Anda di halaman 1dari 1

1. Bagaimana kriteria pendapatan menurut PSAK 23 ?

Jawab:

Entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan
kepada pembeli.
Entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan
atas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual.
Jumlah pendapatan dapat diukur secara handal
Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut
mengalir ke entitas dan,
Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan dengan transaksi penjualan
tersebut dapat diukur secara handal.

2. Bagaimana Pengukuran pendapatan menurut PSAK 23 ?


Jawab :
3. Apakah pendapat DJP dapat disetujui ? Jelaskan argumentasinya
Jawab:
Tidak. Karena didalam PSAK 23 paragraf 07 juga dijelaskan bahwa
Jumlah yan ditagih untuk kepentingan pihak ketiga, seperti pajak
penambahan nilai dan pajak penjualan, bukan manfaat ekonomi yang
mengalir ke entitas dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas. Oleh karena
itu, hal tersebut dikeluarkan dari pendapatan. Hal yang sama berlaku dalam
hubungan keagenan, arus masuk bruto manfaat ekonomi mencakup jumlah
yang ditagih untuk kepentingan prinsipal dan tidak mengakibatkan kenaikan
ekuitas entitas. Jumlah yang ditagih atas nama prinsipal bukan merupakan
pendapatan. Sebaliknya, pendapatan adalah komisi yang diterima.
Dari penjelasan tersebut, PT NKC tidak diharuskan membukukan seluruh hasil
penerimaan sewa yang berasal dari pengelolaan unit milik pembeli kedalam
pendapatan perusahaan karena hal PT NKC disini sebagai pihak agen yang
mana hanya mengakui pendapatan atas komisi yang diterima sesuai dengan
perjanjian bagi hasil yang telah disetujui antara pihak pemilik condotel publik
dan PT NKC, yaitu sebesar 50% dari pendapatan sewa.
4. Bagaimana Pendapat anda tentang perlakuan akuntansi yang selama ini di PT
NKC ?
Apakah sesuai dengan PSAK ? Berikan kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai