidikan
mulai tahun ajaran baru 2014/2015.
Sejumlah kendala yang dapat ditemui dalam
pelaksanaannya, antara lain terkait dengan
anggaran, kesiapan pemerintah dalam
menyiapkan perangkat kurikulum, kesiapan
guru, sosialisasi, dan distribusi buku.
Di antara semua daftar di atas, masalah
utama yang sangat menghambat adalah
kesiapan guru sebagai kunci keberhasilan
implementasi kurikulum ini.
Bila mengacu pada Undang-Undang
Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, setiap guru harus memiliki empat
kemampuan dasar yang sangat dibutuhkan
dalam mendukung implementasi kurikulum,
yaitu kompetensi pedagogik, pribadi,
profesional, dan sosial. Keempat kompetensi
ini harus diasah dan dikembangkan dalam
berbagai bentuk pelatihan guru. Namun
demikian, dengan melihat banyaknya
keluhan guru dalam mempersiapkan
implementasi Kurikulum 2013 menunjukkan
bahwa pendidikan guru yang selama ini
dijalankan belum mampu melahirkan guru
dengan kompetensi dasar sebagaimana
disebutkan di atas.
Kesiapan Guru dalam
Implementasi Kurikulum 2013
Guru sebagai garda terdepan
dalam implementasi kurikulum harus
menjadi perhatian penting. Guru adalah
seseorang yang berhadapan langsung
dengan peserta didik dalam pembelajaran
sehingga memberikan pengaruh langsung
terhadap keberhasilan peserta didik dalam
menyelesaikan tugas pembelajaran.
Kurikulum 2013 membawa
perubahan mendasar peran guru dalam
pembelajaran. Secara administratif,
pemerintah pusat telah menyiapkan
perangkat pelaksanaan pembelajaran
yang tidak perlu lagi disiapkan oleh
guru. Namun demikian, guru dituntut
berperan secara aktif sebagai motivator
dan fasilitator pembelajaran sehingga
siswa akan menjadi pusat belajar. Hal
ini menjadi kendala tersendiri bagi para
guru karena tidak semua guru memiliki
kompetensi tersebut. Selain itu, guru
dituntut kesiapannya untuk melaksanakan
kurikulum dalam waktu yang relatif
singkat sementara perangkatnya belum
disiapkan secara matang.
Bukan persoalan yang mudah
untuk mempersiapkan guru yang ideal
seperti harapan kurikulum 2013 dalam
waktu singkat, terutama untuk merubah
mindset guru dari yang asalnya hanya
bertugas untuk mengajar sementara
dalam kurikulum 2013 guru harus mampu
mengarahkan siswa untuk aktif, produktif,
kreuLII, dun berhkIr krILIs.

Pelatihan Guru
Kurikulum 2013 mengharuskan guru
berperan optimal dalam pembelajaran.
Untuk menyiapkan guru ideal dalam
kurikulum 2013 diperlukan pendidikan
dan pelatihan khusus. Pada tahun 2014
Pemerintah menargetkan untuk dapat
melatih 1,3 juta guru secara bertahap
dan bertingkat. Pada kenyataannya
baru 283.000 guru yang sudah dilatih
menjelang tahun ajaran baru.
20.3%
79.7%
guru yang sudah dilatih
guru sasaran yang
belum dilatih
- 11 -
Pemerintah belum mampu melatih
semua guru. Wakil Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Bidang Pendidikan Musliar
Kasim menyatakan bahwa Kemdikbud
telah menetapkan para guru calon peserta
pelatihan implementasi kurikulum 2013,
yaitu mereka yang akan melaksanakan
kurikulum tersebut (guru sasaran). Untuk
jenjang sekolah dasar (SD) guru sasaran
pelatihan sebanyak lima orang guru per
satu rombongan belajar termasuk kepala
sekolah. Guru yang dilatih adalah guru
kelas 1, guru kelas 4, guru agama, dan guru
pendidikan jasmani di masing-masing
sekolah. Adapun untuk jenjang sekolah
menengah pertama (SMP) meliputi kepala
sekolah, guru agama, guru pendidikan
jasmani, guru seni budaya, guru IPA, guru
IPS, guru bahasa Inggris, guru bahasa
Indonesia, guru PKN, guru matematika,
dan guru prakarya. Mata pelajaran di SMP
disederhanakan menjadi 10. Guru yang
akan dilatih 11 orang guru untuk kelas VII.
Khusus untuk mata pelajaran IPS, sekolah
harus memilih salah satu guru yaitu guru
sejuruI, guru geogruh, uLuu guru ekonomI.
Demikian juga halnya untuk mata pelajaran
IPA. Selain guru, pengawas juga diberikan
pelatihan. Bagi guru yang mengajar tidak
hanya di kelas VII saja, tetapi juga mengajar
di kelas VIII dan IX harus memprioritaskan
mengajar di kelas VII terlebih dahulu.
Untuk jenjang sekolah menengah atas
(SMA) dan sekolah menengah kejuruan
(SMK) jumlah guru yang dilatih minimal
sebanyak lima orang termasuk kepala
sekolah meliputi guru matematika, guru
bahasa Indonesia, guru sejarah, dan guru
bimbingan konseling (BK)
Pemerintah menilai proses pelatihan
guru telah diupayakan menggunakan model
dan metode pelatihan yang sesuai. Karena
itu, guru diharapkan dapat memahami
model dan metode pelatihan tersebut, serta
dapat mengimplementasikannya dalam
kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan hasil evaluasi
Kemendikbud terhadap guru yang
telah mengikuti pelatihan dan berhasil
menerapkan kurikulum 2013 dalam
pembelajaran, kualitas belajar, terutama
dengan terjadinya perubahan suasana
mengajar yang lebih aktif, kreatif, dan
menyenangkan dapat ditingkatkan.
Meskipun demikian, masih banyak
guru yang telah diberikan pelatihan belum
memahami dalam meimplementasikan
kurikulum ini. Hal ini dikarenakan beberapa
kekurangan dalam proses pelatihan antara
lain dari sisi waktu pelatihan yang terlalu
singkat, metode pelatihannya yang lebih
banyak difokuskan pada ceramah, teori,
dan kompetensi instruktur itu sendiri.
Padahal, proses penyiapan guru melalui
pelatihan harus ditekankan pada perbaikan
kualitas guru, dan hal ini harus ditunjang
dengan pelatihan yang berkualitas pula. Hal
ini yang harus terus ditingkatkan sehingga
pelatihan bukan hanya sekedar formalitas
kegiatan.
Pendampingan, Pembinaan, Klinik
Guru
Tidak hanya berhenti di pelatihan,
usai pelatihan, guru tetap harus didampingi,
dibina, dan tetap dalam pengawasan ketika
mereka kembali ke satuan pendidikan
masing-masing agar pemahaman mereka
terhadap kurikulum terus berlanjut
bahkan berbagi terhadap guru lain. Upaya
tersebut juga dilakukan pemerintah melalui
program klinik guru atau disebut Klinik
Konsultasi Pembelajaran (K2P) yang
bisa dilakukan secara langsung maupun
secara online. Tujuan K2P sendiri adalah
membuka forum konsultasi kepada seluruh
guru yang belum memahami kurikulum
2013 serta membantu guru yang telah
dilatih namun masih merasa kesulitan
dalam penerapannya di kelas. K2P menjadi
program yang sangat baik dan harus
dimanfaatkan dengan baik pula oleh guru
di seluruh Indonesia agar lebih mudah
memahami implementasi kurikulum 2013.
