Anda di halaman 1dari 11

KEANEKARAGAMAN HEWAN VERTEBRATA DI TAMAN UNDAAN SURABAYA

Iskhawatun Amanah, Veti Ulfiana, Siti Marifatin, Sukma A. Prasetyawan


Jurusan Biologi-FMIPA Universitas Negeri Surabaya

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keanekaragaman vertebrata di taman Undaan
Surabaya dan membandingkan jumlah dan jenis vertebrata yang ditemukan pada waktu yang berbeda.
Penelitian ini berjenis eksploratif-deskriptif. Penelitian ini meliputi pengamatan dan pengambilan data,
serta identifikasi. Metode yang digunakan ialah metode pengamatan langsung dengan cara menyusuri
taman. Hasil yang diperoleh sebanyak 10 spesies dari 4 kelas, 8 ordo, dan 10 famili dan terdapat
perbedaan jenis dan jumlah vertebrata yang ditemukan pada waktu yang berbeda. Adanya perbedaan
intensitas cahaya dari matahari menyebabkan kondisi taman (suhu) juga berubah sehingga dapat
mempengaruhi aktivitas harian hewan vertebrata. Sifat dari hewan itu sendiri yang tergolong diurnal
atau nocturnal juga mempengaruhi jenis dan jumlah hewan yang ditemukan pada waktu yang berbeda di
taman Undaan surabaya.
Kata kunci : Keanekaragaman, diural, nokturnal , Vertebrata, Taman Undaan Surabaya
PENGANTAR
Di sekitar kita, hewan-hewan dapat di jumpai pada waktu siang hari maupun malam hari,
oleh karena itu Menurut aktivitas hariannya, hewan dapat digolongkan sebagai hewan diurnal
dan nocturnal. Diurnal merupakan istilah yang digunakan untuk hewan yang. aktif di siang
hari dan nokturnal untuk hewan yang aktif di malam hari (Mawardi dan Iskandar, 1997).
Adanya perbedaan aktivitas harian pada setiap hewan menyebabkan terjadinya perbedaan
jumlah pada waktu tertentu. Menurut penelitian Rusmendro (2009) mengenai keanekaragaman
burung pada pagi dan sore, jumlah burung tertinggi ditemukan pada waktu pagi hari dan
terendah pada waktu siang hari. hal ini diduga karena pada pagi hari, jenis-jenis burung sedang
memulai aktifitas hariannya, terutama mencari makan sedangkan pada sore hari terdapat
kecenderungan beberapa jenis burung sedang istirahat atau melakukan aktifitas lainnya seperti
bertengger atau berdiam diri.
Taman kota merupakan ruang terbuka hijau yang memiliki fungsi utama sebagai penunjang
ekologis kota yang juga diperuntukkan sebagai ruang terbuka penambah dan pendukung nilai
kualitas lingkungan dan budaya suatu kawasan. Selain itu, tanam kota juga berfungsi sebagai
perlindungan tata air dan konservasi hayati atau keanekaragaman hayati.
Taman buah undaan awalnya merupakan pom bensin yang kemudian
dibangun taman Surabaya. Taman ini di resmikan pada tgl 18-8-2009 oleh walikota surabaya
saat itu bapak Bambang DH, dirasa pembangunan tanaman kota diperlukan untuk menunjang
aktifitas penduduk Surabaya yang begitu padat, dan letak taman buah undaan berada pada lokasi
yang tepat karena berada tepat di sisi jalan protokol sehingga bertujuan untuk mengurangi polusi
yang di timbulkan oleh hasil pembakaran kendaraan (badan lingkungan hidup Surabaya, 2010).
Berdasarkan urain di atas, maka sangat menarik untuk dilakukan penelitian yang bertujuan untuk
mendeskripsikan keanekaragaman vertebrata di taman Undaan Surabaya dan membandingkan
jumlah dan jenis vertebrata yang ditemukan pada waktu yang berbeda.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksploratif-dekskriptif. Penelitian ini meliputi
pengamatan dan pengambilan data, serta identifikasi. Pengambilan data hewan vertebrata
dilakukan selama satu bulan dari tanggal 26 Februari 2014 23 Maret 2014 di taman Undaan
Surabaya. Pengambilan data dilkukan selama delapan kali yang dibagi dalam empat waktu yakni
pada pagi, siang, sore dan malam. Pengambilan data pada pagi hari dilakukan pukul 06.15-07.30,
siang pukul 11.15-12.30, sore pukul 16.30-17.30, dan malam pukul 18.30-20.00. identifikasi
dilakukan di Laboratorium Taksonomi FMIPA Universitas Negeri Surabaya pada tanggal 2 April
2014.
Pengamatan dilakukan dengan metode pengamatan langsung dengan cara menyusuri taman.
Hewan vertebrata yang ditemukan dicatat jumlahnya dan didokumentasikan. Selain pengamatan
terhadap hewan vertebrata, juga dilakukan pengamatan terhadap kondisi lingkungan taman
meliputi suhu udara, suhu tanah, dan kelembaban pada empat waktu yang berbeda, serta vegetasi
yang ada di taman Undaan Surabaya. Identifikasai hewan vertebrata menggunakan Foto
Biodiversiti (www.fobi.web.id) dan Avibase- the world bird database (avibase.bsc- eoc.org).






