Anda di halaman 1dari 4

Nama : Risali Addini

NIM : 1209065002
Prodi : Teknik Kimia
IDENTITAS NASIONAL
A. Pengertian Identitas Nasional
Eksistansi suatu bangsa di era globalisasi dewasa ini mendapat tantangan yang
sangat kuat,kerena pengaruh kekuasaan internasional. Menurut berger dalam the
cepitalis revolution, era globalisasi dewasa ini ideologi kapitalis akan menguasai
dunia.paham ini akan mengubah masyarakat menjad satu persatu menjadi sistem
internasional yang menentukan nasib ekonomi sebagian besar bangsa-bangsa di dunia
dan secara tidak langsung juga nasib, sosial, politik dan kebudayaan. Hal itu dapat di
hindari dengan kemampuan bangsa itu sendiri dalam menghadapi semuanya. Oleh
karena itu agar bangsa Indonesia tetap eksis dalam menghadapi globalisasi maka harus
tetap meletakkan jatidiri dan identitas nasional yang merupakan kepripadian bangsa
sebagai dasar pengembangan kreativitas budaya globalisasi.
Dalam kondisi seperti ini negara nasional akan dikuasai oleh negara tradisional,
yang lazimnya didasari oleh negara-negara dengan prinsip kapitalisme (Rosenau).
Konsekuensinya negara-negara kebangsaan lambat laun akan semakin terdesak. Namun
tergantung pada kemampuan bangsa itu sendiri. Menurut Tobenyee, ciri khas suatu
bangsa merupakan local genius dalam menghadapi challance dan response.
Pengertian kepribadian sebagai suatu identitas pertama kali muncul dari para pakar
pisikolog. Manusia sulit di pahami manakala dia terlepas dari manudia lainya. Oleh
karena itu manusia dalam melakukan interaksia harus memiliki tingkah laku, kebiasaan,
serta karakter yang khas yang dapat di bedakan dengan manusia lainnya.
Jikalau kepribadian sebagai suatu identitas dari suatu bangsa, maka persoalannya
adalah bagaimana suatu pengertian suatu bangsa itu.bangsa pada hakikatnya adalah
sekelompok besar manusia yang mempunyai persamaan nasib dalam proses sejarahnya,
sehingga mempunyai persamaan watak atau karakter yang kuat untuk bersatu dan hidup
bersama serta mendiami suatu wilayah tertentu sebagai suatu kesatuan nasional.
Pendapat para tokoh besar yang mengkaji tentang hakikat kepribadian bangsa tersebut
adalah dari beberapa disiplin ilmu, antara lain antropologi, psikologi, dan sosiologi.
Uraian dari semua itu dapat di simpulkan bahwa pengertian kepribadian sebagai suatu
identitas nasional suatu bangsa adalah keseluruhan atau totalitas dari kepribadian
individu-individu sebagai unsur yang membentuk bangsa tersebut. Oleh karena itu
pengertian identitas nasional suatu bangsa tidak dapat terlepas dari pengertian peoples
character, national character atau national identity. Dalam hubungannya dengan
identitas nasional Indonesia, kepribadian bangsa Indonesia kiranya sangat sulit jika
Nama : Risali Addini
NIM : 1209065002
Prodi : Teknik Kimia
hanya di deskripsikan berdasarkan ciri fisik. Hal ini mengingat bahwa bangsa Indonesia
terdiri atas berbagai etnis, suku, ras, kebudayaan, agama, serta karakter yang sejak
asalnya memiliki sutau perbedaan. Oleh karena itu, kepribadian bangsa Indonesia
sebagai suatu identitas nasiona lsecara historis berkembang dan menemukan jati dirinya
setelah proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945. Namun identitas bangsa Indonesia
tidak cukup di pahami secar statis, namun juga harus di pahami secara dinamis yaitu
bagaimana bangsa itu melakukan akselerasi dalam pembangunan, termasuk proses
interaksinya secara global dengan bangsa-bangsa lain di dunia internasional.
