Anda di halaman 1dari 3

F.

6 UPAYA PENGOBATAN DASAR

PENANGANAN HOLISTIK PADA PASIEN SKABIES

A. Latar Belakang
Skabies merupakan penyakit kulit akibat infestasi tungau Sarcoptes scabiei. Penyakit
yang mempengaruhi semua jenis ras di dunia tersebut ditemukan hampir padasemua
negara di seluruh dunia dengan angka prevalensiyang bervariasi. Di beberapa negara
berkembangprevalensinya dilaporkan 6-27% populasi umum dan insidenstertinggi pada
anak usia sekolah dan remaja. Perkembanganpenyakit ini juga dipengaruhi oleh keadaan
sosial ekonomiyang rendah, tingkat higiene yang buruk, kurangnyapengetahuan, dan
kesalahan dalam diagnosis serta penatalaksanaan .
Pelayanan kesehatan primer memegang perananpenting pada penyakit skabies dalam
hal penegakan diagnosis pertama kali, terapi yang tepat, dan edukasi komunitasdalam
pencegahan penyakit dan menularnya penyakit kekomunitas, karena penyakit ini mudah
sekali menular terutamapada pemukiman yang padat. Transmisi atau perpindahanantar
penderita dapat berlangsung melalui kontak kulitlangsung yang erat dari orang ke orang.
Hal tersebut dapatterjadi bila hidup dan tidur bersama, misalnya anak-anak
yangmendapat infestasi tungau dari ibunya, hidup dalam satuasrama, atau para perawat.
Selain itu perpindahan tungaujuga dapat terjadi melalui kontak tidak langsung, yaitu
melaluipakaian atau alat mandi yang digunakan bersama.
Masalah kesehatan yang terkait dengan faktor yangberpengaruh diidentifikasi dengan
memperhatikan konsepMandala of Health, dan diselesaikan dengan pendekatan
individual untuk penatalaksanaan klinisnya dan pendekatankeluarga dan komunitas
untuk penyelesaian faktor yangberpengaruh. Pendekatan tersebut diterapkan
secaramenyeluruh, paripurna, terintegrasi dan berkesinambungansesuai konsep dokter
keluarga.
Penatalaksanaan kasus bertujuan mengidentifikasi masalah klinis pada pasien dan
keluarga serta faktor-faktoryang berpengaruh, menyelesaikan masalah klinis pada pasien
dan keluarga, dan mengubah perilaku kesehatan pasien dan keluarga serta partisipasi
keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan.

B. Permasalahan di Masyarakat
Pasien An. Z datang ke Puskesmas dibawa oleh ibunya dengan keluhan gatal-gatal
hampir di seluruh tubuh sejaksatu bulan yang lalu. Gatal dirasakan terutama pada
malamhari di daerah sela-sela jari, lipatan bokong, leher, punggung dan perut. Gatal
sudah pernah diobati di Puskesmas beberapakali keluhan hilang namun tidak lama timbul
kembali . Selain pasien, anggota keluarga lainnya yangtinggal serumah juga memiliki
keluhan yang serupa.
Pasien sering menggaruk bagian tubuhyang gatal sehingga timbul koreng dan bekas
luka. Pasiensering menggunakan pakaian yang sama berulang kalisebelum dicuci. Pasien
menggunakan handuk bergantiandengan ibunya yang juga memiliki keluhan gatal
serupa.Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umumbaik, tampak sakit ringan,
status generalis dalam batas normal. Status gizi pasien baik: berat badan 25 kg, tinggi
badan123 cm. Status dermatologik: di seluruh tubuh terutama didaerah lipatan paha dan
bokong, sela jari tangan dan kakiterdapat papul multipel berukuran milier sewarna kulit
sebagian eritematosa.
Juga terdapat pustul, erosi dan ekskoriasiyang ditutupi krusta merah kehitaman.
Tampak bekas garukan(scratch mark). Pasien adalah anak tunggal yang tinggal di rumah
dengan sinarmatahari tidak dapat masuk ke dalam rumah, ventilasi kurang. Saluran air
dialirkan ke got di depan rumah yangmengalir. Sprei, sarung bantal, sarung kursi
sertatirai jarang dicuci. Tidak ada tempat sampah baik di dalammaupun di luar rumah
sehingga banyak terlihat sampahberserakan baik di dalam maupun di luar rumah.

C. Perencanaan dan Pemilihan Intervensi


Penyakit skabies merupakan penyakit menular yang dapat menyebar dengan cepat
melalui kontak fisik yang dekat dalam keluarga dan lingkungan. Intervensi yang
dilakukan terhadap lingkungan adalah memberi penyuluhan mengenai skabies (gejala,
penatalaksanaan, penyebaran penyakit, dan pencegahannya).

D. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan medikamentosa
 Cream permethrin 5% dioleskan keseuruh tubuh, diamkan 10 jam atau
semalaman, kemudian dibersihkan menggunakan sabun.
 Klorfeniramin maleat 4 mg 3x1
 Vit B complex 1x1
2. Penatalaksanaan non medikamentosa
 Pada pasien dianjurkan untuk menjaga kebersihan dan mandisecara teratur
setiap hari. Semua pakaian, sprei, dan handuk yang telahdigunakan harus
dicuci secara teratur dan bila perlu direndam denganair panas. Demikian pula
dengan anggota keluarga yangberesiko tinggi untuk tertular, terutama bayi
dan anak-anak, juga harusdijaga kebersihannya dan untuk sementara waktu
menghindariterjadinya kontak langsung. Secara umum meningkatkan
kebersihanlingkungan maupun perorangan dan meningkatkan status gizinya.
 Beberapasyarat pengobatan yang harus diperhatikan:
 Semua anggota keluarga harus diperiksa dansemua harusdiberi
pengobatan secara serentak.
 Higiene perorangan : penderita harus mandi bersih. Sesudah mandi
pakaianyang akan dipakai harus disetrika.
 Semua perlengkapan rumah tangga seperti bangku, sofa,
sprei,bantal,kasur, selimut harus dibersihkan dan dijemur dibawah
sinarmatahari selama beberapa jam.

E. Monitoring dan Evaluasi


Untuk memonitoring dan mengevaluasi, pasien diminta untuk kembali mengontrolkan
kesehatan kulitnya ke fasilitas kesehatan. Hal ini diperlukan supaya dapat melihat
perkembangan setelah diberikannya terapi. Dan untuk mengetahui bahwa tujuan
pengobatan dapat tercapai yaitu untuk mencegah terjadinya komplikasi.

Anda mungkin juga menyukai