Anda di halaman 1dari 5

A.

Latar Belakang kegiatan menyusun tujuan pembelajaran merupakan salah satu tugas penting guru
dalam proses pembelajaran. Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional yang dituangkan dalam
Pemerdiknas RI Nomor. 52 Tahun 2008 tentang stsndar proses disebutkan bahwa salah satu
komponen dalam penyusunan Rencana Peleksanaan Pembelajaran (RPP) adalah adanya tujuan
pembelajaran yang didalamnya menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dapat
dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompotensi dasar. Tujuan adalah salah satu komponen
perencanaan pembelajaran. Sedangkan menganalisi dan merumuskan tujuan pembelajaran adalah
langka awal penyusunan perencanaan pembelajaran. Tujuan perencanaan pembelajaran
memberikan arah atau sasaran yang hendak dituju oleh proses pembelajaran. Dalam kegiatan
pembelajaran Al-Quran Hadisst hendaknya mempuyai tujuan, karena tujuan menununtun kepada
yang hendak dicapai, atau gambaran tentang hasil akhir dari hasil suatu kegiatan. Dengan demikian,
dapat diupayakan dengan berbagai kegiatan ataupun perangkat untuk mencapainya, termasuk
menyusun materi pembelajaran yang dapat mengantarkan siswa untuk mecapai tujuan tersebut.
Tujuan yang hendak dicapai adakalanya dapat diupayakan dalam jangka waktu lama atau panjang,
pertengahan atau jangka pendek. Untuk suatu kegiatan yang harus dicapai dalam jangka waktu
lama, sering kali diperlukan berbagai uapaya. Upaya tersebut biasanya mempunyai langka-langka
yang dapat menuntun kearah pencapaian hasil akhir, yaitu tujuan. Oleh karena itu, jika perencanaan
pembelajaran sebagai suatu alat pencapaian tujuan pendidikan, maka, tujuan yang hendak dicapai
meliputi tujuan akhir, tujuan perantara, dan tujuan segera. B. Permasalahan Masalah Pokok yang
dibahas dalam makalah ini adalah bagsimana menyusun tujuan dan materi pembelajaran Quran
Hadis?. Dari pokok permasalahn tersebut, penulis mengatakan beberapa sub permasalahn, yaitu :
1. Apa pengertian perencanaan program pembelajaran? 2. Bagaimana prosedur dan tehnik
penyelusuran tujuan pembelajaran Quran Hadis? 3. Bagaimana kriteria dan prosedur penyusunan
materi pembelajaran Quran Hadis? 4. Bagaiman prinsipprinsip penyusunan tujuan pembelajaran
Quran Hadis?
BAB II PENDAHULUAN A. Pengertuan Perencanaan Pembelajaran Dilihat dari tegnologi, perencanaan
pembelajaran terdiri atas dua kata, yakni maka perencanaan dan pembelajaran. Perencanaan
berasal dari kata rencana yaitu pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan. Menurut kaufman (1972) perencanaan adalah sebagai suatu peroses untuk
menetapkan karena haris pergi dan bagaimana untuk sampai ke tempat itu dengan cara efektf
dan efisien. Setiap perencanaan harus memiliki empat unsur : 1. Adanya tujuan yang harus dicapai
(tujuan arah yang merupakan yang harus dicapai). 2. Adanya strategi untuk mencapai tujuan
(berkaitan dengan penetapan keputusan yang harus dilakukan oleh seorang perencana). 3. Sumber
daya yang dapat mendukung (penetapan sumberdaya yang di perlukan untuk mencapai tujuan). 4.
Impamentasi setiap keputusan (implementasi adalah perencanaan dari strategi dan penetapan
sumber daya). Berdasarkan unsur perencanaan yang telah dikemukakan diatas jadi perencanaan
bukanlah khayalan atau angan-angan yang ada dalam benak seseorang melainkan dideskripsikan
secara jelas dalam suatu dokumen tertulis. Perencanaan merupakan hasil peroses berpikir yang
mendalam; hasil dari peroses pengkajian dan mungkin penyeleksian dari berbagai alternatif yang di
anggap lebih memiliki nilai evektifitas dan efisiensi. Sedangakan pembelajaran dapat di diartikan
sebagai peroses kerja sama antar guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber
yang ada, baik potensi yang bnersumber dari dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat dan
kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar maupun potensi yang ada diluar dari siswa.