Sebagaimana kita ketahui di dunia internasional bahwa bangsa-bangsa besar yang
telah mengembangkan identitasnya secara dinamis membawa nama bangsa tersebut baik
dalam khasanah dunia ilmu pengetahuan maupun dalam khasanah dunia pergaulan antar
bangsa di dunia. Kebesaran bangsa Inggris tidak terlepas dari jerih payah serta
kreativitas bangsa tersebut dalam melakukan akselarasi pembangunannya. Atas karya
besar tersebut bangsa Inggris mengalami suatu revolusi kehidupan yaitu Revolusi
Industri. Bagi bangsa Indonesia dinamis-dinamis identitas nasional belum menunjukan
perkembangan kearah sifat kreatif serta dinamis. Setelah Indonesia merdeka berbagai
perkembangan kearah kehidupan kebangsaan dan kenegaraan mengalami kemerosotan
dari segi identitas nasional. Pada masa mempertahankan kemerdekaaan basa Indonesia
di hadapkan pada kemelut kenegaraan sehingga tidak membawa kemajuan bangsa dan
negara.
Pada era orde lama dengan kepemimpinan yang sifatnya sentralistik, partai komunis
semakin berkembang , bahkan tatkala mensapai kejayaan berupaya menumbangkan
pemerintahan Indonesia, yang di tandai dengan gerakan 30 S PKI, rakyat Indonesia
semakin tidak menentu. Identitas dinamis bangsa Indonesia saat itu di tandai dengan
perang saudara yang memakan korban rakyat kecil, yang menyebabkan munculnya
gerakanaksi dari para pemuda, pelajar dan mahasiswa untuk menyelamatkan bangsa dari
bahaya Negara atheistic.
Kejatuhan kekuasaan orde lama di gantikan dengan dengan munculnya pemimpin
kuat yaitu jendral soeharto. Pada era itu beliau banyak mengembangkan program
pembangunan nasional yang sangat populer dengan program repelita. Banyak yang telah
di lakukan oleh soeharto, namun dalam kenyataannya pemerintah saat itu banyak
melakukan hutang ke dana moneter internasional, yang membuat rakyat Indonesia
kembali di hadapkan pada beban yang sangat berat. Belum lagi dengan munculnya
budaya korupsi, kolusi, dan nepotisme ( KKN ), yang membuat bangsa Indonesia di
pandang senagai Negara yang korup.
Nama : Risali Addini
NIM : 1209065002
Prodi : Teknik Kimia
Pasca kekuasaan orde baru muncullah gerakan nasional yang di sebut gerakan
reformasi. Di harapkan pada era reformasi kehidupan rakyat menjadi semakin bebas,
demokratis, dan dapat meningkatkan kesejahtraan bangsa lahir dan batin. Memang sudah
banyak yang di lakukan bangsa Indonesia di era reformasi, baik di bidang politik,
hokum, ekonomi, militer, pendidikan serta di bidang lainnya. Namun, saat itu kita lupa
akan tujuan hidup berbangsa dan bernegara, arah kehidupan kita tidak jelas, ideologi dan
filsafat bangsa hanya sebagai simbol belaka. Konsekuensinya ideolog kebangsaan dan
kenegaraan bangsa Indonesia adalah reformasi itu sendiri, sementara arah dan makna
reformasi di artikan secara beragam. Unsur-unsur filosofi bangsa Indonesia yang
menekankan kebersamaan di samping berbagai perbedaan di anggap kosong belaka.
Akibatnya di era itu muncul berbagai konflik fisik antara masyarakat yang menyebabkan
banyaknya korban, dan menyebaban pula munculnya berbagai konflik politik.
Dalam hubungan dengan konteks identitas nasional secara dinamis nampaknya
bangsa Indonesia tidak merasa bangga dengan bangsa dan negaranya didunia
internasional. Akibatnya semangat patriotisme, semangat kebangsaan, semangat untuk
mempersembahkan karya yang terbaik bagi negara dan bangsa belum menunjukkan
akselarasi yang berarti.
