Anda di halaman 1dari 12

REFLEKSI KASUS

KOMPLIKASI ATRIAL FIBRILASI


Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Penyakit Dalam
Rumah Sakit Kota Jogja
Diajukan Kepada:
dr. Endang Widiastuti., Sp.PD
Disusun oleh :
Luhur Anggoro Sulistio
20080!0!0
"A#$A% $L&' PE%(AK$) DALA&
*S'D K+)A ,+#,A
P*+#*A& P*+-ES$ -AK'L)AS KED+K)E*A%
'%$.E*S$)AS &'/A&&AD$(A/ (+#(AKA*)A
20!
I. KASUS
OS seorang laki-laki berusia 49 tahun datang di antar keluarganya ke UGD RS Jogja
dengan keluhan dada berdebar-debar, nyeri dada, sesak nafas, menggeh-menggeh !"
jika berakti#itas, batuk -", sesak jika malam hari -", tidur dengan $ bantal !",
terda%at bengkak %ada tungkai ba&ah dan skrotum !", nyeri %ada skortum !",
terkadang %using !", demam -", mual -", muntah -", keringat dingin terkadang !",
%asien mengatakan memiliki sakit seru%a ' tahun yang lalu dan tidak %ernah kontrol,
ri&ayat D( -", )i%ertensi-", makan*minum !*!, +,+ dbn, +,- kuning, nyeri
miksi -", dari %emeriksaan fisik dida%atkan batas jantung mengalami
%erubahan*%embesaran dan terda%at Ronkhi basah, rotgen dida%atkan kardiomegali
disertai dengan oedem %ulmo, %emeriksaan lab dbn, .-G ditemukan ,/R0R dan
0.S trigeminy1
II. PERMASALAHAN
,%a yang dimaksud dengan atrial fibrilasi2 a%a saja kom%likasi yang da3at
ditimbulkan2
III. PEMBAHASAN
Atrial Fibrilasi
a. Definisi
,trial fibrilasi adalah suatu gangguan %ada jantung aritmia" yang ditandai
dengan ketidakteraturan irama denyut jantung dan %eningkatan frekuensi denyut
jantung, yaitu sebesar 456-756 8*menit1 9ada dasarnya atrial fibrilasi meru%akan suatu
takikardi supraventrikuler dengan akti#asi atrial yang tidak terkoordinasi dan
deteriorisasi fungsi mekanik atrium1 -eadaan ini menyebabkan tidak efektifnya
%roses mekanik atau %om%a darah jantung
b. Klasifikasi
(enurut ,), American Heart Association", klasifikasi dari atrial fibrilasi
dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu

:
a1 ,/ deteksi %ertama
Semua %asien dengan ,/ selalu dia&ali dengan taha% ,/ deteksi %ertama1
;aha% ini meru%akan taha%an dimana belum %ernah terdeteksi ,/
sebelumnya dan baru %ertama kali terdeteksi1
b1 9aroksismal ,/
,/ yang berlangsung kurang dari < hari atau ,/ yang mem%unyai e%isode
%ertama kali kurang dari 4= jam dinamakan dengan %aroksismal ,/1 ,/
jenis ini juga mem%unyai ke>enderungan untuk sembuh sendiri dalam
&aktu kurang dari $4 jam tan%a bantuan kardioversi1
>1 9ersisten ,/
,/ yang sifatnya meneta% dan berlangsung lebih dari 4= jam teta%i kurang
dari < hari1 +erbeda dengan %aroksismal ,/, %ersisten ,/ %erlu
%enggunaan dari kardioversi untuk mengembalikan irama sinus kembali
normal1
d1 -ronik*%ermanen ,/
,/ yang sifatnya meneta% dan berlangsung lebih dari < hari1 9ada
%ermanen ,/, %enggunaan kardioversi dinilai kurang berarti, karena dinilai
>uku% sulit untuk mengembalikan ke irama sinus yang normal1
Gabar !. P"la Klasifikasi Atrial Fibrilasi
Disam%ing klasifikasi menurut ,), American Heart Association", ,/ juga
sering diklasifikasikan menurut lama &aktu berlangsungnya, yaitu ,/ akut dan ,/
