Anda di halaman 1dari 23

Peningkatan Cukai dan Harga Rokok

6.1. Dampak Peningkatan Cukai Tembakau


6.1.1. Dampak Peningkatan Cukai Tembakau terhadap
Konsumsi Rokok dan Penerimaan Negara
Beberapa studi dengan menggunakan data Indonesia, menyimpulkan bahwa
peningkatan 10% cukai tembakau akan menurunkan konsumsi rokok sebesar 1%
- 3% dan meningkatkan penerimaan negara dari cukai tembakau sebesar 7%
%! "al ini menun#ukkan bahwa permintaan akan rokok bersi$at inelastis, dimana
besarnya penurunan konsumsi rokok lebih kecil daripada peningkatan harganya!
"al ini #uga memperlihatkan bahwa rokok adalah barang yang menimbulkan
kecanduan bagi pemakainya! %i samping itu, penurunan konsumsi rokok akan
meningkatkan penerimaan negara dari cukai tembakau! "asil studi ini
membuktikan bahwa peningkatan harga rokok melalui peningkatan cukai
tembakau adalah win win solution karena dia akan menurunkan konsumsi rokok,
walau bersi$at inelastis, dan pada saat yang sama akan berpotensi
meningkatkan penerimaan negara dari cukai tembakau!
Tabel 6.1
Dampak Peningkatan 10% Cukai Tembakau Terhadap Konsumsi Rokok
Dan
Penerimaan Negara dari Cukai Tembakau
tudi
% Penurunan
Konsumsi
% Kenaikan
Penerimaan
%e Beyer and &urekli, '000 ',0 (,0
%#utaharta et al, '00) 0, ,0
*dioetomo et al, '00)
3,0 +,7
,unley, &urekli, -haloupka,
'000
',. 7,.
6.1.!. Dampak Peningkatan Cukai Tembakau terhadap "umlah
Perokok# Kematian $ang Terkait dengan Konsumsi Rokok
dan Penerimaan Cukai Tembakau
Barber et!al /'00(0, melakukan penghitungan mengenai dampak peningkatan
cukai tembakau sampai pada tingkat yang diperbolehkan 1ndang-1ndang 2o! 3
tahun '007 yaitu sebesar )7% terhadap perubahan banyaknya #umlah perokok,
#umlah kematian yang terkait dengan konsumsi rokok dan banyaknya
penerimaan cukai tembakau pemerintah! 3enghitungan yang dibuat didasarkan
pada beberapa skenario peningkatan cukai dan beberapa tingkat elastisitas
harga terhadap permintaan rokok! 4ereka menyimpulkan bahwa #ika tingkat
cukai tembakau ditingkatkan sampai men#adi )7% dari harga #ual eceran maka
diperkirakan #umlah perokok akan berkurang sebanyak +, #uta orang, #umlah
kematian yang berkaitan dengan konsumsi rokok akan berkurang sebanyak ',.
Peningkatan Cukai dan Harga Rokok 5 77
6
#uta kematian, dan penerimaan negara dari cukai tembakau akan bertambah
sebanyak 6p! )0,1 7rilliun /penghitungan ini didasarkan pada asumsi elastisitas
harga terhadap permintaan rokok sebesar -0,.0! "al ini menun#ukkan bahwa
peningkatan cukai tembakau memiliki peran yang signi8kan dalam peningkatan
kesehatan masyarakat dan peningkatan penerimaan negara! 9leh karena itu,
peningkatan cukai tembakau adalah win-win solution. %isamping itu, mereka
#uga memprediksi bahwa #ika tingkat cukai maksimal diberlakukan /)7% dari
"arga :ual ;ceran untuk semua #enis produk tembakau0 maka masih ada )0 #uta
penduduk dewasa yang merokok /turun dari )+, #uta perokok0, hal ini
berlangsung dalam #angka pan#ang! Ini menun#ukkan bahwa konsumsi rokok
bersi$at adikti$ /menimbulkan kecanduan0!
Tabel 6.!
Dampak Kenaikan Tari% Cukai Tembakau terhadap
Kematian &kibat Rokok dan Penerimaan Negara
No. Keterangan
Kondisi
ekarang
kenario Kenaikan Tari%
Cukai
/10 /'0 /30
1! % tari% 'ukai terhadap
harga (ual a'tual 37% )0%
+.
% 70%
'! % tari% 'ukai terhadap H")
$ang ditetapkan
pemerintah
a
31% .3%
)7
% +.%
3! "umlah Perokok *6#+ (uta
orang
Jumlah Perokok yang Berkurang (juta)
Elastisitas
Harga
b
-0,' 1,( ) 7,3
-0,. ',) +, 10
-0,+7 .,1
11,
) 1+,(
.! Perkiraan kematian akibat
merokok
!,#-* (uta
orang
Kematian yang terhindarkan (juta)
Elastisitas
Harga
b
-0,' 0,+ 1,7 ',)
-0,. 0, ',. 3,)
-0,+7 1,. . ),
Kematian Terhindarkan (%)
Elastisitas
Harga
b
-0,' '% +% %
-0,. 3% (% 1'%
-0,+7 )%
1.
% '1%
Jumlah Perokok yang Tersisa (juta)
Elastisitas
Harga
b
-0,' )),1
)1,
.,+
-0,. ).,.
)0,
0 .+,
-0,+7 )',(
.),
. .0,1
)! Penerimaan Cukai
Tembakau
Rp -1#,
triliun
Tambahan Penerimaan Cukai (Rupiah
Triliun)
Peningkatan Cukai dan Harga Rokok 5 7(
Elastisitas
Harga
b
-0,' '),1
),
3 7),(
-0,. '3
)0,
1 ),3
-0,+7 1(,1
',
1 '3,(
,umber < Barber et al '00(
-atatan <
a
":; diestimasi sebagai proporsi dari harga #ual
b
;lastisitas harga rendah, menengah, dan tinggi adalah -0,', -0,., dan -0,+7
berdasarkan urutan
estimasi hasil studi yang terbaik< =ihat >uindon et al!, %#utaharta et al!, dan *dioetomo
et al!
c
2ilai penerimaan diestimasi menggunakan target penerimaan '00(, dengan asumsi
bahwa ) persen dari penerimaan cukai berasal dari produk tembakau!