Denah
U


S

HASIL
Penelitian ini dilakukan pada empat waktu yang berbeda yaitu pagi, siang, sore, dan malam.
Keempat waktu tersebut memiliki kondisi lingkungan (suhu dan kelembaban) yang berbeda.
Pada pagi hari suhu tanah 27
o
C, suhu udara 28
o
C, dan kelembaban 80%. Pada siang hari suhu
tanah 33
o
C, suhu udara 32
o
C kelembaban udara 74%. Pada sore hari suhu tanah 32
o
C, suhu
udara 31
o
C, kelembaban udara 74% . Pada malam hari suhu tanah 28
o
C, suhu udara 28
o
C,
kelembaban 81%. Vegetasi di Taman Undaan didominasi oleh perdu dan bunga- bunga
sedangkan pepohonan terdapat dalam jumlah sedikit.
Hewan vertebrata yang diperoleh di taman Undaan Surabaya sejumlah 8 spesies dari 3 kelas,
6 ordo, dan 8 famili (tabel 1). Hasil pengamatan menunjukkan terdapat perbedaan jenis dan
jumlah vertebrata yang ditemukan pada waktu yang berbeda (tabel 2).
No Kelas Ordo Famili Genus Spesies









Jalan raya
Jalan raya
Jalan raya
Sungai

Air mancur
Tabel 1. Keanekaragaman vertebrata di kawasan taman undaan surabaya.

Tabel 2. Perbandingan jumlah jenis vertebrata pada waktu yang berbeda.






PEMBAHASAN
Berdasarkan table 2. Perbandingan jumlah jenis vertebrata pada waktu yang berbeda dapat
diketahui bahwa perbedaan waktu mempengaruhi jumlah dan jenis hewan vertebrata yang
ditemui. Hewan yang hanya dapat ditemukan pada malam hari adalah kelelawar (Megaderma
spasma). Menurut Prasetyo, dkk (2011), kelelawar merupakan hewan nocturnal, yaitu aktif pada
malam hari yang dimulai dari terbenamnya matahari hingga subuh atau dikenal dengan istilah
hewan crepuscular. Perilaku ini merupakan adaptasi dari bentuk sayapnya yang berupa selaput
kulit tipis dan sangat rentan terkena sinar matahari, sehingga lebih banyak panas yang diserap
daripada yang dikeluarkan. Selain itu, kelelawar juga mengalami adaptasi khusus berupa indera
yang sangat mendukung aktivitas mereka di malam hari, sehingga dapat mengurangi persaingan
dengan hewan diurnal yang beraktivitas pada siang hari, misalnya burung.
Jenis burung yang ditemukan di taman Undaan diantaranya burung gereja, burung walet,
dan burung merbah cerucuk (Pycnonotus goiavier). Jenis burung yang ditemukan melimpah
ialah burung gereja (Passer montanus) dan walet (Collocalia esculenta). Kelimpahan burung ini
berkaitan dengan kondisi taman yang dekat dengan gedung-gedung selain itu burung jenis ini
memiliki daya adaptasi yang tinggi. Menurut Wibowo (2014) dalam penelitiannya tentang
Keanekaragaman Burung Di Universitas Negeri Yogyakarta mengatakan bahwa burung
gereja, bando, walet memiliki daya adaptasi yang tinggi , burung tersebut hidup berkelompok,
suka terhadap habitat yang terbuka, dan dapat berkembang biak sepanjang tahun.
1