Penutup
Pemerintah mengklaim
penyelenggaraan kurikulum 2013 menjadi
persoalan penting yang harus segera
diberlakukan segera karena menyangkut
persoalan masa depan bangsa ke depan.
Dalam tahun kedua berjalan, pelaksanaan
kurikulum 2013 masih menemukan kendala
besar yang perlu segera ditangani yaitu
kesiapan guru. Beberapa intervensi seperti
- 12 -
pelatihan khusus dan Klinik Konsultasi
Pembelajaran sudah diluncurkan
Pemerintah untuk mengembangkan
kompetensi guru. Namun, hal itu belum
cukup jika tidak dilakukan pengawasan dan
perbaikan terus menerus. Bukan berarti
mereka yang telah lulus pelatihan dapat
langsung menerapkan kurikulum 2013.
Pemerintah harus melakukan evaluasi
secara teratur untuk meningkatkan kualitas
guru.
Selain Pemerintah, DPR RI melalui
Panja Kurikulum perlu terus mengawal
implementasi kurikulum 2013 melalui
pengawasan yang ketat dan terus
melakukan evaluasi kurikulum sehingga
tujuan pendidikan nasional dapat tercapai.
Referensi
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Undang-Undang nomor 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen.
Faridah Alawiyah. (2013). Peran Guru
dalam Kurikulum 2013. Jurnal
Aspirasi Vol.4 No 1, Juni 2013. 65-74.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
RI. 2013. Dokumen sosialisasi
kurikulum 2013.
Dokumen Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI oleh Mendikbud dalam
Diskusi Publik Mampukah Kurikulum
2013 Menjawab Tantangan Generasi
Emas 2045? 18 februari 2013
Dokumen Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI oleh Mendikbud,
Press Workshop: IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013, 14 Januari 2014.
Perombakan Kurikulum Penting
dan Genting, Mohammad Nuh,
h t t p : / / e d u k a s i . k o mp a s . c o m/
r e a d / 2 0 1 2 / 1 2 / 0 3 / 0 9 2 2 1 1 9 6 /
Perombakan.Kurikulum.Penting.dan.
Genting, diakses tanggal 4 Agustus
2014.
Penerapan Kurikulum 2013 Masih
Alami Kendala, http://www.
s u a r a p e mb a r u a n . c o m/ h o me /
penerapan-kurikulum-2013-masih-
alami-kendala/42349 diakses tanggal 4
Agustus 2014.
Problematika Implementasi Kurikulum
2013, http://www.tempo.co/read/
kolom/2013/07/10/762/Problematika-
Implementasi-Kurikulum-2013, diakses
tanggal 4 Agustus 2014.
Mindset Kebiasaan Guru Mengajar Kendala
Penerapan Kurikulum, http://lampost.
co/berita/mindset-dan-kebiasaan-guru-
mengajar-kendala-penerapan-kurikulum-
2013, diakses tanggal 4 Agustus 2014.
kendala Implementasi Kurikulum 2013,
ht t p: / / da r ma ni ng t y a s . bl o g s po t .
com/2013/04/3-kendala-implementasi-
kurikulum-2013.html, diakses tanggal 4
Agustus 2014.
Kurikulum 2013 Jalan Terus Meski Sarat
masalah http://www.jpnn.com/
read/2014/07/19/247081/Kurikulum-
2013-Jalan-Terus-Meski-Sarat-Masalah-,
diakses tanggal 4 Agustus 2014.
Penerapan Kurikulum 2013 Masih pada Buku
Pegangan http://kupang.tribunnews.
com/2014/08/03/penerapan-kurikulum-
2013-hambat an-masi h-pada-buku-
pegangan, diakses tanggal 4 Agustus 2014.
Implementasi Kurikulum 2013 Banyak Guru
Gagal Faham, http://nasional.sindonews.
com/read/825173/15/implementasi-
kurikulum-2013-banyak-guru-gagal-
paham, diakses tanggal 12 Agustus 2014.
Kemendikbud Buka Klinik Guru untuk
Konsultasi Kurikulum 2013, http://
kemdikbud.go.id/kemdikbud/node/2923,
diakses tangaal 12 Agustus 2014.
Konsultasikan Persoalan Kurikulum di
Klinik Guru , http://www.antaranews.
c om/ be r i t a/ 446834/ me ndi kbud-
konsultasikan-persoalan-kurikulum-di-
klinik-guru, diakses tanggal 12 Agustus
2014.
Pendampingan Implementasi Kurikulum
2013 , http://akhmadsudrajat.wordpress.
c om/ 201 3/ 1 1 / 1 5/ pe ndampi ngan-
implementasi-kurikulum-2013/, diakses
tanggal 12 Agustus 2014.
- 13 -
Info Singkat
2009, Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI)
Sekretariat Jenderal DPR RI
www.dpr.go.id
ISSN 2088-2351
Vol. VI, No. 15/I/P3DI/Agustus/2014 EKONOMI DAN KEBIJAKAN PUBLIK
Kajian Singkat terhadap Isu-Isu Terkini
ARAH KEBIJAKAN MONETER
BAGI PEMERINTAHAN BARU
Sahat Aditua Fandhitya Silalahi*)
Abstrak
Pemerintahan baru yang akan menjabat menghadapi tantangan ekonomi, yang
berbeda sebagai dampak dari globalisasi. Oleh karena itu, pemahaman terhadap
kondisi perekonomian nasional beserta kendala yang belum terselesaikan oleh
pemerintahan yang telah lalu menjadi sangat penting. Dari sisi kebijakan moneter
terdapat dua kebijakan utama yang dapat direkomendasikan bagi pemerintahan
cn clcn dctcn, citu menjcc stcbilitcs injcsi,nilci tulcr rupich, dcn meneruslcn
usaha dalam memperdalam pasar keuangan.
Pendahuluan
Presiden terpilih sebagai hasil pemilihan
umum tanggal 9 Juli 2014 akan menghadapi
tantangan dalam bidang perekonomian
yang diwarnai dengan persaingan global
dan liberalisasi perdagangan. Tentu bukan
hal mudah untuk mengelola aspek ekonomi
terutama kesejahteraan bagi lebih dari 240
juta jiwa yang tersebar di 34 provinsi di
seluruh Indonesia. Berangkat dari kondisi ini
maka dibutuhkan optimalisasi sumberdaya
yang ada beserta instrumen kebijakan yang
tersedia untuk mampu bersaing dalam
perekonomian global.