6.1... Dampak Peningkatan Harga Rokok pada Kelompok
Termiskin
*hsan dan 7obing /'00(0, dengan menggunakan data ,ur?ei ,osial ;konomi
2asional '00. mengestimasi dampak peningkatan harga terhadap konsumsi
rokok menurut kelompok pengeluaran! 4ereka menggunakan model two part
untuk melihat dampak peningkatan harga rokok terhadap partisipasi merokok
dan konsumsi rokok secara terpisah! 3enelitian mereka menyimpulkan bahwa
peningkatan 10% harga rokok akan menurunkan konsumsi rokok perokok
termiskin /kuintil 10 sebanyak 1+%! ,ementara itu, konsumsi rokok perokok
terkaya /kuintil .0 hanya akan turun +%! "asil estimasi ini menun#ukkan bahwa
perokok termiskin lebih sensiti$ terhadap harga dibandingkan dengan perokok
terkaya! ,ehingga kebi#akan peningkatan harga rokok melalui peningkatan cukai
tembakau akan melindungi penduduk termiskin dari kecanduan dan perangkap
akibat konsumsi rokok!
Tabel 6..
Dampak Peningkatan Harga Rokok terhadap Konsumsi Rokok menurut
Kelompok Pendapatan
Keterangan
Kelompok Pendapatan /Kuintil0
1 11 111 12 2
;lastisitas "arga
dari 3artisipasi
4erokok
-
1,++@
-1,0+@
-
0,713@
-
0,3(.
@
-
0,.0
@
;lastisitas "arga
terhadap
3ermintaan 6okok
-
0,30.@
-
0,0+)@@@
0,0)(
-
0,.11
@
-
0,''
@
3re?alensi 3erokok 0,'37 0,'. 0,'(7 0,'7 0,')1
;lastisitas "arga
7otal
-1,)( -0,('1 -0,.)1 -0,+(1 -0,)(
,umber< *hsan dan 7obing '00(
-atatan< @p A 1%, @@ pA )% dan @@@pA10%
Peningkatan Cukai dan Harga Rokok 5 7
6.1.-. 3iloso4 55 No. .+ Tahun !006 Tentang Cukai
1ndang undang 2o! 3 tahun '007 tentang cukai memaparkan tentang 8loso8
kebi#akan cukai di Indonesia! %isitu dinyatakan bahwa cukai adalah pungutan
negara yang dikenakan terhadap barang-barang tertentu yang mempunyai si$at
dan karakteristik sebagai berikut<
a0 Bonsumsinya perlu dikendalikan
b0 3eredarannya perlu diawasi
c0 3emakaiannya dapat menimbulkan dampak negati$ bagi masyarakat atau
lingkungan hidup
d0 3emakaiannya perlu pembebanan pungutan negara demi keadilan dan
keseimbangan
%ari latar belakang ini, dapat disimpulkan bahwa kebi#akan cukai di Indonesia
dibuat untuk mengendalikan konsumsi rokok! 9leh karena itu, sistem cukai
tembakau dan tingkat cukai yang berlaku haruslah mampu untuk mengendalikan
konsumsi rokok!
,ebagai tambahan, 11 2o! 3 tahun '007 #uga mengamanatkan bahwa cukai
hasil tembakau di Indonesia maksimal sebesar )7% dari "arga :ual ;ceran atau
'7)% dari harga #ual pabrik! 2amun, tingkat cukai hasil tembakau ini masih #auh
lebih rendah dari tingkat cukai yang direkomendasikan oleh C"9 yaitu minimal '
per 3 dari harga #ualnya!
6.!. Harga Rokok
6.!.1. Harga "ual )'eran 2ersus Harga Transaksi Pasar Rokok
3emerintah menetapkan harga #ual eceran /":;0 rokok sebagai dasar pengenaan
cukai rokok! 2amun, ":; tidak harus men#adi harga transaksi pasar /"730 yang
dibayarkan oleh konsumen akhir! 4enurut 3eraturan 4enteri Beuangan 2o!
'03D34B! 011D'00(, de8nisi batasan harga #ual eceran per batang atau gram
adalah rentang harga #ual eceran per batang atau gram atas masing-masing
#enis hasil tembakau produksi golongan 3engusaha 3abrik hasil tembakau dan
Importir yang ditetapkan 4enteri! ,edangkan "arga 7ransaksi 3asar adalah
besaran harga transaksi pen#ualan yang ter#adi pada tingkat konsumen akhir!
Berdasarkan laporan monitoring harga #ual eceran yang dilakukan oleh %irektorat
:enderal Bea dan -ukai, terlihat bahwa "73 untuk setiap #enis rokok dan
golongan produksinya lebih rendah dari ":; yang ditetapkan pemerintah! ,ecara
rata-rata "73 hanyalah +% dari ":;! 3erbedaan yang paling mencolok adalah
untuk rokok sigaret kretek tangan /,B70 golongan III yang berproduksi dibawah
)00 #uta batang per tahun dimana "73 nya hanya )3% dari ":;! Eakta ini #uga
menun#ukkan bahwa produsen rokok menanggung sebagian dari beban cukai
rokok yang seharusnya ditanggung oleh perokok! ,ehingga implikasi penurunan
konsumsi rokok akibat peningkatan cukai rokok men#adi lemah akibat perilaku
produsen rokok seperti ini!
Tabel 6.-
Peningkatan Cukai dan Harga Rokok 5 (0
Perbandingan Harga "ual )'eran dan Harga Transaksi Pasar

")N1 7898N7&N
H")
:1N1:5
: P)R
;T7
HTP
:1N1:5
: P)R
;T7
%
HTP<H")
Rata=rata
% HTP<H")
K:
I +00 .+0 7+,7
+,'
II 37. ')0 ++,(
P:
I 37) '7) 73,3
II '17 1.' +),.
KT
I )'0 .00 7+,
II 33+ '.1 71,7
III '3. 1') )3,.
,umber < %irektorat :enderal Bea dan -ukai, '00
Beterangan < - ":; 4inimum Berdasarkan 34B '03D34B!011D'00(
- "73 4inimum berdasarkan olahan data dari =aporan 4onitoring
":;
6.!.!. Perbandingan Tingkat Cukai Rokok terhadap H") di
;eberapa Negara
%ibandingkan dengan negara-negara tetangga di *,;*2, tingkat cukai rokok di
Indonesia berada di posisi ke dua terendah /37%0, hanya lebih tinggi dari
Bambo#a /'0%0! 7ingkat cukai rokok tertinggi di *,;*2 ter#adi di ,ingapura
/7.%0 dan 7hailand /70%0! 7ingkat cukai rokok di kedua negara tersebut sudah
sesuai dengan rekomendasi C"9 bahwa tingkat cukai rokok haruslah lebih dari '
per 3 dari harga ecerannya! 9leh karena amanat 11 2o! 3 tahun '007 dimana
tingkat cukai rokok maksimal )7% maka tingkat cukai rokok di Indonesia masih
memiliki banyak ruang untuk ditingkatkan ke kondisi yang maksimal!
