Anda di halaman 1dari 52

10/7/2014 1

ACHMAD FUDHOLI
YAYASAN MENARA HIKMAH
YOGYAKARTA
Setiap perkara yang dikerjakan
tidak diawali dengan
Bismillahirrahmanirrahim, maka
ia tertolak (disisi Allah)
(HR. Mutafaqun alaih}
10/7/2014 2





PENGAMPU : Sukirno CH., SH., M.Hum.
CP. : 081 328 035 995,
e-mail : sukirnoch@ymail.com
chyasin_kirno@outlook.co.id
CONTRACT LEARNING
I. ETIKA DI KELAS :
1. Mahasiswa wajib hadir 75% dari total perkuliahan yang
terselenggara; kehadiran kurang dari 75% tidak berhak
mengikuti UAS.
2. Melakukan kecurangan dalam kehadiran kuliah, pengerjaan
tugas atau pelaksanaan ujian (UTS dan UAS) dikenai
sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
3. Toleransi keterlambatan maksimal 15% dari awal waktu
yang terjadwal.
II. Komponen Penilaian :
1. Kehadiran kuliah : 12,5% - 15,0%
2. Tugasdan/atau Kuis : 20,0%
3. UTS : 30,0%
4. UAS : 35,0% - 37,5%
OVERVIEW MATERI
MK Pend. Pancasila menguraikan tentang :
1. Landasan dan Tujuan Pend. Pancasila
2. Kedudukan Pancasila Dalam Konteks SPB Indonesia
3. Relevansi Pancasila dengan Prinsip-Prinsip Ajaran Islam
4. Peranan Tokoh-tokoh Islam dalam perumusan Pancasila
5. Posisi Pancasila dalam kehidupan muslim
6. Pancasila sebagai sistem filsafat
7. Pancasila sebagai etika politik
8. Pancasila sebagai ideologi nasional
9. Pancasila dalam konteks kenegaraan RI
10. Panacasila sbg paradigma kehidupan bermasy, berbangsa
dan bernegara .
CONCEPT MAP
PANCASILA
KONSEP
PENGAMA
LAN
memuat
memuat
Ideologi Negara
Dasar Negara
Sumber Kitab
Hukum
Prospektif Ajaran
Islam
Ideologi Nasional
Kehidpn muslim
Kehid bermasy.,
berneg & kampus
Etika Politik dan
Tata Negara
berorientasi
pada :
berorientasi
pada :
Pencapaian
kompetensi mhs
memahami ideologi
Pancasila dlm
kehidupan bernegara
Pencapaian
kompetensi mhs
memahami ideologi
Pancasila dlm kehid
bermasy & bernegara
Pencapaian
kompetensi mhs dpt
mengekspresikan
nilai Pancasila dlm
kehidupan bermasy.;
berbangsa dan
bernegara
L I T E R A T U R :
1. Kaelan, Pendidikan Pancasila, Edisi Refisi 2002, Paradigma,
Yogyakarta
2. Dirjen Dikti Depdiknas, Kapita Selekta Pendidikan Pancasila,
Bagian II, Dirjen Dikti Depdiknas, 2001
3. Dahlan Thaib, Pancasila Yuridis Konstitusonal, FH UII, Jogja
4. Endang Syafrudin Anshari, Piagam J akarta 22 J uni 1945,
CV. Rajawali, Jakarta
5. Notonagoro, Pancasila Secara Ilmiah Populer, Bumi
Akasara, Jakarta, 1997
6. Dardji Darmodihardjo, Penjabaran Nilai-Nilai Pancasila Dalam
Sistem Hukum Indonesia, Rajawa;I Jakarta
7. Kaelan, Filsafat Pancasila, Paradigma, Yogyakarta
8. Anonim, Risalah Sidang BPUPKI dan PPKI, Sekneg RI, Jakarta
9. Nugroho Notosusanto, dkk., Sejarah Nasional Indonesia V,
Balai Pustaka, Jakarta
10. M. Syamsuddin, dkk., Pendidikan Pancasila Menempatkan
Pancasila dalam Konteks Keislaman dan Keindonesiaan,
DARIMANA ASAL ISTILAH PANCASILA ?
Apa arti istlah Pancasila ?
Kapan istilah Pancasila pertama kali dikenal
di Indonesia ?
Mengapa tanggal 1 Juni disebut hari lahirnya
Pancasila?
Apakah arti penting dan mendesaknya (urgensi)
mempelajari Pancasila, khususnya bagi pelajar
dan mahasiswa ?
Pre-Test :
PANCASILA
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil
dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh
Hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia

BEROBYEK
A. FORMA : membahas obyek ilmu dari sudut pandang tertentu.
B. MATERIA : obyek yang menjadi sasaran kajian / pmbahasan.
BERMETODE
Seperangkat cara / sistem pendekatan dalam rangka
pembahasan suatu obyek untuk memperoleh kebenaran yang
bersifat obyektif.
Bersistem
Merupakan satu kesatuan yang bulat yang utuh, meskipun
terdiri dari bagian-bagian.
UNIVERSAL
Memilki kebenaran universal = tidak terbatas pada dimensi
waktu, ruang, keadaan, situasi, kondisi, maupun jumlah
tertentu
PENGERTIAN PANCASILA

1. Secara Etimologis,
Pancasila dari bhs. Sangsekerta (India, dr.
bhs. Kasta Brahmana), terdiri dari kata Panca
: lima & Syila : batu sendi, dasar, alas; atau
Syiila : peraturan tingkah laku yang baik,
penting atau senonoh.

Dlm bhs Indonesia terutama bhs Jawa Pancasila
diartikan susila yang mempunyai hubungan dengan
moralitas. Kata Pancasila dlm istilah Panca Syila
bermakna leksikal berbatu sendi lima, atau scr harfiah
dasar yang memiliki lima unsur. Adapun makna Panca
Syiila adalah lima aturan tingkah laku yang penting (Muh.
Yamin, 1960 : 437).

Istilah Pancasila msk. dlm. kesusteraan Ind. pd.
jaman Majapahit (Hayam Wuruk & Patih Gadjah
mada), terdpt dlm Keropak Negara Kertagama karya
Empu Prapanca (1365).
Pancasila berarti lima pantangan yg. hrs dijalankan
dg setia oleh raja & dlm upacara ibadat serta
penobatan.
Pancasila berarti lima sendi/dasar sebagai
peraturan tingkah laku yang baik bagi
manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
Ajaran Panca syiila menurut Budha adalah lima aturan
(larangan) = five moral principles, yang harus ditaati dan
dilaksanakan oleh para penganut awam, terdiri atas :
1. dilarang membunuh (jangan mencabut nyawa makhluk
hidup = Panatipada veramani sikhapadam samadiyani);
2. dilarang mencuri (janganlah mengambil barang yang tidak
diberikan = Dinna dana veramani shikapadam samadiyani);
3. dilarang berzina (janganlah berhubungan kelamin =
Kameshu micchacara vermani shikapadam samadiyani);
4. dilarang berdusta (janganlah berkata palsu = Musawada
veramani shikapadam samadiyani);
5. dilarang minim minuman keras (janganlah minum
minuman yang menghilangkan pikiran = Sura meraya masjja
pamada tikana veramani) (Zainal Abidin, dalam Kaelan, 2002 : 21-
22)
Dalam buku Sutasoma karangan Tantular Pancasila
diartikan : berbatu sendi yang kelima (dari bahasa
Sansekerta).
Pelaksanaan kesusilaan yang lima (Pancasila
Krama); yaitu :
1. tidak boleh melakukan kekerasan;
2. tidak boleh mencuri;
3. tidak berjiwa dengki;
4. tidak boleh berbohong;
5. tidak boleh mabuk minuman keras.
(Dardji Darmodihardjo, 1991: 15).
Setelah Majapahit runtuh dan agama Islam
mulai tersebar di seluruh Indonesia, sisa-
sisa pengaruh ajaran moral Budha
(Pancasila) tetap dikenal dalam masyarakat
Jawa yang disebut lima larangan atau
lima pantangan moralitas, yaitu dilarang :
mateni (membunuh), maling (mencuri),
madon (berzina), mabok (menum minuman
keras atau menghisap candu), dan main
(berjudi). Karena semua larangan itu
diawali huruf M (bahasa Jawa Ma) maka
dikenal dengan istilah Ma lima atau M-5).