2


3



Reptilia

Aves


Mamalia
Squamata

Apodiformes
Passeriformes

Carnifora
Rodentia
Chiroptera
Sincidae
Gekkonidae
Apodidae
Passeridae
pycnonotidae
Felidae
Muridae
Megadermatidae
Eutropis
Hemidactylus
Collocalia
Passer
pycnonotus
Felis
Rattus
Megaderma
Eutropis multifasciata
Hemidactylus platyurus
Collocalia esculenta
Passer montanus
Pycnonotus goiavier
Felis silvetris
Rattus rattus
Megaderma spasma
No Spesies Pagi Siang Sore Malam
1
2
3
4
5
6
7
8
Eutropis multifasciata
Hemidactylus platyurus
Collocalia esculenta
Passer montanus
Pycnonotus goiavier
Felis silvetris
Rattus rattus
Megaderma spasma
-
-
9
11
-
3
-
-

1
-
3
4
-
2
-
-
-
1
5
8
2
3
1
-
-
6
-
-
-
3
2
2
Keanekaragaman burung juga dipengaruhi oleh vegetasi yang merupakan sumber makanan dan
tempat berlindung. Keadaan taman Undaan yang hanya memiliki sedikit pepohonan
menyebabkan jumlah burung tipe petengger ditemukan dalam jumlah sedikit. . Rusmendro
(2009) menjelaskan bahwa perbedaan keanekaragaman dapat terjadi karena terdapatnya
perbedaan dalam struktur vegetasi pada masing-masing tipe habitat, sehingga akan menyebabkan
bervariasinya sumber pakan yang ada dalam suatu habitat
Burung ditemukan pada pagi hingga sore hari. Tabel 2 di atas menunjukkan adanya
perbedaan jumlah burung yang ditemukan pada pagi, siang, dan sore hari. Jumlah burung
tertinggi ditemukan pada waktu pagi hari dan terendah pada waktu siang hari. Menurut
Rusmendro (2009) , hal ini diduga karena pada pagi hari, jenis-jenis burung sedang memulai
aktivitas hariannya, terutama mencari makan sedangkan pada sore hari terdapat kecenderungan
beberapa jenis burung sedang istirahat atau melakukan aktifitas lainnya seperti bertengger atau
berdiam diri.
Jenis-jenis burung yang ditemukan di kawasan taman Undaan merupakan jenis burung
diurnal. Aktifitas burung diurnal dipengaruhi oleh temperatur. Pada pagi hari suhu udara taman
undaan sebesar 28
o
C, siang hari suhu udara 32
o
C, dan sore hari udara 31
o
C. Menurut Rista
(2012) secara umum, keseluruhan aktivitas burung diperlihatkan pada suhu rendah dari pada
suhu tinggi. Pada musim panas, burung aktif pada suhu yang sangat rendah di pagi hari dan sore
hari. Selama suhunya panas, burung-burung berlindung pada daerah perlindungan dan tempat
tinggal yang relatif tenang. Ketika suhu lebih tinggi, burung-burung membentangkan sayap-
sayap mereka dalam suatu jenis tertentu sebagai usaha untuk menurunkan suhu. Hartono (2014)
mengatakan bahwa suhu berpengaruh terhadap keanekaragaman jenis burung. Keanekaragaman
jenis burung berbanding terbalik dengan suhu dan kelembaban, sehingga kenaikan suhu dan
kelembaban akan menurunkan keanekaragaman burung yang ada dilokasi.
Kadal ditemukan pada siang hari yang bersuhu tanah sebesar 33
o
C dan suhu udara 32
o
C.
Kadal merupakan hewan Herpetofauna berdarah dingin yang sangat peka terhadap perubahan
lingkungan yang ada. Kadal ini keluar pada siang hari untuk melakukan basking yaitu berjemur
dibawah sinar matahari untuk mengatur suhu tubuhnya. Greenberg (1978) mendefinisikan
berjemur sebagai suatu keadaan dimana kadal mengekspos tubuhnya kepada sumber panas, baik
berupa cahaya matahari maupun sumber panas lainnya dan membuat sikap atau postur tubuh
yang memaksimalkan pengumpulan panas. Pada saat berjemur, kadal dalam keadaan dimana
kadal diam dan mengawasi sekelilingnya.
Aktivitas harian kadal tanah di alam telah diteliti oleh Kurniati (1997). Dari penelitian yang
dilaksanakan di daerah perkebunan kakao di Lampung, didapatkan bahwa aktivitas harian kadal
tanah berlangsung sepanjang hari. Aktivitas dimulai pada pukul 07.00, dimana sebagian besar
kadal berjemur di tepi kebun dan menurun mulai pukul 15.00. Respon kadal tanah terhadap
temperatur lingkungan cenderung pasif, dimana kadal akan selalu aktif selama kondisi intensitas