Tabel 6.*
Tingkat Cukai Rokok dan Harga Rokok 9okal di ;eberapa Negara#
Toba''o &tlas !00+
No Negara
Tingkat
Cukai Rokok
/%0
Terhadap
H")
Harga Rokok
9okal
/5> per
;ungkus0
1 ,ingapura 73,7+ +,71
' 7hailand +,). 1,3.
3 ,elandia Baru +,1 7,0(
. Borea ,elatan +3,0 ',1)
) :epang +3 ',+.
+ *ustralia +',0 7,.1
7 4alaysia . 1,(+
( Eilipina .7,) 0,)7
=aos .),0. 0,.+
10 Fietnam .) 0,7
11 -ina 37,) 1,7
1' Indonesia 37 1,'.
13 Bambo#a 1,( 0,()
Peningkatan Cukai dan Harga Rokok 5 (1
,umber< 7obacco *tlas, '00
7ambar 6.1
Harga )'eran Rokok 9okal dan Cukai per ;ungkus di ;eberapa Negara#
Toba''o &tlas !00+
6.!... Tingkat Cukai Hasil Tembakau di 1ndonesia
-ukai hasil tembakau di Indonesia dikenakan per merek sehingga banyaknya
cukai hasil tembakau yang dikenakan sama banyaknya dengan #umlah merek
hasil tembakau! %i samping itu, pengenaan cukai hasil tembakau didasarkan
pada #enis hasil tembakau dan skala perusahaan!
4elalui 34B 2o! '03D34B! 011D'00(, 4enteri Beuangan melakukan beberapa
perubahan signi8kan dalam sistem cukai hasil tembakau /rokok0 di Indonesia!
Beberapa perubahan tersebut terangkum dalam tabel +! 3erubahan tersebut
antara lain penerapan cukai spesi8k /dikenakan per batang0 untuk semua hasil
tembakauG penyederhanaan golongan produksi untuk sigaret kretek mesin /,B40
dan sigaret putih mesin /,340 dari 3 golongan men#adi ' golonganG
pengkategorian sigaret putih tangan /,370 yang disamakan beban cukainya
,igaret Bretek 7angan /,B70G pengkategorian sigaret putih tangan 8lter /,37E0
yang disamakan beban cukainya dengan ,igaret Bretek 7angan Eilter /,B7E0G dan
peniadaan tari$ insenti$ ekspor!
Tabel 6.6
Perubahan istem Cukai Hasil Tembakau antara tahun !00, dan !00+#
1ndonesia
Peningkatan Cukai dan Harga Rokok 5 ('
N
8 :&T)R1 T&H5N !00, T&H5N !00+
1
,I,7;4 7*6IE -1B*I
>*B12>*2
/*%F*=9614 %*2 ,3;,IEIB0
,3;,IEIB
! 7*6IE ,3;,IEIB ,B4, ,B7, ,34, ,B7E ,;=161" :;2I, "7
. >9=92>*2 ,B4 %*2 ,34 7I>* >9=92>*2 %1* >9=92>*2
- >9=92>*2 7I, 7I>* >9=92>*2 7*23* >9=92>*2
* 3;2>B*7;>96I*2 ,37 B=B H B=4 ,B7
6 3;2>B*7;>96I*2 ,37E B=B H B=4 ,B7E
6
"7 1271B B*6&*C*2 H
3I"*B 3 ":; I )0% ":; 2964*= %I7I*%*B*2
, 7*6IE I2,;2,7IE ;B,396
7*6IE 2964*= %IB16*2>I
.% %I7I*%*B*2
,umber < %irektorat :enderal Bea dan -ukai, '00
3ada tabel 7, terlihat sistem cukai untuk 3 #enis rokok yang paling banyak
diproduksi yaitu sigaret kretek tangan /,B70, sigaret kretek mesin /,B40 dan
sigaret putih mesin /,340 pada tahun '00( dan '00! 7ingkat cukai rokok pada
saat itu dikenakan berbeda-beda menurut merek rokok dan pengenaannya
tergantung kepada #enis hasil tembakau dan skala golongan produksi!
3ada tahun '00(, berlaku sistem cukai gabungan dimana pada saat itu cukai
advalorem /persentase tertentu terhadap harga eceran per batang0 dan cukai
spesi8k /#umlah rupiah tertentu per batang0! 7erdapat tiga golongan produksi
rokok pada '00( untuk ,B7, ,B4 dan ,34 dimana golongan 1 untuk produsen
rokok yang memproduksi lebih dari ' milyar batang per tahun, golongan ' untuk
mereka yang memproduksi lebih dari )00 #uta dan kurang dari ' milyar batang
per tahun, dan golongan 3 yang memproduksi kurang dari )00 #uta batang per
tahun! 7ingkat cukai advalorem pada '00( untuk ,B7, ,B4 dan ,34 ber?ariasi
antara 0%, untuk ,B7 golongan 3, sampai 3+%, untuk ,B4 golongan 1!
,ementara itu, cukai spesi8k yang berlaku sama sebesar 6p! 3),- per batang!
Beseluruhan beban cukai tembakau dibandingkan dengan ":; resmi berkisar dari
13%, untuk ,B7 golongan 3, sampai .+%, untuk ,34 golongan '!
1ntuk tahun '00 dan selan#utnya, ter#adi penyederhanaan golongan produksi
bagi ,B4 dan ,34 dari 3 golongan men#adi ' golongan produksi! >olongan
produksi 1 untuk produsen rokok ,B4 dan ,34 yang memproduksi lebih dari '
4ilyar batang per tahunG dan golongan ' untuk mereka yang memproduksi
kurang dari ' 4ilyar batang per tahun! 3ada tahun ini, sistem cukai sudah
sepenuhnya spesi8k untuk semua hasil tembakau! *turan baru #uga
mengenalkan adanya golongan rentang harga #ual eceran pada setiap golongan
produksi /tiga golongan rentang ":; untuk ,B4, ,34 dan ,B7 gol 1 dan gol '0!
,ehingga produsen dapat memilih rentang ":; mana yang akan dia pilih!
Peningkatan Cukai dan Harga Rokok 5 (3
7abel 7 memperlihatkan perubahan peraturan pemerintah mengenai tari$ cukai
rokok! ,ecara rata-rata tari$ cukai rokok meningkat 1)% dari 3(% men#adi ..%
dari ":; dimana peningkatan tertinggi ter#adi pada rokok kretek tangan /,B70
golongan III sebesar +3% dan peningkatan terendah ter#adi pada rokok kretek
/,B40 dan rokok putih mesin /,340 golongan I sebesar 7%! Bebi#akan ini diambil
karena pemerintah ingin agar tari$ cukai rokok terkonsolidasi /rentang tertinggi
dan terendah sempit0! 2amun, secara persentase, tari$ cukai ,B7 golongan III
masih yang terendah yaitu '(%! Ini menun#ukkan bahwa pemerintah masih
berpihak pada pengusaha rokok kecil!