Satu hal yang pasti adalah presiden
beserta kabinet mendatang akan mewarisi
kondisi perekonomian pasca pemerintahan
periode yang telah lalu. Tercatat, kebijakan
moneter yang diambil oleh Pemerintahan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
selama 10 tahun masa pemerintahannya
telah berhasil membawa kestabilan
ekonomi walaupun secara rata-rata target
pertumbuhan belum tercapai (menurut data
Bank Indonesia, selama tahun 2007-2012
rata-rata realisasi pertumbuhan 5,4 persen
pertahun, masih di bawah target tahunan
sebesar 6,1 persen).
Secara makro, terdapat 2 instrumen
kebijakan ekonomi, yaitu kebijakan moneter
dun kebIjukun hskuI. KebIjukun moneLer
terkait dengan pengaturan tingkat suku bunga
acuan Bank Indonesia (BI) dalam rangka
mengenduIIkun LIngkuL InusI. Sedungkun
kebIjukun hskuI merupukun kewenungun
yang dimiliki oleh Kementerian Keuangan
dalam rangka menggunakan anggaran
sehingga dapat menstimulus pertumbuhan
dan pemerataan kesejahteraan. Kedua
*) Peneliti Kebijakan Publik pada Bidang Ekonomi dan Kebijakan Publik di Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan informasi, Setjen
DPR RI, E-mail: sahatsilalahi81@gmail.com.
- 14 -
instrumen inilah yang harus dioptimalkan
oleh Pemerintah dalam rangka mencapai
pertumbuhan dan kestabilan ekonomi.
Berbicara mengenai persaingan dalam
ekonomi global yang akan dihadapi oleh
pemerintahan yang akan datang, satu hal
yang harus memperoleh perhatian adalah
adanya saling keterkaitan (interlinkage)
antara ekonomi satu negara dengan negara
lain. Tingkat suku bunga dan nilai tukar mata
uang secara tradisional merupakan daya
tarik utama arus investasi dari suatu negara
ke negara lain. Disinilah kebijakan moneter
memegang peran penting dalam menstabilkan
InusI dun nIIuI Lukur muLu uung, sekuIIgus
mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
Tantangan Perekonomian Nasional
Menurut Harris (2011), Indonesia adalah
negara dengan kekuatan ekonomi terbesar
kelima di Asia. Berkat serangkaian kebijakan
reformasi ekonomi yang konsisten, maka
dapat dicapai peningkatan kinerja birokrasi
dun perbuIkun sIgnIhkun pudu dImensI sosIuI
dan dimensi pendidikan terutama pasca krisis
hnunsIuI LuIun 1qq8.
Kinerja ekonomi makro yang kuat
merupakan dampak dari keberhasilan
pengelolaan kebijakan dan reformasi
substansial yang mulai dicanangkan
oleh pemerintah pasca krisis Asia dan
turut memberikan andil besar dalam
memperkuat kerangka ekonomi makro dan
juga meliberalisasikan rezim perdagangan
internasional. Selain itu, investasi besar
pada sektor industri berhasil mendorong
dihasilkannya output potensial. Pemerintahan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah
memanfaatkan momentum tersebut dengan
memberlakukan Masterplan Percepatan dan
Perluasan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
(MP3EI) yang mengintegrasikan komponen
output potensial yang tersebar di seluruh
wilayah Nusantara.
Lepas dari keberhasilan kebijakan
ekonomi pasca krisis Asia tersebut di atas,
harus diakui bahwa perekonomian domestik
sesungguhnya masih jauh dari kualitas
pertumbuhan yang berkesinambungan.
Pemerintah sendiri mencantumkan angka 7-9
persen pertahun sebagai tingkat pertumbuhan
yang dapat mencapai tujuan pembangunan
ekonomi, yaitu menjadi salah satu dari 10
kekuatan ekonomi terbesar di dunia pada
tahun 2025. Angka ini merupakan target
yang ambisius, mengingat World Bank (2012)
menyatakan dalam laporannya bahwa rata-
rata target pertumbuhan ekonomi secara
internasional hanya sebesar 5,5 persen.
Secara umum, pembangunan
kelembagaan merupakan prasyarat yang
harus dipenuhi Indonesia untuk mencapai
target pertumbuhan yang ambisius. Apalagi
lansekap persaingan industri akan berubah
total setelah pemberlakuan Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2015.
Perlu diperhatikan pada saat pemberlakuan
MEA persaingan akan menjurus kepada
ehsIensI penggunuun InpuL seIInggu perun
kelembagaan menjadi penting dalam
mengolah input tersebut.
mpIIkusI durI ehsIensI uduIuI
munculnya tantangan bagi perekonomian
Indonesia untuk meningkatkan produktivitas
pada sektor industri, karena mau tidak mau
produktivitas menjadi kata kunci keunggulan
persuIngun dI LenguI ehsIensI produksI dun
upah buruh dalam skala massal. Tantangan
penting lainnya adalah meningkatkan
kesinambungan dari pembangunan ekonomi
itu sendiri, dalam konteks kemampuan
dari pertumbuhan dalam meningkatkan
kesejahteraan. Harus diakui bahwa
pertumbuhan ekonomi di Indonesia belum
mampu memberikan kesejahteraan yang
merata bagi seluruh lapisan masyarakat.
Salah satu indikasinya adalah nilai rasio
GINI yang terus bertambah dari tahun 2010
sebesar 0,3 menjadi 0,45 pada tahun 2013.
Ketahanan Ekonomi Indonesia
Pada tahun 2013 yang lalu, Indonesia
memperoleh berita positif dengan
meningkatnya ranking kredit hutang
luar negeri oleh 2 lembaga pemeringkat
internasional. Dasar kenaikan peringkat
tersebut adalah pertumbuhan permintaan
domestik yang kokoh yang telah berhasil
melindungi perekonomian dari kemunduran
sebagaimana dihadapi oleh negara lain
di berbagai belahan dunia. Bahkan siklus
resesi perekonomian global yang ditandai
oleh krisis subprime mortgage tahun 2007-
2008 dapat diminimalisir oleh pemerintah.
Berkaitan dengan hal ini, Taklim (2011)
menegaskan bahwa prestasi inilah yang
membedakan perekonomian Indonesia
dibandingkan dengan negara ekonomi
berkembang lainnya.
Bila melihat jauh ke belakang, adopsi
LurgeL InusI dun kerungku hskuI berbusIs
peraturan yang pruden sejak pertengahan
- 15 -
tahun 1990-an ikut memberikan kontribusi
kepada stabilitas ekonomi. Selain itu, meski
tarif ekspor-impor internasional mengalami
penurunun securu sIgnIhkun sejuk krIsIs AsIu,
namun perekonomian regional yang masih
bertumpu pada perdagangan internasional
menunjukkan ketahanannya. Hal inilah yang
memberikan keuntungan bagi perekonomian
Indonesia. Karena tidak terlalu bertumpu
pada perdagangan di tingkat regional, maka
Indonesia dapat membagi resiko pada saat
terjadinya krisis di wilayah Uni Eropa pada
tahun 2010.