Pembelajaran adalah terjemahan dari instruction, menurut Gagne (1992) instrucion is a set of
event that effect learners in such a way that learning is facilitataed. Oleh karena itu mengajar
merupakan bagian dari pembelajaran (instruction) dimana peran guru lebih ditekankan kepada
bagaimana merancang atau mengeransemen berbagai sumber dan fasilitas yang tersedia untuk
digunakan atau dimanfaatkan siswa dalam mempelajari sesuatu. Secara garis besar perencanaan
pembelajaran mencakup merumuskan tujuan apa yang ingin dicapai suatu kegiatan pengajaran, cara
apa yang dipakai untuk menilai pencapaian tujuan tersebut, materi/bahan apa yang akan
disampaikan, bagaimana cara menyampaikannya, alat atau media apa yang diperlukan (R. Ibrahim
1993 : 2 ). B. Penyusuna Tujuan Perencanaan Program Pembelajaran Quran Hadis di SD/MI Menurut
Robert F. Magar yang di kutip Hamzah B. Uno, mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran adalah
perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi dan tingkat
kopetensi tertentu. Kemp dan David E. Kapel memandang bahwa tujuan pembelajaran adalah
sesuatu pernyataan yang spesfikasi yang dinyatakan dalam perilaku atau penampilan yang
diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk mengambarkan hasil belajar yang diharapkan. Martinis
Yamin, memandang bahwa tujuan pembelajaran merupakan sasaran yang hendak dicapai pada akhir
pembelajaran, dan kemampuan yang harus dimiliki siswa. Dalam Permendiknas RI No. 52 Tahun
2008 tentang Standar Proses disebutkan bahwa tujuan pembelajaran memberikan petunjuk untuk
memilih isi mata pelajaran, menata urutan topik-topik, mengalokasikan waktu, petunjuk dalam
memilih alat-alat bantu pengajaran dan prosedur pengajaran, serta menyediakan ukuran (standar)
untuk mengukur prestaswi siswa. Berangkat dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh
beberapa parah ahli di atas, penulis menarik satu kesimpulan bahwa tujuan pembelajaran Quran
Hadis adalah sesuatu yang hendak dicapai setelah kegiatan pembelajaran Quran Hadis, atau dengan
katalain tercapainya perubahan prilaku pada siswa yang sesuai dengan kompetensi dasar setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran. Tujuan tersebut dirumuskann dalam bentuk pernyataan atau
deskripsi yang spesfikasi dan di wujudkan dalam bentuk perilaku atau penampilan sebagain
gambaran hasil belajar. 1. Analisis dan kriteria pembelajaran Quran Hadis Tujuan pembelajaran
Quran Hadis pada dasarnya merupakan rumusan bentuk-bentuk tingkah laku yang akan dimiliki
siswa setelah melakukan peroses pembelajaran. Rumusan tujuan tersebut dirumuskan berdasarkan
analis terhadap berbagai tuntutan, kebutuhan, dan harapan. Oleh karena itu, tujuan dibuat
berdasarkan pertimbangan faktor-faktor masyarakat, siswa itu sendiri, serta ilmu pengetahuan
(budaya). Dengan demikian, prumusan tujuan pembelajaran Quran Hadis harus didasatkan pada
harapan tentang sesuatu yang diharapkan dari hasil proses pembelajaran. Meager memberikan
batasan yang lebih luas tentang tujuan pembelajaran, yaitu maksud dan di komunikasikan melalui
pernyataan yang menggambarkan perubahan tingkah laku yang di harapkan terjadi diri siswa. Tujuan
pembelajaran merupakan panduan, arah, dan sasaran terhadap tindakan yang dilakukan. Tijian
dapat dijadikan sebagai acuan dalam mengukur tindakan, betul atau salah, ataukah berhasil atau
gagal. Dengan demikian juga tujuan pembelajaran harus dapat memberi gambaran yang jelas
tentang bentuk-bentuk tingkah laku tersebut banyak ragamnya seperti mengetahui, memahami,
bersifat positif, maupun melakukan suatu pekerjaan, dan lain-lain. Perumusan tujuan pembelajaran
Qiran Hadis merupakan panduan dalam memilih materi pembelajaran dan memilih alat-alat
pembelajaran yang akan digunakan sebagai media pembelajaran, dan sebagai dasar dari guru untuk
mengantarkan siswa macapai standar kompetensi yang telah yang di tetapkan. Selain itu,
perumusan tujuan juga dapat jadikan dasar dalam penyusunan alat-alat penilaian hasil belajar.
