Anda di halaman 1dari 7

Definisi QoS ( Quality Of Service )

Dari segi networking, QoS mengacu kepada kemampuan memberikan


pelayanan berbeda kepada lalulintas jaringan dengan kelas-kelas yang
berbeda. Tujuan akhir dari QoS adalah memberikan network service yang
lebih baik dan terencana dengan dedicated bandwith, jitter dan latency yang
terkontrol dan meningkatkan loss karakteristik. QoS adalah kemampuan
dalam menjamin pengiriman arus data penting atau dengan kata lain
kumpulan dari berbagai kriteria performansi yang menentukan tingkat
kepuasan penggunaan suatu layanan. QoS menawarkan kemampuan untuk
mendefinisikan atribut-atribut layanan yang disediakan, baik secara kualitatif
maupun kuantitatif .

Tingkatan QoS
Terdapat 3 tingkat QoS yang umum dipakai, yaitu best-effort service, integrated
service dan differentiated service. Ketiga level tersebut akan diuraikan lebih detail
dibawah ini.
Best-Effort Service
Best-effort service digunakan untuk melakukan semua usaha agar dapat
mengirimkan sebuah paket ke suatu tujuan. Penggunakan best-effort service tidak
akan memberikan jaminan agar paket dapat sampai ke tujuan yang dikehendaki.
Sebuah aplikasi dapat mengirimkan data dengan besar yang bebas kapan saja tanpa
harus meminta ijin atau mengirimkan pemberitahuan ke jaringan. Beberapa aplikasi
dapat menggunakan best-effort service, sebagai contohnya FTP dan HTTP yang
dapat mendukung best-effort service tanpa mengalami permasalahan. Untuk
aplikasi-aplikasi yang sensitif terhadap network delay, fluktuasi bandwidth, dan
perubahan kondisi jaringan, penerapan best-effort service bukanlah suatu tindakan
yang bijaksana. Sebagai contohnya aplikasi telephony pada jaringan yang
membutuhkan besar bandwidth yang tetap, 0agar dapat berfungsi dengan baik;
dalam hal ini penerapan best-effort akan mengakibatkan panggilan telephone gagal
atau terputus.
Integrated Service
Model integrated service menyediakan aplikasi dengan tingkat jaminan layanan
melalui negosiasi parameter-parameter jaringan secara end-to-end. Aplikasi-aplikasi
akan meminta tingkat layanan yang dibutuhkan untuk dapat beroperasi dan
bergantung pada mekanisme QoS untuk menyediakan sumber daya jaringan yang
dimulai sejak permulaan transmisi dari aplikasi-aplikasi tersebut. Aplikasi tidak akan
mengirimkan trafik, sebelum menerima tanda bahwa jaringan mampu menerima
beban yang akan dikirimkan aplikasi dan juga mampu menyediakan QoS yang
diminta secara end-to-end. Untuk itulah suatu jaringan akan melakukan suatu proses
yang disebut admission control. Admission control adalah suatu mekanisme yang
mencegah jaringan mengalami over-loaded. Jika QoS yang diminta tidak dapat
disediakan, maka jaringan tidak akan mengirimkan tanda ke aplikasi agar dapat
memulai untuk mengirimkan data. Jika aplikasi telah memulai pengiriman data, maka
sumber daya pada jaringan yang sudah dipesan aplikasi tersebut akan terus dikelola
secara end-to-end sampai aplikasi tersebut selesai.
Differentiated Service
Model terakhir dari QoS adalah model differentiated service. Differentiated service
menyediakan suatu set perangkat klasifikasi dan mekanisme antrian terhadap
protokol-protokol atau aplikasi-aplikasi dengan prioritas tertentu di atas jaringan
yang berbeda. Differentiated service bergantung pada kemampuan edge router
untuk memberikan klasifikasi dari paket-paket yang berbeda tipenya yang melewati
jaringan. Trafik jaringan dapat diklasifikasikan berdasarkan alamat jaringan, protocol
dan port, ingress interface, atau klasifikasi lainnya selama masih didukung oleh
standard access list atau extended access list.