Melihat kondisi di atas, hal yang perlu
diwaspadai oleh pemerintahan yang akan
datang adalah resiko jangka pendek yang
berasal dari aspek eksternal. Meningkatnya
resiko global yang umumnya terjadi sebagai
imbas dari krisis Eropa akan membalikkan
aliran modal yang masuk selama beberapa
tahun terakhir. Potensi bahaya ada pada kondisi
keuangan pemerintah, khususnya menipisnya
cadangan devisa serta ancaman terhadap
perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Namun ada berita positif sebagai hasil
dari diperolehnya peringkat investment grade.
Pemerintah dalam hal ini berkesempatan untuk
membuka lebih banyak investasi yang terbatas
pada aset-aset investment grade. Selain itu,
besar kemungkinan Indonesia akan relatif
terlindung dari perlambatan perdagangan
global, kecuali apabila perekonomian dan harga
komoditas di Negara Asia lainnya juga terimbas
securu sIgnIhkun.
Arah Kebijakan Moneter
Pemerintahan Baru
Sebagaimana dijelaskan di bagian awal
tulisan, kerangka umum makro ekonomi dan
keuangan Indonesia telah meningkat secara
sIgnIhkun seIumu beberupu LuIun LerukIIr.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik,
LerdupuL penurunun LIngkuL InusI pudu suuL
krisis moneter tahun 1998 yaitu sebesar 77,63
persen menjadi 8,38 persen pada tahun 2013
Perkembungun InusI durI LuIun 1qq8 sumpuI
dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Gambar
1 berikut ini.
Dari sisi kerangka kebijakan moneter,
penggubungun LurgeL InusI dengun nIIuI
pertukaran uang yang stabil namun tetap
eksIbeI Iurus menjudI LurgeL uLumu. Numun,
instrumen lain harus diikutsertakan dalam
menopang alat kebijakan yang dimiliki oleh BI.
Gambar 1. Perkembangan Inflasi 1998-2013
Sumber : Budun PusuL SLuLIsLIk, DuLu nusI
Tahunan Indonesia 1998-2011.
Dalam kasus semakin meningkatnya
intensitas persaingan global, yang
tentunya diiringi dengan ketidakpastian
internasional, strategi komunikasi BI
seharusnya difokuskan pada pencapaian
LurgeL InusI dun pengurungun voIuLIIILus
nilai tukar mata uang. Hargo (2013)
menekankan bahwa investor dan pelaku
usaha dalam negeri selalu menginginkan
kepastian akan nilai tukar rupiah yang
relatif stabil.
BI juga secara kontinyu berupaya
untuk memperdalam pasar nilai tukar mata
uang dengan menyuplai deposito berjangka
berupa dolar AS. Selain bertujuan untuk
mengelola likuiditas, tujuan lainnya
adalah untuk memiliki sumber daya bagi
aturan makro prudensial dalam menjamin
stabilitas keuangan. Rasio maksimum loan
to value untuk kredit properti dan uang
muka minimum kredit kendaraan juga
sudah ditetapkan.
Dari sisi kedalaman pasar keuangan,
boleh dikatakan pasar keuangan nasional
musII LeLup dungkuI (dehnIsI uLuu
penjelasannya). Salah satu penyebab
utama tidak bertambahnya kedalaman
pasar keuangan nasional adalah kurangnya
instrumen investasi yang tersedia bagi
investor retail.
Dalam rangka mengatasi hal tersebut,
BI telah menyediakan instrumen keuangan
yang lebih luas dan mendorong perbankan
untuk melakukan lebih banyak transaksi
di pasar dalam skala besar. Namun
boleh dikatakan beberapa segmen pasar
keuangan, seperti modal ventura dan
keuangan mikro tetap belum mengalami
kemujuun yung sIgnIhkun.
- 16 -
Permasalahan dengan perusahaan
modal ventura adalah ketiadaan modal yang
dimiliki oleh pemilik tunggal. Pada Bulan
Februari 2012, Menteri Keuangan telah
menerbitkan peraturan guna mendorong
penyedia modal ventura agar fokus pada
perusahaan yang tidak memiliki akses
ke pinjaman bank. Pemerintah juga
telah menjamin pengecualian pajak bagi
perusahaan modal ventura untuk beberapa
investasi yang dilakukan pada sektor tertentu.
Sedangkan untuk sektor keuangan
mikro, seperti kebanyakan negara
berkembang, sektor ini telah mengalami
perkembangan pesat. Proporsi terbesar sektor
keuangan mikro bergerak di sektor formal
sebagai bagian dari bank komersiil. Namun
banyak juga penyedia keuangan mikro yang
bergerak di sektor informal sebab mereka
memiliki insentif yang kuat untuk beroperasi
pada segmen yang lebih luas.
Penutup
Arah kebijakan moneter yang harus
memperoleh perhatian pemerintahan yang
akan datang meliputi kebijakan penurunan
InusI dun menjugu kesLubIIun nIIuI Lukur
rupiah pada nilai keseimbangannya tanpa
mengalami volatilitas yang tinggi. Secara
umum, strategi mempertahankan cadangan
devisa akan memegang peran penting disini.
Sedangkan arah kebijakan kedua adalah
meneruskan usaha dalam memperdalam
pasar keuangan, khususnya bagi segmen yang
masih bermasalah, yaitu pelaku usaha dengan
modal ventura dan pelaku usaha keuangan
mikro. Untuk penyedia modal ventura,
pemerintah dapat menekankan kembali fokus
usaha penyaluran dana bagi perusahaan
yang tidak memiliki akses perbankan. Seiring
dengan berjalannya waktu, ketahanan
perusahaan modal ventura ini akan teruji
sehingga instrumen investasi dapat secara
masif ditujukan kepada segmen tersebut.
Sedangkan usaha pendalaman pasar
keuangan bagi lembaga keuangan mikro
masih terbentur dalam status kelembagaan,
khususnya bagi mereka yang bergerak di
sektor informal. Oleh karena itu penguatan
kelembagaan baik dalam bentuk avalis atau
koperasi dapat dijadikan alternatif kebijakan.
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
harus turut mengawal kebijakan moneter
pemerintahan yang akan datang melalui ketiga
fungsinya, yaitu legislasi, pengawasan, dan
penganggaran. Untuk fungsi legislasi, bukan
tidak mungkin kebijakan cadangan devisa
dapat diatur pada instrumen perundang-
undangan setingkat undang-undang. Salah
satu alternatifnya adalah memberikan norma
pada revisi UU Perbankan yang prosesnya saat
ini masih berjalan.
Sedangkan putusan Mahkamah
Konstitusi (MK) yang membatalkan UU No.
17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian dapat
dijadikan momentum untuk memberikan
norma pengaturan yang menyangkut tentang
kebijakan pendalaman pasar keuangan di
dalam penyusunan UU Perkoperasian yang
baru. Norma pengaturan dapat diarahkan
untuk mendorong koperasi yang menjalankan
usaha simpan pinjam agar dapat mengarahkan
kegiatannya kepada investasi dengan skala
kecil dan resiko minimal.
Referensi
Bank Indonesia, 2013, Laporan Kinerja
Ekonomi 2012.