3ola yang ter#adi untuk beban cukai tembakau menurut #enis rokok adalah ,B7
dibebani cukai terendah dibandingkan ,B4 dan ,34! ,ementara menurut
golongan produksi, semakin rendah golongan produksi maka semakin rendah
beban cukai yang diterimanya! "al ini ter#adi kemungkinan karena pemerintah
masih berpihak pada industri padat karya /,B70 dan ingin melindungi industri
kecil! 2amun, alasan ini kurang kuat karena sebagian besar produksi rokok dan
kontribusi terhadap penerimaan cukai disumbangkan oleh ,B4 golongan 1!
Beban cukai rokok untuk ,B4, ,34 dan ,B7 yang lebar akan mengurangi
kee$ekti$an kebi#akan ini untuk mengendalikan konsumsi rokok! 9leh karena itu,
perlu dipikirkan penyederhanaan sistem cukai tembakau saat ini!
Peningkatan Cukai dan Harga Rokok 5 (.
Tabel 6.6
Tari% Cukai Rokok menurut "enis dan 7olongan Produksi# 1ndonesia#
!00+=!010
"enis
Rokok
7olongan
Produksi
!00+
/P:K !0.<P:K.
011<!00,0
!010
/P:K 1,1<P:K 011<!00+0 %
Kenaik
an
Poin
Kenaik
an
/%
poin0
Rentang
H")
/Rp0
Cuka
i
/Rp0
%
thd
H")
Rentang
H")
/Rp0
Cuka
i
/Rp0
%
thd
H")
igaret
Kretek
:esin
/K:0
I J ' 4ilyar
J ++0 '0 .. J ++0 310 .7 7% 3
+30 - ++0 '(0 .3 +30 - ++0 300 .7 7% 3
+00 - +30 '+0 .' +00 - +30 '(0 .+ (% 3
II K' 4ilyar
J .30 '10 . J .30 '30 )3 10% )
3(0 - .30 17) .3 3(0 - .30 1) .( 11% )
37. - 3(0 13) 3+ 37. - 3(0 1)) .1 1)% )
igaret
Putih
:esin
/P:0
I J ' 4ilyar
J+00 '0 .( J+00 310 )' 7% 3
.)0 - +00 '30 .. .)0 - +00 '7) )' '0%
37) - .)0 1() .) 37) - .)0 '') )) ''% 10
II K' 4ilyar
J300 170 )7 J300 '00 +7 1(% 10
'). - 300 13) . '). - 300 1+) +0 ''% 11
'17 - '). (0 3. '17 - '). 10) .) 31% 11
igaret
Kretek
Tangan
/KT0 <
igaret
Putih
Tangan
/PT0
I J ' 4ilyar
J)0 '00 3. J)0 '1) 3+ (% 3
))0 - )0 1)0 '+ ))0 - )0 1+) ' 10% 3
)'0 - ))0 130 '. )'0 - ))0 1.) '7 1'% 3
II
J)00 :uta

K' 4ilyar
J37 0 '. J37 10) '( 17% .
3. - 37 (0 '' 3. - 37 ) '+ 1% .
33+ - 3. 7) '' 33+ - 3. 0 '+ '0% .
III K )00 :uta '3. .0 17 '3. +) '( +3% 11
igaret
Kretek
Tangan
3ilter
/KT30 <
Putih
T3
I J ' 4ilyar
J++0 '0 .. J++0 310 .7 7% 3
+30 - ++0 '(0 .3 +30 - ++0 300 .7 7% 3
+00 -+30 '+0 .' +00 -+30 '(0 .+ (% 3
II K' 4ilyar
J.30 '10 . J.30 '30 )3 10% )
3(0 - .30 17) .3 3(0 - .30 1) .( 11% )
37. - 3(0 13) 3+ 37. - 3(0 1)) .1 1)% )
Rata=
rata
., -- 1*% *
Peningkatan Cukai dan Harga Rokok 5 ()
Berdasarkan analisis dari Barber et!al /'000, terlihat bahwa dari tahun '007-
'00 tingkat cukai terendah ter#adi pada ,B7 untuk semua golongan dengan
peningkatan cukai yang kecil! "al ini menun#ukkan keberpihakan pemerintah
pada industri ini! %i samping itu, ada peningkatan beban cukai tembakau yang
drastis pada ,34 golongan III dan ,B4 golongan III pada periode yang sama!
,ebagai tambahan, selama periode ini beban cukai tembakau untuk ,B4
golongan I relati$ tidak berubah! Ini #uga menun#ukkan bahwa pemerintah masih
memprioritaskan ,B4 golongan I dibandingkan #enis dan golongan sigaret yang
lain!
7ambar 6.!
,umber< Barber et al, '00
6.!.-. 1mplikasi dari istem Cukai Hasil Tembakau
,istem cukai tembakau yang rumit diperkirakan akan menimbulkan beberapa
implikasi seperti<
a0 7imbulnya pabrik rokok skala kecil yang dikenai cukai paling rendah!
b0 3raktek subkontrak dari perusahaan rokok besar ke perusahaan kecil!
c0 7ertahannya tingkat produksi rokok di skala yang lebih kecil yang dikenai
cukai lebih rendah!
d0 =ebarnya rentang harga #ual eceran di tingkat konsumen!
Beempat implikasi ini akan mengurangi e$ekti8tas kebi#akan cukai tembakau
dalam mengendalikan konsumsi rokok!
6.!.*. Keter(angkauan Rokok
Peningkatan Cukai dan Harga Rokok 5 (+
>uindon et al /'0030, melakukan studi tentang kemampuan membeli rokok di
beberapa negara! Beter#angkauan dihitung dengan cara membagi
harga tembakau di setiap negara dengan 3roduk %omestik Bruto
/3%B0 per kapita! *pabila indeks bernilai di atas 100 artinya harga
tembakau semakin tidak ter#angkau! "al tersebut ter#adi di
,elandia Baru, dimana harga riil tembakau meningkat tiga kali
lipat antara tahun 1(0 dan '000, yang menyebabkan tembakau
semakin tidak ter#angkau />ambar +!30! ,ebaliknya, bila indeks
bernilai kurang dari 100 artinya tembakau men#adi semakin
ter#angkau! 6okok di Indonesia men#adi )0 persen lebih ter#angkau
antara tahun 1(0 dan '000, sama seperti di ,rilanka dan India!
7ambar 6..
