JAGAL
RIAU
IDI TOLAK PELEGALAN ABORSI
INILAH MUTILASI PALING SADIS TAHUN 2014.
KORBAN 7 ORANG, 6 ANAK-ANAK.
H
E
B
O
H
B
I
P
O
L
A
R
M
A
R
S
H
A
N
D
A
DAFTAR I SI
Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy Kritik dan Saran:
appsupport@detik.com Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya
No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com
Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.
Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad. Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti. Redaksi: Dimas Adityo, Irwan
Nugroho, Nur Khoiri, Sapto Pradityo, Sudrajat, Oktamandjaya Wiguna, Arif Arianto, Aryo Bhawono,
Deden Gunawan, Hans Henricus, Silvia Galikano, Nurul Ken Yunita, Kustiah, M Rizal, Budi Alimuddin,
Pasti Liberti Mappapa, Monique Shintami, Isfari Hikmat, Bahtiar Rifai, Jaffry Prabu Prakoso. Bahasa:
Habib Rifai, Rahmayoga Wedar. Tim Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo.
Product Management & IT: Sena Achari, Sofyan Hakim, Andri Kurniawan. Creative Designer: Mahmud Yunus,
Galih Gerryaldy, Desy Purwaningrum, Suteja, Mindra Purnomo, Zaki Al Farabi, Fuad Hasim,
Luthfy Syahban. Illustrator: Kiagus Aulianshah, Edi Wahyono.
Kontak Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769
EDISI 142 18 - 24 AGUSTUS 2014
@majalah_detik majalah detik
nMENGUJI DALIL TSM
nANCAMAN DI TENGAH SENGKETA
nDARI TUKANG SAMPAH JADI PRESIDEN
nISIS, ANAK HARAM ISLAM
nGAJI PULUHAN JUTA, BONUS MILIARAN RUPIAH
nTERUS MENANJAK
nMODAL RP 8 JUTA, OMZET RP 25O JUTA
nKADO TERAKHIR UNTUK PEMERINTAH BARU
nKAJI ULANG ATURAN ABORSI
n KARENA MEREKA YAZIDI
n LANCUNG BERUJUNG GANTUNG
INTERNASIONAL
KRIMINAL
HUKUM
BUKU
KOLOM
GAYA HIDUP
OBITUARI
BISNIS
EKONOMI
nLEBIH DEKAT DENGAN RORO JONGGRANG
nSIAP ANTRE DI ABING
INTERVIEW
nKOMANDAN DENGAN SEMBILAN NYAWA
LENSA
nDANIEL MANANTA | LADY GAGA | MEDINA
NASIONAL
nPANAS-DINGIN DI PARTAI BERINGIN
n FILM PEKAN INI
n AGENDA
nDIRGAHAYU RI KE-69
Cover:
Ilustrasi: Kiagus Auliansyah
SPORT
nBUKAN MANAJER BIASA
nBIPOLAR DISORDER SI CANTIK MARSHANDA
n OH, CAPTAIN! MY CAPTAIN!
nMISTERI JASAD BERTATO FREDDIE
nDIPLOMAT PUN BELAJAR BISNIS SAWIT
n DUSTY MELESAT TINGGI
FOKUS
GENG PSYCHO
DARI RIAU
DEMI CITA-CITA MENJADI DUKUN,
DELFI MEMUTILASI 7 ORANG.
SANG ISTRI TERLIBAT KARENA
DIKELABUI.
LENSA
TAP UNTUK MELIHAT FOTO UKURAN BESAR
Masyarakat dan pemerintah antusias menyambut hari jadi Indonesia ke-69 pada 17 Agustus ini. Berbagai kreasi dan aktivitas semarak
sejak beberapa hari sebelumnya. Dirgahayu Republik Indonesia!
MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
DIRGAHAYU RI KE-69
LENSA
Pelajar mengikuti acara Pesta Bendera di kompleks Monumen 45 Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Rabu (13/8). Acara yang diikuti sejumlah sekolah di
Solo itu untuk memperingati hari kemerdekaan RI. (Andika Betha/ANTARA FOTO)
LENSA
Penjahit menyelesaikan pesanan bendera merah-putih di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis (7/8). (Grandyos Zafna/DETIKCOM) | Penjual pernak-pernik
17 Agustusan di jalanan Jakarta, Rabu (13/8). Pernak-pernik tersebut dijual mulai harga Rp 15 ribu. (Agung Pambudhy/DETIKCOM)
Juru masak Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, ikut meramaikan hari kemerdekaan Indonesia dengan menyusun 20 ribu kue macaron di replika
Monas setinggi 4,2 meter, Selasa (12/8). (Ari Saputra/DETIKCOM)
LENSA
Hiasan bernuansa merah-putih dipasang di gang kecil di sebuah desa di Indramayu, Jawa Barat, Rabu (13/8). Menyambut hari kemerdekaan
Indonesia, sejumlah warga berlomba menghias lingkungannya sebagai wujud semangat kemerdekaan. (Dedhez Anggara/ANTARA FOTO)
LENSA
Pekerja melakukan pengecatan ulang dinding dan pilar Istana Negara di kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (12/8). | Pelajar melihat diorama dan
koleksi di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta. DI tempat ini, naskah proklamasi dibuat dan diketik oleh Sayuti Melik. (Widodo S. Jusuf/
ANTARA FOTO)
LENSA
Para pelajar menjahit bendera merah-putih raksasa dengan benang wol di Plaza Benteng Kuto Besak, Palembang, Kamis (14/8). Bendera berukuran
3.000 meter persegi itu dibuat berkaitan dengan perayaan hari kemerdekaan Indonesia ke-69. (Nila Fuadi/ANTARA FOTO)
MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
NASIONAL NASIONAL NASIONAL
AGUNG LAKSONO BERKUKUH MAJU SEBAGAI CALON KETUA UMUM GOLKAR. MASIH
BERSEBERANGAN DENGAN ICAL, TAPI BATAL DICOPOT DARI JABATAN WAKIL KETUA UMUM.
PANAS-DINGIN
DI PARTAI BERINGIN
MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
NASIONAL
H
AMPIR satu jam Aburizal Bakrie dan
Agung Laksono bertemu di lantai
5 gedung Wisma Bakrie II, kawas-
an Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu
malam, 13 Agustus lalu. Mereka berbincang
empat mata. Pertemuan di kantor perusahaan
milik Ketua Umum Partai Golkar itu membahas
perselisihan di antara keduanya belakangan ini,
terutama soal isu pencopotan Agung sebagai
wakil ketua umum yang dilakukan Aburizal.
Dalam pertemuan itu, keduanya juga me-
nyinggung soal kebijakan partai yang saat ini
menjadi perdebatan, yakni soal agenda Musya-
warah Nasional Golkar IX dan arah koalisi. Tapi
tetap tidak ada kesepakatan di antara kedua-
nya. Agung adalah salah satu petinggi Golkar
yang mendorong munas digelar tahun ini, yang
bisa berujung pada pelengseran Aburizal atau
biasa disapa Ical.
Sementara itu, Ical dalam pertemuan itu
teguh pada sikapnya. Golkar akan tetap berada
di dalam Koalisi Merah Putih bersama partai-
partai pengusung pasangan Prabowo Subianto
dan Hatta Rajasa dalam pemilihan presiden
lalu. Namun, soal pencopotan jabatan Agung
lantaran mendesak munas digelar tahun ini,
Aburizal menyebut hal itu hanya wacana.
Ical bilang ke Agung, (pencopotan) itu hanya
wacana yang muncul dari beberapa pengurus
DPP. Tapi itu belum disikapi secara resmi oleh
ketum, kata sumber majalah detik di lingkar-
an dekat Agung Laksono. Masih menurut sum-
ber itu, Aburizal juga tegas menyebut munas
tetap digelar pada 2015. Dan koalisi permanen
akan tetap berjalan.
WIDODO S. JUSUF/ANTARA FOTO
Ketua Umum Partai Golkar
Aburizal Bakrie (kedua dari
kiri) didampingi Menteri
Koordinator Kesejahteraan
Rakyat, yang juga Wakil
Ketua Umum Partai Golkar,
Agung Laksono (kanan).
MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
NASIONAL
ANTARA FOTO
Dari kiri ke kanan: Agus
Gumiwang Kartasasmita,
Poempida Hidayatullah, dan
Nusron Wahid
Saat dimintai konfirmasi secara terpisah,
Agung mengakui masih berbeda pendapat
dengan bosnya di partai itu. Meski demikian,
pertemuan kedua petinggi partai beringin ter-
sebut berlangsung akrab. Tidak panas seperti
tajamnya perbedaan pendapat mereka.
Suasananya rileks, diakhiri makan malam.
Tapi kami masih berbeda pendapat. Itu sesuatu
yang dipahami antara saya dan ARB (Aburizal),
ujarnya. Karena itu, Agung, yang juga Menteri
Koordinator Kesejahteraan Rakyat, berharap
ada penyelesaian yang baik agar jangan sampai
membuat perpecahan di lingkup internal partai.
Selama penyelenggaraan pilpres 2014, hu-
bungan antarsejumlah petinggi di partai ini
memang mengalami panas-dingin. Sebelum-
nya, Aburizal memecat tiga kadernya di Dewan
Perwakilan Rakyat dari jabatan struktural partai.
Ketiganya, yakni Poempida Hidayatullah, Nus-
ron Wahid, dan Agus Gumiwang Kartasasmita,
dicopot lantaran mendukung pasangan Joko
Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
Pencopotan mereka ditolak sejumlah tokoh
senior Golkar. Sempat adem, Golkar kembali
panas setelah nama Agung Laksono disebut-
sebut bakal dipecat dari jabatan partai dua
pekan lalu. Ada Agung dan 7 kader lain yang
akan dicopot dari jabatannya. Jadi total 8 orang,
MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
NASIONAL
di antaranya Yorrys Raweyai dan Indra Piliang,
tutur politikus senior Golkar, Zainal Bintang.
Wacana pencopotan itu didasari dua hal,
yakni mereka dianggap membangkang lantar-
an menolak Golkar bergabung dalam Koalisi
Merah Putih permanen, dan mendukung per-
cepatan pelaksanaan munas menjadi Oktober
2014. Tindakan itu sewenang-wenang karena,
menurut Agung, tidak pernah dibawa dalam
rapat pleno pengurus partai. Kalau pleno setu-
ju, baru jadi keputusan organisasi, ucap Zainal.
Juru bicara Golkar, Tantowi Yahya, meng-
klarifikasi soal kabar pencopotan ini. Menurut
dia, ada tiga kader yang diberhentikan karena
dianggap berseberangan dengan keputusan
Rapat Pimpinan Nasional. Mereka adalah Agus
YUDHI MAHATMA/ANTARA FOTO
Ketua DPP AMPI Sabil
Rachman (duduk) didampingi
jajaran pengurus sejumlah
organisasi sayap Golkar
menyatakan penolakan
terhadap pemecatan Agung
Laksono dari kepengurusan
Partai Golkar di Jakarta,
Minggu (10/8).
MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
NASIONAL
Gumiwang, Nusron Wahid, dan Poempida
Hidayatullah. Lalu ada tiga kader yang dipecat
karena divonis bersalah oleh hakim, yaitu Rusli
Zainal, Khairunnisa, serta Zulkarnaen Djabar.
Nah, soal Agung dan sejumlah kader lainnya,
menurut Tantowi, merekaia menyebut lima
orangbaru akan diberi teguran. Kelimanya,
yakni Agung Laksono, Yorrys Raweyai,
Ali Wongso Sinaga, Andi Sinuling-
ga, dan Indra J. Piliang, ditegur
dan diancam akan digeser
dari posisinya di kepengurusan
dewan pimpinan pusat partai.
Putusan ini hal yang lazim
dan hak prerogatif ketua umum.
Dalam politik, ini seperti sepak
bola. Sebelas pemain harus memi-
liki tujuan yang sama dengan pelatih.
Apabila ada yang tidak sama, hak pe-
latih untuk mengganti pemain tersebut,
kata Tantowi saat ditemui majalah detik.
Namun ia mengakui teguran itu belum di-
setujui sang ketua umum. Sebab, baru sebatas
rekomendasi dalam rapat pleno partai yang
dihadiri ketua bidang hukum, ketua bidang or-
ganisasi, bidang kaderisasi, sekretaris jenderal,
bendahara umum, dan ketua bidang daerah.
Jadi, sebelum putusan ditandatangani, ketua
umum ingin berbicara dulu dengan kader-kader
yang direkomendasikan untuk dipecat, untuk
memberi klarifikasi, ujar Tantowi.
Adapun pemecatan Poempida, Nusron, dan
Agus Gumiwang, Tantowi menuturkan hal itu
sudah permanen. Sebab, tiga kader tersebut
tidak melakukan upaya pembelaan diri di ha-
dapan mahkamah partai, yang diberi tenggat
60 hari sejak keputusan dibuat.
Tajamnya perbedaan pendapat antara Ical
dan Agung mulai terlihat saat digelarnya
rapat pleno DPP Golkar, pertengahan bulan
lalu. Dalam rapat di kantor DPP Golkar, Slipi,
Jakarta Barat, itu, keduanya sempat berdebat
sengit soal koalisi permanen, pemecatan kader
Golkar, dan munas. Saat itu Ical membeberkan
alasannya mengapa ikut dalam deklarasi koalisi
permanen. Namun Agung mengkritik keras
kebijakan tersebut.
Selain memprotes soal arah koalisi, Agung
mengajukan komplain terkait sikap Aburizal
yang ngotot menggelar munas pada 2015 se-
RACHMAN/DETIKCOM
Juru bicara Golkar,
Tantowi Yahya
NASIONAL
MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
NASIONAL
ARI SAPUTRA/DETIKCOM
Pengamat politik Ikrar
Nusa Bhakti
MAJALAH DETIK 7 - 13 APRIL 2014 MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
suai dengan rekomendasi Munas Golkar VIII di
Riau, 2009. Sementara itu, Agung dan sejum-
lah kader lain, yang mendesak munas digelar
Oktober 2014, berpedoman pada anggaran da-
sar dan anggaran rumah tangga partai bahwa
munas digelar setiap 5 tahun sekali.
Meski muncul ancaman pencopotan, Agung
tak risau. Bahkan ia semakin bulat tekad untuk
maju sebagai ketua umum Golkar mengganti-
kan Aburizal. Agung, yang sudah menjadi men-
teri sejak era Presiden Soeharto, menyatakan
tak berminat lagi di pemerintahan, melainkan
ingin mengurus partai. Saya akan maju terus
pantang mundur (menjadi calon ketua umum),
tutur dia.
Pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti menilai,
dalam hal ini Aburizal memang harus memikir-
kan apakah akan tetap bersama koalisi pendu-
kung Prabowo-Hatta atau keluar. Sebab, jika
Mahkamah Konstitusi akhirnya memutuskan
pemenang pilpres tetap Jokowi-JK, Golkar akan
menjadi oposisi pemerintahan.
Nah, hal ini akan berisiko bagi citra Golkar
ke depan. Sebab, partai ini bisa dianggap ha-
nya mementingkan ego, bukan kepentingan
masyarakat. Namun, menurut Ikrar, kisruh di
partai beringin itu merupakan sesuatu yang
lumrah. Kalau ada kepentingan politik, partai
ini (Golkar) pasti ramai, ucapnya. n DEDEN GUNA-
WAN, JAFFRY PRABU PRAKOSO | DIMAS
MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
NASIONAL NASIONAL NASIONAL
MENGUJI
DALIL
KETERANGAN SAKSI YANG DIHADIRKAN PRABOWO-HATTA
DIMENTAHKAN SAKSI DARI KPU DAN JOKOWI-JK. BELUM
MENDUKUNG ADANYA PELANGGARAN TERSTRUKTUR,
SISTEMATIS, DAN MASIF SEPERTI YANG DIDALILKAN.
TSM
MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
NASIONAL
D
UA puluh lima saksi pihak Joko
Widodo-Jusuf Kalla berdiri mengha-
dap meja majelis hakim konstitusi.
Mereka diambil sumpah sebelum
memberi kesaksian dalam sidang perselisihan
hasil pemilihan umum presiden dan wakil pre-
siden 2014 di Mahkamah Konstitusi, Selasa, 12
Agustus lalu. Ketika satu per satu dipanggil ke
depan, mereka, yang semula duduk di bangku
pengunjung, dengan bersemangat menjawab
dengan gaya militer. Siap!