2. Secara Terminologis (Epistemologi)
Pancasila adlh lima dasar yg. merup kristalisasi
nilai-nilai luhur bgs. Indonesia yg. tlh.
dirumuskan & ditetapkan sbg. dasar negara,
pandangan hidup bgs., ideologi dan falsafah
negara yg. hrs. menjadi pedoman bagi seluruh
bgs. Ind. dlm kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
Pada hakikatnya pengertian terminologis Pancasila
dapat dikembalikan kepada dua pengertian saja, yaitu
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
dan Pancasila sebagai dasar negara Republik
Indonesia.
FUNGSI POKOK PANCASILA
Sebagai Dasar Filasafat Negara
(Philosophische Grondslag)
Sebagai Pandangan Hidup Bangsa
dan Negara (way of life)
Sebagai Ideologi Negara
K
E
D
U
D
U
K
A
N

P
E
N
T
I
N
G

P
A
N
C
A
S
I
L
A

1. sbg jiwa Bangsa Indonesia
2. sbg kepribadian Bangsa Indonesia
3. sbg pandangan hidup Bgs Indonesia
4. sbg Dasar Negara Rep. Indonesia
8. Sbg falsafah hidup yang
mempersatukan Bangsa Indonesia
7. Sbg cita-cita dan tujuan Bangsa
Indonesia
5. sbg perjanjian luhur Bangsa
Indonesia, saat mendirikan negara
6. Sbg sumber aturan hukum
LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA
LANDASAN HISTORIS
Nilai-nilai Pancasila besumber dr. tata kehidup bgs.
Ind. yg. tlh. tumbuh & kembang sejak zaman pra
sejarah yg kemud. dirumuskan dan ditetapkan
menjadi dasar neg. RI. Scr. obyektif historis bgs.
Ind. menjadi CAUSA MATERIALIS PANCASILA.
LANDASAN KULTURAL
Nilai-2 keneg. & kemasy. yg. terkandung dlm. Sila
Pancasila merup. hsl. karya besar bgs. Ind. sendiri
yg. diangkat dr. nilai-2 kultural yg. dimiliki bgs. Ind.
melalui refleksi filosofis pr. Pendiri neg. (spt.
Soekarno, Hatta dll.)
1. UU No. 20 / 2003 ? Tidak tegas mengatur seperti UU No. 2 /
1989 tenteng SISDIKNAS ( Pasal 39 ).
2. PP No. 60 / 1999 ttg. DIKTI, Pasal 13 (2) isi kurikulum
setiap jenjang, jenis & jalur pendid. wajib memuat
Pendidikan Pancasila...
3. Keputusan Mendiknas No. 232/U/2000 ttg. Pedoman
Penyusun Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil
Belajar Mahasiswa, Pasal 10 (1) : Kelompok MPK pada
Kurikulum inti yang wajib diberikan dlm. Kurikulum setip
prodi/kel. prodi terdiri atas Pend. Pancasila, Pend. Agama, &
Pend. Kewarganegaraan.
4. Keput. Dirjen Dikti No. 38/DIKTI/Kep/2002 ttg. Rambu
Pelaksanaan Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di PT.
LANDASAN YURIRDIS

Secara Filosofis, bgs. Ind. sblm. mendirikan neg.
sdh merupakan bgs yg. ber-Ketuhanan &
berkemanusiaan. Kenyataan obyektif menunj. bhw.
mns. adalah makhluk Tuhan YME. Syarat mutlak
suatu neg. adlh. persatuan yg. terwujud sbg. rakyat
(unsur pkk neg.); shg. scr. filosofis berpersatuan &
berkerakyatan. Konsekuensinya rakyat merup. dsr.
ontologis demokrasi, krn rakyat merup. unsur
kekuasaan negara. Atas dasar pengertian filsafat itu,
mk dlm kehidupan berneg., nilai-nilai Pancasila
merupakan dasar filsifat negara.