Budun PusuL SLuLIsLIk, DuLu nusI TuIunun
Indonesia 1998-2011.
Hargo Utomo, Analisis Pergerakan Saham
Sektoral Pasca Pengumuman Ivestment
Grade, Jurnal Manajemen UGM, Vol. 1
(2), 2013, Hal. 45-61.
Harris Hariman, Pertumbuhan Ekonomi
dengan Model Strauss Belladic (Study
Tahun 2001-2010), Jurnal Kebijakan
Ekonomi, Vol. 2 (1), 2011,Hal. 11-32.
Taklim Akbar, Struktur Perekonomian
Indonesia dan Elastisitas dalam Krisis
Finansial 2007-2008, Jurnal Manajemen
UGM, Vol. 2 (1), 2011, Hal. 32-57.
https://id.berita.yahoo.com/budi-mulya-
kebi j akan- bi - berdasarkan- perppu-
171727145.html, diakses tanggal 7 Agustus
2014.
World Bank, Country Report Nomor 1123:
Establishing Good Governance Towards
IberuIIzuLIon, zo1z, OIhcIuI CounLry
Report.
- 17 -
Info Singkat
2009, Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI)
Sekretariat Jenderal DPR RI
www.dpr.go.id
ISSN 2088-2351
Vol. VI, No. 15/I/P3DI/Agustus/2014 PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
Kajian Singkat terhadap Isu-Isu Terkini
IMPLIKASI POLITIK SENGKETA
HASIL PEMILIHAN PRESIDEN 2014
Debora Sanur L*)
Abstrak
KPU telah menetapkan Jokowi-JK sebagai pasangan presiden dan wakil presiden
terpilih dengan perolehan 53,15 persen suara mengalahkan pasangan calon presiden
dan calon wakil presiden Prabowo-Hatta yang memperoleh 46,85 persen suara.
Namun demikian tim kuasa hukum Prabowo-Hatta menggugat hasil KPU tersebut
ke Mahkamah Konstitusi (MK). Mereka mendalilkan terjadinya kecurangan yang
terstruktur, sistematis, dan masif selama Pilpres 2014. Sementara itu, berdasarkan
pandangan pelaksana survei LSI dan SMRC bahwa masyarakat mengaku puas
dengan Pemilu 2014. Masyarakat juga puas dengan penyelenggaraan pemilihan
presiden oleh KPU yang dinilai bebas dan jujur.
Pendahuluan
Pada tanggal 22 Juli 2014 yang lalu KPU
telah menyatakan hasil rekapitulasi Pilpres 2014
bahwa dari 133.574.277 rakyat Indonesia yang
memiliki hak pilih, pasangan Prabowo-Hatta
memperoleh 62.576.444 atau 46,85 persen suara
dan Jokowi-JK 70.997.883 atau 53,15 persen
suara. Dengan hasil tersebut, KPU menetapkan
Jokowi-JK sebagai pasangan presiden dan wakil
presiden terpilih. Namun demikian, menurut tim
pemenangan Prabowo-Hatta hal tersebut tidaklah
benar. Mereka mengklaim bahwa mereka telah
dirugikan dari hasil rekapitulasi tersebut. Secara
persentase kubu mereka yang seharusnya menang
50,25 persen dari Jokowi-JK 49,74 persen.
Alasannya ada 55.485 TPS atau sekitar 24 juta
suara yang bermasalah. Jumlah tersebut jauh di
atas selisih kekalahan mereka dari Jokowi-JK
sebesar 8,4 juta suara.
Berdasarkan hal tersebut Tim Pembela
Merah Putih yang mewakili pasangan calon
Presiden dan Wakil Presiden Prabowo-Hatta
menggugat hasil KPU tersebut ke MK. Mereka
mendalilkan bahwa telah terjadi kecurangan
yang terstruktur, sistematis, dan massif selama
Pilpres 2014. Mereka menolak hasil yang telah
ditetapkan KPU, dan mempermasalahkan tentang
perolehan angka yang dinilai tidak benar dan telah
direkayasa selama proses rekapitulasi berjenjang
dari tingkat TPS ke PPS, PPK, KPU Kabupaten/
Kota, KPU Provinsi, hingga KPU Pusat. Mereka
juga mempermasalahkan terkait adanya jutaan
pemilih siluman yang dimobilisasi dengan
memanfaatkan ketentuan diperbolehkannya KTP/
paspor/identitas lain untuk mencoblos. Dalam
salah satu isi gugatannya, kubu Prabowo meminta
MK untuk membatalkan penetapan Jokowi-Kalla
sebagai pemenang namun menurut tuntutan
mereka kecurangan tersebut pada dasarnya
dilakukan oleh KPU bukan tim Jokowi-JK.
*) Peneliti Muda Politik pada Bidang Politik Dalam Negeri di Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Setjen DPR RI.
E-mail: debora.sanur@dpr.go.id
- 18 -
Sengketa Pilpres
Secara umum, ada 4 pola dugaan kecurangan
yang terjadi menurut tim Prabowo-Hatta. Yang
pertama, kasus dugaan politik uang yang terjadi
secara terstrukur, sistematis dan masif. Yang
kedua, adanya dugaan ketidaknetralan kepala
daerah yang merugikan Prabowo-Hatta. Yang
ketiga, perampasan dan perampokan formulir C1
milik pasangan Prabowo-Hatta, seperti terjadi di
Bima dan Garut. Yang keempat, adanya indikasi
mobilisasi pemilih siluman. Jumlah pemilih
siluman ini diperkirakan mencapai lebih dari
zz;.ooo. jumIuI LersebuL sunguL sIgnIhkun
mempengaruhi hasil pemilihan secara nasional.
Namun demikian, menurut sejumlah
pengamat klaim tersebut sulit dibuktikan.
Menurut Direktur Eksekutif lembaga pemantau
pemilu, Perludem, Titi Anggraini karena di
tengah proses yang sangat terbuka, transparan,
dan memberi akses kepada publik untuk ikut
terlibat, memanipulasi 25 juta suara bukan
hal yang mudah. Apalagi ketika hanya ada dua
pasangan calon. Mereka harus dapat menjelaskan
kecurangan yang membuat suara bisa begitu besar
yang termanipulasi.
Ran Hirschl menyebutkan fenomena
ini sebagai judicialization of mega-politics
atau pengalihan peristiwa politik besar ke
meja yudikatif. Dalam hal ini pengadilan yang
menangani sengketa ini harus dilihat sejarah
kelahirannya, komposisi hakim-hakimnya, serta
posisi politiknya dalam kondisi terkini. Setiap
tiga dari sembilan hakim yaitu Hamdan Zoelva,
Arief Hidayat, Ahmad Fadlil Sumadi, Wahiduddin
Adams, Maria Farida Indrati, Anwar Usman,
Patrialis Akbar, Aswanto, dan Muhammad Alim
dipilih oleh pemerintah, DPR dan MA oleh karena
itu latar belakang mereka cukup beragam. Namun
inisiatif publik yang luar biasa dalam mengawal
pilpres kali ini juga telah membuat data, data
pembanding dan berbagai informasi tersedia,
merupakan konteks politik yang penting yang
harus diperhatikan oleh MK.