Gaya para saksi yang dihadirkan kubu
pasangan calon presiden dan wakil presiden
terpilih itu membuat hakim konstitusi Ahmad
Fadlil Sumadi tersenyum. Saksi (pasangan ca-
pres-cawapres) nomor urut dua ini memang
khas, kata Ahmad.
Kesaksian dibuka oleh keterangan Didik Pra-
setyono, saksi pihak Jokowi-JK dari Kabupaten
Bangkalan dan Sampang, Madura. Didik berce-
rita soal Jokowi-JK yang tidak mendapat satu
pun suara, alias nol, di 17 tempat pemungutan
suara di Sampang. Sedangkan pasangan Pra-
bowo Subianto-Hatta Rajasapihak pemohon
sengketa pilpres di MKmendapat suara 100
persen.
Keterangan Didik mementahkan pernyataan
Basuki Badrusalam, saksi Prabowo-Hatta, yang
sebelumnya mengatakan bahwa keberatan
untuk menunda rekapitulasi penghitungan
suara saat pilpres 9 Juli lalu diabaikan Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten Sampang. Menu-
rut Didik, rekapitulasi dilakukan sesuai dengan
tahapan pelaksanaan pilpres. Bahkan, ketika
saksi dari pasangan nomor urut satu (Prabowo-
Hatta) meminta rekapitulasi dihentikan, KPU,
MUHAMMAD ADIMAJA/ANTARA FOTO
Saksi pihak Prabowo-Hatta
dari Desa Edarotali Papua,
Martinus Adii, memberikan
keterangan pada sidang
sengketa pilpres di gedung
MK, Jakarta, Kamis (14/8).
MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
NASIONAL
YUDHI MAHATMA/ANTARA FOTO
Warga pedalaman
menggunakan hak pilih pada
pemilu legislatif 2014 di TPS
Lapangan Kampung Pike,
Distrik Pesugi, Jayawijaya,
Papua, April lalu.
NASIONAL
Panitia Pengawas Pemilu, dan saksi pasangan
nomor urut dua setuju. Saksi nomor urut satu
interupsi ingin tarawih. Jadi proses rekap dihen-
tikan, ujar Didik.
Seusai tarawih, jajaran KPU Sampang ke-
mudian melanjutkan proses rekapitulasi suara
seperti kesepakatan sebelumnya. Namun saksi
pasangan nomor urut satu tidak hadir. Akhir-
nya rekapitulasi dilanjutkan tanpa kehadiran
dari saksi Prabowo-Hatta tersebut. Jadi tidak
benar ada pemaksaan. Bahkan KPU meng-
akomodasi keberatan saksi, tutur Didik, yang
menganggap keterangan saksi kubu Prabowo-
Hatta aneh. Apalagi, di tempat itu, Bangkalan
dan Sampang, Prabowo-Hatta menang mutlak.
Keterangan saksi yang dihadirkan pihak
MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
NASIONAL
termohon (KPU), yakni anggota KPU Provinsi
Papua, Adam Arisoy, juga membantah kete-
rangan Novela Nawipa, saksi kubu Prabowo-
Hatta, yang mengatakan di desanya tak ada
pemungutan suara. Adam mengatakan, sehari
sebelum pemungutan suara, ia memantau pen-
distribusian kertas suara di delapan kabupaten
di Papua. Saya ada di sana. Itu (tuduhan) tidak
benar, tuturnya.
Demikian pula Ketua KPU Papua Barat Filep
Wamafma. Ia menganggap pernyataan saksi
yang mengatakan Prabowo-Hatta hanya
mendapat nol suara di lebih dari 2.000 TPS
di Papua dan Papua Barat janggal. Apalagi
ada tudingan telah terjadi kecurangan yang
dilakukan penyelenggara pemilu.
Justru di tempat para saksi (Prabowo-Hat-
ta) yang menyampaikan keberatan ini, per-
olehan suara Jokowi-JK nol, sementara Prabo-
wo-Hatta seratus persen. Kan aneh kalau masih
menganggap penyelenggara pemilu curang,
ucap Filep.
Apalagi, dalam proses rekapitulasi
suara saat itu, saksi dari masing-
masing pasangan membubuhkan
tanda tangan, yang artinya tidak ada keberatan
yang diajukan. Filep menambahkan, peroleh-
an suara nol untuk salah satu pasangan, atau
seratus persen suara untuk pasangan lain, tak
terjadi secara masif. Di tiap desa hanya ada
beberapa TPS di mana Jokowi-JK sama sekali
tidak mendapat suara. Begitupun sebaliknya
untuk Prabowo-Hatta.
Sidang perselisihan hasil pilpres yang meng-
hadirkan saksi sejak Jumat, 8 Agustus lalu, itu
tak melulu mengungkap soal perolehan suara.
Tetapi juga soal daftar pemilih khusus tambah-
an (DPKTb), yang dianggap tim Prabowo-Hatta
penambahan dan penggunaannya tidak wajar.
Begitu juga soal tetap dilakukannya rekapitulasi
penghitungan suara secara nasional meskipun
mereka mengajukan keberatan.
Kuasa hukum Prabowo-Hatta, Didi Supriyan-
to, menganggap KPU sengaja mengabaikan
keberatan yang diajukan pihaknya pada 19 Juli
lalu itu. Menurut Didi, alasan KPU, yang me-
ngatakan rekapitulasi diatur dalam peraturan
KPU, tidaklah kuat. Apalagi, pada 2012 KPU
melakukan hal yang sama saat verifikasi partai
politik.
ARI SAPUTRA/DETIKCOM
Kuasa hukum Prabowo-Hatta,
Didi Supriyanto
MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
NASIONAL
Tak ada alasan bagi KPU untuk tak menunda
rekapitulasi suara pilpres. Sebab, pada 19 Juli
kami melihat masih terdapat sejumlah persoal-
an terkait penghitungan suara di beberapa
daerah, dan dalam peraturan KPU diatur masa
perpanjangan 30 hari. Apa sulitnya menunda?
ucap Didi.
Keberatan dari pihak pemohon itu, menurut
Komisioner KPU, Arief Budiman, tak lantas
menggugurkan peraturan KPU, sehingga
pihaknya bisa terus melanjutkan rekapitulasi
tersebut.
Kenapa harus ditunda kalau kami sudah
mengerjakan? Soal tanggal penetapan (hasil
rekapitulasi) 22 Juli, itu bukan diputuskan
tiba-tiba. Kami sudah menyusun jadwal dan
mengagendakannya pada 3 Maret. Juga sudah
berkonsultasi de ngan pemerintah dan DPR,
katanya. Dia menambahkan pihaknya meng-
hargai seluruh proses hukum di MK.
Secara terpisah, pengamat hukum tata
negara Refly Harun menyangsikan gugatan
pemohon bakal dikabulkan Mahkamah Kon-
stitusi. Sebab, hingga persidangan Kamis, 14
Agustus lalu, ia menilai bukti yang disampaikan
para saksi Prabowo-Hatta ternyata tidak cukup
kuat. Saksi-saksi tak cukup kuat mendukung
dalil gugatan, kata Refly ketika dihubungi.
Refly, yang pernah menjadi staf khusus MK,
mencontohkan dalil pemohon yang menyebut
perolehan suara Prabowo-Hatta unggul atas
Jokowi-JK. Seharusnya pemohon mengha-
dirkan saksi yang membeberkan angka. Tapi,
dalam sidang, tak satu pun yang menyinggung
soal angka.
Begitupun soal dalil pemohon yang me-
nyebut KPU melakukan pelanggaran dan
WAHDI SEPTIAWAN/ANTARA FOTO
Petugas KPU Kota Jambi
membuka kembali kotak
suara pilpres 2014, disaksikan
Panwaslu, saksi dari tim
Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK,
serta kepolisian di kantor KPU
Kota Jambi, Selasa (12/8).
NASIONAL
MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
NASIONAL
GRANDYOS ZAFNA/DETIKCOM
Tumpukan kontainer berisi
berkas yang diajukan
sebagai bukti dalam
sengketa pilpres 2014.
