Anda di halaman 1dari 3

Tugas Pemrosesan Citra Biomedis

Priyanka Kusuma Wardhani - 081117029


1. Contoh citra biomedis
Pada tugas ini, saya menyertakan tiga contoh citra biomedis: citra mammografi, citra
thorax-abdomen, dan fundus image diabetes retinopati. Citra mammografi ini merupakan
citra hasil pemrotretan payudara menggunakan sinar-x pada perangkat mammografi.

Gambar 1. Citra mammografi

Citra thorax-abdomen merupakan citra hasil CT Scan. Citra dari CT Scan biasanya
bertipe dicom dan terdiri dari banyak file, namun dalam tugas kali ini, satu file .dcm yang
diperoleh dari salah satu database (http://www.osirix-viewer.com/datasets/) dikonversi
ke file .jpeg menggunakan konverter online (http://www.dicomconverter.com/#1).

Gambar 2. Citra thorax-abdomen dari CT Scan
Citra fundus diabetes retinopati ini merupakan citra hasil dari digital fundus camera yang
diperoleh dari database retinopati (http://www.it.lut.fi/project/imageret/diaretdb1/). Citra
ini menunjukan adanya kelainan pada fundus retinopati penderita diabetes.

Gambar 3. Citra fundus diabetes retinopati

2. Jenis-jenis format citra
Format citra merupakan standarisasi penyimpanan citra digital. Citra terdiri dari data
piksel atau vektor yang diraster pada piksel di monitor atau graphic display lainnya.
Masing-masing piksel memiliki kecerahan atau warna sendiri. Terdapat banyak sekali
tipe-tipe citra digital, namun format citra yang paling banyak adalah tipe PNG, JPEG,
dan GIF. Citra sendiri diklasifikasikan menjadi tiga jenis grafik, yaitu raster, vektr, dan
metafile (kombinasi antara raster dan vektor).
a. JPEG (Joint Photographic Experts Group) adalah metode kompresi citra. Citra
kompresi dari JPEG biasanya disimpan dalam bentuk JFIF (JPEG File Interchange
Format). Sekarang, hampir setiap kamera digital mampu menyimpan gambar dalam
format JPEG/JFIF yang mampu men-support 8 bit per warna untuk total 24-bit.
b. TIFF (Tagged Image File Format) merupakan format yang mampu menyimpan 8 bit
atau 16 bit per warna untuk total 24-bit dan 48-bit.
c. GIF (Graphics Interchange Format) hanya membatasi 8-bit palet atau 256 warna
saja. Hal ini membuat citra bertipe GIF cocok untuk menyimpan gampar dengan
sedikit warna.
d. BMP (Bitmap) adalah citra grafis yang terdiri dari susunan titik (pixel) yang
tersimpan di memori komputer. Nilai setiap titik diawali oleh satu bit data (untuk
gambar hitam putih) atau lebih (untuk gambar berwarna). Kerapatan titik-titik
tersebut dinamakan resolusi, yang menunjukkan seberapa tajam gambar ini
ditampilkan, ditunjukkan dengan jumlah baris dan kolom. Gambar bitmap sangat
bergantung pada resolusi. Jika gambar diperbesar maka gambar akan tampak kurang
halus atau pecah, sehingga mengurangi detailnya. Selain itu gambar bitmap akan
mempunyai ukuran file yang lebih besar. Semakin besar resolusi gambar akan
semakin besar pula ukuran filenya.
e. PNG (Portable Network Graphics) merupakan format gambar yang sangat baik
untuk grafis internet, karena mendukung transparansi didalam perambah (browser)
dan memiliki keindahan tersendiri yang tidak bisa diberikan GIF atau bahkan JPG.
Bisa disebut sebagai salah satu format yang merupakan gabungan dari format JPG
dan GIF. Untuk tipe ini mampu untuk gradiasi warna. PNG bisa memuat citra secara
detail dari piksel-piksel tanpa pecah. PNG mendukung kelas 8-bit seperti GIF,
sekaligus 24-bit seperti JPG.
f. DICOM (Digital Imaging and Communications in Medicine) merupakan file citra
standard untuk penyimpanan dan transmisi informasi pada medical imaging.
Ekstensi ini tidak hanya merepresentasikan format file, namun juga protokol
jaringan komunikasi. File DICOM dapat diubah antara dua entitas yang mampu
menerima citra dan data pasien pada format DICOM.
3. Referensi
http://www.osirix-viewer.com/datasets/ diakses pada 13 September 2014
http://www.dicomconverter.com/#1 diakses pada 13 September 2014
http://www.it.lut.fi/project/imageret/diaretdb1/ diakses pada 13 September 2014
Ni, Jun. 2011. Medical Imaging Informatics. http://www.uiowa.edu . Diakses pada 13
September 2014

Anda mungkin juga menyukai