Resource Reservation Protocol (RSVP)

RSVP merupakan protokol pemesanan resource yang dipakai untukintegrated service. Protokol
RSVP dipakai oleh host untuk meminta QoS dari jaringan untuk dipakai oleh aplikasi tertentu.
RSVP juga dipakai oleh router untuk mengantar permintaan QoS ke semua node sepanjang jalur
aliran data dan dipakai untuk membangun dan memelihara kondisi RSVP didesain untuk
beroperasi dengan protokol peroutingan unicast dan ulticast, sehingga RSVP bukan protokol
perutingan. Proses RSVP memeriksa database perutingan lokal untuk mendapatkan route.
Protokol perutingan menentukan dimana paket akan diteruskan. RSVP hanya fokus dengan QoS
paket tersebut yang diteruskan dengan perutingan.Untuk mendapatkan efisiensi, RSVP
membuat receiver bertanggung jawab dalam permintaan QoS. Permintaan QoS dari
aplikasi host di receiver dilewatkan ke proses RSVP lokal. Kemudian protokol RSVP membawa
permintaan ke semua node (host dan router) sepanjang pathdata menuju sumber data, tetapi
hanya sejauh lokasi router path data yang dimiliki receiverbergabung dengan diagram
distribusi multicast.

QoS diimplementasikan pada aliran data terpisah melalui mekanisme traffic control. Mekanisme
tersebut terdiri dari packet classifier, admission control, packet scheduler. Selama pembangunan
reservasi, permintaan QoS RSVP dilewatkan melaui dua modul lokal yaitu admission
control danpolicy control. Admission control menentukan apakah node memiliki
ketersediaan resource yang cukup untuk menyuplai QoS yang diminta. Policy
control menentukan apakah user memiliki izin administratif untuk melakukan reservasi. Jika
kedua proses berhasil, selanjutnya parameter parameter di-set dalam packet
classifier dan interface layer link (misal packet scheduler) untuk mendapatkan QoS yang
diinginkan. Jika terdapat proses yang gagal maka program RSVP mengirimkan pemberitahuan
kesalahan kepada proses aplikasi yang meminta.

Mekanisme protokol RSVP menyediakan fasilitas dalam pembuatan dan pemeliharaan reservasi
pada path. RSVP mengirim dan mengontrol parameter QoS dan policy control sebagai data yang
tertutup, kemudian melewatkannya ke modul policy control dan traffic control yang sesuai untuk
penerjemahan. Pada modul RSVP di pengirim secara periodik mengirim pesan path RSVP yang
menggunakan karakteristik aliran data untuk menjelaskan trafik yang dihasilkan oleh pengirim.
Ketika modul RSVP di receiver menerima pesan Path,

Aplikasi host penerima mengecek karakteristik aliran data yang diminta dan memberi keputusan
apakah resource harus dipesan. Sesekali keputusan dibuat untuk meminta
reservasi resourcejaringan, aplikasi host mengirim permintaan ke modul RSVP lokal dalam
setup/ penyusunan reservasi. Kemudian penerima modul RSVP membawa permintaan sebagai
pesan Resv ke semua node sepanjang jalur data balik sampai menuju pengirim. RSVP
merupakan protokol pen-setup reservasi resource yang didesain untuk layanan terintegrasi
internet. RSVP dipakai oleh host untuk meminta QoS dari jaringan untuk aliran data aplikasi.
Sebuah aplikasi memerlukan RSVP untuk meminta end-to-end QoS yang spesifik untuk
streaming data. RSVP bertujuan untuk secara efisien men-setup jaminan resouce
reservation QoS yang dapat mendukung routing protocol unicast danmulticast dan dapat
ditempatkan pada pengantar dalam group multicast yang besar.

Dasar dari RSVP adalah meminta spesifikasi untuk end-to-end Qos yang dibutuhkan dan definisi
dari set data paket untuk menerima QoS. RSVP berguna untuk lingkungan dimana
QoS reservation data didukung oleh lokasi resource dari pada penambahan resource. RSVP
mendukung akses pada pelayanan internetworking yang terintegrasi
dimana host dan network bekerja untuk mencapai penjaminan kualitas pengiriman end-to-end.
Semua host, router dan komponen lain dalam infrastruktur elemen jaringan antara pengirim dan
penerima harus mendukung RSVP. Tiap-tiap elemen jaringan ini mencadangkan resource
sistem, seperti bandwith, CPU dan buffer memory, untuk memenuhi permintaan QoS. Hal inilah
yang diharapkan, meskipun demikian, akan memerlukan biaya tambahan pada ISP untuk
mencadangkan resource-nya untuk RSVP pemesanan QoS. Kontrol QoS RSVP memerlukan
pesan-pesan yang dikirimkan untuk mencadangkan resource sepanjang node(router dan host)
selama pencadangan pengantaran pada penerima.

