Anda di halaman 1dari 9

Percobaan 1 : Aliran Laminar

- Data-data yang diketahui


Diameter kolom (d) = 5 cm
Tinggi kolom (l) = 124 cm
Luas penampang pipa (A) = ( )
2 2 2
cm 625 , 19 5
7
22
4
1
.
4
1
= = d t

- Data-data literatur
Massa jenis air () = 1 g/cm
3
Viskositas air () = 0,01 g/cm.s

- Data percobaan
v = 60 ml
Q = 12 ml/s = 12 cm
3
/ s





Percobaan
H
(cm)
T input Dry
(
0
C)
T output Dry
(
0
C)
T output Wet
(
0
C)
Kelembaban Relatif
(%)
1 5 28 26.5 25.9 71
2 5.75 28 26.8 26 71
3 6.25 28.5 26.9 26 71
4 4.5 28 26.3 26 71

A. Perhitungan Harga Koefisien Perpindahan Massa untuk Tiap Percobaan
1. Menentukan T
bulk
dan T
int

Untuk menentuka harga T
bulk
dan T
int
digunakan persamaan sebagai berikut:

T
bulk
=
2
out in
T T +

T
int
=
|
|
.
|

\
|

wet
bulk
wet bulk
T
T
T T
ln


2. Menghitung kelembaban absolut aliran udara masuk (H
A0
), kelembaban absolut aliran
udara keluar (H
AL
) dan kelembaban absolut aliran udara pada suhu interface(H
int
)
Dalam menentukan nilai kelembaban, digunakan software CYTSoft Psychrometric
Chart. Nilai AW (Absolute Humidity) dicari dengan memasukkan nilai T
in
dry dan nilai T
out

wet (untuk mendapatkan H
A0
); nilai T
out
dry (untuk mendapatkan nilai H
AL
); atau nilai T
int

(untuk mendapatkan H
int
).

3. Menghitung fraksi mol uap air (y
A0
, y
AL
, y
Ai
)
Persamaan:
B A
A
M M
H
M
H
y
1
+
= ,
Dimana:
a. M
B
: massa molekul relatif udara (29 g/mol)
b. M
A
: massa molekul relatif air (18 g/mol)
c. y: fraksi mol uap air
d. H: kelembaban absolut A (untuk y
A0
digunakan H
A0
, y
AL
digunakan H
AL
, dan
y
Ai
digunakan H
Ai
)

4. Menghitung tekanan parsial (P
A0
, P
AL
, P
Ai
)
Persamaan :
B A
t B
M H M
P M H
P
.
. .
+
=

Dimana :
o P : tekanan parsial
o H: kelembaban absolut A
o M
B
: massa molekul relatif udara (29 g/mol)
o M
A
: massa molekul relatif air (18 g/mol)
o P
t
: tekanan total (atm)
o Perhitungan perbedaan tekanan, AP = .g.Ah

5. Menghitung densitas udara,
udara

Persamaan:
T R
M P
B
.
.
=
a. Digunakan R = 0,08205 dm
3
.atm/gmol.K
b. Digunakan nilai T = T
in
dry.
c. Digunakan nilai P = P
t
, dengan asumsi Pt dapat digunakan karena perubahan
tekanan yang terjadi adalah kecil.

6. Menghitung laju alir volume udara (Q) dalam mL/detik
Menggunakan kurba kalibrasi orifice meter (WWC) yang ada pada modul; dengan beda
tinggi manometer (mm) sebagai sumbu x dan flow rate (liter/detik) sebagai sumbu y.

7. Menghitung laju alir udara, v
Persamaan:
A
Q
v =

Dimana :
o v : laju alir udara (cm/detik)
o Q: debit (laju alir volumetrik) (cm
3
/detik)
o A: luas penampang (cm
2
)

8. Menghitung laju alir massa udara (G) dalam satuan gmol/detik
Persamaan:
B
M
Q
G
.
=
Dimana :
o G : laju alir massa (gmol/detik)
o : densitas (g/cm
3
)
o Q : laju alir volumetrik (cm
3
/detik)
o M
B
: massa molekul relatif udara (29 g/mol)

9. Menghitung koefisien perpindahan massa (k
G
)
Persamaan:
|
|
.
|

\
|

|
|
.
|

\
|

=
0
0
1
1
ln
. ). 1 (
A
AL
AL i
A i
s t i
G
y
y
y y
y y
A P y
G
k

T bulk T int HA0 HAL HAI yA0 yAL yAI
27.25 26.569
0.0204 0.0221 0.021 0.031821 0.03438 0.03273
27.4 26.694
0.0205 0.0211 0.0211 0.031972 0.03288 0.03288
27.7 26.841
0.0203 0.021 0.0211 0.03167 0.03273 0.03287
27.15 26.571
0.0205 0.0213 0.0212 0.031972 0.03318 0.03303

dP Pt PA0 PAL PAI Densitas
4900 1.000237304 0.031828374 0.034389546 0.032733866 1.173922949
5635 1.0002729 0.031979407 0.032884617 0.032884617 1.173964726
6125 1.00029663 0.031677293 0.032733866 0.032884617 1.172046625
4410 1.000213574 0.031979407 0.033185978 0.033035321 1.173895098

Q V G
KG
KG
a b c
875 44.58598726 0.03542 1.7008E-05 -0.5469 0.99736 1.02E-05
920 46.87898089 0.03724 1.7886E-05 1.0284 0.99907 5.0041E-07
950 48.40764331 0.03839 1.8438E-05 8.008736 0.99891 3.832E-05
750 38.21656051 0.03036 1.4583E-05 -7.00873 0.99875 2.83602E-05

