Definisi
Anemia defisiensi besi adalah anemia yang timbul akibat berkurangnya
penyediaan besi untuk eritropoietik , karena cadangan besi kosong, sehingga
pembentukan hemoglobin berkurang. Berbeda dengan anemia akibat penyakit
kronik, berkurangnya penyediaan besi untuk eritropoietik terjadi akibat pelepasan
besi dari system retikuloendotelial yang berkurang, sementara cadangan besi
normal. Namun, kedua jenis anemia ini merupakan anemia dengan gangguan
metabolisme besi.
Epidemiologi :
Anemia defisiensi besi (ADB) merupakan jenis anemia yang paling
banyak diderita oleh penduduk di negara berkembang, termasuk di indonesia.
Sebanyak !"#$ % laki"laki de&asa di 'ndonesia menderita ADB dengan
penyebab terbanyak yaitu infeksi cacing tambang (#(%) dan hemoroid ()*%). )#"
(+ % perempuan de&asa di 'ndonesia menderita ADB dengan penyebab
terbanyak menorraghia (,,%) , hemoroid (*%) dan infeksi cacing tambang
(*%). (!"-) % &anita hamil di 'ndonesia menderita ADB.
Etiologi
Anemia defisiensi besi dapat disebabkan oleh rendahnya masukan besi,
gangguan absorbsi, serta kehilangan besi akibat perdarahan kronik .
. /aktor nutrisi
kurangnya jumlah besi atau bioa0ailabilitas ( kualitas ) besi dalam
asupan makanan misalnya 1 makanan banyak serta, rendah daging, rendah
0itamin 2.
). 3ebutuhan besi meningkat
prematuritas, anak dalam masa petumbuhan dan kehamilan
,. 4angguan absorbsi besi
gastrektomi, colitis kronik
(. 5erdarahan kronik
saluran cerna 1 tukak peptic, konsumsi NSA'D, salisilat, kanker kolon,
kanker lambung, di0ertikulosis, infeksi cacing tambang, hemoroid
saluran genitalia &anita 1 menoraghia, mtroraghia
saluran kemih 1 hematuria
saluran nafas 1 hemoptoe
Metabolisme Besi
)
Patogenesis dan Patofisiologi :
,
Manifestasi Klinik :
(
Iron Depleted Stated
2adangan besi menurun namun,
eritropoietik belum terganggu
5erubahan /ungsional Anemia
5erubahan /ungsional Non"Anemia
Iron Deficient Eritropoietic
2adangan besi kosong dan
eritropoietik terganggu namun,
gejala anemia belum manifes
Iron Deficiency Anemia
6ritropoietik sangat terganggu,
kadar 7b menurun sehingga
gejala anemia bermanifes
feritin serum l
pengecatan besi pada
sumsum tulang negatif
absorbsi besi melalui
usus l
Anemia
Defisiensi Besi
/ree protophorfirin l
8'B2 l
Anemia hipokrom
mikrositer
4ejala klinik anemia
Sistem Neuromuskuler
l /e l mioglobin, en9im sitokrom, gliserofosfat
gangguan gilkolisis l asam laktat kelelahan otot
Gangguan mental dan kecerdasan
l /e gangguan en9im aldehidoksidase : en9im
monoaminooksidase l serotonin : katekolamin di otak
Gangguan imunitas dan ketahanan terhadap infeksi
l /e l en9im untuk sintesis DNA dan en9im
mieloperoksidase netrofil l imunitas seluler
Gangguan terhadap ibu hamil dan janin yang dikandung
l /e l angka kematian maternal, gangguan partus, risiko
prematuritas, morbiditas : mortalitas fetus
4ejala umum anemia
o 4ejala ini baru akan timbul apabila terjadi penurunan kadar
hemoglobin hingga *"+ gr;dl
o <emah, lesu, lelah, mata berkunang"kunang dan telinga berdenging
4ejala khas defisiensi besi
o Koilonichya (spoon nail) yaitu kuku yang cekung seperti sendok,
memiliki garis"garis 0ertikal dan rapuh
o Atrofi papil lidah sehingga permukaan lidah menjadi licin dan
mengkilap
o Stomatitis angularis (cheilosis) yaitu adanya radang pada sudut
mulut berupa bercak keputihan
o Disfagia
o Atrofi mukosa gaster
o 5ica 1 keinginan makan makanan yang tidak la9im seperti tanah
liat, lem dll
4ejala penyakit dasar
o 4ejala tergantung penyebab dasar yang menimbulkan anemia
o 5ada infeksi cacing tambang terdapat gejala dispepsia, parotis yang
membengkak dan kulit telapak tangan ber&arna kuning seperti
jerami
o Anemia akibat kanker kolon dapat disertai oleh gangguan BAB
Penegakan Diagnosis
8erdapat tiga tahap diagnosis anemia defisiensi besi, yaitu .