Keter(angkauan Rokok di ;eberapa Negara# 1+,0 ? !000

-
50
100
150
200
250
1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998 2000
Ta hun
New Zealand
Bangl adesh
India
Indonesia
>100=
kura ng
te rj a ngka u
<100=
te rj a ngka u
Sri Lanka
,umber < >uindon et al '003
6... Penerimaan Pemerintah dari Cukai Tembakau
6...1. Penerimaan Pemerintah dari Cukai Tembakau
3enerimaan cukai hasil tembakau dari tahun 10-'00( telah meningkat ' kali
lipat dari 6p! 1,7 7rilliun pada 10 men#adi 6p! ., 7rilliun pada tahun '00(!
3enerimaan cukai hasil tembakau yang meningkat ini #uga membuktikan bahwa
peningkatan tingkat cukai yang dilakukan pemerintah e$ekti$ untuk
meningkatkan penerimaan negara dari cukai tembakau! %engan $akta ini pula,
mitos yang mengatakan bahwa peningkatan cukai tembakau akan mengurangi
penerimaan negara dari cukai tembakau terbantahkan! :ika dibandingkan
dengan total penerimaan pemerintah selama periode yang sama, penerimaan
cukai hasil tembakau menyumbang . - 7,7%! ,umbangan cukai hasil tembakau
terhadap penerimaan negara terbesar ter#adi pada tahun '00'-'00. /7,7%0,
namun setelah itu sumbangan penerimaan cukai tembakau terus menurun
sampai '00( hanya menyumbang ),'%! "al ini menun#ukkan bahwa la#u
Peningkatan Cukai dan Harga Rokok 5 (7
peningkatan penerimaan pemerintah dari cukai tembakau masih lebih kecil dari
penerimaan pemerintah yang lainnya!
Tabel 6.,
Penerimaan Cukai Hasil Tembakau# 1++0=!00,# 1ndonesia
Tahun
Cukai Hasil
Tembakau
/Rp. Triliun0
Total
Penerimaan
Pemerintah
/Rp. Triliun0
% Cukai hasil
tembakau
terhadap total
penerimaan
Pemerintah
10D1
1 1,71 .',1 .,1
11D1
' 1,7 .',)( .
1'D1
3 ',1' .(,(+ .,3
13D1
. ',.7 )+,11 .,.
1.D1
) ',+) ++,.' .
1)D1
+ 3,.) 73,01 .,7
1+D1
7 .,0+ (7,+ .,+
17D1
( .,( 10(,1( .,)
1(D1
7,.) 1)',(7 .,
1D'00
0 10,11 1.',' )
'000 13,( '0),3. +,7
'001 1(,3 301,0( +,1
!00! !.#0, !+,#6 6#6.
!00. !6#- .-1#- 6#6.
!00- !,#6- -06#+ 6#0!
!00* .!#6* -+.#+ 6#61
!006 .6#+6 6.6#! *#,1
!006 -.#-, 606#1 6#16
!00, -+#+! +*+#* *#!
,umber < 2ota Beuangan 10-'007 dan Bea -ukai '00
6...!. Penerimaan Pemerintah dari Cukai
3enerimaan pemerintah dari cukai tembakau selama ini didominasi oleh
penerimaan dari cukai hasil tembakau! ,ebagaimana kita tahu bahwa terdapat
tiga barang yang terkena pungutan cukai yaitu hasil tembakau, ethil alkohol dan
minuman mengandung ethil alkohol! 1ntuk periode '003-'00(, (% penerimaan
Peningkatan Cukai dan Harga Rokok 5 ((
cukai dihasilkan dari cukai hasil tembakau! %i samping itu, penerimaan cukai
hasil tembakau selama periode ini selalu lebih tinggi ditargetkan, kecuali untuk
tahun '00+! Bahkan pada tahun '00( realisasi penerimaan cukai hasil tembakau
10% lebih besar dari targetnya!
Tabel 6.+
Target dan Realisasi Penerimaan Cukai Tembakau# 1ndonesia# !00.=!00,
Tahu
n
Target
'ukai
Realisasi
Pen'apai
an
% Cukai
tembaka
u
Hasil
Tembaka
u
Non
Hasil
Tembaka
u
Total
'003 '+,11. '),'( .+( '+,37 101,0( (,'3
'00. '(,..' '(,+3+ )3+ ',17' 10',)7 (,1+
'00) 3','.) 3',+)1 ) 33,')0 103,1' (,'0
'00+ 3(,)'3 37,0+' 70. 37,7++ (,0. (,1.
'007 .',03. .3,).' 1,1'' ..,++3 10+,') 7,.
'00( .),71( .,'+ 1,3') )1,')' 11',11 7,.1
,umber < Bea -ukai '00
6..... Perbandingan Penerimaan Pemerintah dari Cukai
Tembakau dan Penerimaan 9ainn$a
:ika dibandingkan dengan penerimaan pa#ak lainnya maka terlihat bahwa
penerimaan cukai tembakau lebih rendah dari penerimaan pa#ak pertambahan
nilai dan pa#ak penghasilan! %ibandingkan dengan pa#ak pertambahan nilai
/3320, dari 1.-'00( terlihat bahwa penerimaan cukai tembakau hanya
berkisar antara 1+% /1.0 sampai '7% /'00(0 dari 332! ,ementara itu, #ika
dibandingkan dengan pa#ak penghasilan /33"0, penerimaan cukai tembakau
pada periode yang sama hanya sebesar 1.% /1.0 sampai 1+% /'00(0 dari
33"! 4elihat $akta ini, seharusnya mengoptimalkan penerimaan dari cukai
tembakau dengan cara meningkatkan tingkat cukainya!
3enerimaan negara dari cukai tembakau sebenarnya disumbangkan oleh para
perokok! Calaupun perusahaan membayar terlebih atas pita cukai yang mereka
pesan, namun pada akhirnya biaya cukai tersebut akan ditambahkan dalam
harga #ual eceran yang harus dibayar oleh perokok! 9leh karena itu, pernyataan
bahwa perusahaan rokok berkontribusi terhadap penerimaan negara dalam hal
cukai tidaklah berdasar!
%i samping itu, upaya untuk membandingkan penerimaan negara dari cukai
tembakau dengan penerimaan dari sektor-sektor yang lain seharusnya lebih hati-
hati untuk dilakukan! "al ini karena cukai hanya dikenakan terhadap produk-
produk tertentu yaitu hasil tembakau, etil alkohol dan minuman mengandung etil
alkohol! 2ilai cukai tembakaupun tercatat dalam penerimaan negara!