kronik1 ,/ akut dikategorikan menurut &aktu berlangsungnya atau onset yang kurang
dari 4= jam, sedangkan ,/ kronik sebaliknya, yaitu ,/ yang berlangsung lebih dari
4= jam1
#. Eti"l"$i
.tiologi yang terkait dengan ,/ terbagi menjadi bebera%a faktor-faktor,
diantaranya adalah:
a1 9eningkatan tekanan*resistensi atrium
'1 9enyakit katu% jantung
$1 -elainan %engisian dan %engosongan ruang atrium
41 )i%ertrofi jantung
41 -ardiomio%ati
51 )i%ertensi %ulmo chronic obstructive pulmonary disease dan cor pulmonal
chronic"
71 ;umor intra>ardia>
b1 9roses infiltratif dan inflamasi
'1 9eri>arditis*mio>arditis
$1 ,miloidosis dan sar>oidosis
41 /aktor %eningkatan usia
>1 9roses infeksi
'1 Demam dan segala ma>am infeksi
d1 -elainan .ndokrin
'1 )i%ertiroid
$1 /eokromositoma
e1 ?eurogenik
'1 Stroke
$1 9erdarahan subara>hnoid
f1 @skemik ,trium
'1 @nfark mio>ardial
g1 Obat-obatan
'1 ,lkohol
$1 -afein
h1 -eturunan*geneti>
%. Tan%a %an Ge&ala
9ada dasarnya ,/, tidak memberikan tanda dan gejala yang khas %ada
%erjalanan %enyakitnya1 Umumnya gejala dari ,/ adalah %eningkatan denyut jantung,
ketidakteraturan irama jantung dan ketidakstabilan hemodinamik1 Disam%ing itu, ,/
juga memberikan gejala lain yang diakibatkan oleh %enurunan oksigenisasi darah ke
jaringan, se%erti %using, kelemahan, kelelahan, sesak nafas dan nyeri dada1 ;eta%i,
lebih dari 96A e%isode dari ,/ tidak menimbulkan gejala-gejala tersebut
e. Fakt"r Resik"
+ebera%a orang mem%unyai faktor resiko terjadinya ,/, diantaranya adalah :
a1 Diabetes (elitus
b1 )i%ertensi
>1 9enyakit Jantung -oroner
d1 9enyakit -atu% (itral
e1 9enyakit ;iroid
f1 9enyakit 9aru-9aru -ronik
g1 9ost1 O%erasi jantung
h1 Usia B 76 tahun
i1 Cife Style
f. Pat"fisi"l"$i
(ekanisme ,/ terdiri dari $ %roses, yaitu %roses akti#asi lokal dan multiple
wavelet reentry1 9roses akti#asi lokal bisa melibatkan %roses de%olarisasi tunggal atau
de%olarisasi berulang1 9ada %roses akti#asi lokal, fokus ekto%ik yang dominan adalah
berasal dari #ena %ulmonalis su%erior1 Selain itu, fokus ekto%ik bisa juga berasal dari
atrium kanan, #ena >a#a su%erior dan sinus >oronarius1 /okus ekto%ik ini
menimbulkan sinyal elektrik yang mem%engaruhi %otensial aksi %ada atrium dan
menggangu %otensial aksi yang di>etuskan oleh nodus S,
Sedangkan multiple wavelet reentry, meru%akan %roses %otensial aksi yang
berulang dan melibatkan sirkuit*jalur de%olarisasi1 (ekanisme multiple wavelet
reentry tidak tergantung %ada adanya fokus ekto%ik se%erti %ada %roses akti#asi lokal,
teta%i lebih tergantung %ada sedikit banyaknya sinyal elektrik yang mem%engaruhi
de%olarisasi1 9ada multiple wavelet reentry, sedikit banyaknya sinyal elektrik
di%engaruhi oleh 4 faktor, yaitu %eriode refractory, besarnya ruang atrium dan
ke>e%atan konduksi1 )al ini bisa dianalogikan, bah&a %ada %embesaran atrium
biasanya akan disertai dengan %emendekan %eriode refractory dan %enurunan
ke>e%atan konduksi1 -etiga faktor tersebutlah yang akan meningkatkan sinyal elektrik
dan menimbulkan %eningkatan de%olarisasi serta men>etuskan terjadinya ,/
Gabar '. A. Pr"ses Akti(asi L"kal Atrial Fibrilasi %an B. Pr"ses Multiple Wavelets Reentry
