Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Water treatment adalah salah satu bagian dari unit utilitas yang sangat vital.
Water treatment merupakan unit yang berfungsi dalam pengolahan air yang
digunakan untuk mendukung kegiatan dari produksi itu sendiri antara lain untuk
kebutuhan make up cooling water, pembuatan air demin dan untuk memenuhi
keperluan air bersih dan air minum baik untuk kompleks maupun untuk pabrik itu
sendiri. Water treatment secara sederhana merupakan proses pengolahan air
menjadi air bersih.
Unit Utilitas (offsite plant) merupakan unit pendukung yang bertugas
mempersiapkan kebutuhan operasional suatu pabrik dan untuk keperluan
perumahan, khususnya yang berkaitan dengan penyediaan bahan baku dan bahan
pembantu. Unit utilitas juga menerima buangan atau sisa dari pabrik untuk diolah
kembali sehingga dapat dimanfaatkan lagi atau dibuang agar tidak menganggu
lingkungan.
Dalam kegiatan industri, air limbah akan mengandung zat-zatkontaminan
yang dihasilkan dari sisa bahan baku, sisa pelarut atau bahan aditif, produk
terbuang atau gagal, pencucian dan pembilasan peralatan, blowdown beberapa
peralatan seperti ketle boiler dan sistem air pendingin, serta sanitary wastes. !gar
dapat memenuhi baku mutu, industri harus menerapkan prinsip pengendalian
limbah secara cermat dan terpadu baik di dalam proses produksi (in-pipe pollution
prevention) dan setelah proses produksi (end-pipe pollution prevention).
"engendalian dalam proses produksi bertujuan untuk meminimalkan volume
limbah yang ditimbulkan, juga konsentrasi dan toksisitas kontaminannya.
#edangkan pengendalian setelah proses produksi dimaksudkan untuk menurunkan
kadar bahan pencemar sehingga pada akhirnya air tersebut memenuhi baku mutu
yang sudah ditetapkan. "engendalian limbah air pada industri dapat dilakukan
dengan cara water treatment yang menggunakan alat-alat seperti thickener,
clarifer, dan filter. $iasanya juga digunakan bahan kimia dalam proses tersebut.
%
&
!da beberapa tahap pengelolaan air yang harus dilakukan sehingga air
tersebut bisa dikatakan layak untuk dipakai. 'amun, tidak semua tahap ini
diterapkan oleh masing-masing pengelola air, tergantung dari kualitas sumber
airnya. !ir yang berasal dari alam mengandung kotoran (impurities) yakni yang
tidak larut (suspended solid) dan dapat larut (dissolved solid). #ebagai contoh, jika
sumber airnya berasal dari dalam tanah (ground water), sistem pengelolaan
airnya akan lebih sederhana dari pada yang sumber airnya berasal dari sumber air
permukaan, seperti air sungai, danau atau laut. (arena air yang berasal dari dalam
tanah telah melalui penyaringan secara alami oleh struktur tanah itu sendiri dan
tidak terkontak langsung dengan udara bebas yang mengandung banyak zat-zat
pencemaran air. $erbeda halnya dengan sumber air permukaan yang mudah sekali
tercemar. 'amun demikian air yang berasal dari dalam tanahpun akan jadi
tercemar juga jika sistem penampungan dan penyalurannya tidak bagus. #ecara
umum proses pengolahan air dibagi dalam ) unit, yaitu*
%. Unit "enampungan !+al (Intake)
Unit ini dikenal dengan istilah unit sadap air (Intake). Unit ini berfungsi
sebagai tempat penampungan air dari sumber airnya. #elain itu unit ini dilengkapi
dengan Bar Sceen yang berfungsi sebagai penyaring a+al dari benda-benda yang
ikut tergenang dalam air seperti sampah daun, kayu dan benda-benda lainnya.
&. Unit "engolahan (Water Treatment)
"ada unit ini, air dari unit penampungan a+al diproses melalui beberapa
tahapan yaitu tahap koagulasi (,oagulation), tahap flokulasi (locculation), tahap
pengendapan (Sedimentation) dan tahap penyaringan (iltration). 'amun untuk
meningkatkan -ualitasair kadang diperlukan proses tambahan, seperti proses
pertukaran ion (Ion !"change), proses penyerapan (#bsorption), proses disinfeksi
($isinfection)
). Unit "enampung !khir (%eservoir)
#etelah masuk ke tahap ini berarti air sudah siap untuk didistribusikan ke
masyarakat. !ir yang telah mele+ati serangkaian tahap tersebut telah memiliki p.
