Anda di halaman 1dari 3

Langkah Nyata Menuju Kewirausahaan Sosial

Seiring dengan banyaknya para wirausahawan muda yang berhasil meraih kesuksesan
dalam usahanya, istilah kewirausahaan menjadi sesuatu yang familiar ditelinga kita. Para
wirausahawan muda ini bisa membuktikan kepada kita, bahwa menjadi seorang wirausahawan
adalah salah satu pilihan tepat untuk meraih kesuksesan hidup. Mereka biasanya tidak hanya
sukses secara financial, tapi juga keterkenalan menjadi tokoh masyarakat. Dari kesuksesan
aktifitas bisnisnya tersebut akan mendorong untuk terjun dan menjadi pembicara dari satu
seminar ke seminar yang lainnya, bahkan tidak jarang para wirausahawan muda ini tampil
menjadi narasumber di berbagai acara stasiun TV. Hadirnya lembaga training atau pendidikan
yang menyelenggarakan kursus atau seminar tentang kewirausahaan (entrepreneurship) semakin
mempopulerkan istilah ini. Terlebih banyaknya apresiasi positif dari semua pihak didalam
merespon kehadiran para wirausahawan muda. Misalnya seperti adanya pemberian Awards dari
berbagai entitas, maupun sponsor yang terus berdatangan karena adanya media sosial.

Ditengah mayoritas cita-cita generasi muda Indonesia yang hanya sekedar ingin menjadi
pegawai baik negeri atau swasta, hal ini tentunya cukup menggembirakan dan memberikan angin
segar bagi kita. Dengan semakin menyebarnya tren kewirausahaan yang memberi harapan bisa
mendorong perubahan untuk bangsa Indonesia yang sudah terlanjur terkenal sebagai bangsa kuli
menjadi bangsa yang mandiri dan mampu memanfaatkan segala hal yang ada di sini untuk
kepentingan masyarakat. Pemerintah pun perlahan mulai menyadari hal ini, diterapkannya
kurikulum berbasis kompetensi dalam dunia pendidikan diharapkan bisa melahirkan tenaga-
tenaga terampil dan mandiri yang ketika lulus sekolah atau kuliah tidak hanya sibuk untuk
mencari kerja namun bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Ditambah dengan
adanya fasilitas KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang semakin memberikan kemudahan bagi para
pengusaha mikro/menengah untuk mendapatkan pinjaman dari bank tanpa harus direpotkan
dengan bunga yang tinggi dan persyaratan lain.

Di dalam kamus Oxford, Entrepreneur/Kewirausahaan adalah A person who undertakes
an enterprise or business, with the change of profit or loss. Atau Seseorang yang
menyelenggarakan sebuah usaha dengan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan atau
kerugian. Pada perjalanannya konsep kewirausahaan terbagi kedalam dua golongan yaitu
kewirausahaan bisnis dan kewirausahaan sosial. Yang membedakan antara keduanya terletak
pada pemanfaatan keuntungan, keuntungan kewirausahaan bisnis diberikan kepada share holder
(pemegang saham/pemilik) sedangkan manfaat kewirausahaan sosial diberikan untuk untuk
stake holder (pemangku kepentingan).

Namun secara garis besar kewirausahaan sosial dapat disimpulkan sebagai orang atau
sekelompok orang yang mengetahui atau memahami adanya masalah di masyarakat, selanjutnya
dengan menggunakan prinsip-prinsip kewirausahaan, mengorganisasi, mengkreasi dan
mengelola sebuah entitas untuk membuat perubahan dan manfaat sosial. kewirausahaan sosial
adalah sebuah visi kewirausahaan yang berorientasi untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan melakukan perbaikan bangsa. kewirausahaan sosial berupaya untuk
menggunakan kewirausahaan dalam mengatasi permasalahan yang ada dimasyarakat melalui
inovasi dan keberlanjutan program. Berbeda dengan kewirausahaan bisnis yang tujuan utamanya
adalah mencari profit yang setinggi-tingginya, istilah kewirausahaan sosial masih merupakan
istilah yang baru dan mungkin belum begitu familiar di telinga kebanyakan orang. Banyak yang
kemudian mencoba untuk memberikan suatu penjelasan/definisi tentang kewirausahaan sosial.