. 5enentuan adanya anemia
Anemia secara klinis dapat memberikan beberapa gambaran, yang disebut
sebagai sindroma anemia yakni badan lemah, letih, leu, cepat lelah, mata
berkunang"kunang, telinga sering berdenging. Namun, biasanya, gejala
simptomatis ini ditemukan apabila kadar 7b = * g;dl.
#
5ada pemeriksaan fisik ditemukan anemis pada konjuti0a dan jaringan
ba&ah kuku.
Berdasarkan kadar hemoglobin, kriteria anemia menurut >7?
( 7offbrand A@, )$$) .
3elompok 3riteria anemia ( 7b)
<aki"laki de&asa = , g;dl
>anita de&asa tidak hamil = ) g;dl
>anita de&asa hamil = g;dl
). 5enentuan defisiensi besi sebagai penyebab anemia
Aanifestasi klinis yang khas untuk anemia defisiensi besi adalah 1
Atrofi papil lidah 1 permukaan lidah licin, mengkilap karena papil
lidah hilang
Stomatitis angularis 1 radang pada sudut mulut
Disfagia akibat kerusakan epitel hipofaring
Koilonichya 1 kuku sendok ( spoon nail ), kuku rapuh, bergaris"
garis 0ertical dan menjadi cekung sehingga mirip sendok
Atrofi mukosa gaster
5ica 1 makan yang tidak la9im seperti tanah liat, es, lem dll
Secara laboratorium, untuk menegakan diagnosis defisiensi besi
( modifikasi kriteri 3erlin, et al ) yaitu .
Anemia hipokrom mikrositik pada apusan darah tepi , atau A2@ = +$
fl, dan A272 = , % dengan salah satu dari criteria berikut .
) dari , parameter berikut .
Besi serum = #$ mg;dl
8'B2 B ,#$ mg;dl
Saturasi transferin = # %
/eritin serum = )$ mg;l
5engecatan besi sumsum tulang negati0e
!
5emberian S/ , C )$$ mg;hari selama ( minggu dapat
meningkatkan kadar 7b B ) gr.dl
,. 5enentuan penyebab dasar timbulnya anemia defisiensi besi
4ejala klinis tergantung pada penyeakit dasar yang menyertai. 5ada
anemia yang disebabkan oleh penyakit cacing tambang, ditemukan
dyspepsia, parotis membengkak, dan kulit telapak tangan kuning seperti
jerami. Apada anemia akibat perdarahan kronik akibat kanker kolon akan
ditemukan keluhan BAB .
Apabila dicurigai penyakit cacing tambang, dilakukan pemeriksaan
feses untuk mencari telur cacing. 5ada kecurigaan perdarahn sementara
tidak ditemukan perdarahan nyata, maka dapat dilakukan tes darah samar
( occult blood test ) pada feses, dapat juga dilakukan endoskopi saluran
cerna atas atau ba&ah jika ada indikasi.
Terapi
. Aemberikan diet kaya kalori, protein dan 9at besi
). Aemberikan preparat besi
5reparat besi oral.
" sulfas ferrosus ( C tab
" /errous fumarat ( C tab dan ferrous glukonat , C
5emberian preparat besi ini dilanjutkan ("! bulan sesudah hb
normal. ?bat ini aman digunakan, hanya kadang"kadang dapat
memberikan efek samping berupa nyeri epigastrium, konstipasi dan
diare.
5emberian preparat besi parentaral
7anya dianjurkan pada penderita yang mengalami intoleransi
gastrointestinalberupa mual muntah. 5reparat besi parenteral yang la9im
digunakan adalah interferon, jectofer, 0enofer.
,. Aengatasi penyebabnya.
*
'<DS8EAS' 3ASDS
IDENTITAS PASIEN
Nama . 8n. E
Dmur . ,* tahun
Fenis 3elamin . <aki"laki
ANAMNESIS
Seorang pasien laki"laki umur ,* tahun dira&at di bangsal penyakit dalam
pria Eumah Sakit Dmum A. Djamil sejak tanggal )+ Aei )$$- dengan
Keluan !tama .
