Anda di halaman 1dari 4

PEDOMAN TEKNIS RUANG OPERASI RUMAH SAKIT

BAB II

PERSYARATAN TEKNIS

BANGUNAN (SARANA) RUANG OPERASI RUMAH SAKIT



A. Umum.
1. Setiap bangunan (sarana) Ruang Operasi Rumah Sakit merupakan tempat
untuk melakukan tindakan pembedahan secara elektif maupun akut, yang
membutuhkan kondisi steril dan kondisi khusus lainnya.
2. Fungsi bangunan (sarana) Ruang Operasi Rumah Sakit dikualifikasikan
berdasarkan tingkat sterilitas dan tingkat aksesibilitas.

B. Alur Sirkulasi Ruang.
Alur sirkulasi (pergerakan) ruang pada bangunan (sarana) Ruang Operasi
Rumah Sakit ditunjukkan pada gambar II.B.2

PARAMEDIS DOKTER



LOKER


SCRUB STATION



RUANG BEDAH





RUANG
RESUSITASI
NEONATUS












RUANG
PEMULIHAN
(PACU)
RUANG DOKTER


R. UTILITAS
KOTOR


C.S.S.D

GUDANG
STERIL


RUANG
I.C.U


R. PERSIAPAN/
INDUKSI


R. TRANSFER
&/ R. TUNGGU
PASIEN


RUANG
PENDAFTARAN



RUANG RAWAT
BAYI

RUANG
TUNGGU
PENGANTAR



RUANG RAWAT
INAP

PASIEN +
PENGANTAR
MASUK

Gambar II.B.2 : Alur kegiatan di bangunan (sarana) Ruang Operasi Rumah Sakit





PEDOMAN TEKNIS RUANG OPERASI RUMAH SAKIT


C. Pembagian Zona pada Sarana Ruang Operasi Rumah Sakit.
Ruangan-ruangan pada bangunan (sarana) Ruang Operasi Rumah Sakit dapat
dibagi kedalam beberapa zona (lihat gambar II.C.1).





Zona di atas
meja Operasi


5
4

Kamar Bedah
Kompleks Kamar Bedah
3

Area penerimaan pasien
2

Area di luar Instalasi Bedah
1

Keterangan :
5= Area Nuklei Steril (Meja Operasi)
4= Zona Resiko Sangat Tinggi (Steril dengan prefilter,
medium filter dan hepa filter, Tekanan Positif)
3= Zona Resiko Tinggi (Semi Steril dengan Medium Filter)
2= Zona Tingkat Resiko Sedang (Normal dengan Pre Filter)
1= Zona Tingkat Resiko Rendah (Normal)
Gambar II.C.1 Pembagian zona pada bangunan (sarana) Ruang Operasi Rumah
Sakit
a. Zona 1, Tingkat Resiko Rendah (Normal)
Zona ini terdiri dari area resepsionis (ruang administrasi dan pendaftaran),
ruang tunggu keluarga pasien, janitor dan ruang utilitas kotor.

b. Zona 2, Tingkat Resiko Sedang (Normal dengan Pre Filter)
Zona ini terdiri dari ruang istirahat dokter dan perawat, ruang plester, pantri
petugas. Ruang Tunggu Pasien (;holding)/ ruang transfer dan ruang loker
(ruang ganti pakaian dokter dan perawat) merupakan area transisi antara
zona 1 dengan zone 2.