Untuk merumuskan tujuan pembelajaran Quran Hadis dengan baik, maka tujuan tersebut harus : a.
Berorientasi pada kepentingan siswa, bukan pada guru. Tititk tolaknya adalah perubahan tingkah
laku setelah proses pembelajaran. b. Dinyatakan dengan kartakerja yang operasional, yaitu
menujukan pada hasil perbuatan yang dapat diamati dan diukur hasilnya dengan alat ukur tertentu.
2. Taksonomi Tujuan Pembelajaran Benyamin S. Bloom, dan krathwohl yang dikutip sujarwo
membagi taksonomi pembelajatan dalam tiga kawasan, yaitu kognitif, efektif, psikomotor. a.
Kawasan Kognitif Kawasan ini membahas tujuan pembelajaran berkenan dengan proses mental
seperti; pemahaman terhadap pengetahuan, menyebutkan, pengenalan dan sebagainya. Kawasan
ini mengungkapkan kegiatan mental yang berawal dari tingkat pengetahuan samapai ketingkat yang
lebih tinggi, yakni evaluasi. b. Kawasan Afektif Kawasan ini berkait dengan sikap, nilai-nilai interes,
apresiasi dan penyesuaian dengan perasaan sosial. c. Kawasan Piskomotor Dominan pisikomotor
mencakup tujuan yang berkaitan dengan keterampilan (skill) yang bersifat manual atau motorik.
Kegiatan pembelajaran bidang studi Quran Hadis, hendaknya merupakan suatu peroses kegiatan
pembelajaran terorganisir yang diarahkan secara khusus untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
mencakup ketiga kawasan tersebut, yaitu kognitif, afektuf, dan psikimotor. Oleh karena itu, rumusan
tujuan pembelajaran Quran Hadis haris mencakup ketiga kawasan domain tersebut. 3. Bentuk
Tujuan Pembelajaran a. Tujuan Pendidikan Tujuan pendidikan sebagai pernyataan keinginan tentang
hasil pendidikan ada yamg mencerminkan lingkup luas dan ada yang sempit. Tujuan yang
mencerminkan lingkup luas bersifat umum, oleh karenanya disebut tujuan umum, sedangkan
lingkup sempit bersifat khusus dan disebut tujuan khusus, tujuan umum menggambarkan bentuk
pribadi siswa dalam wujud keseluruhan setelah menepuh pendidikan, sedangkan tujuan khusus
merupakan dan menggambarkan ciri-ciri dari wujud pribadi keseluruhan itu. b. Tujuan Pendidikan
Nasional (TPN) Tujuan pendidikan nasional adalah tujuan umum yang sarat dengan muatan filosofis.
Tujuan pendidikan nasional suatu bangsa merupakan sasaran akhir yang harus dijadikan pedoman
oleh setiap usaha pendidikan, artinya setiap penyelanggaraan pendidikan harus dapat membentuk
manusia yang sesuai dengan rumusan tujuan pendidikan Nasional. Bersumber dari falsafah Negara
dan Bangsa indonesia. Sebagaimana diuraikan pada bagian terdahulu, bahwa falsafah merupakan
suatu sistem nilai yang dianut, suatu pandangan hidup bangsah. Apa yang dianggap benar dan
diyakini sebagai suatu nilai yang dapat mengantarkan bangsa indonesia menuju persatuaan nasional.