(derajat keasaman) dan kandungan yang sesuai untuk digunakan sebagai
keperluan sehari-hari dan dikonsumsi.
)
1.2. Rumusan Masalah
%.$agaimana cara mengolah air (air ra+a dan air got) menjadi air yang lebih
murni dan sesuai dengan yang dibutuhkan.
&. $agaimana pengaruh proses water treatment yang dipakai terhadap air
yang dihasilkan
1.3. Tujuan
&. Untuk mengetahui proses-proses yang terjadi dalam suuatu peralatan
water treatment.
'. Untuk mengetahui jenis-jenis peralatan dalam pengolahan air.
(. Untuk mengetahui prinsip kerja dan manfaat dalam aplikasi kehidupan dan
dalam lingkungan pabrik
). Untuk mengetahui bahan kimia yang dapat dipakai dalam proses water
treatment.
1.. Man!aat
&. /engetahui proses 0 proses yang dapat dipakai dalam water treatment
'. /engetahui teknologi water treatment serta aplikasi dalam pabrik dan
kehidupan sehari 0 hari.
(. /engetahui prinsip kerja dan manfaat bahan kimia dalam proses water
treatment.
BAB II
TIN"AUAN PU#TA$A
2.1. Pengert%an Water Treatment
Water Treatment adalah suatu carabentuk pengolahan air dengan cara 0
cara tertentu dengan tujuan untuk mencapai hasil yang diharapkan sesuai
kebutuhan. #uatu sistem desain +ater treatment ditentukan oleh sumber air dan
kualitas air. Water Treatment *lant adalah sebuah sistem yang difungsikan untuk
mengolah air dari kualitas air baku (influent) yang kurang bagus agar
mendapatkan kualitas air pengolahan (effluent) standart yang di
inginkanditentukan atau siap untuk di konsumsi.
Ta&el 2.1. $atasan !ir 1imbah untuk 2ndustri
Parameter $'nsentras% (mg)L*
,3D %44 0 )44
$3D 54 0 %54
/inyak nabati 5 0 %4
/inyak mineral %4 0 54
6at padat tersuspensi (7##) &44 0 844
"h 9.4 0 :.4
7emperatur ); 0 84 <
o
,=
!mmonia bebas ('.)) %.4 0 5.4
'itrat ('3)-') &4 0 )4
#enya+a aktif biru metilen 5.4 0 %4
#ulfida (.&#) 4.45 0 4.%
>enol 4.5 0 %.4
#ianida (,') 4.4504.5
+Sumber, -ulkarnain dkk, '.&&/
"ada umumnya gangguan terhadap suatu peralatan sistem yang bermedia
air disebabkan oleh zat-zat pengotor dalam air yang disebut kontaminan.
(ontaminan tersebut dapat berbentuk gas, cair, padatan, dan mikroorganisme.
8
5
a. $'ntam%nan gas
$eberapa kontaminan gas seperti karbondoksida, sulfur dioksida, oksigen, dan
lain-lain. !ir yang mengandung gas-gas tersebut bersifat korosif dalam reaksinya
terbentuk senya+a asam yang kemudian bereaksi dengan peralatan dari logam
dengan reaksi sebagai berikut.
,3
&
? .
&
3 .
&
,3
)
? >e >e,3
)
? .
&
#3
&
? @ 3
&
#3
)
#3
)
? .
&
3 .
&
#3
8
? >e >e#3
8
? .
&
&. $'ntam%nan +a%r
(andungan zat cair dalam air dapat berupa asam, seperti asam klorida (.,l),
asam sulfat (.
&
#3
8
) atau basa seperti ammonia cair ('.
8
3.), minyak lemak
yang berasal dari kebocoran air yang masuk ke dalam sistem. (andungan asam
dan basa dalam air akan bersifat korosif.
+. $'ntam%nan ,a-atan
$erdasarkan besarnya ukuran partikel padatan terlarut, maka kontaminan padatan
dikelompokkan menjadi ) jenis, yaitu* padatan terlarut (Total $issolved Solid),
padatan tersuspensi (Total Suspended Solid), dan padatan sedimen.