MAJALAH DETIK 7 - 13 APRIL 2014 MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
kecurangan secara terstruktur, sistematis, dan
masif (TSM). Menurut Refly, belum ada saksi
yang menyampaikan seperti yang didalilkan.
Kita akui dari keterangan saksi masih ditemui
kecurangan. Tapi tidak sebombastis seperti
yang didalilkan, ujarnya.
Senada dengan Refly, Direktur Eksekutif
Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi
(Perludem) Titi Anggraini menilai, dari seluruh
keterangan saksi, tak satu pun yang bisa meng-
konkretkan bentuk pelanggaran TSM seperti
yang disebut tim Prabowo-Hatta.
Adapun penasihat pemantauan pemilu Kemi-
traan, Wahidah Suaib, mempertanyakan dalil
gugatan dalam berkas perbaikan yang diajukan
tim pemohon ke MK. Dari 61 hala man, seba-
gian besar mempersoalkan perolehan suara di
Aceh dan soal DPKTb. Padahal, di provinsi itu
Prabowo-Hatta unggul suara.
Namun anggota tim kuasa hukum Prabowo-
Hatta, Maqdir Ismail, mengklaim saksi dari
pihaknya menyampaikan semua keterangan
berdasarkan fakta di lapangan. Sehingga, tak
mungkin memberikan keterangan salah, apa-
lagi palsu. Mereka (saksi pemohon) tak punya
kepentingan apa-apa, ujarnya.
Ia pun mengomentari keterangan saksi KPU
dan pihak Jokowi-JK, yang mementahkan ke-
saksian dari pihaknya. Yang mereka sampaikan
itu pembelaan diri saja, ucap Maqdir.
Dalil-dalil dari kubu Prabowo-Hatta yang
menyatakan adanya kecurangan TSM dalam
pelaksanaan pilpres tengah diuji. Mahkamah
Konstitusi memutuskannya pada 21 Agustus
ini. n KUSTIAH, M. RIZAL | DIMAS
NASIONAL
TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR
HUKUM
MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014 MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
KETUA KPU HUSNI KAMIL MANIK DAN KETUA GERINDRA JAKARTA MUHAMMAD
TAUFIK SALING MELAPORKAN KE POLISI. PENYIDIK MEMINTA PENDAPAT AHLI
BAHASA HINGGA PAKAR PIDANA.
HUKUM
ANCAMAN
DI TENGAH SENGKETA
HUKUM
MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
HUKUM
S
ENIN dini hari, 11 Agustus lalu, ge-
dung Badan Reserse Kriminal Mar-
kas Besar Kepolisian RI, yang se-
mula sepi, mendadak ramai. Tujuh
komisioner Komisi Pemilihan Umum datang
menumpang enam mobil. Enam komisioner
tiba pukul 00.30 WIB, didampingi dua peng-
acara. Disusul Ketua KPU Husni Kamil Manik
30 menit kemudian. Mereka lalu memasuki
ruang sentra pelayanan Bareskrim hingga
sekitar pukul 02.45 WIB.
Kedatangan para komisioner KPU itu tak lain
untuk melaporkan dugaan ancaman penculik-
an dan penangkapan terhadap Ketua KPU,
yang dilontarkan oleh Ketua Dewan Pimpinan
Daerah Partai Gerindra DKI Jakarta Muham-
mad Taufik. Ancaman itu diduga dilontarkan di
luar gedung Mahkamah Konstitusi, saat sidang
perselisihan hasil pemilihan umum presiden
dan wakil presiden 2014 berlangsung, Jumat, 8
Agustus lalu.
Para komisioner KPU membawa bukti pem-
beritaan di sejumlah media nasional yang berisi
ancaman tersebut. Taufik dilaporkan dengan
dugaan pelanggaran Pasal 336 KUHP tentang
pengancaman dengan kekerasan. Ancaman
pidana pada pasal ini adalah penjara maksimal
2 tahun 8 bulan.
Husni menganggap serius ancaman yang
ditebar itu. Apalagi KPU tengah menghadapi
sidang sengketa pilpres di MK dan Dewan
Kehormatan Penyelenggara Pemilu. Meskipun
yang bersangkutan (mengatakan) bersyarat,
yaitu (akan menangkap) jika polisi tidak me-
Ketua KPU Husni Kamil Manik
(kedua dari kiri) dan anggota KPU
Ida Budhiati (kiri) selaku pihak
termohon dalam sidang gugatan
pilpres di gedung MK, Jumat (8/8),
didampingi kuasa hukum KPU, Ali
Nurdin dan Adnan Buyung Nasution.
AGUNG PAMBUDHY/DETIKCOM
HUKUM
MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
Pendukung Prabowo-Hatta saat
berunjuk rasa di depan gedung MK,
Jakarta, Senin (11/8).
HASAN ALHABSHY/DETIKCOM
nindaklanjuti apa yang mereka inginkan, kata
Husni.
Sebaliknya, Taufik mengaku tak pernah meng-
ancam Husni. Dia malah menuding KPU salah
kutip. Saya tidak pernah bilang akan menculik
atau menangkap Husni, ujarnya saat hadir
di ruang sidang DKPP di kantor Kementerian
Agama, Jakarta, Senin, 11 Agustus lalu. Ia malah
menuding media yang memelintir ucapannya.
Taufik berdalih hanya meminta polisi menang-
kap Husni. Apalagi tim pasangan calon presiden
dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta
Rajasa pada 4 Agustus lalu melaporkan Husni
ke polisi lantaran Ketua KPU itu mengeluarkan
surat edaran agar membuka kotak suara ke
beberapa daerah. Namun hingga kini laporan
HUKUM
MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
tersebut belum ditindaklanjuti oleh polisi.
Padahal, saat berorasi di depan gedung MK,
Jumat, 8 Agustus lalu, Taufik melontarkan ajak-
an kepada massa pendukung Prabowo-Hatta
yang bernada ancaman terhadap Ketua KPU
Husni Kamil Manik. Ajakan itu disambut massa.
Besok Senin, Ketua KPU dijadwalkan ber-
saksi di sini. Kita tangkap Kamil Manik hari
Senin. Saudara-saudara, apakah kalian
setuju? ucap Taufik saat itu. Nanti
kita kepung gedung MK dari de-
pan sampai belakang agar mau
berhadapan dengan kita.
Ketika dimintai konfirmasi
seusai berorasi, Taufik
mengakui ajakan itu ia lon-
tarkan karena menganggap
langkah Husni, yang meme-
rintahkan pembukaan kotak
suara, bertentangan dengan
Undang-Undang Pemilihan Pre-
siden. Ia menuding Husni memerin-
tahkan anak buahnya berbuat curang.
Dan tindakan kriminal, katanya.
Tidak hanya menuding Husni berbuat curang,
pada Selasa, 12 Agustus lalu, Taufik melaporkan
balik Husni ke polisi atas dugaan pencemaran
nama baik. Kata-kata itu (akan menculik) tidak
pernah saya ucapkan, ujarnya seusai melapor
ke Bareskrim Polri. Ia didampingi kuasa hukum-
nya, Rizal Zen, dan kuasa hukum tim Prabowo-
Hatta, Eggi Sudjana.
Sementara itu, Husni Kamil menyatakan tin-
dakan KPU memerintahkan pembukaan kotak
suara sebenarnya sudah selesai di MK. Dalam
persidangan sengketa pilpres 2014 yang kedua,
Jumat, 8 Agustus lalu, majelis hakim konstitusi
mengizinkan KPU membuka kotak suara. Husni
merujuk pada Pasal 29 Peraturan MK Nomor 4
Tahun 2014, yang mewajibkan pihak termohon
(KPU) memberi keterangan di persidangan
dengan dilengkapi alat bukti.
Nah, itu (alat bukti) ada di dalam kotak
suara. Jadi, apa lagi yang dipermasalahkan?
tuturnya. Husni menambahkan, MK menyata-
kan hal tersebut tidak jadi masalah. Kalau mau
dipermasalahkan lagi, enggak apa-apa. Itu hak
masyarakat.
Adapun ancaman terhadap komisioner
KPU dengan alasan pembukaan kotak suara,
Besok Senin, Ketua KPU
dijadwalkan bersaksi di
sini. Kita tangkap
Kamil Manik hari Senin.
Saudara-saudara, apakah
kalian setuju?