Pengamat politik Universitas Paramadina,
Hendri Satrio menilai bahwa menempuh
gugatan ke MK merupakan jalur yang sudah
ditentukan konstitusi. Hal ini bagus untuk
kemajuan demokrasi Indonesia. Rakyat bisa
belajar berdemokrasi dari pertarungan Pilpres
Prabowo dan Jokowi. Namun demikian, gugatan
tersebut harus didasari dengan bukti-bukti kuat.
Dugaan kecurangan tersebut jika dapat dibuktikan
tentunya akan sangat mempengaruhi hasil
Pilpres. MK pun bisa saja memutuskan untuk
diadakan pemilu ulang. Sebaliknya, jika bukti,
fakta kecurangan, dan data dugaan pelanggaran
yang dibawa kubu Prabowo-Hatta tak dapat
dipertanggungjawabkan, gugatan tersebut hanya
buang-buang waktu dan tidak berarti. Seperti
kekuasaan menurut Weber bahwa kemungkinan
seorang pelaku mewujudkan keinginannya di
dalam suatu hubungan sosial yang ada, termasuk
dengan kekuatan, tanpa menghiraukan landasan
yang menjadi pijakan kemungkinan itu. Hal
tersebut dapat membuat permohonannya
di hadapan hukum menjadi lemah dan akan
berimplikasi terhadap menurunnya pamor
Prabowo-Hatta di mata masyarakat, terutama
pemilihnya.
Sikap Prabowo yang dinilai tidak legowo
dalam menerima ketetapan KPU telah membuat
banyak pendukungnya menjadi kecewa.
Berdasarkan hasil survei LSI, pendukung Prabowo
mengkritik sikap Prabowo yang menarik diri
di tengah proses rekapitulasi hasil resmi KPU.
Demikian pula dengan penilaian Prabowo bahwa
pilpres saat ini seperti di negara totalitarian, fasis
atau komunis di mana kebebasan dan kejujuran
politik tidak ada. Padahal bahkan, di Korea
Utara tidak terjadi kemenangan 100 persen.
Sementara disini ada tempat pemungutan suara
yang tak memberikan satu suara pun kepada dia,
meski dirinya didukung koalisi gemuk. Prabowo-
Hatta didukung hingga tujuh parpol. Koalisi
pendukungnya memperoleh hingga 62 persen
suara saat pemilu legislatif April lalu. Hal tersebut
dinilai oleh masyarakat awam sebagai bentuk tidak
menghormati KPU, rakyat, konstitusi dan hasil
pemilu itu sendiri. Terlebih karena sebelumnya
Prabowo telah mengatakan bahwa ia siap terima
apa pun yang diputuskan KPU.
Mengangkat isu kecurangan di tingkat
akhir telah memunculkan tanda tanya karena
hal ini merupakan upaya membangun opini
bahwa kalah karena dicurangi. Terlebih dengan
membawa KPU ke ranah hukum MK. Langkah
ini dapat mendelegitimasi KPU dan implikasi
politiknya cukup berat, yakni menolak hasil
pilpres yang ditetapkan KPU. Padahal seyogyanya
seorang pemimpin menduduki jabatan dan
memiliki kekuasaan secara legitimasi bila yang
bersangkutan mengalami pengangkatan, sehingga
dengan demikian yang bersangkutan dianggap
sah memangku jabatannya dan menjalankan
kekuasaannya. Dalam hal pilpres legitimasi
tersebut didapat dari KPU.
Menurut Pembantu Rektor I Universitas
Muhammadiyah Kupang Dr Ahmad Atang, MSi,
pernyataan Prabowo yang akan menghormati
apapun keputusan rakyat hanya retorika
politik untuk menarik simpati publik, namun
faktanya justru berbanding terbalik. Masyarakat
belajar dari perilaku tersebut. Hal ini tidak saja
merugikan Prabowo Subianto dan Partai Gerindra,
- 19 -
tetapi juga partai Koalisi Merah Putih. Ditambah
dengan adanya tindakan kubu Prabowo yang
merayakan kemenangan berdasarkan hasil quick
count lembaga survei yang memenangkannya
telah membuat para pendukung Prabowo-Hatta
menjadi tidak simpatik.
Sesuai dengan hasil survei yang dirilis Saiful
Mujani Research and Consulting (SMRC), bahwa
sikap Prabowo dan elit pendukung Koalisi Merah
Putih yang menolak keputusan Komisi Pemilihan
Umum (KPU) tentang Pilpres 2014 bukan
cerminan pendukungnya. Penilaian tersebut justru
bertentangan dengan masyarakat awam. Pemilih
Prabowo dan pemilih Koalisi Merah Putih pada
umumnya menilai pilpres berlangsung secara
bebas dan jujur. Hasil survei SMRC menunjukkan
77,9 persen pemilih nasional menilai pilpres yang
baru dilaksanakan berlangsung bebas dan jujur.
Hanya 10,9 persen yang menilai bebas dan jujur
tapi banyak masalah. Sedangkan yang sesuai
dengan pendapat Prabowo bahwa pilpres tidak
bebas dan tidak jujur sama sekali sebanyak 2,3
persen. Keadaan ini membuat Prabowo dan elit
pendukungnya terasing dari masa pendukungnya.
Senada dengan survei SMRC, survei pasca-
pilpres 2014 yang dilakukan oleh Lingkaran
Survei Indonesia juga memberi pandangan yang
sama, dimana sebanyak 67,49 persen masyarakat
mempercayai hasil resmi pilpres versi KPU bahwa
Jokowi-JK adalah presiden dan wakil presiden
terpilih. Sementara yang tidak percaya hanya
18,52 persen. Sikap tidak legowo menerima hasil
pilpres ternyata menggerus simpati bagi Prabowo.
Survei LSI menunjukkan dukungan terhadap
Prabowo-Hatta pasca-pilpres tinggal 34,75 persen,
jauh lebih rendah dibandingkan dengan hasil
rekap KPU (46,85 persen). Di sisi lain, suara bagi
Jokowi-JK meningkat hingga mencapai 65,25
persen, melebihi hasil rekap KPU yang 53,15
persen. Artinya, jika pilpres diulang saat ini,
pemenangnya tetap sama. Menurut survei tersebut
sebesar 78,11 persen warga berharap semua pihak
menerima dan menghormati keputusan MK.
Hal ini menyiratkan bahwa masyarakat sudah
jenuI dengun konIk pIIpres yung seperLI Luk
berkesudahan. Saat ini para elite politik sedang
diuji tentang sikap terhadap demokrasi dan
kontestasi politik. Oleh sebab itu jangan sampai
ada pandangan dari masyarakat bahwa yang tidak
siap dan tidak mau berdemokrasi ternyata adalah
para elite politik. Menurut Kristiadi dari CSIS
survei ini berguna menjaga kewarasan publik
lantaran banyaknya politik verbal tanpa bukti
yang gaduh akan propaganda. "Politik menjadi
tak waras kalau pemilik modal mengkonstruksi
realitas yang tak asli."