Atrial Fibrilasi
$. Penatalaksanaan
Sasaran utama %ada %enatalaksanaan ,/ adalah mengontrol ketidakteraturan
irama jantung, menurunkan %eningkatan denyut jantung dan menghindari*men>egah
adanya kom%likasi tromboembolisme1 Kardioversi meru%akan salah satu
%enatalaksanaan yang da%at dilakukan untuk ,/1 (enurut %engertiannya, kardioversi
sendiri adalah suatu tata laksana yang berfungsi untuk mengontrol ketidakteraturan
irama dan menurunkan denyut jantung1 9ada dasarnya kardioversi dibagi menjadi $,
yaitu %engobatan farmakologi Pharmacological Cardioversion" dan %engobatan
elektrik Electrical Cardioversion"
a1 (en>egah %embekuan darah tromboembolisme"
9en>egahan %embekuan darah meru%akan %engobatan untuk men>egah
adanya kom%likasi dari ,/1 9engobatan yang digunakan adalah jenis antikoagulan
atau antitrombosis, hal ini dikarenakan obat ini berfungsi mengurangi resiko dari
terbentuknya trombus dalam %embuluh darah serta >abang->abang #askularisasi1
9engobatan yang sering di%akai untuk men>egah %embekuan darah terdiri dari
berbagai ma>am, diantaranya adalah :
'1 Darfarin
Darfarin termasuk obat golongan antikoagulan yang berfungsi dalam
%roses %embentukan sumbatan fibrin untuk mengurangi atau men>egah
koagulasi1 Darfarin diberikan se>ara oral dan sangat >e%at disera%
hingga men>a%ai %un>ak konsentrasi %lasma dalam &aktu E ' jam
dengan bioa#ailabilitas '66A1 Darfarin di metabolisme dengan >ara
oksidasi bentuk C" dan reduksi bentuk D", yang kemudian diikuti
oleh konjugasi glukoronidasi dengan lama kerja E 46 jam1
$1 ,s%irin
,s%irin se>ara irre#ersible menonaktifkan siklo-oksigenase dari
trombosit FOG
$
" dengan >ara asetilasi dari asam amino serin terminal1
.fek dari FOG
$
ini adalah menghambat %roduksi endo%eroksida dan
tromboksan ;G,
$
" di dalam trombosit1 )al inilah yang menyebabkan
tidak terbentuknya agregasi dari trombosit1 ;eta%i, %enggunaan as%irin
dalam &aktu lama da%at menyebabkan %engurangan tingkat sirkulasi
dari faktor-faktor %embekuan darah, terutama faktor @@, 0@@, @G dan G1
b1 (engurangi denyut jantung
;erda%at 4 jenis obat yang da%at digunakan untuk menurunkan
%eningkatan denyut jantung, yaitu obat digitalis, H-blo>ker dan antagonis kalsium1
Obat-obat tersebut bisa digunakan se>ara indi#idual atau%un kombinasi1
'1 Digitalis
Obat ini digunakan untuk meningkatkan kontraktilitas jantung dan
menurunkan denyut jantung1 )al ini membuat kinerja jantung menjadi
lebih efisien1 Disam%ing itu, digitalis juga mem%erlambat sinyal elektrik
yang abnormal dari atrium ke #entrikel1 )al ini mengakibatkan
%eningkatan %engisian #entrikel dari kontraksi atrium yang abnormal1
$1 H-blo>ker
Obat H-blo>ker meru%akan obat yang menghambat efek sistem saraf
sim%atis1 Saraf sim%atis %ada jantung bekerja untuk meningkatkan denyut
jantung dan kontraktilitas jantung1 .fek ini akan berakibat dalam efisiensi
kinerja jantung1
41 ,ntagonis -alsium
Obat antagonis kalsium menyebabkan %enurunan kontraktilitas jantung
akibat dihambatnya ion Fa
$!
dari ekstraseluler ke dalam intraseluler
mele&ati Fa
$!