HUKUM
MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
Berkas-berkas tambahan yang
dijadikan alat bukti oleh tim
Prabowo di sidang MK.
GRANDYOS/DETIKCOM
menurut ketua tim kuasa hukum KPU, Adnan
Buyung Nasution, merupakan penghinaan
terhadap pengadilan atau contempt of court.
Hal ini dikatakan Buyung dalam persidang-
an sengketa pilpres di gedung MK, Senin, 11
Agustus lalu.
Buyung meminta, ancaman terbuka dari Mu-
hammad Taufik terhadap komisioner KPU itu
menjadi perhatian majelis hakim MK. Selaku
termohon, kami ingin melaporkan, meski di luar
sidang dan dalam proses hukum dan peradilan,
ini menjadi contempt of court, ucap pengacara
senior itu, yang mengaku melihat sendiri berita
di televisi yang menayangkan ancaman terse-
but.
Komisioner KPU, Ida Budhiati, menganggap
ancaman itu merupakan bentuk penghinaan
terhadap lembaga penyelenggara pemilu,
yang dalam menjalankan tugasnya dilindungi
konstitusi dan undang-undang. Ida juga
meminta agar penebar ancaman tersebut
dipidana.
Polisi memang sudah membentuk tim pe-
nyidik untuk menindaklanjuti laporan komi-
sioner KPU tersebut. Kepala Divisi Humas
Markas Besar Polri Inspektur Jenderal Ronny
F. Sompie menuturkan pihaknya juga telah
melayangkan panggilan kepada pemimpin
redaksi sejumlah media online yang membe-
ritakan pernyataan Muhammad Taufik, yang
menjadi dasar laporan KPU.
Penyidik pun memanggil Dad Murniah, ahli
HUKUM
MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014 MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
bahasa dari Kementerian Pendidikan dan Kebu-
dayaan, untuk menganalisis pemberitaan soal
ancaman tersebut. Sebelumnya, Ketua KPU
Husni Kamil Manik, seorang saksi bernama
Sigit, dan ahli pidana Indiarto Seno Aji telah
dimintai keterangan.
Bukti rekaman yang didapat oleh polisi di
lapangan juga dikirim ke Pusat Laboratorium
Forensik Polri untuk diteliti. Lalu polisi akan
meminta keterangan ahli pidana Profesor Chae-
rul Huda untuk memberikan pendapat hukum,
ucap Ronny, Rabu, 13 Agustus lalu.
Kendati kasus tersebut telah ditangani
polisi, Lembaga Perlindungan Saksi dan Kor-
ban melalui siaran persnya menyatakan siap
memberikan perlindungan terhadap Ketua
KPU Husni Kamil Manik apabila merasa ter-
ancam. Menurut Wakil Ketua LPSK Lily Pin-
tauli Siregar, lembaganya bisa segera mem-
proses permohonan perlindungan terhadap
Husni apabila melakukan pelaporan. Apalagi
Ketua KPU sudah melapor terkait adanya
ancaman yang diterimanya, kata Lily.
Komisioner KPU, Arief Budiman, menga-
takan semua koleganya di lembaga itu kini
meningkatkan kewaspadaan. Kendati begitu,
tidak ada yang berubah dari sisi keamanan
setelah Ketua KPU melapor ke Bareskrim Pol-
ri. Sebab, ujar Arief, pengamanan dilakukan
polisi sejak jauh hari.
DEDEN G., KUSTIAH, AYUNDA W.S., R. JORDAN, ANDRI H. | DIMAS
Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta
Muhammad Taufik (kanan)
RACHMAN HARYANTO/DETIKCOM
KRIMINAL
MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
KRIMINAL
I
L
U
S
T
R
A
S
I
:
E
D
I
W
A
H
Y
O
N
O
IDENTITAS MAYAT WANITA BERTATO TULISAN
FREDDIE MERCURY TERUNGKAP. DIDUGA, IA
KORBAN PEMBUNUHAN. SIAPA PELAKU YANG
MEMBUANG JASADNYA DI JALAN TOL MASIH
GELAP.
MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
MISTERI JASAD
BERTATO FREDDIE
KRIMINAL
MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
I
DENTITAS mayat wanita yang ditemu-
kan di ruas tol Wiyoto Wiyono, kilometer
17+400, Pademangan, Jakarta Utara, akhir-
nya terkuak. Wanita dengan beberapa tato
di tubuhnya itu bernama Idawati, 41 tahun. Ja-
sad warga Pademangan itu ditemukan dengan
sejumlah luka di pinggir jalan tol arah Tanjung
Priok, Jakarta Utara, sekitar pukul 18.30 WIB,
Sabtu, 9 Agustus lalu.
Jasad Idawati ditemukan petugas Jasa Marga
yang sedang berpatroli. Awalnya, petugas me-
ngira mayat wanita bercelana jins biru dan kaus
putih berkerah warna krem tersebut adalah
sebuah benda. Namun, ketika didekati, benda
itu ternyata sesosok mayat wanita. Petugas
dan warga pemakai jalan yang melintas sempat
menduga Idawati merupakan korban tabrak
lari.
Saat ditemukan, tak ada identitas yang mele-
kat pada mayat wanita itu. Polisi hanya berbekal
ciri-ciri yang ada untuk menelusuri jasad siapa-
kah itu. Ia mengenakan kaus bermerek Cyts. Di
sekujur tubuhnya terdapat luka, termasuk luka
akibat diseret. Pada tangan kanannya terdapat
tato bertulisan Freddie Mercurynama vo-
kalis grup band Queendengan tinta warna
hitam sepanjang 20 sentimeter.
Sedangkan di punggung tangan sebelah kiri
terdapat tato bertulisan Ana dan tato gambar
kuda dengan tulisan Lady in the 69 Trap pada
lengan sebelah kiri. Pada paha kirinya juga
terdapat tato dengan tinta hitam berupa deret-
an angka 6149040WB, yang sempat diduga
sebagai nomor paspor. Selain sejumlah rajah
pada tubuhnya, polisi menemukan anak kunci,
dua lembar uang Rp 50 ribu, uang Rp 1.000,
tiga keping uang Rp 500, jam tangan merek
Tato pada tubuh korban
ISTIMEWA
KRIMINAL
MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
KRIMINAL
Chanel, dan sebuah gelang.
Korban ditemukan sekitar pukul 18.30 WIB
dengan kondisi kepala mengalami robek, ta-
ngan kiri dan kanan luka patah, kaki kiri dan
kanan patah, mulut robek, dan pinggang luka
robek serta berlubang. Juga luka akibat terseret
saat dibuang di jalan tol itu, kata Kepala Satuan
Reserse Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Utara
Ajun Komisaris Besar Azhar Nugroho kepada
majalah detik, Rabu, 13 Agustus lalu.
Menurut Azhar, polisi sempat akan mencari
identitas korban ke Kedutaan Besar Tiongkok
di Jakarta. Sebab, ciri-cirinya mirip dengan
orang dari negeri itu, dan memiliki tato berupa
nomor paspor pada tubuhnya. Namun, setelah
sejumlah media memuat berita penemuan
mayat dengan ciri-ciri berambut hitam pendek,
tinggi badan 157 sentimeter, serta memiliki
sejumlah tato tersebut, anggota keluarganya
mendatangi polisi.
Menurut Kepala Polres Jakarta Utara Ko-
misaris Besar M. Iqbal, berdasarkan peng-
akuan keluarga, korban bernama Idawati.
Mereka menemui polisi dengan membawa
sejumlah dokumen, termasuk kartu tanda
penduduk korban. Foto pada KTP dengan
jenazah korban memang memiliki kesamaan.
Tapi, untuk kepastiannya, kami akan meng-
ambil sampel untuk tes DNA, ujar Iqbal saat
dihubungi secara terpisah.
Terakhir kali, keluarga bertemu dengan Ida-
Gerbang tol Tanjung Priok
HASAN ALHABSHY/DETIKCOM
KRIMINAL
MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
wati pada Jumat, 8 Agustus lalu, se-
telah bepergian bersama ke Ancol,
Jakarta Utara. Sepulang dari Ancol,
ia meminta turun dari mobil, tapi
tidak diketahui akan pergi ke mana.
