FAKULTAS TEKNIK ELETRO PROGRAM MANAJEMEN TELEKOMUNIKASI I. Sectoral Innovation Sector
Konsep sistem inovasi sektoral menyediakan sebuah tinjauan sektoral yang multidimensi, saling terpadu, terintegrasi dan dinamis mengenai bagaimana inovasi itu muncul, diproses hingga menjadi output dari suatu sistem. Sistem inovasi sektoral adalah suatu set produk dan agen yang melaksanakan interaksi pasar dan non-pasar untuk penciptaan, produksi dan penjualan suatu produk. Sebuah sistem sektoral memiliki basis pengetahuan, teknologi, input, permintaan yang khusus dan agen yang turut memegang peranan penting bagi lahirnya suatu inovasi. Agen adalah individu dan organisasi di berbagai tingkat agregasi dimana agen ini dapat berupa pengguna, produsen, pemasok, ataupun bagian dari suatu universitas, lembaga keuangan, instansi pemerintah ataupun asosiasi teknis, termasuk organisasi dengan sub-unit yang lebih besar seperti R&D dan departemen produksi. Agen ini memiliki metode pembelajaran yang spesifik, kompetensi, keyakinan, tujuan, struktur organisasi dan perilaku yang spesifik pula. Mereka berinteraksi melalui proses komunikasi, pertukaran, kerjasama dan kompetisi dimana interaksi ini diatur oleh suatu lembaga melalui suatu aturan dan peraturan tertentu. Secara umum, elemen dasar dari suatu system inovasi sektoral adalah sebagai berikut: Produk, merupakan hasil / output dari inovasi yang dilakukan di sisi sektoral Agen, dimana agen ini dapat berupa individu, perusahaan ataupun organisasi non- perusahaan (seperti perguruan tinggi, lembaga keuangan, pemerintah pusat, pemerintah daerah), serta organisasi di bawahnya seperti departemen riset dan pengembangan Pengetahuan dan proses belajar, dimana pengetahuan dasar mengenai inovasi dan kegiatan produksi berbeda antar sektor dan sangat mempengaruhi kegiatan inovasi, organisasi dan perilaku perusahaan dan agen lainnya dalam sektor. Teknologi dasar, input, permintaan, pelengkap dan jalur lain yang saling terintegrasi: Poin-poin ini saling bergantung secara vertikal maupun horizontal dengan sektor terkait. Fakta saling ketergantungan dan melengkapi ini menentukan batas-batas nyata dari sebuah sistem sektoral. Mekanisme interaksi antara agen Proses kompetisi dan seleksi Institusi seperti pembuat kebijakan, regulator, penyalur tenaga kerja, dan lain-lain
Building block utama dalam system inovasi sektoral adalah sebagai berikut: Dasar pengetahuan dan proses pembelajaran Pengetahuan memainkan peran sentral dalam inovasi dan produksi. Sektor dan teknologi sangat berbeda dalam hal pengetahuan dasar dan proses belajar yang berkaitan dengan inovasi. Pengetahuan berbeda antar sektor dalam hal domain. Domain pertama pengetahuan mengacu pada ilmiah tertentu dan bidang teknologi di dasar kegiatan inovatif di sektor (Dosi, 1988; Nelson dan Rosenberg, 1993). Domain kedua menganggap aplikasi, pengguna dan permintaan untuk produk sektoral. Selain itu, dimensi pengetahuan lainnya mungkin relevan untuk menjelaskan kegiatan inovatif dalam sektor. Teknologi dasar, input dan permintaan dengan pelengkap berupa jalur utama yang dinamis Sistem sektoral memiliki perbedaan dalam teknologi dasar, input dan permintaan. Berbagai literatur menyebutkan bahwa dalam suatu sistem sektoral seringkali terdapat beberapa teknologi yang relevan untuk diterapkan. Dengan demikian, untuk setiap sistem sektoral, pada prinsipnya, agen akan membangun sebuah matriks teknologi-produk yang menghubungkan produk dari sistem sektoral dengan kisaran teknologi yang digunakan. Matriks ini berbeda dari satu sektoral sistem ke sistem lain. Selain itu, telah ditemukan bahwa di sebagian besar sektor bahkan perusahaan khusus dalam satu produk sering harus menguasai beberapa teknologi. Namun, dalam sistem sektoral yang sama, profil diversifikasi teknologi antara perusahaan besar agak mirip. Tipe dan struktur interaksi antara agen perusahaan dan