RSVP merupakan inisiatif dari penerima, RSVP meminta resource hanya dalam satu arah.
RSVP merupakan protokol kontrol jaringan yang membolehkan penerima data meminta QoS
end-to-end untuk aliran datanya. Aplikasi real-time menggunakan RSVP untuk meminta resource
yang diperlukan pada router sepanjang jalur transmisi, sehingga bandwidth yang diminta dapat
tersedia ketika transmisi dilakukan. RSVP merupakan komponen utama Integrated Services.
RSVP digunakan untuk melakukan reservasi sumber jaringan. Ketika aplikasi di host (penerima
aliran data) meminta QoS untuk aliran data tersebut, maka digunakan RSVP untuk
menyampaikan permintaan tersebut kepada router sepanjang jalur aliran data. RSVP
bertanggung jawab dalam hal negosiasi parameter parameter jaringan dengan router tersebut.
Jika reservasi telah ilakukan, RSVP juga bertanggung jawab dalam hal pemeliharaan kondisi
host dan router untuk menyediakan layanan yang diminta.

Aliran data
Setiap node yang mampu melakukan reservasi resource mempunyai beberapa prosedur lokal
pelaksanaan reservasi. Policy control menentukan apakah user memiliki izin administratif untuk
membuat reservasi. Selanjutnya authetication, access control dan accounting untuk reservasi
juga dilakukan oleh policy control. Admission control menjaga jalur resource sistem dan
menentukan apakah node memiliki resource yang cukup untuk mensuplai QoS yang diminta.
RSVP tidak menentukan bagaimana cara jaringan menyediakan pemesanan. RSVP hanya
membolehkan aplikasi untuk melakukan pemesanan. Setiap ada pemesanan router menentukan
penjadwalan dan kebijakan yang diperlukan untuk mendukung pemesanan tersebut.

Pesan alur (path message) berisi informasi lalu lintas informasi yang menjelaskan QoS pada
suatu arus spesifik. Karena RSVP tidak menangani routing dengan sendirinya, maka digunakan
informasi tabel routing pada setiaprouter untuk meneruskan pesan RSVP.

Jika suatu penerima ingin memesan QoS untuk suatu flow, maka dikirimkan suatu pesan
reservasi (resv). Pesan reservasi berisi permintaan QoS dari receiver untuk suatu arus spesifik
dan diwakili oleh filterspec dan flowspecyang membentuk arus descriptor (flow
descriptor). Receiver mengirimkan pesan resv sampai router akhir padapath dengan alamat
yang diterimanya dari path message. Karena setiap alat RSVP mengetahui alamat dari alat
sebelumnya pada path, path perjalanan pesan reservasi adalah kebalikan ke arah pengirim dan
menetapkan sumber daya reservasi di tiap-tiap router. RSVP tidak menangani keputusan
routing. Algoritma routing unicast dan multicast yang ada yang melakukan keputusan routing.
Ketika route sudah ditentukan RSVP memesan/ menyisihkan resource di link jaringan sepanjang
route tersebut. Jika terjadi perubahan route RSVP memesan ulang resource.

RSVP mendefinisikan session menjadi aliran data dengan tujuan tertentu dan protocol layer
transport. RSVP memperlakukan setiap sesi secara sendirisendiri. Sesi RSVP didefinisikan
olehDestAddress, ProtocolId, DstPort. Pada DestAddress, alamat tujuan IP paket data dapat
berupa alamat unicast maupun multicast. ProtocolId merupakan ID protokol
IP. DstPort merupakan parameter tambahan yang menggeneralisasi port tujuan.

Model reservasi RSVP
Dasar permintaan reservasi RSVP terdiri dari flowspec dan filter spec, dua hal tersebut disebut
flow descriptor. Flowspec menentukan QoS yang diinginkan. Filter spec bekerja sama dengan
spesifikasi sesi mendefinisikan paket data/ flow untuk menerima QoS yang didefinisikan
oleh flowspec. Flowspecdigunakan untuk menyusun parameter-parameter packet scheduler di
node atau mekanisme layer linkyang lain saat filter spec dipakai untuk menyusun parameter-
parameter dalam packet classifier. Paket data yang dialamatkan ke sesi tersendiri tetapi tidak
match pada filter spec pada sesi tersebut akan dianggap sebagai trafik best-effort.
Salah satu model reservasi lebih memperhatikan pemeliharaan reservasi/ pemesanan untuk
pengirim yang berbeda dengan sesi yang sama yaitu membangun reservasi distinct untuk setiap
pengirimupstream.