c. Zona 3, Tingkat Resiko Tinggi (Semi Steril dengan Medium Filter)
Zona ini meliputi kompleks ruang operasi, yang terdiri dari ruang persiapan
(preparation), peralatan/instrument steril, ruang induksi, area scrub up,
ruang pemulihan (recovery), ruang resusitasi neonates, ruang linen, ruang
pelaporan bedah, ruang penyimpanan perlengkapan bedah, ruang
penyimpanan peralatan anastesi, implant orthopedi dan emergensi serta
koridor-koridor di dalam kompleks ruang operasi.
Merupakan area dengan kebersihan ruangan kelas 100.000 (ISO 8 ISO
14644-1 cleanroom standards, Tahun 1999)




d. Zona 4, Tingkat Resiko Sangat Tinggi (Steril dengan Pre Filter, Medium
Filter, Hepa Filter)
Zona ini adalah ruang operasi, dengan tekanan udara positif. Merupakan
area dengan kebersihan ruangan kelas 10.000 (ISO 7 ISO 14644-1
cleanroom standards, Tahun 1999)
e. Area Nuklei Steril
Area ini terletak dibawah area aliran udara kebawah (;laminair air flow)
dimana bedah dilakukan. Merupakan area dengan kebersihan ruangan
kelas 1.000 sampai dengan 10.000 (ISO 6 s/d 7 ISO 14644-1 cleanroom
standards, Tahun 1999).