cahaya memungkinkan.
Selain kelelawar, tikus dan cicak ditemukan pada sore hari menjelang senja hingga malam
hari. Tikus ditemukan di dekat kali yang ada di taman Undaan. Tikus merupakan hewan
nocturnal yang aktif pada malam hari (dan pada siang hari mereka berlindung di dalam lubang
atau semak. Tempat tinggal tikus biasanya dipilih habitat yang cukup memberikan perlindungan
dan aman terhadap predator, makanan tersedia dan dekat sumber air (Syamsuddin,2011). Sama
halnya dengan tikus, cicak juga merupakan hewan nocturnal. Cicak ditemukan di dinding pos
penjaga. Cicak merupakan hewan pentadactylus yang memiliki lamela sehingga dapat melekat
erat pada dinding.
SIMPULAN
Vertebrata yang diperoleh di taman Undaan Surabaya sejumlah 8 spesies dari 3 kelas, 6
ordo, dan 8 famili. Vertebrata yang ditemukan adalah Megaderma spasma, Oreochromis
mossambicus, Hypostomus plecostomus, Eutropis multifasciata, Hemidactylus platyurus,
Collocalia esculenta, Passer montanus, Pycnonotus goiavier, Felis silvetris, dan Rattus rattus.
Adanya perbedaan waktu pengamatan berpengaruh terhadap jumlah dan jenis hewan vertebrata
yang ditemukan.
KEPUSTAKAAN
Avibase- the world bird database. 2014. Yello-vented Bulbul (Pycnonotus goiavier) (Scopoli, 1786).
Diakses pada tanggal 10 April 2014 dari http://avibase.bsc-
eoc.org/species.jsp?avibaseid=E6413C7FF9265489.
Greenberg, N. 1978. Ethological Consideration in The Experimental Study of Lizard Behavior. Dalam N.
Greenberg and P.D. Maclean (ed). Behavior and Neurology of Lizard. p; 240-253. National
Institute of Mental Health, Maryland
Hartono, DD. 2014. Pengaruh Faktor Abiotik Terhadap Keanekaragaman Jenis Burung Di Petak 13,
Wanagaman I, Gunung Kidul, Yogyakarta. Skripsi. Tidak dipublikasikan. Diakses pada tanggal
12 April 2014 dari http://www.scribd.com/fullscreen/49566282?access_key=key-
c7zvq7fm6hhy0n07o84.
Kurniati, H. 1997. Aktivitas Harian Kadal Mabuya multifasciata dan Kadal Tachydromus sexlineatus
Yang Hidup Simpatrik di Perkebunan Kakao. Berkala Penelitian Hayati. PBI Komisariat
Surabaya.
Prasetyo PN, Noerfahmy S dan Tata HL. 2011. Jenis-jenis Kelelawar Agroforest Sumatera. Bogor,
Indonesia. World Agroforestry Centre - ICRAF, SEA Regional Office. 75p. Diakses pada
tanggal 12 april 2014 Dari
http://www.worldagroforestry.org/sea/Publications/files/book/BK0163-12/BK0163-12-1.PDF.
Rista, N. 2012. Lumbung Pustaka UNY. Diakses pada tanggal 12 april 2014 dari
http://eprints.uny.ac.id/9405/3/bab%202%20-%2009304243003.pdf.
Rusmendro, H. 2009. Perbandingan Keanekaragaman Burung Pada Pagi Dan Sore Hari Di Empat Tipe
Habitat Di Wilayah Pangandaran, Jawa Barat. Jurnal Vis Vistalis. Vol 02 No 1 Maret 2009.
Diakses pada tanggal 10 april 2014 dari
http://biologi.unas.ac.id:8080/publikasi/Burung%20Pangandaran.pdf.
Syamsuddin. 2011. Tingkah Laku Tikus Dan Pengendaliannya. Balai Penelitian Tanaman Serealia,
Maros. Diakses pada tanggal 13 April 2014 dari http://www.peipfi-komdasulsel.org/wp-
content/uploads/2011/06/28.-TINGKAH-LAKU-TIKUS-DAN-PENGENDALIANNYA-
Syamsuddin.pdf.
Wibowo, Y. 2014. Keanekaragaman Jenis Burung Di Universitas Negeri Yogyakarta. Diakses pada
tanggal 10 april 2014 dari
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132302517/keanekaragaman%20burung.pdf
Jasin, M. 2002. Sistematika Hewan Vertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya.
Badan lingkungan hidup Surabaya. 2010
Iskandar, BH dan Mawan, W. 1997. Studi Perbandingan Keberadaan Ikan-Ikan Karang
Nokturnal dan Diurnal Tujuan Penagkapan Terumbu Karang Pulau Pari Jakarta Utara.
Jurnal. Bi l l ie/ in PSP. Flu. VI. No. 1. Diakses pada tanggal 13 Mei 2014 dari
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/66951/Studi%20perbandingan%
20keberadaan%20ikan.....%20Wazir%20M.pdf?sequence=1




























