Anda di halaman 1dari 14

HA

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SEKOLAH CHERRYA: PROGRAM PENDIDIKAN LINGKUNGAN BERBASIS ACT-FUN LEARNING SEBAGAI UPAYA TERCIPTANYA AGEN PERUBAHAN SEJAK DINI PEDULI LINGKUNGAN PADA SISWA MI MUHAMADIYAH II, KELURAHAN KUKUSAN, DEPOK.

oleh: Anifah/1106011461/2011 Meutiara Citra Agista/1106021512/2011 Muhammad Faiz Filanda//1106015951/2011 Muslimah/1106017622/2011

Dibiayai oleh: Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Program Kreativitas Mahasiswa Nomor: 002/SP2H/KPM/Dit.Litabmas/V/2012, tanggal 13 Mei 2012 UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2013

LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : Sekolah Cherrya: Program Pendidikan Lingkungan Berbasis Act-Fun Learning sebagai Upaya Terciptanya Agen Perubahan Sejak Dini Peduli Lingkungan pada Siswa MI Muhamadiyah II, Kelurahan Kukusan, Depok. : (X) PKM-P ( ) PKM-K : : : : : : ( ) PKM-M ( ) PKT-T ( ) PKM-KC

2. Bidang Kegiatan

3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap b. NIM c. Jurusan d. Universitas/Institusi/Politeknik e. Alamat Rumah dan No. Tel./HP

f. Alamat email 4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis 5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar b. NIP c. Alamat Rumah dan No. Tel/.HP

Anifah 1106011461 Teknik Kimia Universitas Indonesia Jalan Magelang KM 5, Pungangan RT 01/RW 01, NO.16, Loano, Purworejo, Jawa Tengah, 54181 : anifah22@gmail.com : 3 Orang

: : Ir. Kamarza Mulia, M.Sc., Ph.D. : 196001071986031003 : Departemen Teknik Kimia/ 085691420702 : : Rp6.000.000,00 : : 5 Bulan Depok, 31 Juli 2013

6. Biaya Kegiatan Total a. Dikti b. Sumber Lain 7. Jangka Waktu Pelaksanaan

Menyetujui Wakil Dekan Fakultas Teknik

Ketua Pelaksana Kegiatan

(Prof. Dr. Ir. Anondho Wijanarko, M.Eng.) NIP.196901171993031001 Direktur Kemahasiswaan Universitas Indonesia

(Anifah) NIM.1106011461 Dosen Pendamping

(Arman Nefi, S.H., M.M.) NIP. 0508050277

(Ir. Kamarza Mulia, M.Sc., Ph.D.) NIP. 196001071986031003

ii

SEKOLAH CHERRYA: PROGRAM PENDIDIKAN LINGKUNGAN BERBASIS ACT-FUN LEARNING SEBAGAI UPAYA TERCIPTANYA AGEN PERUBAHAN SEJAK DINI PEDULI LINGKUNGAN PADA SISWA MI MUHAMADIYAH II, KELURAHAN KUKUSAN, DEPOK.