Implikasi Politik
Demokrasi mengizinkan warga negara untuk
berpartisipasi baik secara langsung atau melalui
perwakilan dimana semua warga negaranya
memiliki hak setara dalam pengambilan
keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.
Reformasi tahun 1998 adalah salah satu titik
balik dalam sejarah Indonesia, yang merupakan
sebuah momentum yang di cita-citakan untuk
mengantarkan bangsa Indonesia ke alam
kehidupan yang demokratis dan bermartabat.
Perlu disadari bahwa demokrasi adalah sesuatu
yang berbeda dengan kediktatoran atau tirani.
Demokrasi berfokus pada kesempatan bagi rakyat
untuk mengendalikan para pemimpinnya. Dalam
hal ini pemilu sebagai salah satu dasar bagi
pembangunan sistem politik di negara demokrasi
memiliki peran dan fungsi yang penting. Karena
kualitas demokrasi salah satunya diukur dari
kualitas pemilunya, kualitas pemilu akan
menghasilkan kehidupan demokrasi negara yang
berkualitas.
Pada dasarnya masalah pelanggaran pemilu
tidak hanya mengganggu kerja penyelenggara
seperti KPU dan Bawaslu saja, tetapi juga
hak politik warga negara. Pelanggaran seperti
manipulasi suara pemilih secara nyata telah
mengkhianati kedaulatan rakyat, mengkhianati
suara pemilih dengan menjadikan suara pemilih
menjadi tidak berarti. Oleh sebab itu, perlu
adanya pelibatan dan partisipasi masyarakat
yang mampu meminimalisir dan mencegah
terjadinya manipulasi suara rakyat. Partisipasi
ini dapat meminimalisir dan mempersempit
ruang gerak pelanggaran karena pemilih turut-
serta mengawasi, memantau, dan memastikan
pilihannya. Mengingat kondisi itu, partisipasi
masyarakat dalam pengawasan menemukan
urgensinya. Dalam konteks pilpres 2014 hal
tersebut telah dilakukan secara nyata oleh
berbagai lapisan masyarakat, dengan turut serta
mengawasi jalannya rekapitulasi suara yang
dilakukan oleh KPU.
Hal ini semakin ditegaskan oleh hasil survei
Saiful Mujani Research Consulting (SMRC)
dalam menilai kepuasan masyarakat terhadap
kinerja KPU yang menyatakan bahwa masyarakat
mengaku puas dengan Pemilu 2014. Masyarakat
puas dengan penyelenggaraan pemilihan presiden
yang dinilai bebas dan jujur. Menurut lembaga
ini, 48,2 persen pemilih menjawab pilpres sangat
bebas dan jujur, 29,7 persen bebas dan jujur
dengan sedikit masalah, 10,9 persen bebas dan
jujur dengan banyak masalah, 2,3 persen menilai
tidak bebas dan tidak jujur. Sisanya, 8,9 persen
menjawab tidak tahu. Oleh sebab itu penolakan
elite terhadap hasil KPU bukanlah pendapat
- 20 -
umum masyarakat awam.
Putusan MK nantinya pasti tidak dapat
memuaskan semua pihak namun profesionalitas
dan integritas MK serta masa depan demokrasi
Indonesia yang sedang dipertaruhkan. Menurut
SMRC sebanyak 74,5 persen menginginkan
adanya demokrasi, 5,8 persen diktator, dan 19,7
persen tidak mengerti. Data soal demokrasi itu
jika dikelompokkan berdasarkan pemilih hasilnya
konsisten. Pemilih Jokowi-JK 79 persen setuju
demokrasi, 5 persen diktator dan 16 persen tidak
mengerti. Pemilih Prabowo-Hatta 73 persen
setuju demokrasi, 6 persen diktator dan 21
tidak mengerti. Sikap ini adalah indikasi bahwa
demokrasi mendapat dukungan dan legitimasi
yang kuat dari rakyat. Oleh karenanya, dalam
hal ini demokrasi tidak bisa shanya diartikan
jika membawa kemenangan bagi diri, bila tidak
menang dinilai tidak demokrasi.
Penutup
Persoalan di akhir rangkaian proses Pilpres
justru berada pada peserta Pemilu yang menolak
hasil penetapan KPU. Meski UU memberi ruang
peserta Pilpres mengajukan sengketa hasil
Pilpres, namun ada beberapa hal yang patut
dipertimbangkan. Pilpres 2014 telah menjadi
ujian bagi elite partai terhadap pembelajaran
demokrasi. Pilpres 2014 akhirnya dinilai hanya
sebagai pertarungan elite kekuasaan melawan
kekuatan rakyat. Pertarungan antara yang
besar melawan yang kecil. Membawa kepada
pemikiran dimana koalisi rakyat dari rakyat dan
untuk kepentingan rakyat. Sementara koalisi
elite dari elite dan untuk kepentingan elite.
Kenyataan seperti itu bisa memicu keresahan
di dalam kehidupan bermasyarakat, mengingat
sebenarnya sebagian besar warga telah mampu
menjalankan satu langkah besar berdemokrasi
dengan cara yang benar dengan memilih dalam
pilpres. Warga biasa telah tulus menjatuhkan
pilihan kepada salah satu pasangan capres-
cawapres demi mendapatkan pemimpin yang
baik bagi bangsa Indonesia selama 5 tahun ke
depan, tetapi mereka justru dicederai harapannya
oleh sekelompok elite yang mengedepankan
kepentingan golongannya sendiri. Padahal tujuan
utama dari pesta demokrasi ini adalah untuk
menciptakan Indonesia yang lebih sejahtera dan
demi kepemimpinan yang amanah. Oleh sebab
itu sudah sepatutnya semua pihak menerima
dengan besar hati apapun hasilnya keputusan MK
nantinya. Karena di depan masih banyak masalah
besar bangsa yang butuh perhatian bersama.
Referensi
Stefanus Osa Triyatna, ed., Pelibatan Dan Partisipasi
Masyarakat Dalam Pengawasan Pemilu,
Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi
(Perludem) dan The Asia Foundation (TAF),
Jakarta. 2013
Bivitri Susanti, Panggung Politik MK, Kompas 6
Agustus 2014, hal 7.