organisasi non perusahaan Perusahaan adalah aktor kunci dalam sistem sektoral. Mereka terlibat dalam inovasi, produksi dan penjualan produk-produk sektoral dan dalam adopsi dan penggunaan teknologi baru. Mereka dicirikan oleh keyakinan tertentu, harapan, kompetensi, organisasi dan keterlibatan dalam proses pembelajaran dan akumulasi pengetahuan dalam penciptaan suatu inovasi. Heterogenitas perusahaan adalah fitur kunci dalam system sektoral. Sebuah persentase yang lebih tinggi atau lebih rendah dari agen heterogenitas dalam hal keyakinan, kompetensi, perilaku dan organisasi dapat berasal dari perbedaan dalam satu set faktor: karakteristik pengetahuan dasar, pengalaman dan proses belajar, interaksi yang sepesifik antara perusahaan dengan kebutuhan pasar, proses kerja yang dinamis, sejarah perusahaan, differensiasi tarif dan rekam jejak inovasi dan pertumbuhan inovasi. Institusi Perbedaan institusi dapat terjadi di dalam suatu sistem inovasi sektoral. Di dalam institusi ini terdapat norma, rutinitas, kebiasaan umum, praktek-praktek, aturan, hukum, standar dan sebagainya, yang membentuk kognisi dan tindakan dan mempengaruhi interaksi antara agen Proses pembentukan varietas dan seleksi Terdapat 2 kunci evolusi yang berbeda diantara sector terkait proses yaitu proses penciptaan varietas dan proses seleksi. Proses penciptaan varietas mengacu pada produk, teknologi, perusahaan, lembaga serta strategi dan perilaku. Proses penciptaan varietas ini terkait dengan beberapa mekanisme yaitu penelitian, pengembangan dan inovasi yang saling berinteraksi di berbagai tingkatan. Proses seleksi memainkan peran kunci mengurangi heterogenitas, dan bisa merujuk ke lingkungan yang berbeda seperti perusahaan, produk, kegiatan, teknologi, dan sebagainya. Selain seleksi pasar, dalam beberapa sistem sektoral juga proses seleksi non-pasar, seperti dalam kasus keterlibatan militer, sistem kesehatan dan sebagainya. Secara umum, proses seleksi mempengaruhi pertumbuhan dan penurunan dari ragam kelompok agen, perilaku dan organisasi yang layak dalam sistem sektoral.
Batas-batas geografis merupakan elemen penting yang perlu dipertimbangkan dalam analisis system inovasi sektoral. Tidak selalu batas-batas nasional adalah elemen yang tepat untuk menyeleksi struktur, agen dan dinamika dalam system ini. Seringkali sistem inovasi sektoral sangat bersifat lokal dan mendefinisikan spesialisasi dari seluruh area lokal (seperti dalam kasus mesin, beberapa industri tradisional dan bahkan teknologi informasi). Misalnya, mesin terkonsentrasi di khusus wilayah regional. Demikian pula, spesialisasi sektoral dan aglomerasi lokal telah tumpang tindih di Route 128 untuk minicomputer dan di Silicon Valley untuk pribadi komputer, perangkat lunak dan mikroelektronika.
II. Innovation System of ICT
Sistem ICT berawal dari penelitian di laboratorium universitas, kemudian eksperimen yang berhasil dan inovatif akan menarik perhatian vendor untuk dipercobakan d pusat riset vendor tersebut. Hasil riset yang berhasil akan dibuat hak patennya agar dapat disebarluaskan namun tidak disalahgunakan. Sumber keuang berupa bank dan investasi asing diperlukan untuk membiayai biaya riset di universitas dan pusat riset. Untuk mengatur agar teknologi baru yang dihasilkan agar sesuai dengan aturan dan standard yang berlaku, maka diperlukan peran regulator. Technology baru ini lalu ditawarkan dan diperkenalkan kepada perusahaan / operator seluler sehingga dapat dipergunakan secara lebih luas. Untuk memastikan teknologi baru ini dapat diaplikasikan oleh human resource di dalam perusahaan, maka diperlukan training di pusat pelatihan yang bisa diakomodasi oleh vendor yang menawarkan teknologi tersebut. Setelah training selesai dilakukan dan teknologi tersebut diaplikasikan di network operator, teknologi yang berhasil dan memberikan keuntungan bagi perusahaan akan dapat disebut sebagai sebuah inovasi