>hannel yang terda%at %ada membran sel1
>1 (engembalikan irama jantung
Kardioversi meru%akan salah satu %enatalaksanaan yang da%at dilakukan
untuk menteraturkan irama jantung1 (enurut %engertiannya, kardioversi
sendiri adalah suatu tata laksana yang berfungsi untuk mengontrol
ketidakteraturan irama dan menurunkan denyut jantung1 9ada dasarnya
kardioversi dibagi menjadi $, yaitu %engobatan farmakologi Pharmacological
Cardioversion" dan %engobatan elektrik Electrical Cardioversion"1
'1 Pharmacological Cardioversion ,nti-aritmia"
a1 ,miodarone
b1 Dofetilide
>1 /le>ainide
d1 @butilide
e1 9ro%afenone
f1 Iuinidine
2. Electrical Cardioversion
Suatu teknik memberikan arus listrik ke jantung melalui dua %elat
logam bantalan" ditem%atkan %ada dada1 /ungsi dari tera%i listrik ini adalah
mengembalikan irama jantung kembali normal atau sesuai dengan ?SR
nodus sinus rhythm"1
41 O%eratif
a1 Catheter ablation
9rosedur ini menggunakan teknik %embedahan dengan membuatan sayatan
%ada daerah %aha1 -emudian dimasukkan kateter kedalam %embuluh darah
utma hingga masuk kedalam jantung1 9ada bagian ujung kateter terda%at
elektroda yang berfungsi menghan>urkan fokus ekto%ik yang bertanggung
ja&ab terhada% terjadinya ,/1
b1 a!e operation
9rosedur ma!e operation ham%er sama dengan catheter ablation, teta%i
%ada ma!e operation, akan mengahasilkan suatu JlabirinK yang berfungsi
untuk membantu menormalitaskan system konduksi sinus S,1
>1 Artificial pacemaker
Artificial pacemaker meru%akan alat %a>u jantung yang ditem%atkan di
jantung, yang berfungsi mengontrol irama dan denyut jantung
,/ sebenarnya meru%akan bagian dari aritmia, yaitu suatu keadaan
abnormalitas dari irama jantung yang ditandai dengan %ola %ele%asan sinyal elektrik
yang sangat >e%at dan berulang1 -eadan ini se>ara umum bisa diakibatkan oleh
gangguan %otensial aksi, gangguan konduksi atau%un bisa gangguan dari keduanya1
9ada ,/, gangguan terjadi %ada ketidakteraturan irama jantung dan %eningkatan
denyut jantung1 Se>ara umum, gangguan ,/ da%at dikatakan sebagai takikardi, karena
denyut jantung %ada ,/ men>a%ai lebih dari '668*menit1 ;akikardi sendiri da%at
dikategorikan menjadi dua, yaitu takikardi supraventrikuler dan takikardi #entrikuler1
,/ meru%akan takikardi supraventrikuler, dimana gangguan %otensial aksi atau%un
konduksi berasal dari sistem konduksi diatas berkas )@S, yang meli%uti nodus S,,
nodus ,0 dan berkas )@S sendiri1 Sedangkan takikardi #entrikuler lebih disebabkan
tidak hanya dari sistem konduksi serabut %urkinje, teta%i %eran takikardi
supraventrikuler juga bisa menyebabkan takikardi #entrikuler1
;akikardi supravenrikuler tidak hanya ,/, teta%i meli%uti ekstrasistol atium,
flutter atrium dan takikardi supraventrikuler1 9ada ,/, mekanisme terjadinya melalui
$ %roses, yaitu akti#asi lokal atau multiple wavelets reentry1 9ada akti#asi lokal lebih
didominasi karena adanya fokus ekto%ik %ada #ena %ulmonalis su%erior, sedangkan
multiple wavelets reentry lebih >enderung disebabkan oleh %embesaran atrium,