Polisi juga masih menelusuri siapa
yang pergi bersama Idawati saat itu
hingga ditemukan tewas.
Saat ditemui majalah detik di ru-
mah duka di kawasan Pademangan
Barat RT 03 RW 04, Jakarta Utara,
Kamis, 14 Agustus lalu, keponakan
Idawati, Kevin, 20 tahun, mengakui
bibinya itu sempat makan bersama
Tjung Lie Na, 66 tahun, ibu Idawati,
di kawasan Ancol. Selain Idawati
atau biasa disapa Idadan Tjung
Lie, turut serta Henywati atau Ani,
adik Idawati yang tinggal di Thai-
land.
Pas pulang naik mobil, dia (Ida) meminta tu-
run. Lalu bersalaman dengan ibu dan adiknya,
dan mencium keduanya. Dia bilang pasti balik,
Kevin menuturkan. Sebelum turun dari mobil,
Ida sempat diberi uang Rp 100 ribu oleh Ani.
Menurut Kevin, Tjung Lie heran terhadap
perilaku anaknya tersebut. Apalagi Idawati
tak kunjung pulang. Di rumah itu, Ida tinggal
bersama sang ibu dan Kevin, anak Lindawati,
kakak pertama Ida yang sudah meninggal.
Saat itu keluarga memutuskan mencari hing-
ga ke Ancol, tapi Ida tetap tidak ditemukan.
Hingga pada Minggu, 10 Agustus lalu, Kevin
membaca berita di sebuah media online soal
penemuan mayat wanita dengan ciri-ciri mirip
Idawati.
Tjung Lie, Ani, dan Yantoadik Ida lain-
nyalalu mendatangi Polres Jakarta Utara.
Mereka membawa sejumlah identitas Idawati
dan fotonya semasa hidup. Berbagai identitas
itu kemudian dicocokkan oleh polisi dengan
jenazah Idawati di Rumah Sakit Polri Kramat
Jati, Jakarta Timur, dan klop. Jenazah tersebut
diyakini adalah Idawati, wanita kelahiran Sing-
kawang, Kalimantan Barat, pada 1973.
Idawati menikah dengan orang Hong Kong
sekitar tahun 2000. Namun ia berpisah de ngan
suaminya itu dan pulang ke Indonesia sejak
Rumah keluarga korban
di Pademangan, Jakarta
JAFFRY PRABU/DETIKCOM
KRIMINAL
MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
2008. Sedangkan dua anak lelakinya menetap
di Hong Kong.
Kevin mengenal Idawati sebagai sosok yang
baik dan mandiri. Hanya, beberapa tahun
belakangan, bibinya itu mengidap skizofrenia
atau sejenis gangguan mental. Akibat pe-
nyakit yang dideritanya, Ida sempat dirawat
di Rumah Sakit Husada, Jakarta Pusat, sela-
ma tiga bulan.
Setelah dirawat,
penyakitnya
terkadang kam-
buh. Orang-
nya pendiam,
jarang bergaul,
tapi tidak punya
musuh, ucap Kevin.
Kebaikan Idawati juga diakui Sarah David
Christianto, 69 tahun, mertua Yanto. Sarah me-
ngenal Ida sejak kecil. Idawati, menurut Sarah,
hidup mandiri. Bahkan, sejak duduk di bangku
kuliah, ia bekerja dan menghidupi adik-adiknya
hingga meraih sukses.
Idawati juga menghormati sang ibunda,
hingga menato nama Ana pada tangannya.
Ana adalah panggilan Tjung Lie Na. Sedangkan
tato Freddie Mercury ditulisnya lantaran Ida
menggemari Queen, grup band cadas asal Ing-
gris.
Identitas Idawati memang sudah terung-
kap. Namun kepolisian masih terus melaku-
kan penyelidikan. Sebab, polisi menduga ia
adalah korban pembunuhan. Apalagi, dari
hasil visum sementara, polisi menemukan
luka bekas senjata tajam pada bagian kepala
dan pelipisnya.
Berdasarkan pemeriksaan di RS Polri, korban
tewas akibat adanya penggumpalan darah di
bagian kepala, dan diduga sudah tewas sekitar
delapan jam sebelum mayatnya ditemukan,
kata Azhar Nugroho.
Polisi juga memeriksa rekaman kamera
pengawas CCTV di sekitar jalan tol Wiyoto
Wiyono. Diduga, korban dibuang di jalan tol
oleh seorang pengendara mobil. Siapa pe-
ngendara tersebut dan siapa pembunuh Ida
masih menjadi misteri.
JAFFRY PRABU PRAKOSO | M. RIZAL
MAJALAH DETIK 20 - 26 JANUARI 2014 MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
Korban tewas akibat adanya
penggumpalan darah di bagian kepala,
dan diduga sudah tewas sekitar
delapan jam sebelum mayatnya
ditemukan.
INTERVIEW
MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
INTERVIEW
KAJI ULANG
ATURAN
ABORSI
DR ZAENAL ABIDIN, MH:
MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
INTERVIEW
ENGESAHAN Peraturan Pemerintah Nomor
61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Produksi,
yang ditandatangani Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono pada 21 Juli 2014, menimbulkan
kontroversi. Sejumlah kelompok masyarakat
mengecam dan menolak peraturan pemerin-
tah tersebut, khususnya mengenai legalisasi
praktek aborsi dalam kondisi perempuan yang
memiliki kedaruratan medis dan atau hamil
akibat pemerkosaan.
Selain Ketua Komnas Perlindungan Anak
Arist Merdeka Sirait, Ketua Ikatan Dokter
Indonesia Dr Zaenal Abidin, MH, menolak
peraturan pemerintah tersebut. Menurut
Zaenal, peraturan pemerintah itu berpotensi
menimbulkan pertentangan di antara dokter.
Ia merujuk pada teori Pythagoras, yang me-
nyebutkan awal kehidupan manusia terjadi se-
jak dari pembuahan, dan teori ini diakui dalam
etika kedokteran.
Kalau mau aborsi, silakan, tapi jangan
libatkan dokter. Kami tidak mau ikut-ikutan,
daripada dipenjara. Kami akan membentuk
tim untuk mengkaji dan menyikapi secara
resmi peraturan pemerintah ini, katanya saat
ditemui majalah detik di kantor Sekretariat
IDI, Jalan Sam Ratulangi, Jakarta Pusat, Kamis,
14 Agustus, siang.
Legalisasi aborsi di negara Barat dengan
alasan kesehatan atau perlindungan terhadap
perempuan, ia melanjutkan, nyatanya tidak
berhasil menurunkan angka aborsi. Justru ang-
ka aborsi negara Barat, misalnya di Amerika
Serikat, Prancis, dan Spanyol, terus bertambah.
Berikut ini kutipan wawancaranya.
Kenapa IDI menolak Peraturan Peme-
rintah Nomor 61 Tahun 2014?
Kalau kita lihat dari awal munculnya per-
aturan yang melarang aborsi dari sejumlah
referensi, ternyata itu sudah ada sejak era Raja
Hammurabi di Babilonia (Irak) pada kurun
1792-1750 sebelum Masehi. Undang-Undang
Hammurabi antara lain menyebutkan, Jika
P
"DALAM BEBERAPA HARI SAJA, EMBRIO JANIN ITU SUDAH BERGERAK, ADA
DETAK-DETAKNYA. APAKAH ITU BELUM DIANGGAP SEBAGAI MAKHLUK HIDUP?
INTERVIEW
MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
INTERVIEW INTERVIEW
seseorang memukul seorang perempuan
yang sedang mengandung dan menyebabkan
perempuan itu mengalami keguguran, ia harus
membayar denda 10 shekels perak oleh karena
kematian fetus itu. Jika wanita itu meninggal,
anak perempuan yang memukul itu juga harus
dibunuh.
Jadi di situ tegas dikatakan pengguguran
kandungan tidak boleh. Padahal di ayat itu,
dalam konteks tidak disengaja saja didenda,
apalagi kalau dengan sengaja, tentu hukum-
annya lebih berat.
Lima abad setelah Hammurabi, ada UU
Asyria. Undang-undang ini menyatakan, Wa-
nita yang melakukan aborsi dihukum dengan
cambuk dan mayatnya tak boleh dikubur. Di
masyarakat Israel kuno juga ada aturan, Bila
ada orang yang berkelahi dan seseorang dari
mereka tertumbuk pada wanita yang hamil
sehingga keguguran, dia didenda sebanyak
seperti yang dikehendaki suami si wanita yang
keguguran.
