Anda di halaman 1dari 3

AKUNTNSI PERILAKU PADA PENGENDALIAN

INTERNAL

MEMOTI VASI PI HAK YANG DI AUDI T
Kebutuhan menjadi bagian dari organisasi, bagian audit merupakan bagian dari keseluruhan
organisasi yang berdedikasi untuk memperbaiki operasi organisasi tersebut. Pihak yang diaudit
dapat dijanjikan bahwa pendapat mereka akan diterima dan dipertimbangkan untuk dimasukan
dalam pertimbangan keseluruhan manajemen guna memperbaiki kondisi operasi organisasi.

HUBUNGAN DENGAN GAYA MANAJ EMEN
Terdapat empat gaya manajemen (kepemimpinan) secara umum. Empat gaya tersebut
meliputi gaya mengarahkan, gaya melatih, gaya mendukung, dan gaya mendelegasikan.
Menggunakan suatu pendekatan audit yang konflik dengan filosofi manajemen dari manajemen
pihak yang diaudit akan menyebabkan audit kesulitan dalam perolehan bantuan serta kerja sama
secara sukarela.
PENGELOLAAN KONFLI K
Dalam hal perubahan, konflik sering kali terjadi pada proses audit. Konflik terjadi dalam
hal lingkup (manajemen), tujuan (auditor eksternal), tanggung jawab (layanan manajemen), dan
nilai. Dalam bidang akuntansi, konflik dapat terjadi antara auditor yang cenderung
mempertahankan profesionalismenya dan pihak yang diaudit yang cenderung mempertahankan
lembaga atau keinginannya. Oleh sebab itu terdapat empat metode khusus yang secara umum
digunakan untuk menyelesaikan konflik, yaitu arbitrasi, mediasi, kompromi, dan langsung.

MASALAH-MASALAH HUBUNGAN
Brink dan Witt (1982) mempunyai daftar konsep yang akan membantu untuk
memperlakukan orang dengan lebih baik. Konsep-konsep tersebut adalah:
1. Terdapat variasi umum dalam kemampuan dan sifat-sifat dasar individu, oleh sebab itu
auditor seharusnya mempertimbangkannya dalam kaitannya dengan karyawan pihak yang
diaudit.
2. Keberagaman perasaan-perasaan dan emosi, sehingga auditor seharusnya mengidentifikasi
keberagaman perasaan dan mencoba menangani hal tersebut secara efektif.
3. Keberagaman persepsi. Staf pihak yang diaudit tidak memandang dengan cara yang sama
seperti yang dilakukan oleh staf audit.
4. Ukuran kelompok pihak yang diaudit dapat berpengaruh pada hubungan. Auditor
diharuskan untuk memodifikasi pendekatan secara teknis ketika menghadapi kelompok yang
lebih luas.
5. Pengaruh dari berbagi situasi operasi sebagai suatu variasi akhir. Setiap perubahan situasi
mempengaruhi perasaan dan tindakan seseorang, auditor seharusnya memasuki variasi ini ke
dalam pertimbangannya pada hubungan interpersonal.

KARAKTERI STIK UMUM I NDI VI DU
Sifat yang muncul pada berbagai tingkatan dalam setiap individu dari pihak yang diaudit,
meliputi:
1. Menjadi produktif, sibuk pada pekerjaan-pekerjaan yang bermakna.
2. Mempunyai dorongan ke arah dedikasi terhadap suatu usaha yang dianggap penting.
3. Mempunyai keinginan untuk melayani dan memberikan bantuan kepada individu lain.
4. Bebas untuk memilih guna mendapatkan independensi dan kebebasan pilihan.
5. Memiliki sifat yang adil dan jujur.

KESADARAN PADA DI RI SENDI RI
Dalam suatu situasi dimana banyak hubungan interpersonal, hal terpenting adalah untuk
menyadari dan memegang teguh keseimbangan serta untuk memandang diri sendiri sebagaimana
orang lain memandangnya (Ratcliff et al., 1988). Elemen-elemen utama tersebut adalah:
1. Adanya pengetahuan terhadap kekuatan dan kelemahan orang lain dalam hubungan secara
mental, fisik, emosional, dan karakteristik pribadi.
2. Rasa memiliki terhadap produktivitas dan kepuasan kelompok kerja.
3. Kesadaran terhadap perintah dasar dalam lingkungan relatif yang dimiliki seseorang,
dimana orang tersebut harus menyesuaikan diri dengan kelompok organisasi yang luas.
4. Suatu keinginan untuk melayani kebutuhan-kebutuhan orang lain.
5. Suatu perasaan memiliki atas produktivitas yang didasarkan pada ego seseorang.
6. Suatu perasaan keterpaduan yang berasal dari kepercayaan bahwa seseorang berpartisipasi
dalam suatu lingkungan secara etis.

KOMUNI KASI SECARA EFEKTIF
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan kominikasi yang efektif adalah:
1. Jangan bicara atau menulis dalam bentuk langsung sebab auditor bukanlah bagian dari
manajemen.
2. Jangan menggunakan istilah-istilah yang berimplikasi pada kesalahn-kesalahan kerja
dari pihak yang diaudit.
3. Jangan menjadikan pihak yang diaudit sebagai pokok bahasan, baik secara verbal atau
tertulis.
4. Pertimbangkan sifat ego pihak yang diaudit ketika memberi saran.
5. Menjaga laporan dan memberikan keadilan.
6. Sepanjang proses penyusunan laporan mengizinkan pihak yang diaudit untuk
mengungkapkan pendapatnya.

PELAKSANAAN AUDI T PARTI SI PASI
Elemen-elemen keperilakuan dalan audit partisipasi:
1. Pada awal audit, tanyakan pada pihak yang diaudit bidang mana yang akan diaudit.
2. Bangun suatu pendekatan kerja sama dengan staf pihak yang diaudit dalam menilai
pemrograman dan pelaksanaan audit.
3. Peroleh persetujuan dan rekomendasi untuk tindakan koreksi.
4. Dapatkan persetujuan atas isi laporan.
5. Memasukkan informasi nyata pada laporan audit.

Anda mungkin juga menyukai