Social entrepreneurship alias kewirausahaan sosial diyakini banyak kalangan sebagai
salah satu solusi terhadap masalah sosial dan ekonomi. Malah tidak sedikit yang beranggapan
bahwa kewirausahaan sosial salah satu solusi mengatasi kemiskinan. Anggapan tersebut yang
diyakini Bill Drayton, pendiri sekaligus CEO Ashoka. Kewirausahaan sosial, kata Drayton
Social entrepreneurs are individuals with innovative solutions to societys most pressing social
problems. They are ambitious and persistent, tackling major social issues and offering new ideas
for wide-scale change, jadi bisa dibilang bahwa kewirausahaan sosial adalah profesi pertama
yang terorganisasi secara global.

Kendati begitu,tanggung jawab seorang wirausahawan sosial amat berat. Sebab, bukan
hanya perubahan sosial yang harus diciptakan, tetapi juga harus mampu mengubah sistem yang
berlaku di masyarakat. Wajar jika muncul asumsi yang menyebutkan kewirausahaan sosial
adalah pertemuan antara pola kapitalisme dan sosialisme yang tidak akan pernah bersatu.
Terlepas dari asumsi apa pun yang muncul, kewirausahaan sosial mampu menciptakan inovasi
sosial yang diukur dari seberapa besar unsur kebaruan yang dikreasikan dalam memberikan
dampak terhadap kehidupan sosial masyarakat. Awalnya kewirausahaan sosial ditujukan sebagai
kegiatan nirlaba. Di mana praktik-praktik yang dilaksanakan hanya bertujuan untuk perubahan
sosial di masyarakat. Tetapi, inovasi yang muncul dari kewirausahaan sosial justru
menumbuhkan hasil ekonomi sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Perilaku manusia selalu di dorong motif ekonomi. Dengan mendapat hasil
ekonomi,manusia akan terpacu dan terus memelihara usahanya. Peran sosial tercapai,
kemiskinan bisa diatasi, dan keberlanjutan kegiatan lebih terjamin. Meski begitu, kewirausahaan
sosial masih tetap mempertimbangkan untung rugi layaknya bisnis pada umumnya. Prinsip-
prinsip ekonomi seperti efisiensi pendanaan juga diterapkan. Namun yang menjadi pertanyaan,
apakah orientasi keuntungan yang diraih dinikmati secara pribadi, atau bersama- sama
masyarakat sekitar? Sebab, belakangan muncul asumsi bahwa kewirausahaan sosial mengalami
pergeseran. Kini tidak semata-mata bicara soal sosial tetapi lebih kepada unsur bisnis. Dengan
kata lain, kewirausahaan sosial berkembang menjadi salah satu private entrepreneurship. Tetapi
anggapan itu disanggah keras Drayton dalam Jurnal Innovation 2006 dengan menyebutkan apa
yang dilakukan wirausahawan sosial semata-mata untuk menciptakan perubahan di bidang
ekonomi dengan kegiatan-kegiatan sosial. Apa yang mereka lakukan bukanlah pekerjaan, tetapi
itu adalah hidupnya, kata Drayton.

Dengan adanya konsep social entrepreneurship ini bisa menjadi salah satu gerakan
alternatif yang bisa di adopsi oleh para pekerja social yang bekerja untuk masyarakat. Yang
manfaat utamanya adalah mendorong mereka untuk tetap bekerja memberdayakan masyarakat
tanpa harus kehilangan rasa keberdayaan mereka secara organisasi atau dirinya sendiri. Social
entrepreneurship bisa menjadi upaya untuk mulai menghilangkan atau mengurangi stigma
negative yang selama ini melekat, bahwa tingkat ketergantungan para pekerja sosial terhadap
bantuan dari lembaga donor di dalam aktifitasnya sangat tinggi. Sehingga dengan keberdayaan
secara financial, pada akhirnya para pekerja sosial tersebut bisa lebih mandiri dan independen
dalam bekerja dan lepas dari adanya titipan tertentu dari lembaga yang menjadi donornya.

Anda mungkin juga menyukai