ABSTRAK Edukasi tentang lingkungan bagi anak-anak merupakan sebuah hal yang sangat penting. Hal ini dikarenakan permasalahan lingkungan merupakan kondisi yang tidak pernah lepas dari kehidupan masyarakat. Sayangnya program edukasi lingkungan pada anak-anak yang selama ini diberikan oleh para aktivis sosial hanya bersifat shocking (tiba-tiba anak-anak diajak membuat kompos), hanya berupa imbauan dan tidak ada keberlanjutan. Cara tersebut tidak terlalu memberi pengaruh pada pengetahuan, wawasan, pemahaman apalagi mengubah kebiasaaan anak-anak. Untuk itulah program Sekolah Cherrya dengan metode act-fun learning-nya hadir sebagai solusi terciptanya agen-agen cinta lingkungan yang dibentuk sejak usia dini. Metode fun dilakukan dengan cara membuat modifikasi permainan-permaianan konvensional motorik dengan isu dan materi tentnang lingkungan sehingga anak lebih mudah untuk ingat dan paham seperti dihasilkannya permainan Ular Tangga Bijak Energi dan Petak Umpet Pilah Sampah dalam metode fun ini. Sementara metode Act digunakan setelah dilakukan metode fun pada tiap-tiap konten materi lingkungan agar siswa teraltih untuk mempraktikan pemahan materi yang diperoleh melalui metode Fun, seperti aksi menanam sayur dari botol bekas air mineral, composting class, bengkel kreatif, membangun green house dengan dinding limbah botol air mineral serta menciptakan teknologi konservasi air sederhana. Dengan beberapa pengujian tertulis dan testimoni yang diberikan kepada siswa dan guru sekolah sasaran program Sekolah Cherrya yaitu MI Muhammadiyah II, Kukusan, Depok, bahwa program ini telah membawa perubahan perilaku peduli lingkungan pada anakanak usia dini.

Kata kunci : Agen perubahan, act-fun learning, berkelanjutan

iii

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan kasih sayang dan hidayah-Nya sehingga pada akhirnya kami dapat menyelesaikan laporan akhir Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-M) dengan judul Sekolah Cherrya - Program Pendidikan Lingkungan Berbasis Act-Fun Learning sebagai Upaya Terciptanya Agen Perubahan Sejak Dini Peduli Lingkungan di MI Muhamadiyah II, Kelurahan Kukusan, Depok. Ucapan terima kasih pun kami sampaikan kepada dosen pembimbing kami bapak Ir. Kamarza Mulia, M.Sc., Ph.D. dari Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Indonesia atas bimbingan dan arahan yang telah diberikan sehingga guna kelancaran pelaksanaan program Sekolah Cherrya. Kami pun mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinngi yang telah membantu proses pendanaan kegiatan PKM Pengabdian Masyarakat ini. Serta tidak lupa terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam segala proses pelaksaan program Sekolah Cherrya. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih terdapat ketidaksempurnaan, maka kami mohon kebijaksanaan semua pihak agar dapat memaafkannya. Besar harapan kami agar laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Depok, 31 Juli 2013

Tim PKM-M Sekolah Cherrya

iv

16

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai upaya penangulangan masalah sampah sudah marak digalakan oleh pemerintah maupun LSM-LSM yang mulai fokus pada masalah lingkungan. Sayangnya gerakan-gerakan dan upaya tersebut belum membuat masalah sampah terselesaikan dengan baik. Hal tersebut dikarenakan penyebab utama masalah sampah adalah kebiasaan yang merupakan hasil dari pembiasaan sikap dan penanaman nilai sejak kecil. Oleh karena itu, dalam mengatasi masalah sampah yang merupakan masalah universal sebaiknya dimulai dari pembentukan karakter dan penanaman sikap pada anak-anak untuk peduli pada lingkungan dan kesehatan sejak dini. Kami percaya dengan quote : It is easier to build strong children than to repair broken men. Pembentukan karakter dan penanaman sikap pada anak-anak untuk cinta dan peduli pada lingkungan sejak dini adalah hal yang sangat penting. Hal tersebut dikarenakan bumi yang hanya satu ini harus terus dirawat dengan baik untuk diwariskan pada generasi generasi berikutnya. Sedangkan masa anakanak adalah masa emas dimana berbagai karakter mulai dibentuk dan berbagai pengetahuan sedang aktif-aktifnya diserap. Namun sayangnya usaha penanaman nilai peduli lingkungan yang selama ini diterapkan di sekolah-sekolah sebagai tempat karakter dan kebiasaan disemai masih terpaku pada aturan dan cara konvensional. Cara konvensional ini terbukti tidak terlalu memberi pengaruh pada anak-anak karena berbasis tekstual dan ancaman. Sehingga diperlukan suatu metode penanaman nilai yang ringan dan menyenangkan serta sesuai dengan psikologis mereka, dimana masa anak-anak adalah masa senang-senangnya bermain namun dapat menyentuh alam bawah sadar mereka sehingga mereka sadar kewajiban untuk peduli pada lingkungan itu penting. Oleh karena itu, program Sekolah Cherrya kami ciptakan dalam rangka melahirkan agen perubahan peduli lingkungan sejak dini. Cherrya merupakan program edukasi peduli lingkungan yang dikemas dengan konsep aksi lapangan dan permainan. Melalui media permainan diharapkan anak-anak lebih cepat menerima materi dan lebih mudah mengingatnya serta menerapkannya. Berbeda dengan beberapa gerakan LSM dan aktivis-aktivis social yang selama ini hanya memberikan green edukasi dalam jangka harian dan sifatnya shocking karena tidak melewati tahapan tertentu anak-anak langsung diajak mengolah sampah biasanya serta tidak berkelanjutan. Maka Sekolah Cherryaini mekonsenkan pada tahapan step by step yang teratur dan berkelanjutan dalam hal penanamannya. Sekolah Cherryamerupakan rangkaian program edukasi peduli lingkungan yang dikemas dengan konsep permainan berbasis Act-Fun Learning. Dan poin penting disini adalah munculnya diciptakan dan disosialisasikannya beberapa permainanan edukasi lingkungan unik seperti Ular Tangga Bijak Energi, Petak Umpet Pilah Sampah dan lain-lain yang bertujuan menanamkan nilai peduli lingkungandengan hal yang menyenangkan.