%emendekan %eriode refra>tory dan %enurunan ke>e%atan konduksi1 Selain itu,
sebenarnya masih ada faktor lain yang mem%engaruhi terjadinya ,/, yaitu detak
jantung %rematur, akti#itas saraf otonom, iskemik atrium, konduksi anisotro%ik dan
%eningkatan usia1
;erjadinya ,/ akan menimbulkan disfungsi hemodinamik jantung, yaitu
hilangnya koordinasi akti#itas mekanik jantung, ketidakteraturan res%on #entrikel dan
ketidakteraturan denyut jantung1 -etiga hal ini akan ber%engaruh %ada %enurunan
>ardia> out%ut, karena kontraksi jantung tidak sem%urna &alau%un terjadi %roses
de%olarisasi yang berulang1 )ilangnya koordinasi %roses mekanik lebih disebabkan
karena >e%at dan seringnya de%olarisasi1 De%olarisasi yang >e%at dan berulang %ada
,/ mem%unyai sifat yang tidak sem%urna, sehingga %roses kontraktilitas jantung juga
tidak bisa maksimal1 Selain itu, %eningkatan de%olarisasi dan denyut jantung %ada
atrium akan dires%on se>ara fisiologis oleh #entrikel dengan %enurunan denyut
jantung1 )al ini bertujuan untuk mengurangi %eningkatan %otensial aksi %ada atrium
yang menyebabkan ketidakteraturan %enerimaan denyut %ada #entrikel1 9enurunan
denyut %ada #entrikel terjadi karena %roses fisiologis yang di%erankan oleh sistem
nodus ,01 ?odus ,0 akan mem%erantarai %roses ini dengan meningkatkan kinerja
sistem saraf %arasim%atis dan menurunkan kinerja saraf sim%atis %ada sistem
konduksi ,01 Sedangkan untuk ketidakteraturan denyut jantung akibat ,/, memang
diakibatkan dari %eningkatan de%olarisasi dan masuknya sinyal elektrik se>ara
berulang-ulang1
.fek dari terjadinya ,/ disam%ing ketidakteraturan denyut jantung dan
%eningkatan denyut jantung, tromboembolisme juga meru%akan efek yang berbahaya
%ada jantung akibat dari ,/1 "romboembolisme terjadi akibat dari 4 faktor, yaitu
statis, disfungi endotel dan hi%erkoagulasi1 (ekanisme ini terjadi dari statis dan
kerusakan endotel darah akibat kontraksi dan aliran darah yang tidak sem%urna1
Selain itu adanya hi%erkoagulasi meningkatkan adanya %roses bekuan darah yang
meru%akan bagian %enyebab dari tromboembolisme1
DIAGNOSIS
Diagnosis da%at ditegakkan dengan .-G1 -arakteristik :
/rek&ensi : frek&ensi atrium antara 456 sam%ai 766 denyut %ermenitL res%ons
#entrikuler biasanya '$6 sam%ai $66 denyut %er menit1
Gelombang 9 : tidak terda%at gelombang 9 yang jelasL tam%ak indulasi yang
iereguler, dinamakan gelombang fibrilasi atau gelombang /, inter#al 9R tidak
da%at diukur1
-om%leks IRS : +iasanya normal1
)antaran : +iasanya normal melalui #entrikel1 Ditandai oleh res%ons #entrikuler
ireguler, karena nodus ,0 tidak beres%on terhada% frek&ensi atrium yang >e%at,
maka im%uls yang dihantarkan menyebabkan #entrikel beres%on ireguler1
@rama : irreguler dan biasanya >e%at, ke>uali bila terkontrol1 @rregularitas irama
diakibatkan oleh %erbedaan hantaran %ada nodus ,01
/ibrilasi atrium bisa timbul dari fokus ekto%ik ganda atau daerah reentri multi%el1
,ktifitas atrium sangat >e%at kira-kira 466-<66 %er menit", namun setia% rangsang
listrik itu hanya mam%u mende%olarisasi sangat sedikit miokardium atrium, sehingga