Pa-atan terlarut (TD#* terdiri dari senya+a organik dan anorganik yang larut
dalam air seperti kalsium karbonat, magnesium karbonat, kalsium sulfat,
magnesium sulfat, kalsium klorida, natrium silikat, dan lain-lain. !ir yang
mengandung padatan terlarut sangat baik daya hantar listriknya.
Aaram-garam kalsium dan magnesium menjadikan air bersifat sadah, dapat
menyebabkan kerak (,a,3
)
.,a#3
8
) dan defosit lumpur <(/g,3
)
./g(3.)
&
)=
pada pipa-pipa ketel uap (boiler).
,a,l
&
? #3
8
&-
,a#3
8
? &,l
-
,a,l
&
? ,3
)
&-
,a,3
)
? &,l
-
/g#3
8
? ,3
)
&-
/g,3
)
? #3
8
&-
/g,l
&
? ,3
)
&-
/g,3
)
? &,l
-
/g,l
&
? .
&
3 /g(3.)
)
? &.,l
-
Aaram natrium silikat ('a
&
#i3
)
) dalam air panas akan terhidrolisa menghasilkan
asam silikat pada temperatur diatas &44B, akan menjadi kristal keras yang sangat
padat, kecil, dan rapat. (ristal ini yang menempelkan pada pipa-pipa ketel uap.
#ilika hanya dapat dihilangkan dengan alat penukar ion di unit demin plant.
Pa-atan tersus,ens% (T##* menyebabkan air keruh, tidak larut, tidak dapat
mengendap langsung seperti tanah liat, koloid silikat. (oloid silikat sering lolos
9
dalam proses koagulasi sehingga proses penghilangannya dapat menggunakan alat
penukar ion.
Pa-atan #e-%men adalah padatan yang langsung mengendap jika air didiamkan.
"adatan yang mengendap tersebut terdiri dari partikel-partikel padat yang
berukuran lebih besar dari padatan tersusupensi, relative besar dan berat, seperti
pasir dan lumpur. "adatan sering menimbulkan erosi pada material dan
menyumbat aliran air.
-. $'ntam%nan m%kr''rgan%sme
(ontaminan mikroorganisme seperti ganggang, lumut, jamur dan bakteri dapat
tumbuh dengan baik pada sistem air pendingin (open circuit). /ikroorganisme
jenis ganggang dan lumut dapat menyumbat saringan-saringan air pendingin,
tube-tube kondensor, pompa-pompa dan mengurangi kecepatan pertukaran panas.
$akteri merupakan salah satu jenis mikroorganisme dalam air yang dapat merusak
bangunan-bangunan menara pendingin yang terbuat dari beton.
2.2. Parameter -alam Water Treatment
2.2.1. Parameter .%s%k
"arameter fisik air biasanya dilihat dari unsur yang berhubungan dengan
indra manusia seperti penglihatan, sentuhan, rasa dan penciuman, yang meliputi
Turbidity (kekeruhan), +arna, bau, rasa, dan suhu. #istem pengolahan yang biasa
digunakan adalah #istem #edimentasi ("engendapan), >iltrasi dan penambahan
desinfektan.
2.2.2. Parameter $%m%a
#enya+a kimia yang sering di temukan pada air adalah >e, /n, ,a, /g,
'a, #3
8
, ,3
)
. Cika air memiliki kandungan senya+a kimia yang berlebihan (tidak
masuk standar konsumsi yang aman), pengolahan dapat dilakukan dengan sistem
filtrasi dengan menggunakan media tertentu misalnya system %everse 0smosis
atau Demineralier dan Softener.
2.2.3. Parameter B%'l'g%
D
"arameternya dilihat berdasarkan adanya mikroorganisme yang ada di
dalam air. $ila jumlah mikroorganisme di dalam air berlebihan biasanya akan
mengganggu kesehatan bila dikonsumsi. "engolahan dapat dilakukan dengan
menggunakan desinfektan atau alat yang biasa digunakan, misalnya injeksi ,hlor,
#ystem UE dan #ystem 3zone (3
)
).