6 2

B. Perumusan Masalah Dari latar belakang di atas, ada beberapa poin penting yang kami anggap sebagai permasalahan paling krusial yang mendasari proyek sosial ini: 1. Bagaimana cara menanamkan nilai-nilai kepedulian lingkungan pada anak-anak dengan metode yang menarik? 2. Bagaimana cara membuat anak-anak mematuhi sistem aturan tentang sampah sehingga nantinya dapat terbentuk tanggung jawab untuk turut menjaga kebersihan lingkungan? 3. Bagaimana menjaga keberlanjutan peraturan dan pendidikan lingkungan berbasis permainan tersebut di atas agar dapat tercipata agen perubahan dini secara sustainable? C. Tujuan Tujuan dari program pendidikan peduli lingkungan ini adalah sebagai berikut: 1. Menumbuhkan rasa cinta dan peduli lingkungan pada anak-anak sejak dini 2. Melatih kreativitas siswa terutama dalam segi memanfaatkan sampahsampah daur ulang 3. Membentuk MI Muhammadiyah II yang mandiri peduli lingkungan sehingga dapat menjadi teladan masyarakat sekitar D. Luaran yang Diharapkan Secara umum luaran yang diharapkan dari program Sekolah Cherrya ini diantaranya: 1. Terciptanya media permainan berupa ulartangga 2. Terciptanya metode permainan modifikasi petak umpet untuk pembelajaran menghafal sampah organik dan anorganik 3. Terciptanya perubahan pada anak-anak meliputi: Mampu memilah sampah sesuai kategori Mampu mengolah sampah menjadi produk yang lebih bermanfaat seperti kompos cair, gantungan kunci, kotak pensil, hiasan meja, dan lain-lain Mampu membuat teknologi sederhana pendukung kelestarian lingkungan berupa Cycle Farm Mampu melakukan aksi nyata peduli lingkungan melalui kegiatan tanam pohon Terciptanya duta lingkungan MI Muhammadiyah II Kukusan. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN MI Muhammadiyah II merupakan salah satu sekolah dasar yang berlokasi di Jalan Juragan Sinda RT 005 RW 001, Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok. Lokasinya berada di dekat kampus Universitas Indonesia dan berada di lingkungan rumah kos mahasiswa, sehingga kami cukup sering mengamati kondisi yang ada di sekolah tersebut. Sekolah ini memiliki enam kelas dengan masing masing kelas terdiri dari kurang lebih 30 siswa. Namun berdasarkan evaluasi dari survey yang kami lakukan, kelompok kami menetapkan target kelas yang mendapatkan program ini adalah kelas 4 yang terdiri dari 28 siswa. Kondisi kebersihan lingkungan MI Muhamadiyah II ini sendiri tergolong kurang, terlihat dari sampah-sampah yang masih berserakan terutama di sekitar