Oleh karena itu, pancasila meripakan dasar dan cita-cita yang ingin dicapai dalam membina generasi
muda melalui lembaga-lembaga pendidikan formal. c. Tujuan Institusional Tujuan institusional
seringj juga disebut dengan tujuan lembaga atau tujuan sekolah. Tujuan institusional mencerminkan
harapan yang ingin dicapai melauli pendidikan pada jenjang jenis sekolah tertentu. Setiap jenjeng
pendidikan, bahkan setiap jenis lembaga pendidikan mempunyai tujuan yang berbeda dengan yang
lain. Jenjang pendidikan tertentu memiliki tujuan yang menggambarkan tingkat hasil belajar yang
dicapai siswa. Tujuan Sekolah Dasar menggambarkan tingkat pengalaman belajar yang baik
pengetahuan maupun keterampilan yang bersifat dasar, sedangkan tujuan SMP/Mts tenetu
menggambarkan tingkat pengalaman belajar lebih tinggi dari SD/MI. d. Tujuan Kurikuler (Mata
Pelajaran Quran Hadis) Tujuan pembeljaran Quran Hadis dapat didefinisikan sebagai kualifikasi
yang harus dimiliki oleh peserta didik setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran bidang studi
Qiran Hadis dalam suatu lembaga pendidikan. Tujuan mata pelajaran al-Qiran Hadits
mengambarkan bentuk pengetahuan, keterampilan dan sikap yang berhujbungan dengan mata
pelajaran tersebut dalam perencanaan pembelajaran di sekolah. Tujuan ini menjadi acuan dari
bentuk-bentuk pengalaman belajar yang dicapai siswa setelah mempelajari mata pelajaran tersebut
pada jenjang pendidikan tertentu. Oleh karena itu, tujuan semacam ini dapat memberikan tuntunan
kepada pelaksana perencanaan pembelajaran sekolah tentang materi pembelajaran Quran Hadis
yang dapat dikembangkan dan disajiakan. 4. Sumber-sumber Perumusan dan Tujuan Tujuan yang
jelas dapat menjadi tuntunan dalam pengembangan komponen perencanaan pembelajaran lain.
Tujuan yang jelas mempunyai manfaat yang sangat besar dalam pengembangan perencanaan
pembelajaran. Tujuan itu sendiri mempunyai berbagai fungsi. Hilda taba menjelaskan, bahwa tujuan
setidak-tidaknya mempunyai fungsi berbagai pemandu dalam menentukan materi yang menjadi
perencanaan pembelajaran, bentuk-bentuk pengalaman yang ingin dicapai siswa, dalam penepatan
kriteri yang digunakan dalam menentukan materi yang harus diajarkan serta sebagaimana
mengajarkannya. Perencanaan pembelajaran sebagai alat untuk mengantarkan siswa mencapai apa
yang diharapkan. Harapan itu tertuang dalam tujuan, agar tujuan yang dirumuskan dapat secara
efektif dicapai, diperlukan berbagai pertimbangsn. Petimbangan itu didasari pada sumber-sumber
perumusan tujan yang digunakan. Ralp W. Tiler menggunakan saran-saran dan penggunaan sumber
perumusan tujuan perencanaan pembelajaran, yaitu : 1. Kebutuhan siswa Kajian tentang kebutuhan
banyak dilakukan dalam bidang psikologi. Ini betolak dari suatu pandangan prilaku individu selalu
diarahkan dalam rangka memnuhi kebutuhan psikologis. Kebutuhan psikologis berkaitan dengan
berbagai kebutuhan yang dapat menunjang kelangsaungan hidup sebagai mahluk biologis, seperti
kebutuhan makan, minum atau seks. Sedangkan kebutuhan psikologis berkaitan dengan keadaan
mental, seperti kebutuhan akan penghargaan, diakui kelompok atau kebutuhan mewujudkan diri
sesuai dengan potensi yang dimiliki. 2. Tuntunan Kehidupan Kehidupan manusia senantiasa
berkembang sejalan dengan perkembangan yang dicapai, baik dalam bidang ilmu pengetahuan
maupun bidang tetnologi. Dari masa-kemasatuntunan kehidupan selalu berubah-ubah. Pada
masyarakat tradisional mislanya, tuntunan kehidupan masih bersipat sederhana. Sedangkan pada
masyarakat modern sudah lebih konpleks. Namun demikian, adapula jenis-jenis tuntunan yang
berlaku secara konteporer, tidak bergantung pada berbagai jenis perubahan atau corak kehidupan.
