Anda di halaman 1dari 3

Merokok merupakan salah satu kebiasaaan yang lazim ditemui dalam

kehidupan sehari-hari. Dimana-mana, kita mudah menemui orang yang


merokok,lelaki-wanita,anak kecil-tua , kaya-miskin ; tidak ada terkecuali.
Betapa merokok merupakan bagian hidup masyarakat.
[1]

Meningkatnya prevalensi merokok menyebabkan masalah rokok
menjadi semakin serius. Jumlah perokok dunia mencapai 1,35 miliar orang.
Di Negara-negara berkembang seperti Indonesia jumlah perokok dari waktu
ke waktu semakin meningkat. Pada tahun 1995 prevalensi perokok
penduduk 15 tahun adualah 26,9%. Pada tahun 2001 meningkat menjadi
31,5%. Pada tahun 2007 mencapai 34,2%. Kemudian tahun 2010 naik lagi
menjadi 34,7% (Riskesdas,2010).
[2]

Pada Gambar 1.1 dibawah memperlihatkan konsumsi rokok
berdasarkan jumlah total batang yang dihisap per tahun pada lima negara
yang mengonsumsi terbanyak. Pada tahun 2002 Indonesia mengkonsumsi
182 milyar batang rokok, menduduki peringkat ke 5 konsumsi rokok
terbesar setelah China (1.697 milyar batang), Amerika Serikat (464 milyar
batang), Rusia (375 milyar batang) dan Jepang (299 milyar batang). Tobacco
Atlas 2009 menunjukkan bahwa peringkat Indonesia pada tahun 2007 tetap
pada posisinya yaitu peringkat ke 5.
Gambar 1.1
Lima Negara dengan Konsumsi Rokok Terbesar (milyar batang)

Sumber : Tobacco Atlas
Survei yang dilakukan oleh Global Health Proffesional Survei
(GHPS) pada tahun 2006 menunjukan bahwa 48,4% mahasiswa dan
1697
464
375
299
182
2163
357 331
259 239
0
500
1000
1500
2000
2500
Tobbacco Atlas 2002
Tobacco Atlas 2009
mahasiswi Fakultas Kedokteran di Indonesia adalah perokok dan 9,3%nya
masih merokok hingga saat survei dilakukan (Suryo Sukendro,2007 : 17).
Sedangkan survei yang dilaksanakan di Indonesia menunjukan angka yang
beragam yaitu 4% anak sekolah dan 2,9% mahasiswi merokok
(Yumaria,2002 : 6). Selain itu,survey yang dilakukan oleh Komnas
Perlindungan Anak dengan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, pada tahun 1995, prevalensi perokok
remaja usia 15-19 tahun adalah 13,7% dan pada tahun 2004 menjadi 32,8%.
Sehingga terjadi kenaikan sebesar 144% (www.rri.co.id,2009).
[3]
Perokok dimasyarakat Indonesia ternyata tidak hanya kalangan
dewasa saja, namun sudah merambat ke kalangan remaja. Data WHO tahun
2008 menyebutkan bahwa 63% pria adalah perokok dan 4,5% wanita adalah
perokok. Sedangkan statistic perokok dari kalangan remaja Indonesia yaitu
24,1% remaja pria dan 4,0% remaja wanita (Endrawanch,2009).
Bahaya merokok sudah banyak diketahui oleh masyarakat kita tidak
terkecuali para perokok, namun jumlah perokok di Indonesia tidak
mengalami penurunan bahkan selalu meningkat setiap tahunnya. Selain
meningkat dalam jumlah orangnya, usia perokokpun semakin lama semakin
muda.
Semakin muda usia dan semakin banyak pula zat-zat berbahaya dari
hasil pembakaran rokok yang masuk ke tubuh perokok. Zat-zat tersebut
tentulah berpengaruh negative terhadap kesehatan dari perokok muda
tersebut. Dengan demikian, semakin besar kemungkinan bagi perokok muda
tersebut. Dengan demikian, semakin besar kemungkinan bagi perokok muda
untuk menderita penyakit-penyakit yang disebabkan oleh rokok
Penelitian ini dilakukan guna untuk mengetahui seberapa besar
pengetahuan dan sikap pelajar kelas SMAN 1 Manado terhadap Merokok.
Penulis merasa tertarik dengan penelitian ini karena hamper semua orang
mengetahui tentang bahaya merokok, sampi dibungkusan rokok itu sendiri
telah ditulis bahaya merokok tetapi tetap saja masih banyak yang merokok .
Berdasarkan Latar Belakang , penulis akan mengangkat judul
Pengetahuan dan Sikap Perilaku Merokok pada Siswa Kelas XII di
SMAN 1 Manado

Anda mungkin juga menyukai