LANDASAN FILOSOFIS
S A S A R A N :
Mahasiswa dpt memahami dan mengamalkan ideologi
Pancasila dan konsep kebangsaan Indonesia dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
KOMPETENSI DASAR :
1. Mehasiswa mengetahui ideologi Pancasila dalam
kehidupan berbangsa;
2. Mahasiswa memahami Ideologi Pancasila dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara;
3. Mahasiswa dapat mengekspresikan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

HAKIKAT PENDIDIKAN
Upaya sadar suatu masy. & Pemer. suatu negara
untuk menjamin kelangsungan hidup &
kehidupan generasi penerusnya selaku warga
masy., bgs., & neg., scr berguna (berkait
kemampuan spiritual) dan bermakna (berkait
dg kemampuan kognitif & psikomotorik) serta
mampu mengantisipasi hari depan mrk yg
senantiasa berubah & sll terkait dg konteks
dinamika budaya bgs & neg. serta hubungan
internasionalnya
TUJUAN PENDIDIKAN
Tujuan Nasional
PEMBUKAAN UUD NRI 1945 ALINEA VI :
MSBI & SDI, MKU, MKB,& IMKD
Tujuan Pendidikan Nasional
Meningkatkan kualitas manusia Indonesia menjadi :
manusia yang beriman & bertaqwa kpd Tuhan YME,
berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju,
tangguh, cerdas, kreatif, terampil, disiplin, beretos kerja,
profesional, bertanggung jawab, produktif, serta sehat
jasmani & rohani.
Tujuan Pendidikan Pancasila
menguasai kemampuan berfikir;
bersikap rasional dan dinamis;
berpandangan luas sbg. mns intelektual; dan
mengantarkan mhs memiliki kemampuan untuk :
1. Mengambil sikap bertanggung jawab sesuai dg.
hati nuraninya;
2. Mengenali mslh hdp & kesejahteraan serta
cara- cara pemecahannya;
3. Mengenali perubahan dan perkemb. IPTEKS;
4. Memaknai peristiwa sejarah & nilai budaya bgs
guna menggalang persatuan Indonesia.
(Pasal 3 ayat (2) SK. Dirjen Dikti No. 38/Dikti/Kep/2002)
VISI & MISI PEND. PANCASILA


M I S I
Membantu mhs. agar mampu mewujudkan nilai-
nilai dasar Pancasila serta sadar berbangsa dan
bernegara dalam menerapkan ilmunya secara
bertanggung jawab
V I S I
Menjadi sumber nilai & pedoman
penyelenggaraan prodi dalam mengantarkan
mahasiswa mengembangkan kepribadiannya
selaku Warga Negara yang Pancasilais.

3. Pengertian Secara Historis
Pengertian Pancasila ditinjau dari proses
penggaliannya, perumusan sampai dengan
ditetapankan menjadi dasar negara Indonesia
merdeka oleh para pendiri negara.

Perkembangan Unsur Pembentuk
Nilai-nilai Pancasila
Dalam sejarah bangsa Indonesia telah terkandung
nilai dasar negara yang oleh para founding fathers
dirumuskan dalam lima asas (sila) yang disebut
Pancasila. Perilaku kehidupan dan budaya bangsa
Indonesia itu merupakan unsur pembentuk nilai
Pancasila yg secara historis dikelompokkan menjadi 4
(empat) periode /jaman, yaitu:
PANCASILA DALAM KONTEKS
SEJARAH PERJUANGAN BANGSA