Lalu ada lagi Sumpah Asaph, yang ditulis
dokter Yahudi asal Suriah atau Mesopotamia,
Asaph ben Berachyahu (Asaph Judaeus), pada
abad ke-6 SM. Janganlah membunuh orang
dengan getah akar-akaran. Janganlah memberi
obat kepada perempuan yang mengandung
anak haram untuk menggugurkannya.
Catatan tentang pengguguran kandung-
Video
INTERVIEW
MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
an dengan alasan kegawatdaruratan untuk
menyelamatkan nyawa ibu ditemukan dalam
buku Kaidah-kaidah Kedokteran karya Ibnu
Sina pada 980-1037 Masehi. Di situ dijelaskan,
aborsi hanya boleh dilakukan dalam keadaan
gawat untuk menyelamatkan ibu. Artinya, bila
si ibu memiliki penyakit dan kehamilannya
berpotensi membuat nyawanya hilang, itu bisa
dilakukan aborsi. Misalnya terjadi kehamilan di
luar kandungan. Bila janin tidak diangkat, bisa
terjadi perdarahan dan si ibu bisa mati.
Semua referensi yang Anda sebutkan
sudah disampaikan saat pembahasan per-
aturan pemerintah ini?
Saya baru tahu ada peraturan pemerintah ini
setelah wartawan menelepon minta pendapat.
Memang di salah satu pasal Undang-Undang
Kesehatan ada disebut soal aborsi, tapi saya
tidak menyangka akan secepat ini peraturan
pemerintahnya keluar.
Menteri Kesehatan mengatakan hal ini
sudah dibahas selama lima tahun.
Saya tidak tahu. Saya sebagai Ketua IDI
hanya menyampaikan pendapat demi kemas-
INTERVIEW INTERVIEW
RESNU DWI ANDIKA/MY TRANS
Kami tidak ingin dokter melanggar dan
mengkhianati sumpah yang diucapkannya,
juga melanggar etika.
INTERVIEW
MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
lahatan para dokter. Kami tidak ingin dokter
melanggar dan mengkhianati sumpah yang
diucapkannya, juga melanggar etika. Dan yang
penting bagi kami adalah, di negara ini, Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) ma-
sih berlaku.
Undang-Undang Kesehatan belum men-
jadi rujukan utama?
Itu bukan khusus tentang aborsi, tidak lex
specialis. Jadi hakim pasti akan mengedepan-
kan KUHP untuk mengadili. Itu dari beberapa
kasus yang terjadi. Kalau di KUHP tak ada, baru
dicari undang-undang terkait. Kalau merujuk
pada KUHP, orang yang menganjurkan, seka-
dar menunjukkan jalan, atau mengantar untuk
melakukan pun bisa dikenai hukuman.
Di KUHP Bab XIX tentang Kejahatan terha-
dap Nyawa itu, banyak pasal yang jelas-jelas
melarang aborsi kecuali yang terindikasi me-
dis. Bahkan hukuman bagi dokter, bidan, dan
juru obat akan ditambah sepertiga lebih berat
ketimbang orang lain.
Jadi bantu kami melindungi dokter dalam
urusan ini. Kalau nanti ada kasus dan si dokter
diseret ke pengadilan lalu dipenjara, mereka
yang pro-peraturan pemerintah atau aborsi
non-indikasi medis ini tentu tak ingin bersama
dokter dalam penjara.
Kalau dokter masuk penjara, tentu menjadi
beban berat bagi IDI. Kami sudah mengatakan,
cukup berdemo dalam kasus dokter di Mana-
do. Turun ke lapangan itu kan pasti meninggal-
kan tempat tugas, lalu dianggap mengabaikan
INTERVIEW INTERVIEW
Rumah di Jalan Kramat IV,
Kenari, Senen, Jakarta Pusat,
disegel polisi karena digunakan
untuk praktek aborsi, 19 Juni
2012.
DETIKCOM
INTERVIEW
MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
pasien. Itu dilematis sekali.
Anda sudah menyampaikan nota protes
atau keberatan kepada pemerintah?
Nanti kami akan rapat dan membentuk tim
untuk melakukan kajian bagaimana sebaiknya.
Tapi sebagai pribadi saya berpendapat, sebaik-
nya peraturan pemerintah ini ditinjau ulang,
kita diskusikan lagi. Kecuali ada yang mau
melakukan (aborsi) sendiri tanpa melibatkan
dokter. Supaya dokter tak perlu dipenjara dan
tak perlu terjadi pertentangan batin. Sebab,
dalam sumpah dan etikanya, dokter dilarang
melakukan hal itu.
Dari sisi agama, MUI mendukung asal-
kan kehamilan tidak lewat dari 40 hari....
Saya bukan ahli agama dan tidak mau berde-
bat dari sudut pandang itu. Yang saya tahu se-
bagai dokter, dalam beberapa hari saja, embrio
janin itu sudah bergerak, ada detak-detaknya.
Apakah itu belum dianggap sebagai makhluk
hidup?
Apakah kalau MUI atau institusi agama lain
dan para tokoh masyarakat menyatakan boleh,
seluruh umat penganut agamanya akan meng-
INTERVIEW INTERVIEW
Menurut saya,
tidak wajib norma
kedokteran
mengikuti hukum
negara. Sumpah
dan etika dokter
itu pada posisi lebih
luhur ketimbang
undang-undang.
ARI SAPUTRA/DETIKCOM
INTERVIEW
MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
ikutinya dan tidak membuat pertentangan
baru? Belum tentu. Dan tidak ada kewajiban,
kalau membuat undang-undang, semua norma
etika, susila, dan agama yang ada di masyara-
kat harus berubah mengikuti hukum negara.
Menurut saya, tidak wajib norma kedokteran
mengikuti hukum negara. Sumpah dan etika
dokter itu pada posisi lebih luhur ketimbang
undang-undang. Itu pandangan kami.
Di luar negeri, bagaimana kondisi mere-
ka yang melegalkan aborsi dengan alasan
khusus?
Saya membaca buku Kontroversi Aborsi (kar-
ya Kusmaryanto, Grasindo, 2002). Jadi praktek
aborsi di Amerika dilakukan oleh dokter Ber-
nard N. Nathanson (31 Juli 1926-21 Februari
2011). Dia secara jujur mengakui bertanggung
jawab atas 75 ribu kasus aborsi. Dia punya
klinik dan punya organisasi untuk mempromo-
sikan pencabutan UU Pelarangan Aborsi. Tapi
kemudian dia bertobat dan balik menentang
aborsi karena menyadari itu tidak menyelesai-
kan persoalan. Tren aborsi justru naik 10 kali
lipat. Di Prancis dan Spanyol pun ada legalisasi
praktek aborsi dan terjadi pertentangan di ma-
syarakatnya.
Sekali ikatan moral diperlonggar, kita akan
kesulitan mengencangkannya kembali. Dan
kita akan terjatuh ke dalam jurang yang sangat
dalam, tergulung-gulung, dan hampir tidak
mungkin bangkit dan kembali ke puncaknya.
Jadi kembali pada kita semua. Saya sebagai Ke-
tua IDI hanya mengingatkan, terutama kepada
INTERVIEW
Pemrotes anti-aborsi
merayakan putusan
Mahkamah Agung Amerika
yang mencabut hukum
Massachusetts, 26 Juni 2014.
Hukum itu melegalkan praktek
aborsi.
REUTERS
INTERVIEW
MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
dokter, supaya tidak dipenjara.
Tren aborsi di Indonesia seberapa parah?
Saya tidak tahu dan tidak punya datanya. Itu
kan baru bisa diketahui kalau (pelaku) ditang-
kap, karena prakteknya tidak pernah terbuka.
Yang pasti, aborsi tidak berdiri sendiri, terkait
dengan persoalan sosial dan etika moral di
INTERVIEW INTERVIEW
SAYANYTHINGBLOG
Kalau orang-orang Barat yang disebut sekuler
itu sudah menyesali (legalisasi aborsi)
puluhan tahun lalu, kok kita malah akan
memulainya.