2.3. Pr'ses Peng'lahan A%r ,a-a /ater Treatment.
Water treatment merupakan proses pengolahan air dimana air tersebut diolah
untuk menghilangkan kontaminan yang ada didalamnya. "roses pengolahan air ini
dibagi menjadi tiga proses yaitu,
%) pengolahan air secara kimia
&) pengolahan air secara fisika
)) pengolahan air secara biologi
2.3.1. Pr'ses $'agulas%
(oagulasi didefinisikan sebagai proses destabilisasi muatan koloid padatan
tersuspensi termasuk bakteri dan virus, dengan suatu koagulan. sehingga akan
terbentuk flok-flok halus yang dapat diendapkan, proses pengikatan partikel
koloid. "engadukan cepat +flash mi"ing/ merupakan bagian integral dari proses
koagulasi. 7ujuan pengadukan cepat adalah untuk mempercepat dan
menyeragamkan penyebaran zat kimia melalui air yang diolah. (oagulan yang
umum dipakai adalah alumunium sulfat, feri sulfat, fero sulfat dan "!,.
Umumnya partikel-partikel tersuspensi atau koloid dalam air buangan
memperlihatkan efek Brownian. "ermukan partikel-partikel tersebut bermuatan
listrik negatif. "artikel-partikel itu menarik ion-ion positif yang terdapat dalam air
dan menolak ion-ion negatif. 2on-ion positif tersebut kemudian menyelubungi
partikel-partikel koloid dan membentuk lapisanrapat bermuatan didekat
permukannya. 1apisan yang terdiri dari ion-ion positif itu disebut dengan lapisan
kokoh (fi"ed layer/. !danya muatan-muatan pada permukaan partikel koloid
tersebut menyebabkan pembentukan medan elektrostatik di sekitar partikel itu
sehingga menimbulkan gaya tolak-menolak antar partikel. Disamping gaya tolak-
menolak akibat muatan negatif pada partikel-partikel koloid, ada juga gaya tarik
manarik antara & patikel yang dikenal dengan gaya Ean der Falls. #elama tidak
;
ada hal yang mempengaruhi kesetimbangan muatan-muatan listrik partikel koloid,
gaya tolak menolak yang ada selalu lebih besar dari pada gaya Ean der Falls, dan
akibatnya partikel koloid tetap dalam keadaan stabil.
Cika ion-ion atau koloid bermuatan positif (kation) ditambahkan kedalam
koloid target koagulasi, maka kation tersebut akan masuk kedalam lapisan difusi
karena tertarik oleh muatan negatif yang ada permukaan partikel koloid. .al ini
menyebabkan konsentrasi ion-ion dalam lapisan difusi akan meningkat.
!kibatnya, ketebalan lapisan difusi akan berkurang (termampatkan ke arah
permukaan partikel). "emampatan lapisan difusi ini akan mempengaruhi potensial
permukaan partikel koloid, gaya tolak menolak antar partikel serta stabilitas
partikel koloid. "enambahan kation hingga mencapai suatu jumlah tertentu akan
merubah besar partikel kesuatu tingkat dimana gaya tarik menarik Ean der Falls
antar partikel dapat melampaui gaya tolak menolak yang ada. Dengan demikian,
partikel koloid dapat saling mendekati dan menempel satu sama lain serta
membentuk mikroflok.
2on-ion atau koloid bermuatan positif (kation) yang ditambahkan untuk
meniadakan kestabilan partikel koloid tersebut dapat dihasilkan dari senya+a
organik dan anorganik tertentu yang disebut koagulan. 6at kimia yang digunakan
dalam proses ini meliputi ion-ion metal seperti alumunium atau besi, yang mana
akan terhidrolisa dengan cepat untuk membentuk presipitat yang tidak larut dan
polielektrolit organik alam atau sintetik, yang mana dengan cepat teradsoprsi pada
permukaan partikel koloid, dengan demikian mempercepat laju pembentukan
agregat dari partikel koloid.