Yang dapat di lakukan bangsa Indonesia agar mencapai tujuannya yaitu harus
memiliki visi yang jelas dalam melakukan reformasi, melalui dasar filosofi bangsa dan
Negara yaitu Bhineka Tunggal Ika, yang terkandung dalam filosofi pancasila.
Masyarakat harus semakin terbuka, dan dinamis namun harus berkeadaban serta
kesadaran akan tujuan hidup bersama dalam berbangsa dan bernegara. Insya Allah
dengan kesadaran akan kebersamaan Indonesia akan mampu mengukir identitas
nasionalnya secara dinamis di dunia internasional.

B. Faktor-faktor Pendukung Kelahirannya Identitas Nasional
Kelahiran identitas nasional suatu bangsa memiliki sifat, cirri khas, serta keunikan
sendiri-sendiri, yang sangat di tentukan oleh fakto-faktor yang mendukung kelahiran
identitas nasional tersebut. Adapun faktor-faktor yang mendukung kelahirang identitas
nasional bangsa Indonesia meliputi (1) faktor objektif, yang meliputi factor geografis,
ekologis, dan demografis, (2) faktor subjektif yaitu faktor historis, social, politik, dan
kebidayaan yang dimiliki bangsa Indonesia.
Kondisi geografis-ekologis yang membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan
yang beriklim tropis dan strategis ikut mempengaruhi perkembangan kehidupan
demografis, ekonomi, sosial dan kultural bangsa Indonesia. Selain itu faktor historis
Nama : Risali Addini
NIM : 1209065002
Prodi : Teknik Kimia
bangsa Indonesia ikut mempengaruhi proses pembentukan masyarakat, bangsa, dan
negara beserta identitas bangsa Indonesia.
Menurut Robert de ventos, sebagaimana di kutip manuel castells dalam bukunya, the
power of identity, mengemukakan teori tentang munculnya identitas nasional suatu
bangsa sebagai hasil interaksi historis antara 4 faktor penting, yaitu faktor primer, faktor
pendorong, faktor penarik, dan faktor reaktif.
Faktor pertama, mencakup etnisitas, territorial, bahasa, agama dan sejenisnya.
Bagi bangsa Indonesia yang tersusun atas berbagai macam etnis, bahasa, agama,
wilayah serta bahasa daeerah, merupakan suatu kesatuan meskipun berbeda-beda
dengan kekhasan masing-masing.
Faktor kedua, meliputi pembangunan komunikasi dan teknologi, lahirnya
angkatan bersenjata modern, dan pembangunan lainnya dalam kehidupan
Negara. Dalam hubungan ini bagi suatu bangsa kemajuan ilmu pemgetahuan dan
teknologi serta pembangunan Negara bangsanya juga merupakan suatu identitas
nasional yang bersifat dinamis.
Faktor ketiga, mencakup kodifikasi bahasa dalam gramatika yang resmi,
tumbuhnya birokrasi, dan pemantapan sistem pendidikan nasional.
Faktor keempat, meliputi penindasan, dominasi, dan pencarian identitas
alternatif melalui memori kolektif rakyat.
Keempat faktor tersebut pada dasarnya tercakup dalam proses pembentukan identitas
nasional bangsa Indonesia, yang telah berkembang dari masa sebelum bangsa Indonesia
mencapai kemerdekaan dari penjajah bangsa lain. Pencarian identitas nasional bangsa
Indonesia pada dasarnya melekat erat dengan perjuangan bangsa Indonesia untuk
membangun bangsa dan Negara dengan konsep nama Indonesia. Bangsa dan Negara
Indonesia ini dibangun dari unsur-unsur masyarakat lama dan di bangun menjadi suatu
kesatuan bangsa dan Negara denag oerinsip nasionalisme modern. Oleh karena itu
pembentukan identitas nasional Indonesia melekat erat dengan unsur-unsur lainnya
seperti sosial, ekonomi, budaya, etnis, agama serta geografis, yang saling betkaitan dan
terbentuk melalui suatu proses yang cukup panjang.

Anda mungkin juga menyukai