1. Sistem zonasi pada bangunan Ruang Operasi Rumah Sakit bertujuan untuk
meminimalisir risiko penyebaran infeksi (;infection control) oleh micro-organisme
dari rumah sakit (area kotor) sampai pada kompleks ruang operasi.
2. Sistem zonasi tersebut menyebabkan penggunaan sistem air conditioning pada
setiap zona berbeda-beda. Ini berarti bahwa petugas dan pengunjung datang
dari koridor kotor mengikuti ketentuan berpakaian dan ketentuan tingkah laku
yang diterapkan pada zona.
3. Aliran (;flow) bahan-bahan yang masuk dan keluar Ruang Operasi Rumah Sakit
juga harus memenuhi ketentuan yang spesifik.
4. Aspek esensial dari system zonasi ini dan layout/denah bangunan Ruang
Operasi Rumah Sakit adalah mengatur arah dari tim bedah, tim anestesi, pasien
dan setiap pengunjung serta aliran bahan steril dan kotor.
5. Dengan menerapkan sistem zonasi ini dapat meminimalkan risiko infeksi pada
paska bedah. Kontaminasi mikrobiologi dapat disebabkan oleh :
a. Phenomena yang tidak terkait komponen bangunan, seperti :
1) mikroorganisme (pada kulit) dari pasien atau infeksi yang mana pasien
mempunyai kelainan dari apa yang akan dibedah.
2) petugas ruang operasi, terkontaminasi pada sarung tangan dan
pakaian.
3) kontaminasi dari instrumen, kontaminasi cairan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Radiologi Sign Jantung
    Radiologi Sign Jantung
    Dokumen26 halaman
    Radiologi Sign Jantung
    Dedek Rahmat Pratama Arman
    Belum ada peringkat
  • Fungsi Pendengaran
    Fungsi Pendengaran
    Dokumen6 halaman
    Fungsi Pendengaran
    Edo Febryan
    Belum ada peringkat
  • Tipe Tipe Fraktur
    Tipe Tipe Fraktur
    Dokumen14 halaman
    Tipe Tipe Fraktur
    Dedek Rahmat Pratama Arman
    Belum ada peringkat
  • Journal DR - Fuad
    Journal DR - Fuad
    Dokumen6 halaman
    Journal DR - Fuad
    Ainun Zamira Habie
    Belum ada peringkat
  • Refreshing Arman
    Refreshing Arman
    Dokumen1 halaman
    Refreshing Arman
    Dedek Rahmat Pratama Arman
    Belum ada peringkat
  • Expertise OA Arman
    Expertise OA Arman
    Dokumen12 halaman
    Expertise OA Arman
    Dedek Rahmat Pratama Arman
    Belum ada peringkat
  • Tinjauan Pustaka
    Tinjauan Pustaka
    Dokumen13 halaman
    Tinjauan Pustaka
    Dedek Rahmat Pratama Arman
    Belum ada peringkat
  • Cover Lapkas Stroke
    Cover Lapkas Stroke
    Dokumen2 halaman
    Cover Lapkas Stroke
    Pandu Anggoro
    Belum ada peringkat
  • LaporanKasus-Radiologi HHD
    LaporanKasus-Radiologi HHD
    Dokumen21 halaman
    LaporanKasus-Radiologi HHD
    Dedek Rahmat Pratama Arman
    Belum ada peringkat
  • JR Arman Diskusi
    JR Arman Diskusi
    Dokumen2 halaman
    JR Arman Diskusi
    Dedek Rahmat Pratama Arman
    Belum ada peringkat
  • Lapkas2 Stroke PIS
    Lapkas2 Stroke PIS
    Dokumen35 halaman
    Lapkas2 Stroke PIS
    Dedek Rahmat Pratama Arman
    Belum ada peringkat
  • Anatomi Fisiologi Sal Cerna Napas Atas
    Anatomi Fisiologi Sal Cerna Napas Atas
    Dokumen6 halaman
    Anatomi Fisiologi Sal Cerna Napas Atas
    Dedek Rahmat Pratama Arman
    Belum ada peringkat
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Dokumen8 halaman
    Abs Trak
    Dedek Rahmat Pratama Arman
    Belum ada peringkat
  • Presus Hipertiroid
    Presus Hipertiroid
    Dokumen17 halaman
    Presus Hipertiroid
    Dedek Rahmat Pratama Arman
    Belum ada peringkat
  • Status Pasien Ujian
    Status Pasien Ujian
    Dokumen15 halaman
    Status Pasien Ujian
    Dedek Rahmat Pratama Arman
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen11 halaman
    Bab I
    Dedek Rahmat Pratama Arman
    Belum ada peringkat
  • Cover Tutorial
    Cover Tutorial
    Dokumen1 halaman
    Cover Tutorial
    Dedek Rahmat Pratama Arman
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Dedek Rahmat Pratama Arman
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Maria Rudi
    Belum ada peringkat
  • Refresh
    Refresh
    Dokumen6 halaman
    Refresh
    Maria Rudi
    Belum ada peringkat
  • Referat - Bullous Disease
    Referat - Bullous Disease
    Dokumen44 halaman
    Referat - Bullous Disease
    Dedek Rahmat Pratama Arman
    Belum ada peringkat
  • RJP 2010
    RJP 2010
    Dokumen12 halaman
    RJP 2010
    Dedek Rahmat Pratama Arman
    Belum ada peringkat
  • Anestesi Pada Diabetes Mellitus
    Anestesi Pada Diabetes Mellitus
    Dokumen18 halaman
    Anestesi Pada Diabetes Mellitus
    Dedek Rahmat Pratama Arman
    Belum ada peringkat
  • Skenario 1
    Skenario 1
    Dokumen1 halaman
    Skenario 1
    Dedek Rahmat Pratama Arman
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus TB
    Laporan Kasus TB
    Dokumen22 halaman
    Laporan Kasus TB
    Dedek Rahmat Pratama Arman
    Belum ada peringkat
  • Pengaruh Gangguan Endokrin
    Pengaruh Gangguan Endokrin
    Dokumen27 halaman
    Pengaruh Gangguan Endokrin
    Dedek Rahmat Pratama Arman
    Belum ada peringkat
  • Skenario Coass 3
    Skenario Coass 3
    Dokumen2 halaman
    Skenario Coass 3
    Dedek Rahmat Pratama Arman
    Belum ada peringkat
  • Case Anestesi DM
    Case Anestesi DM
    Dokumen20 halaman
    Case Anestesi DM
    Dedek Rahmat Pratama Arman
    Belum ada peringkat
  • Manajemen Nyeri Akut Post Operasi
    Manajemen Nyeri Akut Post Operasi
    Dokumen8 halaman
    Manajemen Nyeri Akut Post Operasi
    Elfha Monita
    Belum ada peringkat