Perkembangan Unsur Pembentuk
Nilai-nilai Pancasila
Dalam sejarah bangsa Indonesia telah terkandung
nilai dasar negara yang oleh para founding fathers
dirumuskan dalam lima asas (sila) yang disebut
Pancasila. Perilaku kehidupan dan budaya bangsa
Indonesia itu merupakan unsur pembentuk nilai
Pancasila yg secara historis dikelompokkan
menjadi 4 (empat) periode /jaman, yaitu:
I. JAMAN BATU
Unsur pembentuk nilai Pancasila
pada jaman ini terlihat dari :
1. Kehidupan mereka dengan bertani
2. Mengenal dan mengadakan
pelayaran pantai
3. Menyembah roh (kepercayaan
animisme)
II. JAMAN KERAJAAN NUSANTARA
Unsur pembentuk nilai Pancasila pada jaman
ini terlihat dari kehidupan kerajaan nusantara
antara lain :
1. Kerajaan Kutai (400 M)
Masyarakat Kutai di bawah Raja
Mulawarman menampilkan nilai sosial politik
dan ketuhanan dalam bentuk kerajaan serta
kenduri dan sedekah bagi para Brahmana
yang dilakukan oleh Raja. Bukti tata
kehidupan Kerajaan Kutai itu adalah
ditemukannya prasasti berupa 7 yupa (tiang
batu).
2. Jaman Sriwijaya (600 1400 M)
Unsur pembentuk nilai-nilai Pancasila yang telah
tertanam dalam tata kehidupan Kerajaan Sriwijaya
adalah :
1. mempersatukan perdagangan;
2. dalam system pemerintahan terdapat petugas
pengawas pajak, harta benda kerajaan, serta
rohaniawan pengawas teknis pembangunan
dan patung;
3. mendirikan Universitas Agama Budha sebagai
pengembangan agamadan kebudayaan; dan
4. mencita-citakan kesejahteraan bersama
(marvuat vanua Criwijaya siddhayatra subhiksa).

3. Jaman Kerajaan Majapahit (1293 1500
M)
Unsur pembentuk nilai Pancasila diketahui dari :
1. Diadakan hubungan persahabatan dengan negara
negara tetangga, seperti Burma, Kamboja,dll.
2. Kekuasaan Majapahit pada masa kejayaannya
membentang dari Malaya sampai Irian Barat melalui
Kalimantan Utara.
3. Agama Hindu dan Bidha hidup berdampingan dengan
damai, berdasarkan semboyan Bhinneka Tunggal
Ika dalam buku Sutasoma karya Empu Tantular dan .
Nagarakertagama (1365) karya Empu Prapanca.
Kalimat lengkapnya Bhinneka TunggalIka Tan Hana
Dharma Mangrua, artinya walaupun berbeda, satu
jua adanya, sebab tidak ada agama yang mempunyai
tujuan yang berbeda.
1. Lahirnya kesadaran berbangsa Indonesia, diawali dg lahirnya
organisasi Pergerakan Budi Utomo tgl. 20 Mei 1908;
2. Tumbuhnya organisasi sosial keagamaan; Sarikat Dagang Islam
(1911), Muhammadiyah (1912), Indische Socialitische
Demokratische Vereniging (ISDV 1914), Indische Partij (1914;
3. Lahirnya Partai-partai Politik yang berbasis ideologi tertentu;
Partai Komunis Indische (PKI 1920), Partai Sayarikat Islam
Indonesia; Partai Nasional Indonesia (PNI yang berideologi
Nasionalis Marhainis 1927), Partai Indonesia Raya (Parindra
1930);
4. Mengkristalnya nasionalisme Indonesia yang terwujud dalam
Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
4. JAMAN KEBANGKITAN NASIONAL INDONESIA
KUIS :
1. Orang yg pertama kali mengenalkan istilah
Pancasila dlm kesusasteraan Indonesia ialah
....., dalam ....
2. Secara etimologis istilah Pancasila berasal dari
....., terdiri atas dua suku kata yaitu ...., yang
berarti ...., dan .... Yang berarti ....
3. Secara historis yang menjadi kausa
materialisnya Pancasila adalah ...., karena
Pancasila itu sisinya adalah ....
4. Tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai hari lahirnya
Pancasila karena ....
5. Bagi Bangsa dan Negara Indonesia Pancasila
mempunyai 3 fungsi pokok, yaitu ....
6. Secara politis sosiologis, Bala Tentara Pendudukan
Jepang membentuk BPUPKI dengan maksud untuk
..
7. Tugas Utama BPUPKI adalah ....
8. Dua orang pengusul calon Dasar Negara Indonesia
Merdeka selain M. Yamin dan Soekarno ialah ...
9. Yang menghasilkan rumusan Piagam Jakarta
adalah ...., pada tanggal ....
10. Isi sila pertama dari Piagam Jakarta adalah ...
11. Persidangan kedua BPUPKI berlangsung tanggal ...
s/d ..., dengan hasil kerja berupa .... dan ....
PPKI dibentuk pada taggal ... , dengan
Ketuanya ialah ... Dan dr. Radjiman W
serta ... Masing-masing sbg
anggotanya.