Wildcard-filter (WF)
Mode reservasi Wildcard-Filter menggunakan pilihan membagi pemilihan reservasi
dan sender. reservasi ini menetapkan reservasi tunggal untuk semua sender di suatu sesi.
Reservasi dari senderyang berbeda digabungkan bersama-sama sepanjang alur dengan
demikian hanya permintaan reservasi yang paling besar yang akan digunakan bersama oleh
semua sender.

Fixed-filter (FF)
Model reservasi Fixed-Filter menggunakan reservasi dengan pilihan yang berbeda dan
seleksi sendereksplisit. Artinya bahwa reservasi yang berbeda diciptakan untuk paket data
dari sender tertentu. Paket dari sender yang berbeda dalam sesi yang sama tidak membagi
reservasi.
Shared-explicit (SE)
Reservasi model SE membuat reservasi tunggal untuk meng-cover aliran dari suatu subset
sender ditetapkan. Oleh karena itu, suatu daftar sender harus dimasukkan ke dalam permintaan
reservasi darireceiver.



Keuntungan RSVP

Keuntungan RSVP dalam hal QoS jaringan adalah protokol ini bisa mengatur kualitas layanan
dalam jaringan. Kualitas layanan yang disediakan protokol ini ada tiga, yaitu best-effort, rate-
sensitive dan delay-sensitive. Layanan best-effort digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan
pengiriman data yang handal dibandingkan waktu pengiriman. Selanjutnya, layanan rate-
sensitive digunakan untuk traffic yang sensitif terhadap jumlah bandwidth yang tersedia, seperti
yang digunakan pada H.323 videoconferencing. Dan terakhir, layanan delay-sensitive
diperuntukan bagi traffic yang membutuhkan pengiriman data tepat waktu daripada pengiriman
data yang handal.

Keuntungan lain penggunaan RSVP dalam masalah QoS adalah adanya beberapa fitur yang
dapat mendukung hal ini. Seperti fitur tambahan message digest yang dibuat dengan
menggabungkan isi paket dan suatu shared key menggunakan algoritma message digest
(seperti MD5) agar integritas data terjamin. Fitur lainnya ialah error-reporting, informasi pada
aliran RSVP serta fasilitas pemeriksa untuk mengetahui state RSVP dalam suatu path jaringan.
Beberapa keuntungan lain ialah

1. Tidak hanya menyediakan QoS, tetapi juga membantu aplikasi lain untuk tidak mentransmit
atau mengirimkan paket saat jaringan sibuk.
2. Tidak tergantung pada arsitektur jaringan tertentu
3. Bekerja dalam protokol yang sudah ada berikut mekanisme QoS yang lain
4. Tidak memiliki Central point of failure, karena bersifat distributed service
5. RSVP bisa men-tunnel melewati jaringan yang belum mendukung RSVP

Kerugian RSVP

1. Multifield classification dan reservation statefulness dalam RSVP bisa memakan banyak
resource CPU dan memori
2. Dalam rute jaringan terpendek bisa tidak tersedia resource dan rute jaringan yang aktif bisa
down
Aplikasi tidak bisa mentransmit atau mengirimkan paket hingga reservation dari RSVP selesai


Differentiated Service (DiffServ)
Model terakhir dari QoS adalah model differentiated service. Differentiated service
menyediakan suatu set perangkat klasifikasi dan mekanisme antrian terhadap protokol atau
aplikasi dengan prioritas tertentu di atas jaringan yang berbeda. Differentiated service
bergantung kepada kemampuan edge router untuk memberikan klasifikasi dari paket-paket
yang berbeda tipenya yang melewati jaringan. Trafik jaringan dapat diklasifikasikan
berdasarkan alamat jaringan, protocol dan port, ingress interface, atau klasifikasi lainnya
selama masih didukung oleh standard access list atau extended access list.

Keuntungan Diffserv adalah sebagai berikut :
1. Scalability
Scalability sangat penting menyangkut sebagai sebuah jaringan inti dapat mempunyai jumlah
flow yang besar dan beberapa protocol yang memerlukannya untuk mengurus per flow state
atau perhitungan kompleksitas yang tidak diskalakan dengan baik. Diffserv mengumpulkan
banyak flow, oleh karena itu dapat menangani jumlah flow yang besar. Bahkan sejak PHB
secara esensial menjadi sederhana, Diffserv meminjamkannya dengan baik untuk digunakan
pada kecepatan yang tinggi.yang membuatnya scalable dalam kecepatan.
2. Ease of administering
Dalam DS framework, domain diffserv yang berbeda dapat menerapkan PHB, apabila cocok,
sejauh terdapat persetujuan terlebih dahulu dengan domain lainnya yang ditemui. Hal ini
memberi service provider sebuah kebebasan untuk memilih penerapannya sebagai
konsekuensi mereka dapat menyediakan Diffserv dengan perubahan yang minimal pada
infrastruktur tersebut.
3. Simplicity
Penerapan Diffserv tidak menyimpang/berbeda banyak dari dasar IP. Maka Diffserv
membentuk kesederhanaan dan kemudahan penerapan di dalamnya.
4. Measurable
Semenjak masing-masing hop berada dalam sebuah domain diffserv, traffic conditioner dan
shapers secara konstan melakukan pengukuran kecepatan kedatangan dan link schedulers
melakukan monitoring paket yang dikirim, tidak banyak usaha yang diperlukan untuk
mendapatkan informasi penting dari tingkah laku jaringan. Service providers dapat
menggunakan informasi untuk alokasi bandwidth yang terbaik dan membuat SLA dengan
pengguna.

Arsitektur Diffserv
Arsitektur Diffserv memiliki tiga komponen, yaitu:
1. Policy dan resource manager
Membuat kebijakan-kebijakan dan mendistribusikannya kepada Diffserv router. Sebuah
kebijakan menentukan tingkatan layanan yang akan diberikan untuk suatu paket dalam
jaringan. Proses ini akan bergantung pada kelakuan dari flow sumber tersebut (average rate-
nya dan burstnessnya).
2. Edge routers
Bertanggung jawab untuk memberi tanda paket dengan sebuah code point sesuai dengan
kebijakan yang telah dispesifikasikan sebelumnya oleh administrator jaringan yang
mereflesikan level layanan yang diinginkan. Dalam prosesnya edge router mengukur
parameter input trafik dari setiap flow.
3. Core routers
Core routers bertugas memeriksa paket datang yang sebelumnya telah diberi tanda dengan
code point oleh edge router. Core router melakukan proses forwarding terhadap paket yang
datang sesuai dengan tanda yang telah diberikan (menyediakan reaksi atas tanda yang
diberikan edge router pada paket).

Diffserv Field
DiffServ menyediakan diferensiasi layanan dengan membagi trafik berdasar kelas-kelas pada
edge router dengan menggunakan DSCP field atau IP precedence field untuk
mengidentifikasi kelas-kelas layanan. Pada DiffServ, trafik dibagi kedalam beberapa kelas
dan masing-masing ditangani secara berbeda khususnya ketika jumlah resource jaringan
terbatas. Header IPv4 mengandung byte ToS dan aplikasi dapat men-set 3 bit di sebelah kiri
(IP Precedence) untuk menunjukkan kelas layanan. Kemudian DiffServ menamai ulang byte
ToS menjadi Differentiated Services field (DS field), seperti yang ditunjukkan pada Gambar
berikut ini.

Arsitektur DiffServ menyediakan QoS dengan membagi trafik menjadi beberapa kategori,
Menandai tiap paket dengan sebuah kode poin (code point) yang mengindikasikan
kategorinya, dan menjadwal paket sesuai dengan code point tersebut. DiffServ dapat
mendukung empat kelas trafik, setiap trafiknya memiliki tiga dropping precedences (hak di-
drop terlebih dahulu) membolehkan perlakuan yang berbeda dari trafik dalam satu kelas.
Paket dalam satu kelas trafik
diantrikan ke satu antrian fisik RED yang berhubungan, dimana berisi tiga antrian virtual
(satu untuk tiap drop precedence).


Tujuan TMN
TMn berfungsi sebagai framework untuk mencapai interkonektifitas dan
komunikasi diseluruh sustem operasi heterogen dan jaringan
telekomunikasi. TMN memiliki hubungan yang kuat dengan manajemen OSI
dan mendefinisikan sejumlah konsep yang memiliki relevansi untuk
Internet Management.

TMN Framework
TMN menyediakan kerangka kerja untuk jaringan yang fleksibel, terukur,
dapat diandalkan, murah, dan mudah. TMN menyediakan jaringan yang lebih
kuat dan efisien dengan mendefinisikan cara standar untuk melakukan
tugas manajemen jaringan dan berkomunikasi melalui jaringan.

Anda mungkin juga menyukai