Tuntunan kehidupan semacam ini perlu dilakukan kajian untuk dijadikan sumber dalam perumusan
tujuan pembelajaran. 5. Prosedur dan Teknik Perumusan tujuan Pembelajaran Agar Pembelajaran
berfungsi sebagai secara maksimal, dalam pengembangan perlu diperhatikan dn digunakan tolak
ukur atau kriteria tertentu. Hilda Taba mengemukakan tolak ukur rumusan tujuan sebagai berikut :
a. Pernyataan tujan harus menggambarkan jenis tingka laku yang diharapkan serta isi atau koteks
penerapan. b. Rumusan tujuan yang konpleks perlu dijabarkan sehingga tidak menggaburkan jenis
tingka laku yang diharapkan. c. Rumusan tujuan harus jelas menggabarkan bentuk prilaku mana dari
berbagai pengalaman belajar yang beraneka ragam itu hendak dicapai. d. Rumusan tujuan harus
jelas menggambarkanbentuk prilaku yang dapat dikembangkan lebih lanjut. e. Tujuan harus bersifat
realitas sehingga dapat diwujudkan dalam perencanaan maupun dalam bentuk pengalaman belajar
dikelas. C. Penyusunan Materi Pembelajaran Quran Hadist di SD/MI 1. Pengertian Materi
Pembelajaran Materi Pembelajaran adalah pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang harus
dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompotensi yang telah ditentukan. Hal senada juga
diungkapkan oleh Joko Susilo, bahwa mateari pembelajaran bahwa materi pembelajaran adalah
pokok yang harus dipelajari siswa sebagai sarana pencapaian kemampuan dasar yang akan dinilai
dengan menggunakan instrument yang disusun bedasarkan indikator pencapaian belajar. Materi
pembelajaran terdiri atas beberapa aspek, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap atau nilai. a.
Pengetahuan, yang meliputi fakta, konsef, prinsip, prosedur, keterampilan, dan sikap atau nilai. b.
Keterampilan, yaitu suatu kemampuan untuk melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan tertentu,
yang dapat berarti secara jasmani maupun rohani. c. Sikap atau nilai, yang berkaitan dengan sikap
atau minat untuk mengikuti materi pembelajaran yang disajikan guru, nilai-nilai berupa aspirasi
terhadap sesuatu dan penyesuaian perasaan sosial. Aspek-aspek tersebut hendaknya menjadi bahan
pertimbangan dalam menentukan materi pembalajaran Al-Quran Hadist dn rinciannya, suatu satuan
bahasa yang telah ditentukan perlu dianalisis lebih lanjut tentang konsef-konsef yang terkandung
dlam topic tersebut, prinsif-prinsif yang perlu disampaikan dan seterunya. 2. Kriteria dan Prosdur
Pemilihan Materi Pembelajaran Materi pembelajaran berada dalam ruang lingkup isi kurikulum.