PERUMUSAN DAN
PENETAPAN PANCASILA
SEBAGAI DASAR
NEGARA
PEMBENTUKAN BPUPKI
(Dokuritsu Zyunbi Cosakai)
Dibentuk oleh Pemerintah Pendudukan Bala
Tentara Jepang sbg pemenuhan janjinya
untuk memerdekaan Bangsa Indonesia yg
scr resmi telah disampaikan oleh Perdana
Menteri Jepang Jend. Kuniaki Kaiso,
tanggal 7 September 1944.
Pembentukan BPUPKI sebenarnya bukan
merupakan wujud kemurahan Jepang
kepada Bgs Indonesia, krn hanya
dimaksudkan sebagai strategi untuk
mengambil hati Bangsa Indonesia agar
bersedia membantu Tentara Jepang dlm
peperangan Asia Timur Raya melawan
Tentara Sekutu.
7 DES. 1941
Meletus perang Pasifik sebagai rangkaian
PD.II antara Tentara Sekutu dengan Fasis
Itali, Nazi Jerman & Militerisme Jepang.
Pearl Harbour dibom & dikuasai J epang
9 MARET 1942
TENTARA JEPANG MASUK
INDONESIA
MEI 1942
JEPANG MULAI MENGALAMI
KEKALAHAN BESAR & BERUNTUN DARI
SEKUTU DLM PERTEMPURAN LAUT DI
CORAL SEA, TIMUR AUSTRALIA
1 MARET 1945
JEPANG MENGUMUMKAN
PEMBENTUKAN BPUPKI
29 APRIL 1945
BPUPKI DIBENTUK SBG HADIAH
ULTAH KAISAR JEPANG.
BPUPKI TERDIRI ATAS : 1 KETUA
UMUM, 2 WKL KETUA, & 66 ANGGT.
28 MEI 1945
BPUPKI DILANTIK OLEH JEND.
TERAUCHI, PANGLIMA TENTARA
JEPANG WIL. SELATAN YG
BERMARKAS DI SAIGON
TUGAS & PERANAN BPUPKI
TUGAS :
mempelajari & menyelidiki hal yg berkaitan dgn aspek
poplitik, ekonomi, tata pemerint, dan hal yg diperlukan
dalam usaha pembentukan negara Indonesia merdeka.
PERANAN :
Mengkaji dan menelaah calon Dasar Negara (Pancasila),
shg terbuka untuk diubah oleh para anggota. Bentuknya
masih berupa prasaran yang ditawarkan untuk dibahas dan
ditanggapi, karena sifatnya masih teoritikal.
Mendalami pembicaraan BPUPKI akan memahamkan
pada latar belakang pemikiran para pendiri negara.
PROSES PERUMUSAN
PANCASILA
1. Pidato Ketua BPUPKI (Dr. Radjiman W),
pada Pembukaan Sidang tgl. 29-5-1945;
menegaskan agar para anggt. mengusulkan calon
rumusan dasar negara Indonesia yang akan
dibentuk.
Proses perumusan dasar negara berlangsung
dalam dalam 2 kali persidangan BPUPKI:
Sidang BPUPKI I ; tgl. 29 Mei s/d 1 Juni
1945
Sidang BPUPKI II, tgl. 10 17 Juli 1945
Pada usulan tertulis ttg. Rancangan UUD RI, pada
bagian Pembukaan tercantum lima azas dasar negara
:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yg dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dlm permusy./perwakilan
5. Keadilan bg seluruh rakyat Indonesia.
2. Mohammad Yamin dlm Pidato 29 Mei 1945
Mengemukakan lima azas dasar Indonesia merdeka :
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
2. Pidato Ki Bagoes Hadikoesoemo (31 Mei 1945)