36

kantin sekolah. Sampah juga masih sering diemukan disimpan dan ditimbun oleh para siswa di laci-laci kelas. Satu masalah disini adalah kurangnya pehamanan dan kesadaran siswa-siswanya dalam masalah kebersihan lingkungan. Padahal berdasarkan pernyataaan Waka Kesiswaaan MI Muhamadiyah, setiap hari Senin, himbauan untuk menjaga kebersihan lingkungan dan membuang sampah pada tempatnya sudah diberikan. Namun, kenyataaannya hal ini belum berdampak banyak pada sikap dan kesadaran para siswa untuk membuang sampah pada tempatnya. Berdasarkan penuturan dari pihak kesiswaan sekolah sendiri, sejauh ini memang belum ada metode khusus yang digunakan oleh pihak sekolah untuk memberikan pendidikan lingkungan secara lebih intensif. Hanya dengan himbauan yang di sampaikan pada saat upacara bendera atau saat proses belajar di kelas. Sedangkan dari sejumlah siswa siswinya sendiri menyatakan bahwa sebagian diantara mereka memang sudah memahami pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, namun karena kebiasaan dan terkadang malas, sebagian diantara mereka memang menjadi acuh dengan masalah sampah yang berserakan ataupun hal lain yang berkaitan dengan masalah tersebut. Sementara itu fasilitas penunjang kebersihan sendiri dapat dikatakan seadanya, yaitu dengan disediakannya satu tempat sampah bersama di dekat kantin dan beberapa di depan kelas Metode Pendekatan
MULAI
Bertukar pikiran dengan pihak sekolah tentang program pendidikan lingkungan yang sebelumnya telah ada dan mendapatkan input berupa keluhan ketidakefektifan programprogram sebelumnya. Input dari pihak sekolah dianalisis dengan menggunakan metode studi literatur.

Membuat rancangan program pendidikan lingkungan yang baru, dengan menggabungkan konsep awal edukasi yang fun, input dari pihak sekolah dan hasil analisa literatur.

Menghasilkan program berbasis Act-Fun Learning bernama Program Sekolah Cherrya.

Menyosialisasikan Program Sekolah Cherrya kepada Pihak sekolah ( Kepala Sekolah dan Para Guru).

Menerapkan (Pelaksanaan) Program Sekolah Cherrya kepada para siswa di Sekolah target.

SELESAI

Mengkaji penyebab tidak sesuainya analisa yang diperoleh dengan melakukan beberapa perubahan yang diperlukan.

Monitoring pelaksanaan Program Sekolah Cherrya.

Melakukan dan Memastikan Keberlanjutan Program di Sekolah target (Metode Training of Trainer)

Menganalisis kesesuaian dari Program Pendidikan Lingkungan baru (Program Sekolah Cherrya) yang dihasilkan terhadap kebutuhan dari mitra. BELUM SESUAI dan tidak memberikan pengaruh positif SESUAI dan Memberikan Peningkatan Positif

6 4

PELAKSANAAN PROGRAM A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Program Program Sekolah Cherrya ini dilaksanakan di MI Muhammadiyah II yang beralamat di Jalan Juragan Sinda II Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Depok. Sementara itu waktu pelaksanaan adalah setiap hari Sabtu dimulai sejak Minggu Pertama bulan Maret tepatnya tanggal 9 Maret 2013. B. Tahapan Pelaksanaan/ Jadwal Faktual Pelaksanaan Program