Karena itu, pemilihan materi pembelajaran Al-Quran Hadist tentu saja harus sejalan dengan ukuran-
ukuran (kriteria) yang digunakan untuk memilih isi kurikulum bidang studi yang bersangkutan
Kriteria pemilihan materi pelajaran yang akan dikembangkan dalam tujuan Intruksional dan yang
mendasari penentuan strategi pembelajaran. 1. Kriteria tujuan Instruksional Suatu materi pelajaran
yang terpilih dimaksudkan untuk mencapai tujuan Instruksional khusus atau tujuan-tujuan tingka
laku. karena itu, materi tersebut supaya sejalan dengan tujuan-tujuan yang telah dirumuskan 2.
Materi pembelajaran supaya terjabat perincian materi pelajaran berdasarkan pada tuntunan dimana
setiap TIK telah dirumuskan secara spesifik, dapat diamati dan diukur 3. Relevan dengan Kebutuhan
Siswa Kebutuhan siswa yang pokok adalah bahwa mereka ingin berkembang berdasarkan potensi
yang dimiliki 4. Kesesuaian dengan kondisi Masyarakat siswa dipersiapkan untuk menjadi anggota
masyarakat yang berguna berdasarkan potensi yang dimiliki 5. Materi Pembelajaran Mengandung
Segi-segi Etika Materi pembelajaran yang akan dipilih hendaknya mempertimbangkan segi
perkembangan Moral siswa 6. Materi Pembelajaran tersusun dalam ruang lingkup dan urutan yang
sistematis dan logis Setiap mata pelajaran disusun secara bulat dan menyeluruh, terbatas yang
lingkupnya dan terpusat pada satu topik masalah tertentu 7. Materi Pembelajaran bersumber dari
buku, guru yang ahli dan masyarakat. BAB II PENUTUP A. Kesimpulan Berdasrkan uraian-uraian
diatas, penulis menarik bebrapa kesimpulan yaitu : 1. Tujuan pembelajaran Quran Hadist
dirumuskan menjadi analisis terhadap berbagai tuntunan, kebutuhan, dan harapan. Oleh karena itu,
tujuan dibuat berdasarkan pertimbangan faktor-faktor masyarakat, siswa itu sendiri. serta ilmu
pengetahuan (budaya). Dengan demikian, tujuan pembelajaran meruoakan harapan tentang sesuatu
yang diharapkan dari hasil kegiatan pembelajaran kegiatan pembelajaran Quran Hadist. 2. materi
pembelajaran Al-Quran Hadist berada dalam ruang lingkup isi kurikulum. oleh karena itu, pemilihan
pembelajaran Quran Hadist tentu saja harus sejalan dengan kriteria yang digunakan untuk memiih isi
kurikulum bidang studi yang bersangkuan. 3. Perumusan tujuan dan materi pembelajaran Quran
Hadist merupakan tugas pokok seseorang guru sebagai langka awal kegiatan pembelajaran untuk
mengantarkan siswa mencapai tujuan atau kompotensi dasar yang telah ditetapkan. B. Sarana
Makalah ini kami susun dengan sangat sederhana, sehingga besar kemungkin banyak kesalahan dan
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kebesaran hati teman-teman
dan pembaca agar kiranya memberikan kritik dan saran yang dapat melengkapi kekurangan makalah
ini. Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh DAFTAR PUSTAKA Asnawir dan Usman, M.
Basyiruddin. Media Pembelajaran, Cet. I : Jakarta : Ciputra Per, 2002 B. Uno, Hamzah, Perencanaan
Pembelajaran, Cet V : Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2009 Hakim, Lukmanul, Perencanaan Pembelajaran,
Cet. II : Bandung : CV Wacana Ilmu, 2008 Joko Susilo, Muhammad. Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan, Cet. I : Jakarta : PT. Medyatama : Pustaka Pelajar, 2008 S, Sujarwo. Beberapa Aspek
Pengembangan Sumber Belajar, Cet I ; Jakarta : PT. Medyatama Sarana Prakasa. 1989 Sudirman,
Arief S. Media Pendidikan, Cet. V ; Jakarta PT. Raja Grapindo Persada, 2002

Anda mungkin juga menyukai