Neg. Ind. yg. akan dibentuk hendaknya berdasarkan
ajaran Islam, krn. Allah SWT tlh. membangkitkan para
Nabi utk. memperbaiki masy. yg. kusut (rusak) dg.
memberi petunjuk & memimpin mns, serta memberi
peraturan yg. baik & sempurna yg dpt menuntun mns
menuju ketertiban, keamanan, & kesejahteraan yg
berdasarkan keadilan.
Ajaran Islam mengandung 4 perkara pokok yaitu :
1. Ajaran Iman (Kepercayaan kpd Allah & perkara gaib);
2. Ajaran Beribadah, berhikmah & berbakti kpd Allah;
3. Ajaran Beramal Shalih (berbuat kebaikan);
4. Ajaran berjihad di jalan Allah
KRN. MASY. IND. MAYORITAS BERAGAMA ISLAM, MAKA
DASAR NEG. IND. AJARAN ISLAM
3. Prof. Mr. Dr. Soepomo (31 Mei 1945)
Usulan ttg dasar falsafah neg. Ind. dilandasi pemikiran ttg teori
negara (staatsidee) yg mnrt ilmu neg. ada 3 yi. :
1. Teori perseorangan (indivisualistis); Negara ialah masy. hk
(legal society) yg disusun atas kontrak antara slrh orang dlm
masy itu (contrac social). Diajarkan oleh : Thomas Hobbes&
John Locke (abad XVII), J.J. Rousseau (Abad XVIII), Herbert
Spencer (Abad XIX), & H.J. Laski (Abad XX).
2. Teori golongan (class theory); Negara sbg. alat dr suatu gol
(klas) yg kuat untuk menindas gol (klas) lain yang lemah.
Diajarkan antara lain oleh : Marx, Engels dan Lenin.
3. Teori Integralistik; Negara ialah susunan masy. Yg. Integral,
sgl. Gol., sgl bag., sgl anggotanya berhubungan erat satu
sama lain dan merup pesatuan masyarakat yg organis.
Diajarkan al. : Spinoza, Adam Muller, Hegel ( XVIII - XIX )
Teori integralistik sesuai dg aliran fikiran ketimuran; karena
pemimpin bersatu jiwa dg rakyat. Dg demikian, tidak perlu
diadakan jaminan hak-hak warganegara scr eksplisit dlm UUD
USULAN DASAR FALSAFAT NEGARA :
1. Pendirian Neg. Nasional yg bersatu dlm totaliter, yi neg yg
tidak akan mempersatukan diri dg gol. Terbesar, ttp
mengatasi semua gol besar/pun kecil.
2. Setiap warganegara dianjurkan untuk takluk pd Tuhan dan
ingat kepada-Nya setiap waktu
3. Dibentuk sistem badan permusyawaratan untuk menjmin
supaya pimpinan negara, terutama Kepala Negara terus
menerus bersatu dg rakyat
4. Perekonomian berdasarkan kekeluargaan. Sistem tolong
menolong, sistem koperasi hendaknya dipakai salah satu
dasar ekonomi neg Ind. Yg makmur, bersatu, berdaulat, adil
5. Dlm hub. antar bangsa, Indonesia membatasi diri supaya
bersifat Asia Timur Raya, anggota dr keluarga Asia Timur
Raya
3. PIDATO IR. SOEKARNO (1 Juni 1945)
Mengusulkan 5 azas sbg dasar neg. yaitu :
1. Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau Kemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan yang Berkebudayaan