A. Perhitungan harga K, a, b dalam hubungan antara Sh, Redan Sc
1. Menghitung bilangan Sherwood (Sh)
Persamaan:
AB t
BM G
D P
d T R P k
Sh
.
. . . .
int
=
Dimana :
o k
G
= koefisien perpindahan massa (gmol/cm
2
.s.atm)
o d = diameter kolom (diketahui 4.825 cm)
o R = 0.08205 L.atm/mol.K [dikonversi menjadi cm
3
atm/mol.K dahulu]
o P
t
= tekanan total (atm)
o P
BM
= dihitung dengan:
|
|
.
|

\
|

=
Bi
BL
Bi BL
BM
P
P
P P
P
ln

Dimana:
- P
BL
= (P
t
P
AL
)
- P
Bi
= (P
t
- P
Ai
)
o D
AB
= difusifitas air di udara, dihitung dengan:

( )
( )
5 . 0
5 . 2
5 . 0
334 . 2
.
int 4
1 1
. . .
.
10 64 . 3
(

+
(
(

=

B A
CB CA
t
CB CA
CB CA
AB
M M
T T
P
P P
T T
T
x D
Dimana :
- T
CA
= temperatur kritis air = 647.35 K
- T
CB
= temperatur kritis udara = 132.45 K
- P
CA
= tekanan kritis air = 218.29 atm
- P
CB
= tekanan kritis udara = 37.2465 atm
- P
t
= tekanan total (atm)

2. Menghitung bilangan Reynold (Re)
Persamaan: Re =

d v. .

Dimana :
o = densitas udara (gr/L) [dikonversi menjadi gr/cm
3
dahulu]
o v = laju alir udara (cm/s)
o d = diameter kolom (diketahui 4.825 cm)
o = 0.00018555 gr/cm.s
3. Menghitung bilangan Schmidt (Sc)
Persamaan: Sc =
AB
D .


Dimana :
o = 0.00018555 gr/cm.s
o = densitas udara (gr/L) [dikonversi menjadi gr/cm
3
dahulu]
D
AB
= difusifitas air di udara

Hasil perhitungan bilangan Sherwood, Reynold, dan Schmidt untuk aliran laminer:

DAB DAB
a b DAB PBL PBI PBM
1.055888 90.148106 2.2134E+10 0.965848 0.967503 0.966675
1.056913 90.144898 2.2155E+10 0.967388 0.967388 0.967543
1.058124 90.142760 2.2180E+10 0.967563 0.967412 0.967487
1.055901 90.150245 2.2135E+10 0.967028 0.967178 0.967103

Sh log Sh Re log Re Sc Log Sc Sh/Re Log Sh/Re
6.4426E-11 -10.19 1.3953E+03 3.1447E+00 7.11973E-11 -10.14753648 3.28791E-11 -10.48308069
3.1467E-12 -11.50 1.4671E+03 3.1665E+00 7.11283E-11 -10.14795778 1.59844E-12 -11.79630437
2.4042E-10 -9.62 1.5125E+03 3.1797E+00 7.11648E-11 -10.14773464 1.21779E-10 -9.914428427
1.7842E-10 -9.75 1.1959E+03 3.0777E+00 7.11964E-11 -10.14754179 9.23712E-11 -10.03446362

Hubungan antara ketiga bilangan tersebut dalam fungsi konstanta digambarkan dengan:


Nilai-nilai konstanta K, a, dan b dapat dihitung dengan mengasumsikan salah satu
konstanta sebagai konstan dan memodifikasi persamaan sehingga dapat diselesaikan secara
matematis.
Dari tabel data hasil perhitungan bilangan pada aliran turbulen, dapat dilihat bahwa nilai
bilangan Sc dapat diasumsikan konstan pada kisaran 7,0025 x 10
-11
. Kemudian, dengan
mengasumsikan bilangan Sc dan nilai K adalah konstan, dapat dilakukan penyederhanaan
persamaan awal.
Jika dimisalkan:


Maka persamaannya menjadi:


Dan dapat diubah menjadi analog dengan persamaan linear y =b +ax:
() () ()
Sehingga dengan memplot hubungan antara log Sh (sebagai sumbu y) dengan log Re
(sebagai sumbu x) dapat ditentukan nilai konstanta a pada persamaan dengan memperoleh
persamaan garis dari plot data tersebut.


Dari plot grafik tersebut, diperoleh persamaan linear:
y =-6,319x +9,592
Sehingga diperoleh nilai konstanta a, sesuai analogi persamaan, adalah -6,319.
Selanjutnya, dengan memasukkan nilai konstanta a pada persamaan awal, perhitungan
lanjutan dapat dilakukan untuk mendapatkan nilai konstanta lainnya, dimana persamaannya
menjadi:


Persamaan dapat disusun ulang menjadi:


Dan dapat diubah menjadi analog dengan persamaan linear y =b +ax:
(

) () ()
Sehingga dengan memplot hubungan antara log Sh/Re
-6,319
(sebagai sumbu y) dengan log
Sc (sebagai sumbu x) dapat ditentukan nilai konstanta K dan b pada persamaan dengan
memperoleh persamaan garis dari plot data tersebut.
y = -6.3198x + 9.5923
R = 0.1108
-14.00
-12.00
-10.00
-8.00
-6.00
-4.00
-2.00
0.00
3.0600E+00 3.0800E+00 3.1000E+00 3.1200E+00 3.1400E+00 3.1600E+00 3.1800E+00 3.2000E+00
Hubungan log Re dan log Sh pada Aliran Laminer

y = 0.0002x - 10.146
-10.148
-10.14795
-10.1479
-10.14785
-10.1478
-10.14775
-10.1477
-10.14765
-10.1476
-10.14755
-10.1475
-14 -12 -10 -8 -6 -4 -2 0
Hubungan log Sh/Re dengan log Sc pada Aliran
Laminer

Anda mungkin juga menyukai