sebenarnya tidak ada kontraksi atrium se>ara menyeluruh1 -arena tidak ada de%olarisasi
yang uniform, tidak terbentuk gambaran gelombang 9, melainkan defleksi yang disebut
gelombang KfK yang bentuk dan iramanya sangat tidak teratur1 )antaran melalui nodus
,0 berlangsung sangat a>ak dan sebagian tidak da%at melalui nodus ,0 sehingga irama
IRS sangat tidak teratur1
KOMPLIKASI
Dam%ak %enyakit ini, selain berdebar-debar dan mudah sesak bila naik tangga
atau berjalan >e%at, juga da%at menyebabkan emboli, bekuan darah yang le%as, yang
bisa menyumbat %embuluh darah di otak, menyebabkan stroke atau bekuan darah di
bagian tubuh yang lain1
-elainan irama jantung disritmia" jenis atrial fibrilasi seringkali menimbulkan
masalah tambahan bagi yang mengida%nya, yaitu serangan gangguan sirkulasi otak
stroke"1 @ni terjadi karena atrium jantung yang berkontraksi tidak teratur menyebabkan
banyak darah yang tertinggal dalam atrium akibat tak bisa masuk ke dalam #entrikel
jantung dengan lan>ar1 )al ini memudahkan timbulnya gum%alan atau bekuan darah
trombi" akibat stagnasi dan turbulensi darah yang terjadi1 ,trium da%at berdenyut lebih
dari 466 kali %er menit %adahal biasanya tak lebih dari '661 (akin tinggi frekuensi
denyut dan makin besar #olume atrium, makin besar %eluang terbentuknya gum%alan
darah1 Sebagian dari gum%alan inilah yang seringkali melanjutkan %erjalanannya
memasuki sirkulasi otak dan se&aktu-&aktu menyumbat sehingga terjadi stroke1 9ada
%enyakit katu% jantung, terutama bila katu% yang menghubungkan antara atrium dan
#entrikel tak da%at membuka dengan sem%urna, maka #olume atrium akan bertambah,
dindingnya akan membesar dan memudahkan timbulnya rangsang yang tidak teratur1
Sekitar $6 %ersen kematian %enderita katu% jantung se%erti ini disebabkan oleh
sumbatan gum%alan darah dalam sirkulasi otak1
=
,/ mengakibatkan %embentukan trombus gum%alan" %ada aurikel #entrikel
jantung atas" yang da%at le%as ke dalam sirkulasi dan menghambat arteri %ada sistem
saraf %usat F?S", sehingga menyebabkan stroke, atau, bila terjadi di luar F?S,
mengakibatkan embolisme sistemik non F?S1 /ibrilasi atrium kontraksi otot atrium
yang tidak terorganisasi dan tidak terkoordinasi" biasanya berhubungan dengan
%enyakit jantung aterosklerotik, %enyakit katu% jantung, gagal jantung kongestif,
tirotoksikosis, >or %ulmonale, atau %enyakit jantung kongenital1
I). KESIMPULAN
'1 ,trial fibrilasi adalah suatu gangguan %ada jantung aritmia" yang ditandai dengan
ketidakteraturan irama denyut jantung dan %eningkatan frekuensi denyut jantung,
yaitu sebesar 456-756 8*menit1
$1 (enurut ,), American Heart Association", klasifikasi dari atrial fibrilasi dibedakan
menjadi 4 jenis, yaitu ,/ deteksi %ertama, %aroksismal ,/, %ersisten ,/ dan
kronik*%ermanen ,/1
41 (ekanisme ,/ terdiri dari $ %roses, yaitu %roses akti#asi lokal dan multiple wavelet
reentry1
a1 ,kti#asi lokal meru%akan mekanisme ,/ yang berasal dari fokus ekto%ik yang
dominan #ena %ulmonalis su%erior", dimana fokus ekto%ik ini menimbulkan
