SKABIES
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat dalam Mengikuti UjianProfesi
Program Pendidikan Klinik Stase Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
Di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri
Oleh:
Indah Noormala Santi / 14711172
Penguji :
dr. Dina Esti Utami, Sp.KK
Identitas Pasien
Nama / Inisial : An. R No RM : 643***
Umur : 13 th Jenis kelamin : Laki-Laki
Diagnosis/ kasus : Skabies
Pengambilan kasus : Minggu ke-5 (lima)
Jenis Refleksi:
1. Ke-Islaman
2. Sosial dan ekonomi
Form uraian
1. Resume kasus yang diambil:
Anamnesis
RPS : Seorang anak datang bersama dengan bapaknya ke poli kulit dengan
keluhan gatal pada jari-jari tangan, kaki, dan lipatan bokong dirasakan sudah 1
minggu ini. Awalnya muncul plenting ditangan dan digaruk sehingga semakin
bertambah pada area kaki serta lipatan bokong. Gatal semakin memberat
dirasakan terutama pada malam hari dan sedikit berkurang ketika pasien mandi
menggunakan air dingin. Pasien sudah memeriksakan keluhan ini ke dokter
umum dan diberi obat minum serta obat salep 3x sehari akan tetapi keluhan tidak
membaik. Pasien mengatakan tidak mengingat nama obat tersebut karena berupa
obat racikan. Pasien merupakan seorang siswa SMP kelas 3 yang tinggal di
pondok pesantren. Menurut pasien, teman-temannya juga mengalami hal yang
serupa dan ini merupakan hal yang biasa terjadi dipesantrennya.
RPD : Pasien sekitar 2 tahun yang lalu pernah mengalami hal serupa yaitu muncul
plenting diantara jari-jari tangan dan sudah diobati kedokter hingga sembuh.
HT (-), DM (-), Asma (-), Magh (-), Alergi obat (-), Alergi makanan (-).
RPK : Tidak ada keluhan yang serupa pada keluarga pasien, melainkan teman-
teman dipesantren memiliki keluhan yang serupa.
Lingkungan dan Kebiasaan : Pasien sehari-hari tidur bersama teman-temannya
bersama menggunakan tikar, selain itu kondisi kamar pasien lembab dan
pencahayaan yang masuk kedalam kamar sangat sedikit.
Pemeriksaan Fisik
KU : Baik, compos mentis
Vital Sign : Tekanan darah : 127/92 mmHg Suhu : 36,8 oC
Nadi : 85 x/menit BB : 54 kg
Respirasi : 20 x/menit
Status Dermatovenerologis
Burrow (-)
Diagnosis :
Skabies
Terapi :
- Krim Permethrin 5%, satu kali seminggu, digunakan diseluruh tubuh selama
8-10 jam kemudian dibilas.
- Cetirizin 10 mg, 1 dd 1 tab
2. Latar belakang / alasan ketertarikan pemilihan kasus:
Skabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau bernama
Sarcoptes scabiei. Setiap tahunnya dilaporkan sekitar 300 juta kasus skabies terjadi
di seluruh dunia. Penyakit ini dapat menyerang semua orang dan tidak bergantung
pada usia, jenis kelamin, atau ras. Faktor risiko infeksi skabies adalah kemiskinan,
populasi yang padat, tunawisma, dan higienitas yang buruk. Skabies termasuk
dalam water related disease dikarenakan penyakit ini erat kaitannya dengan
kebiasaan mandi dan higienitas pribadi.
Skabies dapat menular melalui kontak langsung ataupun tidak langsung.
Kontak langsung contohnya sentuhan kulit ke kulit melalui berjabat tangan,
berhubungan seksual dan tidur bersama. Kontak tidak langsung misalnya dengan
penggunaan barang bersama seperti handuk, pakaian ataupun sprei.
Skabies memiliki tanda kardinal, dimana untuk mendiagnosisnya diperlukan
minimal dua dari empat tanda yaitu: (1) adanya pruritus nokturna (gatal malam
hari), yang disebabkan karena peningkatan aktivitas tungau di tempat yang panas
dan lembab, (2) terdapat keluhan serupa di lingkungan atau keluarga pasien, (3)
ditemukannya terowongan (kunikulus) ataupun lesi khas skabies pada tempat
predileksi, (4) ditemukannya tungau ataupun produknya.
Penatalaksanaan penyakit ini adalah dengan membunuh tungau, diantaranya
dengan scabicida yang drug of choice-nya adalah krim permetrin 5%, dan
mengatasi gatal dengan antipruritus seperti antihistamin H1.
Dalam kasus ini, pasien merupakan salah seorang anak yang tinggal dipondok
pesantren putra. Sudah merupakan hal yang identik didunia medis sering kali anak
yang tinggal dipondok pesantren atau asrama seringkali dikaitkan dengan penyakit
scabies. Padahal apabila diperhatikan lebih mendalam, pesantren merupakan
tempat tinggal anak-anak yang dididik mandiri sejak kecil untuk merawat diri
sendiri dan merupakan tempat untuk mempelajari agama Islam secara lebih
mendalam. Didalam ajaran Islam pun menjelaskan tentang kewajiban dan anjuran
untuk merawat kebersihan diri sendiri. Agama Islam berkaitan erat dengan
kebersihan dan keindahan pada kaumnya. Oleh karena itu hal ini perlu dibahas dan
kita refleksikan baik dari segi kebersihan menurut padangan agama islam, atau
adapun menurut sosial dan ekonomi agar menjadi pengingat untuk diri kita masing-
masing akan kebersihan diri.