Lampiran 1. Lokasi taman Undaan Surabaya






Gambar 1. Taman Undaan Surabaya







Lampiran 2. Hewan-hewan yang ada di taman buah undaan surabaya
1. Felis silvestris











2. Collocalia esculenta















3. Burung Gereja
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Carnivora
Famili : Felidae
Genus : Felis
Spesies : Felis silvetris
Deskripsi :
Tubuh dominan berwarna hitam keabu-abuan. Terdapat motif putih. Mata berwarna kuning. Panjang
tubuh 50 cm dan lebar 20 cm. Kucing berekor panjang dengan panjang 30 cm.
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Apodiformes
Famili : Apodidae
Genus : Collocalia
Spesies :Collocalia esculenta
Deskripsi :
Berukuran 9 cm, berwarna hitam-biru mengkilap. Ekor sedikit bertakik, dagu abu-abu. Perut putih
mencolok.
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves









4. Eutropis multifasciata











5. Cicak









Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Famili : Sincidae
Genus : Eutropis
Spesies : Eutropis multifasciata
Deskripsi :
Memiliki tubuh dominan berwarna cokelat, terdapat sisik diseluruh tubuhnya, dan ekornya cukup
panjang.
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Famili : Gekkonidae
Genus : Hemidactylus
Spesies :Hemidactylus platyurus
Deskripsi :
Warna tubuh cokelat muda, tidak ada sisik dibagian tubuhnya, memiliki sepasang mata berwarna
hitam dan agak menonjol.
6. Kutilang













7. Tikus



8. Tikus




















Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : passeriformes
Famili : pycnonotidae
Genus : pycnonotus
Spesies : pycnonotus goiavier
Deskripsi :
Tubuh berwarna putih, dibagian sayap dan ekor berwarna cokelat muda.
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Famili : Muridae
Genus : Rattus
Spesies : Rattus rattus
Deskripsi :
Tubuh dominan berwarna hitam, ekor cukup panjang, memiliki sepasang telinga dan sepasang mata.

Anda mungkin juga menyukai