0am&ar 2.3.1 (oagulasi (%apid 1i"ing)
+Sumber, -ulkarnain dkk, '.&&/
:
2.3.2. Pr'ses .l'kulas%
>lokulasi adalah suatu proses aglomerasi (penggumpalan) partikel-partikel
terdestabilisasi menjadi flok dengan ukuran yang memungkinkan dapat
dipisahkan oleh sedimentasi dan filtrasi."roses flokulasi dalam pengolahan air
bertujuan untuk mempercepat proses penggabungan flok-flok yang telah
dibibitkan pada proses koagulasi. "artikel-partikel yang telah distabilkan
selanjutnya saling bertumbukan serta melakukan proses tarik-menarik dan
membentuk flok yang ukurannya makin lama makin besar serta mudah
mengendap. Aradien kecepatan merupakan faktor penting dalam desain bak
flokulasi. Cika nilai gradien terlalu besar maka gaya geser yang timbul akan
mencegah pembentukan flok, sebaliknya jika nilai gradient terlalu rendahtidak
memadai maka proses penggabungan antar partikulat tidak akan terjadi dan flok
besar serta mudah mengendap akan sulit dihasilkan. Untuk itu nilai gradien
kecepatan proses flokulasi dianjurkan berkisar antara :4detik hingga
)4detik.Untuk mendapatkan flok yang besar dan mudah mengendap maka bak
flokulasi dibagi atas tiga kompartemen, dimana pada kompertemen pertama
terjadi proses pende+asaan flok, pada kompartemen kedua terjadi
proses penggabungan flok, dan pada kompartemen ketiga terjadi pemadatan flok.
"engadukan lambat (agitasi) pada proses flokulasi dapat dilakukan dengan metoda
yang sama dengan pengadukan cepat pada proses koagulasi, perbedaannya
terletak pada nilai gradien kecepatan di mana pada proses flokulasi nilai gradien
jauh lebih kecil dibanding gradien kecepatan koagulasi.
Gfisiensi dari proses flokulasi pada prakteknya seringkali dapat dilihat dari
kualitas air setelah dilakukan pemisahan flok secara mekanik. Dengan demikian,
cara pemisahan zat padat atau flok sangat penting dan sangat dipengaruhi oleh
bentuk flok yang ada, misalnya untuk melakukan flotasi diperlukan bentuk flok
yang lain berbeda dengan flok untuk sedimentasi. Cika dipakai sedimentasi
diperlukan flok dengan berat jenis dan diameter yang besar. "ada proses flotasi
dibutuhkan flok yang lebih kecil dan mempunya berat jenis yang lebih ringan
tetapi mempunyai sifat untuk bergabung dengan gelembung udara. Untuk filtrasi
dibutuhkan flok yang kompak yang cukup homogen dengan struktur yang kuat
%4
terhadap abrasi dan dengan sifat mudah melekat diatas partikel media penyaring
(filter) untuk menjamin pemisahan yang efisien dan operasional penyaringan yang
ekonomis.
0am&ar 2.3.2. >lokulasi (Slow 1i"ing)
+Sumber, -ulkarnain dkk, '.&&/
2.3.3. #e-%mentas%
#edimentasi adalah proses pemisahan padatan yang terkandung dalam
limbah cair oleh gaya gravitasi. "ada umumnya proses #edimentasi dilakukan
setelah proses (oagulasi dan >lokulasi dimana tujuannya adalah untuk
memperbesar partikel padatan sehingga menjadi lebih berat dan dapat tenggelam
dalam +aktu lebih singkat.
#edimentasi bisa dilakukan pada a+al maupun pada akhir dari unit sistem
pengolahan. Cika kekeruhan dari influent tinggi, sebaiknya dilakukan proses
sedimentasi a+al (primary sedimentation) didahului dengan koagulasi dan
flokulasi, dengan demikian akan mengurangi beban pada treatment berikutnya.
#edangkan secondary sedimentation yang terletak pada akhir treatment gunanya
untuk memisahkan dan mengumpulkan lumpur dari proses sebelumnya (activated
sludge, 3D, dsb) dimana lumpur yang terkumpul tersebut dipompakan keunit
pengolahan lumpur tersendiri.
#edimen dari limbah cair mengandung bahan-bahan organik yang akan
mengalami proses dekomposisi. "ada proses tersebut akan timbul formasi gas
seperti karbon dioksida, methane, dsb. Aas tersebut terperangkap dalam partikel
lumpur dimana se+aktu gas naik ke atas akan mengangkat pula partikel lumpur
tersebut. "roses ini selain menimbulkan efek turbulensi juga akan merusak
%%
sedimen yang telah terbentuk. "ada Septic-tank, Imhoff-tank dan Baffle-reactor,
konstruksinya didesain sedemikian rupa guna menghindari efek dari timbulnya
gas supaya tidak mengadukmerusak partikel padatan yang sudah mapan (settle)
didasar tangki, sedangkan pada U!#$ (2plift #naerobic Sludge Blanket/ justru
menggunakan efek dari proses tersebut untuk mengaduk aduk partikel lumpur
supaya terjadi kondisi seimbang antara gaya berat dan gaya angkat pada partikel
lumpur, sehingga partikel lumpur tersebut melayang-layang.