,ementara itu, sumbangan sektor lain sebagian besar dalam bentuk pa#ak! 9leh
karena itu, yang bisa dibandingkan hanyalah pa#ak perusahaan /corporate tax0
yang dibayar oleh perusahaan rokok, seperti terlihat pada 7abel +!10!
Peningkatan Cukai dan Harga Rokok 5 (
Peningkatan Cukai dan Harga Rokok 5 0
Keterangan
1++-<
1++*
1++*<
1++6
1++6<
1++6
1++6<
1++,
1++,<
1+++
1+++<
!000
!000 !001 !00! !00. !00- !00* !006 !006 !00,
Total
Penerimaan
Pemerintah
(Rp Triliun)
++,.' 73,01 (7,+0 10(,1( 1)',(7 1.','0 '0),3. 301,0( '(,+ 3.1,. .07, .3, +3+,' 70+,1 ),)
% Cukai
tembakau
.#++ -#6. -#6. -#*! -#,6 6#11 6#6! 6#0, 6#6. 6#6. 6#0! 6#61 *#,1 6#16 *#!0
Penerimaan
pajak
(Rp Triliun)
..,.. .(,+ )7,3. 70,3 10',3 1'),) 11),1 1(),)7 '10,0 '.',0) '(0,)+ 3.7,03 .0,'0 .1,00 )',00
% -ukai
tembakau
),+ 7,0 7,0( +,( 7,'( (,03 11,1 ,(+ 10, 10,1 10,'1 ,.1 ,03 (,(+ (,.3
Penerimaan
pajak
dalam negeri
(Rp Triliun)
.0,.1 .),.7 ).,+( +7,(1 ),.+ 1'0,' 10(,(( 17+,00 1,)1 '30,3 '+7,(' 331,7 3),7 .70,10 )70,00
% -ukai
tembakau
+,)+ 7,) 7,.3 7,'1 7,(0 (,3+ 1',+7 10,.0 11,)7 11,.3 10,+ ,(. ,33 ,') (,7+
Pajak
penghasilan
(Rp Triliun)
1(,7+ '1,01 '7,0+ 3.,3 )),. 7',73 )7,07 .,)( 101,(7 11),0' 11,)1 17),). '0(,(3 '3(,.0 30+,00
% -ukai
tembakau
1.,1' 1+,.' 1),00 1.,'' 13,3' 13,0 '.,1( 1,3) '',++ '',) '3,+ 1(,+0 17,70 1(,'. 1+,31
Pajak
pertambahan
nilai (Rp
Triliun)
1+,). 1(,)' '0,3) '),'0 '7,(0 33,0 3),'3 )+,00 +),'0 77,10 (7,+0 101,30 1'3,00 1).,)0 1(7,+0
Peningkatan Cukai dan Harga Rokok 5 1
% -ukai
tembakau
1+,0' 1(,+3 1,) 1,.1 '+,(0 30,)+ 3,17 3',+( 3),.0 3.,'. 3',+ 3','3 30,0) '(,1. '+,+1
Pajak bumi dan
bangunan (Rp
Triliun)
1,+) 1,( ',.1 ',+. 3),+) .1,07 ..,)+ ),'0 +,'0 (,(0 11,(0 1+,'0 '0,0 '3,70 '.,'0
% -ukai
tembakau
1+0,(7 1(',1+ 1+(,'. 1(),1+ '0,0 '.,+1 30,7 3)1,' 37',3' 300,00 '.',71 '01,). 17+,(. 1(3,.+ '0+,'(
Penerimaan
cukai
tembakau
(Rp Triliun)
',+) 3,.) .,0+ .,( 7,.) 10,11 13,(0 1(,30 '3,0( '+,.0 '(,+. 3',+) 3+,+ .3,.( .,'
Tabel 6.10
Penerimaan Pemerintah dari Pa(ak menurut "enisn$a# 1ndonesia# 1++-=!00,
,umber < *3B2 '00 dan 2ota Beuangan '00
Peningkatan Cukai dan Harga Rokok 5 '
6.-. Rata=rata Pengeluaran Rumah Tangga untuk Tembakau
6.-.1. Pengeluaran Rumah Tangga untuk Tembakau
:eningkat
Berdasarkan data ,ur?ey ,osial ;konomi 2asional /,1,;2*,0 '003-'00+,
pengeluaran rata-rata 6umah 7angga yang ada perokoknya untuk membeli rokok
meningkat! ,ecara nominal pengeluaran rumah tangga untuk membeli rokok
meningkat dari 6p! 103!3)+ per bulan pada tahun '003 men#adi 6p! 117!+'.
pada tahun '00+!
7ambar 6.-
Rata=rata Pengeluaran Rumah Tangga untuk Tembakau# 1ndonesia#
!00.=!006
,umber < B3, '003-'00+
6.-.!. Proporsi Pengeluaran Rumah Tangga :iskin untuk
Tembakau
3roporsi pengeluaran tembakau D rokok pada rumah tangga perokok termiskin
pada '003-'00+ stabil di kisaran 1'%! 3engeluaran untuk rokok menempati ke
dua dalam struktur pengeluaran rumah tangga perokok termiskin! %ia hanya
lebih rendah dari pengeluaran untuk padi-padian! 3engeluaran untuk rokok
menyebabkan kesempatan yang hilang diukur dari kebutuhan utama! 3ada tahun
'00+, 3engeluaran untuk rokok pada rumah tangga periokok termiskin 17 kali
lebih banyak daripada pengeluaran untuk daging, 1) kali lebih banyak daripada
pengeluaran untuk biaya kesehatan, kali lebih banyak daripada pengeluaran
untuk biaya pendidikan, ) kali lebih banyak daripada pengeluaran untuk susu
dan telur dan ' kali lebih banyak daripada pengeluaran untuk ikan, seperti
terlihat pada >ambar +!)!
Peningkatan Cukai dan Harga Rokok 5 3
7ambar 6.*
Proporsi Pengeluaran Tembakau pada Rumah Tangga Perokok Termiskin
/@10#
1ndonesia# !00.=!006
6.-... Proporsi Pengeluaran Rumah Tangga untuk Tembakau
!006
a0 3engeluaran rata-rata untuk tembakau meningkat men#adi 6p! 13+!)3. per
bulan
b0 ,emakin miskin rumah tangga perokok, maka semakin besar beban
konsumsi rokoknya! 67 perokok terkaya menghabiskan 7% pendapatannya
untuk rokok sementara 67 perokok termiskin menghabiskan 1'%!
c0 3engeluaran untuk rokok pada rumah tangga perokok termiskin masih
berada pada posisi ke dua pada tahun '007! Ini membuktikan bahwa upaya
pengendalian tembakau belum berhasil mengubah pola konsumsi 67 perokok
termiskin!