Sengketa Pemilihan Gugatan Prabowo lemah, Koran
Tempo 5 Agustus 2014, hal 1.
ht t p: / / www. bbc . c o. uk/ i ndone s i a / be r i t a _
i ndonesi a/2014/08/140808_mahkamah_
konstitusi.shtml, diakses tanggal 5 Agustus 2014.
h t t p : / / w w w . t e m p o . c o / r e a d /
news/2014/08/10/078598548/Pasca-Pilpres-
Masyarakat-Lebih-Optimis, diakses tanggal 5
Agustus 2014.
h t t p : / / p e m i l u . o k e z o n e . c o m /
read/2014/08/07/568/1021056/gugatan-
prabowo-ke-mk-bukti-kemajuan-demokrasi,
diakses tanggal 5 Agustus 2014.
http://www.jpnn.com/read/2014/08/06/250099/
Ketua-MK:-Gugatan-Prabowo-Hatta-Banyak-
yang-Tak-Sinkron-, diakses tanggal 5 Agustus
2014.
h t t p : / / p e m i l u . t e m p o . c o / r e a d /
news/2014/08/07/078597988/Merasa-Kecewa-
Pendukung-Prabowo-Pindah-Dukungan, diakses
tanggal 5 Agustus 2014.
http://www.republika.co.id/berita/pemilu/hot-
politic/14/08/05/n9tdra-jokowijk-siap-dukung-
kpu-hadapi-prabowohatta, diakses tanggal 5
Agustus 2014.
https://i d. beri ta. yahoo. com/akademi si -si kap-
pr abowo- r ugi kan- koal i s i - mer ah- put i h-
043708544.html,diakses tanggal 5 Agustus 2014.
http://www.tribunnews.com/tribunners/2014/06/12/
harapan-masalah-dan-ancaman-jelang-pilpres-
2014, diakses tanggal 6 Agustus 2014.
h t t p : / / i n d o n e s i a s a t u . k o m p a s . c o m /
read/2014/08/10/16155421/survei . smrc.
prabowo.sebut.totaliter.mayoritas.masyarakat.
anggap.pilpres.jujur.,diakses tanggal 5 Agustus
2014.
h t t p : / / n a s i o n a l . k o m p a s . c o m /
read/2014/08/06/1111086/Prabowo.Anggap.
Pilpres.di.Indonesia.seperti.di.Negara.Totaliter.
Fasis.Komunis, diakses tanggal 6 Agustus 2014.
h t t p : / / w w w . t e m p o . c o / r e a d /
news/2014/08/10/078598538/Mayori tas-
Masyarakat-Puas-Pilpres-2014
http://news.detik.com/pemilu2014/read/2014/08/10
/173455/2658044/1562/survei-smrc-masyarakat-
puas-dengan-hasil-pilpres-2014
h t t p : / / w w w . k a b a r 2 4 . c o m/ p e r s p e k t i f /
read/20140811/18/226238/sengketa-pilpres-
masyarakat-sudah-jenuh, diakses tanggal 7
Agustus 2014.
http://news.detik.com/pemilu2014/read/2014/08/10
/151524/2657999/1562/survei-smrc-745-warga-
indonesia-setuju-demokrasi-58-ingin-diktator,
diakses tanggal 6 Agustus 2014.
TENTANG PENUL8
uian Lahyaningrum, :h. Hh., menyelesaikan endidikan :: llmu hukum di lakultas hukum
universitas uionegoro :emarang ada tahun :,,6. Hagister ilmu hukum diselesaikan di uni
versitas lndonesia [akarta !ahun zcca dengan rogram kekhususan hukum ekonomi. 8eker|a
di :ekretariat [enderal uk kl mulai tahun :,,, sebagai eneliti bidang hukum Lkonomi ada
usat engka|ian engolahan uata dan lnformasi ({ul). [abatan saat ini adalah eneliti
Hadya dengan angkatfgolongan embina (0olongan lva). enelitian individu yang ernah
dilakukan diantaranya emanfaatan !anah Adat untuk keentingan enanaman Hodal,
elaksanaan kewa|iban erusahaan erkebunan untuk Hembangun kebun 8agi Hasyarakat
:ekitar, dan emberian lzin usaha ertambangan oleh 8uatifwalikota. enelitian
kelomok yang ernah dilakukan diantaranya enyelesaian konflik :osial dalam engelo
laan :umber uaya Alam, uaya encegahan !indak idana korusi dalam enyelenggaraan
uegara, olitik hukum embentukan 8adan elaksana kegiatan hulu Hinyak dan 0as
8umi. karya tulis ilmiah yang ernah diterbitkan diantaranya harmonisasi engaturan
kewenangan emerintah usat dan emerintah uaerah dalam enyelenggaraan urusan di
8idang enanaman Hodal, lmlikasi ?uridis utusan Hahkamah konstitusi atas engu|ian
uu uo. ac !ahun zcca tentang :istem [aminan :osial uasional, dan olitik hukum eng
aturan 8idang usaha dalam undangundang uomor z !ahun zcc) tentang enanaman
Hodal.
cahyanlngrumQyahoo.com
rlzkl.rozaQdpr.go.ld
laridah menyelesaikan endidikan :: kurikulum dan !eknologi endidikan lakultas llmu
endidikan universitas endidikan lndonesia, kemudian mendaat dan menamatkan
Hagister engembangan kurikulum dari universitas endidikan lndonesia.
enulis lahir di 8andung, ada :8 Aril :,8a, dan telah menulis berbagai artikel terkait
masalah endidikan.
faridah.alawiyah@dr.go.id
:ahat Aditua landhitya :ilalahi, :!, H8A, adalah eneliti Huda 8idang Lkonomi d kebi|akan
ublik, di usat engka|ian engolahan uata dan lnformasi ({ul), :ekretariat [enderal
ukkl. enulis memeroleh gelar :z dari Hagister Hana|emen universitas 0ad|ah Hada dan
menaruh minat ada kebi|akan di bidang industri, erdagangan, ketenagaker|aan, dan en
gelolaan 8adan usaha Hilik uegara (8uHu). 8eberaa tulisan yang ernah diublikasikan
adalah kebi|akan lndustrialisasi dalam kangka Henghadai 0lobalisasi dan Liberalisasi
Lkonomi, ka|ian atas kemungkinan embentukan :uer holding 8uHu, kebi|akan en
guahan di lndonesia 8eserta :aran kebi|akan, dan hot Honey di lndonesia : kesiko dan
engelolaannya.
sahatsllalahl8lQgmall.com
uebora :anur Lindawaty, :os., H.:i., lahir di [akarta, {: uktober :,8z. la menyelesaikan en
didikan :: di universitas kristen lndonesia, [akarta, [urusan hubungan lnternasional dan :z
di universitas lndonesia, [akarta, [urusan llmu olitik dan mulai beker|a di 8idang engka|ian
{ul :et|en ukkl se|ak tahun zcc, dengan bidang keakaran olitik dan emerintahan lndo
nesia. !im endamingan kuu yang dilakukan diantaranya embuatan uA kuu kerukunan
umat 8eragama dengan komisi vlll serta uu kesra uk kl, serta embahasan kuu emda
dan kuu uesa dengan ansus uk kl. 8eberaa tulisannya antara lain ber|udul :trategi elit
olitik asangan calon dalam emenangan emilukada kiau, eraturan emilukada: :tudi
terhada munculnya beberaa kasus, dan hubungan kelembagaan Antara uk, Hk dan
0ubernur aua.
debora.sanurQdpr.go.ld
l S S N : 2 U B B 2 S S I
VOL.Vl No. IS/l/lSDl/OUSTUS/2UI4
PANDUAN PENUL8AN ARTKEL

Anda mungkin juga menyukai