#etelah proses dekomposisi dan pelepasan gas, kondisi lumpur tersebut
tersebut sudah stabil dan akan menetap secara permanen pada dasar tangki,
sehingga sering juga proses sedimentasi dalam +aktu yang cukup lama disebut
dengan proses #tabilisasi. !kumulasi lumpur (volume) dalam periode +aktu
tertentu (desludging-interval) merupakan parameter penting dalam perencanaan
pengolahan limbah dengan proses sedimentasi dan stabilisasi lumpur.
0am&ar 2.3.3. "roses #edimentasi
+Sumber, -ulkarnain dkk, '.&&/
2.3.. .%ltras%
>iltrasi adalah proses penyaringan air melalui media pasir atau bahan
sejenis untuk memisahkan partikel flok atau gumpalan yang tidak dapat
mengendap agar diperoleh air yang jernih. "enyaring adalah pengurangan lumpur
tercampur dan partikel koloid dari air limbah dengan mele+atkan pada media
yang porous. (edalaman penyaringan menentukan derajat kebersihan air yang
disaringnya pada pengolahan air untuk minum. /ekanisme yang dilalui pada
%&
filtrasi yakni, air mengalir melalui penyaring glanular, partikel-partikel tertahan
di media penyaring, terjadi reaksi-reaksi kimia dan biologis
>iltrasi yang berfungsi sebagai tempat proses penyaringan butir-butir yang
tidak ikut terendap pada bak sedimentasi dan juga berfungsi sebagai penyaring
mikroorganisme atau bakteri yang ikut larut dalam air. $angunan filtrasi biasanya
menggunakan pasir silica yang ber+arna hitam yang memiliki ketebalan yang
berbeda dan juga kerikil. "asir ini digunakan karena lebih berat dan lebih
menempel flok-floknya.
0am&ar 2.3.. "roses >iltrasi
+Sumber, -ulkarnain dkk, '.&&/
2.. Clarifier
3larifier adalah alat pemisah padatan-li-uid berdasarkan pengenapan atau
sedimentasi padatan. "ada sedimentasi, faktor utama yang berpengaruh terhadap
kecepatan settling partikel adalah diameter partikel serta densitas dan viskositas
larutan. .ubungan antara parameter-parameter tersebut dinyatakan dalam
persamaan-persamaan !llen, 'e+ton, #toke, dan sebagainya. "ada pengolahan air
dan limbah biasanya digunakan persamaan #toke.
"enggunaan koagulan dan flokulan menaikkan kecepatan settling melalui
pembentukan flok dengan diameter besar. "enggunaan koagulan dan flokulan
merupakan realisasi pemakaian upflow clarifier yang kompak dan ekonomis
untuk memisahkan solid tersuspensi.
%)
7ipe khas upflow clarifier adalah tipe sludge blanket dan tipe solid-contact.
"ada kedua unit, air umpan mele+ati lapisan flok yang telah terbentuk
sebelumnya, sehingga netralisasi muatan dan pembentukan flok terjadi secara
efisien. "ada upflow clarifier, biasanya koagulan dimasukkan ke dalam air umpan
bersama bahan pengatur p. (pencampuran dalam premi" tank), sedangkan
flokulan ditambahkan ke dalam mi"ing 4one dari clarifier (floctreator). >aktor-
faktor yang mempengaruhi proses clarifier adalah sebagai berikut*
%. Dosis koagulan dan flokulan.
&. "engadukan (%apid mi"ing).
). 7emperatur.
8. ". (derajat keasaman).
5. Farna raw water intake.
9. 1evel interface lumpur di clarifier.
D. Blowdown dari clarifier.
Di dalam 3larifier terjadi proses yang kita sebut dengan proses klarifikasi
yang mana proses ini berfungsi menghilangkan suspended solid. Suspended solid
merupakan bagian dari kotoran (impurities) yang menyebabkan air menjadi keruh.
#ecara umum klarifikasi dapat diartikan sebagai proses penghilangan suspended
solid melalui mekanisme koagulsai, flokulasi, dan sedimentasi. !ir yang
mengandung bahan kimia serta floc mengalir ke 3larifier melalui pipa vertikal
ditengah clarifier, untuk dipisahkan flok-floknya dengan cara pengendapan
gravitasi. 3larifier pada umumnya berbentuk tanki silinder dari beton dengan
diameter &9 meter dan tinggi ),95 meter. ,larifier identik dengan thickner, dalam
hal desain kecuali desain konstruksi yang ringan dan tenaga penggeraknya.