5 asas tsb diusulkan diberi nama PANCASILA dpt
disingkat menjadi TRI SILA yg rumusannya :
1. Sosio Nasional, yi. Nasionalisme & Internasionalisme
2. Sosio Demokrasi, yi. Demok. dg. Kes. Ra.
3. Ketuhanan Yang Maha Esa
TRISILA dpt disingkat EKASILA = gotong royong
PERSIDANGAN BPUPKI I DIAKHIRI DG.
PEMBENTUKAN DUA PANITIA KECIL :
1. Panitia Sembilan, bertugas merumuskan usulan calon
Dasar Negara. Susunan keanggotaan "Panitia Sembilan"
1. Ir. Soekarno (ketua)
2. Drs. Mohammad Hatta (wakil ketua)
3. Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo (anggota)
4. Mr. Prof. Mohammad Yamin, S.H. (anggota)
5. Kiai Haji Abdul Wahid Hasjim (anggota)
6. Abdoel Kahar Moezakir (anggota)
7. Raden Abikusno Tjokrosoejoso (anggota)
8. Haji Agus Salim (anggota)
9. Mr. Alexander Andries Maramis (anggota)
2. Panitia Sebelas, betugas merumuskan usulan calon Hukum Dasar
(UUD)
Pada 22 Juni 1945
diputuskan rumusan
calon Dasar Negara,
disebut PIAGAM
JAKARTA (JAKARTA
CHARTER) sebagai
hasil kompromi dg
modus kesepakatan
antara kel. Islam &
kebangsaan. Isi Piagam
Jakarta = rumusan sila-
sila Pancasila dalam
Pemb. UUD 1945,
kecuali sila 1 :
Ketuhanan dg
kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya.
HASIL PERSIDANGAN BPUPKI II
(10 JULI 17 JULI 1945)
1. 10 Juli : menyetujui Piagam Jakarta sebagai bagian isi
Rancangan Pembukaan UUD, dan ttg bentuk negara;
2. 11 Juli : Menyetujui Luas Wilayah Negara Ind., yaitu
seluruh wilayah bekas jajahan Hindia Belanda;
3. Membentuk 3 Panitia Kecil :
- Pan. Perancang UUD, Ketua : Ir. Soekarno
- Pan. Ekonomi & Keuangan, Ketua : Moh. Hatta
- Pan. Pembelaan tanah Air; Ketua : Abikusno T
4. 14 Juli, Pan Perancang UUD melapor hasil kerja dg. Usulan
: UUD terdiri 3 bag. yaitu:
1. Pernyat. Ind. Merdeka, 2. Pemb. UUD memuat
Pancasila, 3. Pasal-pasal.
PEMBENTUKAN PPKI
(Dokuritsu Zyunbi Iinkai)
Tgl. 7 Agst. 1945, Nanpoo Gun mengumumkan bhw.
Pertengahan Agustus 1945 akan dibentuk PPKI;
Tgl. 8 Agst. 1945, Ir. Soekarno, Moch. Hatta, dan Dr. Radjiman
W. Dipanggil Jend. Besar Terauchi (Nanpoo Gun) untuk
menghadap di Saigon;
Tgl. 9 Agst. 1945, Soekarno diberi 3 wewenang/cap :
1. diangkat sbg Ketua PPKI, sdg Moch. Hatta sbg Waka &
Dr. Radjiman sbg. Anggota;
2. PPKI boleh mulai kerja sejak 9 Agst. 1945;
3. Cepat/tidaknya kerja Ppanitia tergantung PPKI.
Tgl. 14 Agst. 1945, Soekarno mengumumkan Bgs. Indonesia
akan merdeka sebelum jagung berbunga (secepat mungkin),
kemerdekaan Bangsa Indonesia bukan hadiah Jepang tetapi
hasil perjuangan sendiri.


TUGAS & PERANAN PPKI

Anda mungkin juga menyukai