INTERVIEW
MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
tengah masyarakat kita. Saya yakin, dengan
perbaikan status ekonomi, pendidikan, dan
kesehatan masyarakat, secara umum (aborsi)
mungkin akan bisa berkurang.
Menteri Kesehatan bilang aturan itu jus-
tru untuk melindungi kaum perempuan.
Apakah itu satu-satunya cara untuk melin-
dungi? Apakah harus dengan menjerumuskan
pada satu perbuatan jahat untuk melindungi
sendiri? Apakah tidak ada jalan lain untuk
melindungi beban psikologis si ibu (korban
pemerkosaan)? Saya khawatir itu bukan solusi
untuk menyelesaikan masalah, tapi justru
membuat masalah kian rumit.
Bagaimana dengan kehamilan yang ti-
dak diinginkan?
Kalau dia tidak mencintai si anak yang akan
dilahirkan, ya serahkan saja kepada orang
yang bisa merawat dan mencintainya, bukan
dengan mematikannya. Kalau masyarakat
Barat yang individualistis saja bisa melakukan
pendampingan, kenapa kita yang masyarakat
Timur tidak bisa?
Kalau orang-orang Barat yang disebut
sekuler itu sudah menyesalinya puluhan
tahun lalu, kok kemudian kita malah akan
memulainya untuk masuk ke sana. Akan
mengikuti penyesalan yang sama. Tapi, ya,
terserah pemerintah dan masyarakat untuk
menyikapinya. SUDRAJAT
INTERVIEW INTERVIEW
Dr. Bernard Nathanson
YOUTUBE
TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR
INTERVIEW
MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
NAMA: Dr Zaenal Abidin, MH
TEMPAT/TANGGAL LAHIR: Soppeng, Sulawesi
Selatan, 5 April 1965
JABATAN: Ketua Umum Pengurus Besar
Ikatan Dokter Indonesia 2012-2015
NAMA ISTRI: Dr Tirta Prawita Sari, MSc
PENDIDIKAN
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanud-
din, Makassar, 1997
Magister Hukum Kesehatan Universitas
Hasanuddin, Makassar, 2009
AKTIVITAS
Sekretaris pelaksana tim penilai kesehatan
pasangan capres-cawapres RI pada pemilu
presiden 2004 dan 2009
Sekretaris pelaksana tim penilai kesehatan
calon hakim agung RI 2006
Anggota pengarah tim penilai kesehatan
calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI
Jakarta 2007
ORGANISASI
Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar
IDI, 2000-2003 dan 2003-2006
Sekretaris Jenderal PB IDI, 2006-2009
Mendirikan Primer Koperasi IDI, 2001
Mendirikan Masyarakat Hukum Kesehatan
Indonesia, 2008
Mendirikan Yayasan Gerakan Masyarakat
Sadar Gizi Indonesia, 2009
Koordinator Departemen Sosial dan Tang-
gap Bencana Badan Pengurus Pusat Keru-
kunan Keluarga Sulawesi Selatan (2009-
2014)
Mendirikan Lembaga Kajian Kesehatan dan
Pembangunan, 2011
PENGALAMAN KERJA
Dokter praktek umum di Klinik Panca Bakti,
Tipar Cakung, Jakarta, 1997-1998
Dokter pegawai tidak tetap di Garut, Jawa
Barat, 1998-2000
Dokter praktek umum dan penanggung
jawab Klinik Syifa Afiat, Menceng, Jakarta
Barat, 2001 hingga sekarang
Koordinator pelaksana pada Training of
Partnership Trial for Management TB, YPIS-
LEMPU, Juli-November 2003
Konsultan proyek Health Workforce and
Service IDI, Juli 2005 hingga November
2008
Tim asistensi teknis dalam
program Sumatera Se-
latan Sehat 2008
Tim konsultan dalam
program Pensiun
Sehat Sejahtera Bank
BTPN, 2010 hingga
sekarang
Senior partner di AHP
Law Office sebagai
independent mediator
untuk sengketa medis,
2011 hingga sekarang
Dosen luar biasa
untuk mata kuliah
bioetik di Fakul-
tas Kedokteran
Universitas
Muhammadi-
yah Jakarta,
2010 hingga
sekarang
MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
BIODATA
A
R
I
S
A
P
U
T
R
A
/
D
E
T
I
K
C
O
M
MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
FOKUS
GENG
PSYCHO
DARI RIAU
DEMI CITA-CITA MENJADI DUKUN, DELFI
MEMUTILASI 7 ORANG. SANG ISTRI
TERLIBAT KARENA DIKELABUI.
MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
FOKUS
MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
FOKUS
S
UDAH setahun ini warga Desa
Pinang Sebatang Timur, Kecamat-
an Tualang, Kabupaten Siak, Riau,
gelisah. Seorang bocah hilang mis-
terius. Mereka bergotong royong mencari.
Selama dua minggu, siang-malam, warga terus
mencari, namun tetap saja nihil.
RH, bocah yang menghilang pada 14 Agus-
tus 2013, tidak kunjung bisa ditemukan. Ibu
RH, Misnah Anggraeni, masih ingat betul hari
itu, sepulang sekolah, putranya pamit hendak
pergi bermain.
Misnah dan Tujiyanto, suaminya, sempat
mencurigai tetangganya, pasangan suami-istri
Muhamad Delfi dan Dita Desmala Sari, terkait
hilangnya RH. Terlebih, tetangga baru itu sa-
ngat akrab dan dekat dengan sang anak.
Delfi sering datang ke rumah. Ia membawa-
kan gundu, mainan kesukaan sang bocah. Ia
juga kerap mengajak RH berkeliling melihat
suasana Kota Perawang, sementara Dita suka
memanjakan RH.
Awalnya, kebaikan itu membuat orang tua
RH tidak menaruh curiga sedikit pun. Apalagi,
mereka juga bertetangga baik. Namun, lama-
lama, muncul sikap tidak biasa dari RH. Bocah
itu sering bersedih dan, ketika ditanya, tidak
pernah jujur.
Tujiyanto melaporkan hilangnya RH ke polisi.
Delfi dan Dita pun kabur ke Bengkalis. Tujiyan-
to mengejar mereka, karena curiga pasutri itu
membawa anaknya.
Saat didatangi di rumahnya di Bengkalis,
Delfi dan Dita membantah menculik RH.
Tap untuk melihat
Video
MAJALAH DETIK 18 - 24 AGUSTUS 2014
FOKUS
Sementara, bapak Delfi, Basri Tanjung, yang se-
orang dukun, berpura-pura menerawang nasib
RH. Sang dukun bilang anak itu masih hidup,
namun ia tidak tahu di mana. Dia minta cari
dukun yang lebih hebat, cerita Tujiyanto.
Saat ingatan hilangnya RH masih lekat, tiba-
tiba, akhir Juli 2014 lalu dua bocah Siak, FM dan
MG, kembali hilang. Namun tidak lama kemu-
dian misteri hilangnya tiga bocah itu terpecah-
kan. Desa kecil, yang bisa dicapai dalam tiga
jam perjalanan dari Pekanbaru, itu pun gempar.
Tiga anak kecil itu sudah tewas. Mayat mere-
ka tinggal tulang-belulang yang terserak di se-
mak-semak, tidak jauh dari perkebunan akasia
milik perusahaan kertas PT Indah Kiat Pulp and
Paper (IKPP).
Dugaan Misnah dan Tujiyanto ternyata
benar. Polisi menyatakan RH (9), FM, dan MG
(7) menjadi korban pembunuhan sadis yang di-
otaki Muhamad Delfi (19). Tidak hanya dibunuh,
mereka juga dimutilasi. Turut terlibat dalam
aksi sadis itu adalah istri Delfi, Dita (20), serta
Supiyan (19) dan DP (17).
Dari penyidikan polisi, korban Delfi cs itu
tidak hanya tiga orang, melainkan tujuh orang.
Korban pun bukan cuma bocah Siak, tapi juga
meluas ke wilayah lainnya. Satu korban, FE (5),
adalah warga Kecamatan Rantau, Kabupaten
Rokan Hilir (Rohil). Tiga lainnya, yaitu MA (9),
MH (10), dan A (40), adalah warga Kecamatan
Mandau, Kabupaten Bengkalis.