Peningkatan Cukai dan Harga Rokok 5 .
Tabel 6.11
Proporsi Pengeluaran Tembakau pada Rumah Tangga Perokok Termiskin di 1ndonesia
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5
Rumah Tangga
Perokok
Rata-rata/
bulan (Rp
(!
Rata-rata/
bulan (Rp
(!
Rata-rata/
bulan (Rp
(!
Rata-rata/
bulan (Rp
(!
Rata-rata/
bulan (Rp
(!
Rata-rata/
bulan (Rp
(!
Pengeluaran Pangan
Padi-adian 10!"866#9 21#$ 1441!2#8 19#0 169482#2 15#8 18692!#8 12#0
198"$82#
1
6#1 1650!9#0 11#!
%&'i-(&'ian 5"!62#$ 1#1 6285#$ 0#8 69$0#$ 0#6 $609#8 0#5
9"!15#
$
0#! $206#8 0#5
Ikan 2!"654#$ 4#9 40216#9 5#! 58056#6 5#4 818!6#$ 5#!
120"!60#
8
!#$ 6$004#2 4#6
)aging !"06!#2 0#6 $26$#! 1#0 1!826#5 1#! 26$64#8 1#$
64"49!#
2
2#0 2!610#6 1#6
*el(r dan S(s( 9"806#5 2#0 19054#6 2#5 !0$68#8 2#9 51211#! !#!
105"800#
4
!#2 4446!#8 !#1
Sa+(ran 2$"252#6 5#$ !$00$#8 4#9 46884#9 4#4 59!98#0 !#8
$8"268#
$
2#4 51021#6 !#5
,a-ang-ka-angan 16"!92#6 !#4 21104#0 2#8 244$1#2 2#! 28060#1 1#8
!4"951#
8
1#1 25508#8 1#8
B(ah-'(ahan 6"56$#6 1#4 11212#5 1#5 16115#1 1#5 24491#! 1#6
50"01!#
5
1#5 22184#0 1#5
.in+ak 18"941#4 4#0 256!4#! !#4 !1161#4 2#9 !$204#! 2#4
45"$80#
8
1#4 !25!8#9 2#2
Bahan .in(&an 20"48!#1 4#! 2$564#4 !#6 !!45$#6 !#1 !9926#6 2#6
49"014#
6
1#5 !49!!#! 2#4
B(&'(-'(&'(an 11"059#$ 2#! 14!!!#2 1#9 16626#6 1#5 19166#9 1#2
2!"028#
6
0#$ 1$205#5 1#2
.ie# ,r((k 10"406#4 2#2 16602#1 2#2 2250!#0 2#1 !015$#2 1#9
44"!01#
5
1#4 25550#1 1#8
.akan/&in(&an !0"654#4 6#4 55!49#1 $#! 8!58$#1 $#8 122201#9 $#8
256"491#
!
$#9 112!$9#1 $#$
.in(&an 'eralkohol 281#8 0#1 561#2 0#1 905#2 0#1 1!$6#6 0#1
1"9!1#
9
0#1 1052#4 0#1
Tembakau " #$r$h 5%&1''() 11() '')4*(4 11() 121*2%(' 11(4 1%2%4'(0 10(4 232&4%1(3 )(1 13%534(5 *(4
Total Pengeluaran
Pangan
!4!"982#6 $1#9 5150$5#! 68#0 6$6$4!#$ 6!#1 8$89$$#4 56#4 1"!14"996#1 40#! $662!2#6 52#$
Pengeluaran +on Pangan
Peningkatan Cukai dan Harga Rokok 5 )
,on0rak r(&ah 40"429#2 8#4 61014#8 8#0 8$509#$ 8#2 140$$$#4 9#0
!6$"69$#
8
11#! 141241#8 9#$
Lis0rik# 0elon /gas 45"666#2 9#5 66!9$#2 8#8 9!!42#0 8#$ 14!!65#6 9#2
!0!"09!#
8
9#! 1!2696#4 9#1
Per'aikan r(&ah 416#6 0#1 982#$ 0#1 2$$5#1 0#! 6!2!#0 0#4
28"914#
2
0#9 $8$9#! 0#5
122)S 22"9!8#0 4#8 45486#$ 6#0 $$261#$ $#2 12990!#4 8#!
!!5"$16#
2
10#! 124620#2 8#6
Pendidikan 5"185#8 1#1 1605$#5 2#1 !186!#2 !#0 66261#! 4#!
29$"694#
$
9#1 8!569#2 5#$
,eseha0an 8"415#9 1#8 24411#6 !#2 499!!#0 4#$ 92569#0 5#9
2!5"259#
8
$#2 84064#! 5#8
Pakaian 5"889#6 1#2 1$099#5 2#! !1626#9 2#9 5!981#8 !#5
115"46!#
6
!#5 46210#$ !#2
)%34BL5 1"858#! 0#4 4!52#4 0#6 85!2#! 0#8 219$0#0 1#4
142"086#
1
4#4 !5!!0#! 2#4
Pa6ak#as(ransi#PBB 2"2!2#9 0#5 !964#0 0#5 6$92#2 0#6 12056#$ 0#8
41"!20#
4
1#! 1!!$$#8 0#9
,eerl(an es0a 1"6$6#0 0#4 !1!6#0 0#4 6!26#1 0#6 121$6#5 0#8
$$"50!#
9
2#4 19966#0 1#4
*o0al Pengel(aran Non
Pangan
1!4"$08#6 28#1 242902#! !2#0 !95962#0 !6#9 6$9!84#5 4!#6 1"944"$50#6 59#$ 688956#0 4$#!
*o0al Pengel(aran 3* 4$8"691#2 $5$"9$$#6 1"0$2"$05#$ 1"558"!61#9 !"259"$46#6 1"455"188#5
Peningkatan Cukai dan Harga Rokok 5 +
6.*. 1su=isu $ang Terkait dengan Cukai Tembakau
6.*.1. Dana ;agi Hasil Cukai Tembakau
1ndang-1ndang 2o! 3 7ahun '007 tentang -ukai mengamanatkan adanya dana
bagi hasil bagi pemerintah propinsi maupun pemerintah kabupaten atau kota!
4enurut 3asal ++ 11 2o! 3 tahun '007, penerimaan negara dari cukai hasil
tembakau yang dibuat di Indonesia dibagikan kepada pro?insi penghasil cukai
hasil tembakau sebesar '% yang digunakan untuk<
a0 mendanai peningkatan kualitas bahan baku,
b0 pembinaan industri,
c0 pembinaan lingkungan sosial,
d0 sosialisasi ketentuan di bidang cukai, danDatau
e0 pemberantasan barang kena cukai ilegal!