BAB III
MET1D1L10I PENELITIAN
3.1. Alat -an Bahan
!lat yang digunakan, yaitu*
%. 3larifier
&. Sand filter
). $atang pengaduk
8. p. meter
$ahan yang digunakan, yaitu*
%. 7a+as
&. !luminium sulfat
). !ir got 8544 ml
8. !ir ra+a 8544 ml
3.2. Pr'se-ur ,er+'&aan
%. "ersiapkan peralatan +ater treatment agar dapat digunakan.
&. "ersiapkan air yang akan dimasukkan ke dalam +ater treatment.
). !nalisa p. meter serta bagaimana kondisi air.
8. /asukkan air k dalam clarifier lalu diberikan !luminium sulfat sebanyak
D gram.
5. !duk air dalam clarifier dengan pelan sampai zat pengotor dalam air
mengendap.
9. Uji p. meter pada air di clarifier.
D. /asukkan air ke dalam sand filter, sebelumnya ditimbang dulu air yang
akan dimasukkan.
;. #etelah air melalui sand filter, analisa bau, +arna, serta p. air tersebut.
:. 7imbang berat air yang telah melalui sand filter.
%4. .itung H yield air tersebut.
%%. $uat hasil gambar sebagai pembanding.
%8
BAB I2
HA#IL PEN0AMATAN DAN PEN01LAHAN DATA
.1. Has%l Pengamatan
%5
BAB 2
PEMBAHA#AN
"raktikum kali ini adalah mengenai 5eat 3onduction yang bertujuan
untuk mempelajari tentang bagaimana suatu panas dapat berpindah dari suatu titik
menuju titik lainnya melalui suatu media penghantar yang berupa material logam.
"erpindahan panas pada percobaan ini terjadi secara konduksi, artinya panas
berpindah dari material yang satu ke material yang lainnya melalui suatu bahan
konduktor di mana tidak terjadi perpindahan massa atau perpindahan dari materi
itu sendiri. Cadi panas yang merambat melalui media menyebabkan pergerakan
molekul-molekul logam yang semakin cepat dan menimbulkan benturan-benturan
sehingga terjadilah perpindahan panas tersebut.
%9
BAB 2I
$E#IMPULAN DAN #ARAN
3.1. $es%m,ulan
3.2. #aran
%D
DA.TAR PU#TA$A
#uhartini D., 6ulaikha 2.!., #uryani I.G. &44;. Ilmu *engetahuan #lam. Cakarta*
"7. /acanan Caya ,emerlang.
#uparni. &44:. *enukar panas atau 5eat !"changer.http*senangnya-berbagi-
info.blogspot.com&4%)4& penukar-panas-atau-heat-eJchanger.html
(Diakses tanggal&; >ebruari &4%8).
!nonim.&4%4.Thermal 3onductivity. http*hyperphysics.phy-
astr.gsu.eduhbasethermothercond.html (Diakses tanggal &: >ebruari
&4%8).
!nonim.&44:.Thermal 3onductivity of Some 3ommon 1aterial and
6as.http*+++.engineeringtoolboJ.comthermal-conductivity-dK8&:.html
(Diakses tanggal &: >ebruari &4%8).
F7
http*nico-aprianto.blogspot.com&4%%%%+ater-treatment.html
http*sanfordlegenda.blogspot.com&4%&%4Fater-7reatment-7ahap-tahap-
pengolahan-air.html
http*+++.scribd.comdoc9;)&);58,larifier
!nonim. &4%). Sedimentasi. #umber http*id.+ikipedia.org+iki#edimentasi.
Diakses tanggal )% !gustus &4%8
!nonim. &4%&. Sedimentasi. sumber http*zonangelmu.blogspot.com&4%)4%
pengertian-sedimentasi-dan-macamnya.htmlL.E!3"z/F#zMc. Diakses
tanggal )% !gustus &4%8.
%;
%:
!nonim. &4%8. ,larifier. #umber http*en.+ikipedia.org+iki,larifier. Diakses
tanggal )% !gustus &4%8.

Anda mungkin juga menyukai