C. Intrumen Pelaksanaan Dalam pembelajaran lingkungan dengan fun learning alat-alat yang digunakan adalah sebagai berikut:

6 5

Media Permainan Ular Tangga berukuran 2,5mx2,5m yang konten isinya telah dimodifikasi dengan materi bijak energi yang digunakan untuk menyampaikan dan mengenalkan isu energy khususnya energy air pada siswa-siswa. Media ini terbiuat dari design yang dicetak di kertas banner ukuran 2,5mx2,5m Kardus Bekas, digunakan sebagai Penjara Organik dan Anorganik dalam pembelajaran Petak Umpet Pilah Sampah Limbah Botol bekas air mineral yang telah diubah menjadi model-model boneka, yang digunakan dalam kelas Dongeng Cherrya

Dalam pembelajaran lingkungan dengan act learning alat-alat yang digunakan adalah sebagai berikut: Limbah Botol bekas air mineral, digunakan untuk acara Creative Class, Pot Menanam Sayuran dan pembuatan dinding Mini Green House. Gunting, sebagai alat dalam acara Creative Class, Pot Menanam Sayuran dan pembuatan dinding Mini Green House. Perlengkapan alat-alat pembuatan handycraft seperti: Lem, Cutter, gantungan, Kain flannel, cat, kuas, benang sulam, jarum sulam, spidol untuk kegiatan Crative Class. Composter Cair beserta biangnya, digunakan dalam Composting Class. Instrumen pembuatan Mini Green House dari limbah botol bekas: Kanopi untuk bagian atas, kayu, pompa aquarium, pipa, tambang untuk mengikat botol-botol limbah bekas air mineral pada bagian dindingnya.

A. Rancangan dan Realisasi Biaya Barang Habis Pakai

Administrasi

Jasa dan Transportasi

Jumlah Seluruh Pengeluaran: Barang Habis Pakai : Rp 4.793.300 Administrasi : Rp 234.400 936.000

Jasa dan Transportasi: Rp JUMLAH

=Rp 5.963.700

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Survei dan Analisis Sasaran Berdasarkan Pre Test Survei dilakukan sebagai langkah awal penentuan target yang paling membutuhkan untuk kegiatan Sekolah Cherrya. Kemudian dilakukan analisis kebutuhan dan kondisi sasaran melalui pre test. Dalam kegiatan ini pre test diberikan pada siswa kelas 4 MI Muhammadiyah II Kukusan. Hasil pre test menunjukkan bahwa siswa kelas 4 MI Muhammadiyah II Kukusan membutuhkan pendidikan lebih lanjut tentang lingkungan. B. Penyusunan Kurikulum Kurikulum yang akan disampaikan disusun sesuai rangkaian nilai yang akan ditanamkan dan sesuai bobot materi yang disampaikan. Dipertimbangkan pula cara pengemasan materi agar tidak membosankan, seperti melalui media audio visual berupa video dan dongeng, media permainan lapangan berupa ular tangga dan petak umpet, serta metode aksi berupa pembuatan produk seperti kompos cair, barang kerajinan, dan menanan sayuran. C. Penyediaan Alat dan Modul Pembelajaran Selanjutnya pengadaan alat dijadikan sebagai media penunjang pembelajaran kegiatan. Dilengkapi modul kurikulum dan modul SOP permainan untuk pedoman pelaksanaan setiap kegiatan. Pengadaan alat meliputi ular tangga raksasa sebagai media edukasi energi air dan evaluasi wawasan siswa, properti tokoh permainan petak umpet berupa tokoh sampah organik dan anorganik, composter pembuat kompos cair, dan lainnya. Keseluruhan materi yang sudah disampaikan juga diintegrasikan dalam