sinyal elektrik yang mem%engaruhi akti#itas %otensial aksi nodus S, %ada atrium1
b1 ultiple wavelet reentry meru%akan %roses %otensial aksi yang berulang-ualng,
melibatkan sirkuit*jalur de%olarisasi, tidak tergantung %ada adanya fokus ekto%ik
se%erti %ada %roses akti#asi lokal dan di%engaruhi oleh %embesaran atrium,
%emendekan %eriode refra>tory serta %enurunan ke>e%atan konduksi1
41 ;erjadinya ,/ akan menimbulkan disfungsi hemodinamik jantung, yaitu hilangnya
koordinasi akti#itas mekanik jantung, ketidakteraturan res%on #entrikel dan
ketidakteraturan denyut jantung1
51 Sasaran utama %ada %enatalaksanaan ,/ adalah mengontrol ketidakteraturan irama
jantung, menurunkan %eningkatan denyut jantung dan menghindari*men>egah adanya
kom%likasi tromboembolisme1
71 -om%likasi ,/ menyebabkan stroke, atau, bila terjadi di luar F?S, mengakibatkan
embolisme sistemik non F?S1 /ibrilasi atrium kontraksi otot atrium yang tidak
terorganisasi dan tidak terkoordinasi" biasanya berhubungan dengan %enyakit jantung
aterosklerotik, %enyakit katu% jantung, gagal jantung kongestif, tirotoksikosis, >or
%ulmonale, atau %enyakit jantung kongenital1
DAFTAR PUSTAKA
'1 Dyndham FRF $666"1 M,trial /ibrillation: ;he (ost Fommon arrhythmiaM1 "e#as Heart
$nstitute %ournal $< 4": $5<-7<1
$1 M,trial /ibrillation for 9rofessionals"M1 ,meri>an )eart ,sso>iation, @n>1 $66=-'$-641
,r>hi#ed from the original on $669-64-$=1
41 /uster 0, RydNn C., Fannom DS, et al. $667"1 M,FF*,),*.SF $667 Guidelines for the
(anagement of 9atients &ith ,trial /ibrillation: a re%ort of the ,meri>an Follege of
Fardiology*,meri>an )eart ,sso>iation ;ask /or>e on 9ra>ti>e Guidelines and the
.uro%ean So>iety of Fardiology Fommittee for 9ra>ti>e Guidelines Driting Fommittee
to Re#ise the $66' Guidelines for the (anagement of 9atients Dith ,trial /ibrillation":
de#elo%ed in >ollaboration &ith the .uro%ean )eart Rhythm ,sso>iation and the )eart
Rhythm So>ietyM1 Circulation ''4 <": $5<O4541
41 /riberg J, +u>h 9, S>harling ), Gadsb%hioll ?, Jensen G+1 $664"1 MRelationshi% bet&een
left atrial a%%endage fun>tion and left atrial thrombus in %atients &ith non#al#ular >hroni>
atrial fibrillation and atrial flutterM1Fir>ulation Journal 7< '": 7=O<$1
51 ?arumiya ;, Sakamaki ;, Sato P, -anmatsuse - January $664"1 JRelationshi% bet&een
left atrial a%%endage fun>tion and left atrial thrombus in %atient &ith non#al#ular >hroni>
atrial fibrillation and atrial flutterK1 Circulation %ournal &'1
71 Sanfili%%o ,J, ,bas>al 0(, Sheehan (, Oertel C+, )arrigan 9, )ughes R, dan Deyman
,. '996"1 M,trial enlargement as a >onseQuen>e of atrial fibrillation , %ros%e>ti#e
e>ho>ardiogra%hi> studyM 1 Fir>ulation =$ 4": <9$O<1
<1 ?asution S,, @smail D1 $6671 /ibrilasi ,trial1 (uku A)ar $lmu penyakit *alaml. .d141
Jakarta1 .GF, '5$$-$<1
=1 Dattigney D,, (ensah G,, Froft J+ $66$"1 M@n>reased atrial fibrillation mortality:
United States, '9=6-'99=M1 Am. %. Epidemiol. '55 9": ='9O$71
Pogyakarta, (aret $6'4
9re>e%tor,
dr1 .ndang Didiastuti 1,S%19D

Anda mungkin juga menyukai