Bepentingan kesehatan masyarakat hanya terakomodir dalam alokasi nomer 3
yaitu pembinaan lingkungan sosial! %imana rincian penggunaan untuk alokasi ini
adalah<
a0 3embinaan kemampuan dan keterampilan ker#a masyarakat di lingkungan
industri hasil tembakau danDatau daerah penghasil bahan baku industri hasil
tembakauG
b0 3enerapan mana#emen limbah industri hasil tembakau yang mengacu
kepada analisis dampak lingkungan /*4%*=0G
c0 3enetapan kawasan tanpa asap rokok dan pengadaan tempat khusus untuk
merokok di tempat umumG
d0 3eningkatan dera#at kesehatan masyarakat dengan penyediaan $asilitas
perawatan kesehatan bagi penderita akibat dampak asap rokokG
e0 3enguatan sarana dan prasarana kelembagaan pelatihan bagi tenaga ker#a
industri hasil tembakauG danDatau
$0 3enguatan ekonomi masyarakat di lingkungan industri hasil tembakau dalam
rangka pengentasan kemiskinan mengurangi pengangguran, dan mendorong
pertumbuhan ekonomi daerah, dilaksanakan antara lain melalui bantuan
permodalan dan sarana produksi!
g0 3eruntukan bagi hasil cukai tembakau yang diharapkan!
*lokasi dana bagi hasil cukai hasil tembakau tersebut ditetapkan berdasarkan
realisasi penerimaan cukai hasil tembakau pada tahun ber#alan! ,ebagai
tambahan, gubernurlah yang mengelola dan menggunakan dana bagi hasil cukai
hasil tembakau dan mengatur pembagiannya kepada bupatiDwalikota di
daerahnya masing-masing berdasarkan besaran kontribusi penerimaan cukai
hasil tembakaunya! 3embagian dana bagi hasil ini dilakukan dengan persetu#uan
4enteri Beuangan, dengan komposisi 30% untuk pro?insi penghasil, .0% untuk
kabupatenDkota daerah penghasil, dan 30% untuk kabupatenDkota lainnya!
1ntuk tahun '00, pembagian dana bagi hasil cukai tembakau adalah sebagai
berikut<
Peningkatan Cukai dan Harga Rokok 5 .
Tabel 6.1!
Dana ;agi Hasil Cukai Hasil Tembakau menurut Propinsi
;erdasarkan P:K No. ,*<P:K.06<!00+
No Propinsi
Dana ;agi Hasil
Cukai Tembakau
% dari
total
1 :awa 7imur ),3)7,1(0,000 +',1
' :awa 7engah '(',.)(,370,000 ',3
3 :awa Barat 70,)+0,'+0,000 7,3
. %I &ogyakarta (,..7,(+0,000 0,
) ,umatera 1tara 3,7(,330,000 0,.
7otal +.,(0',000,000 100,0
Beberapa isu yang mengemuka mengenai %B"-7 ini antara lain<
penggunaan %B"-7 yang tidak sepenuhnya untuk kepentingan kesehatan!
3adahal dampak rokok terhadap kesehatan sangatlah besar! *lokasi no 1
/mendanai peningkatan kualitas bahan baku0 dan no ' /pembinaan industri0
pada dasarnya adalah untuk membantu industri rokok! ,ementara alokasi no
. /sosialisasi ketentuan di bidang cukai0 dan no ) /pemberantasan barang
kena cukai ilegal0 sebenarnya sudah men#adi tugas pokok dan $ungsi
%irektorat :enderal Bea dan -ukai! "anya alokasi no . /3embinaan
=ingkungan ,osial0 yang se#alan dengan kepentingan kesehatan!
daerah penerima %B"-7 dimana hanya ) propinsi sa#a menerimanya!
3adahal dampak buruk rokok terhadap kesehatan menimpa seluruh perokok
akti$ dan perokok pasi$ yang tersebar di seluruh Indonesia!
6.*.!. Pa(ak Rokok Daerah
%i dalam 1ndang-undang no! '( tahun '00 tentang 3a#ak %aerah dan 6etribusi
%aerah tercantum mengenai adanya pa#ak rokok daerah di bagian enam /pasal
'+-310!
Pasal !6 menyebutkan bahwa ob#ek pa#ak rokok adalah konsumsi rokok yang
meliputi sigaret, cerutu dan rokok daun! ,ementara yang dikecualikan dari ob#ek
pa#ak rokok adalah rokok yang tidak dikenai cukai berdasarkan 11 -ukai!
Pasal !6, menyatakan bahwa sub#ek pa#ak rokok adalah konsumen rokok dan
wa#ib pa#ak rokok adalah pengusaha pabrik rokokDprodusen dan importir rokok
Peningkatan Cukai dan Harga Rokok 5 )
yang memiliki i#in berupa 2omor 3okok 3engusaha Barang Bena -ukai /233BB-0!
3a#ak rokok ini akan dipungut oleh instansi pemerintah yang berwenang
memungut cukai bersamaan dengan pemungutan cukai rokok! Bemudian, pa#ak
rokok akan di setor ke rekening kas umum daerah pro?insi secara proporsional
berdasarkan #umlah penduduk!
Pasal !,# dasar pengenaan pa#ak rokok adalah cukai yang ditetapkan oleh
pemerintah terhadap rokok!
Pasal !+# tari$ pa#ak rokok ditetapkan sebesar 10% /sepuluh persen0 dari cukai
rokok!
Pasal .1# penerimaan pa#ak rokok baik bagian pro?insi maupun bagian
kabupatenDkota, dialokasikan paling sedikit )0% /lima puluh persen0 untuk
mendanai pelayanan kesehatan masyarakat dan penegakan hukum oleh aparat
yang berwenang!
Pasal +-# a$at 1'# hasil penerimaan pa#ak rokok diserahkan kepada
kabupatenDkota sebesar 70%!
Pasal 1,1# ketentuan pa#ak rokok akan mulai berlaku pada tanggal 1 :anuari
'01.!
,ebagai estimasi, #ika pa#ak rokok ini diberlakukan pada tahun '00 dengan
asumsi penerimaan negara dari cukai rokok sebesar 6p! )0 triliun maka
besarnya pa#ak rokok adalah 6p! ) triliun dimana 6p! ',) triliun /)0%0 akan
didedikasikan untuk mendanai pelayanan kesehatan dan penegakan hukum oleh
aparat yang berwenang di seluruh kabupatenDkota dan pro?insi se Indonesia!
%iprediksi besaran akan meningkat pada tahun '01.! Ini merupakan kesempatan
yang baik untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di Indonesia!
Peningkatan Cukai dan Harga Rokok 5 +

Anda mungkin juga menyukai