Buang air besar hitam sejak hari sebelum masuk rumah sakit
"i#a$at Pen$akit Sekarang .
Buang air besar hitam sejak hari sebelum masuk rumah sakit, pekat
seperti aspal keluar G H liter.
Nyeri ulu hati sejak minggu yang lalu
5using dirasakan sejak minggu yang lalu
Aual tidak ada, muntah tidak ada
Batuk tidak ada
Demam tidak ada
Buang air kecil tidak ada keluhan
"i#a$at Pen$akit Daulu:
5asien sudah pernah dira&at , tahun yang lalu, selama )( hari karena
keluhan yang sama. Saat itu dilakukan gastroskopi dengan hasil bah&a pasien
mengalami ulkus peptikum. 5asien ditransfusi karena penyakitnya. 5asien pulang
tanpa keluhan
"i#a$at Pen$akit Keluarga
8idak ada anggota keluarga yang menderita keluhan yang sama atau pun
ri&ayat perdarahan lainnya.
"i#a$at Peker%aan dan Kebiasaan
5asien seorang penjual roti bakar.
PEME"IKSAAN FISIK
+
&ital sign
3eadaan umum . tampak sakit sedang
3esadaran . compos mentis cooperatif
8ekanan Darah . $$;*$ mm7g
/rekuensi Nadi . $+C;menit
/rekuensi Nafas . )$C;menit
Suhu . ,*
$
2
Sianosis . tidak ada
6dema . tidak ada
3ulit . ikterik tidak ada
34B . tidak ditemukan pembesaran 34B
3epala . Normochepale
Eambut . tidak ada kelainan
Aata . konjungti0a anemis
Sklera tidak ikterik
8elinga . tidak ada kelainan
7idung . tidak ada kelainan
8enggorokan . tidak ada kelainan
4igi dan Aulut . caries (G)
F@5 . #") cm 7
)
?
Dada . paru .
' . simetris kiri dan kanan
5a . fremitus kiri sama dengan yang kanan
5e . sonor
Aus . 0esikuler, rhonkhi ";", &hee9ing ";"
. jantung
' . iktus tidak terlihat
5a . iktus teraba jari medial <A2S E'2 ''
5e . Atas I E'2 '', kanan I <SD, kiri I jari medial
<A2S E'2 ''
Aus . Bunyi jantung murni, ABA), A)= 5), bising (")
-
Abdomen
' . tidak membuncit
5a . hepar dan lien tidak teraba
5e . timpani
Aus . BD(G) normal
5unggung
Nyeri tekan dan Nyeri 3etok pada 2@A (")
Alat 3elamin
8idak diperiksa
Anus
Eectal 8oucher . handschoen . feses hitam
Anggota 4erak
Eefleks fisiologis . G;G
Eefleks patologis . ";"
6dema . ";"
<aboratorium .
Darah
7b . *,) gr;d<
<eukosit . *+$$;mm
,
8rombosit . )+).$$$;mm
,
Natrium . ,#
3 . (,
2l . $)
Drine
Aikro . <eukosit . ") 3imia . protein . (")
6ritrosit . $ glukosa . (")
Silinder . (") bilirubin . (")
3ristal (") urobilinogen (G)
6pitel (G)
Diagnosis Ker%a . melena ec ulkus peptikum
$
Terapi :
'stirahat ; N48; puasa
'@/D aminofusin <"!$ . 8iofusin . Na2l $,-%
. ) . ! jam;kolf
8ransamin ,C
@itamin 3 ,C
Eanitidin mg )C
Sukralfat tab. ,C
N8E ,C
<ansopra9ol C,$ mg
8ransfusi 5E2 unit sampai 7b B $
An%uran
Darah, Drin, /eces rutin
4astroskopi ulang
F'((') !P
Tanggal *+,-,*..+
A; BAB hitam (G)
N48 . darah (G)
Auntah (")
5/; 3eadaan Dmum . tampak sakit sedang
3esadaran compos mentis kooperatif
8ekanan darah . $;*$
/rekuensi nadi . +$ C; menit
Nafas . + C;menit
Suhu . ,!,+ derajat 2elcius
D; melena ec ulkus peptikum
8h; Dilanjutkan
Eencana; cek 7b Dlang dan gastroskopi
Tanggal /.,-,*..+
A; BAB hitam (")
N48 . darah (G)
Auntah (")
5/; 3eadaan Dmum . tampak sakit sedang