7 6

pembangunan sebuah green house, sehingga materi-materi dapat terus dipraktikkan. D. Pengadaan Fasilitas Kebersihan Pemberian fasilitas kebersihan berupa tempat sampah organik basah, organik kertas kering, dan anorganik bertujuan membiasakan siswa membuang sampah pada tempanya sesuai jenisnya. Sebelumnya tempat sampah di sekolah target belum digolongkan sehingga dengan adanya tempat sampah baru ini terbukti siswa (tidak hanya kelas 4) mulai membuang sampah sesuai jenisnya, mengetahui jenis sampah, dan kedepannya sedang dikembangkan untuk menindaklanjuti penggolongan ini dengan pengadaan bank sampah. E. Menguji Hasil Berdasarkan Post Test Pada setiap akhir penyampaian materi maupun kegiatan permainan lingkungan, post test dilakukan untuk me-review keseluruhan materi yang sudah diberikan. Berdasarkan hasil post test diperoleh seberapa besar kemajuan siswa, dan dalam semua aspek siswa mengalami peningkatan. Sebagai contoh, peningkatan pengetahuan siwa mengenai penggolongan sampah organik dan anorganik meningkat sebesar 51% antara pre-test dengan post-test yang telah dilakukan. F. Pelaksanaan Training of Trainer, Kerjasama dengan Komunitas Lain dan Pemda, serta Publikasi untuk Keberlanjutan Program Dalam upaya keberlanjutan program di MI Muhammadiyah II Kukusan, maka kami melakukan pelatihan kepada guru kesenian dan wali kelas 4 agar mampu menjadi motor keberlanjutan program di sekolah target. Sementara untuk keberlanjutan di sekolah-sekolah dasar yang lain, tim sekolah Cherrya menjalin menjalin kerjasama bersama komunitas lingkungan lain, menarik volunteer dan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah. SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN Berdasarkan hasil post test dan monitoring, penerapan program edukasi lingkungan Sekolah Cherrya dengan metode Act-Fun Learning pada sekolah target (MI Muhammadiyah II Kukusan) mampu meningkatkan wawasan pengetahuan dan pemahaman siswa tentang lingkungan, serta kebiasaan membuang sampah pada tempatnya dan memilah sampah sesuai kategori. Program Sekolah Cherrya pun visible dan mudah untuk diterapkan di sekolah-sekolah dasar yang lain. Selain itu serapan dana yang kecil membuat program ini lebih efisien untuk dilanjutkan. . B. SARAN Sebaiknya program ini lebih disosialisasikan kepada sekolahsekolah dasar yang lain atau dibawa ke Dinas Pendidikan setempat agar dapat dijadikan sebagai alternative atau referensi baru bagi metode pengajaran dan pendidikan lingkungan di sekolah.

8 6

LAMPIRAN 1. Dokumentasi Kegiatan

2. Nota Pengeluaran

9 6

6 10

SURAT PERNYATAAN

Pihak pertama yang bertandatangan di bawah ini, Nama : Anifah Jabatan: Ketua Tim PKM-M dengan judul Sekolah Cherrya: Program Pendidikan Lingkungan Berbasis Act-Fun Learning sebagai Upaya Terciptanya Agen Perubahan Sejak Dini Peduli Lingkungan pada Siswa MI Muhamadiyah II, Kelurahan Kukusan, Depok. dengan ini secara hormat menyatakan pemberhentian keanggotaan secara paksa pihak kedua dengan identitas dibawah ini: Nama : Kemi Kharisma Jabatan: Operasional Acara PKM-M dengan judul Sekolah Cherrya: Program Pendidikan Lingkungan Berbasis Act-Fun Learning sebagai Upaya Terciptanya Agen Perubahan Sejak Dini Peduli Lingkungan pada Siswa MI Muhamadiyah II, Kelurahan Kukusan, Depok. dikarenakan tidak adanya kerjasama dan respon yang baik dalam pelaksanaan proyek yang telah direncanakan bersama. Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk keperluan Monitoring dan Evaluasi dari DIKTI 2013.

Pihak Pertama,

(Anifah) NPM. 1106011461

Anda mungkin juga menyukai