Pengarang : Yooga Adiana Attarmizi Penerbit : Pustaka Humaira Cetakan : Cetakan ke 2 Juni 2002 Jumlah halaman : 53 Dalam buku Ketika Bidadari turun ke Bumi, Yooga Adiana Attarmizi mengisahkan tentang bidadari-bidadari surga. Bidadari-bidadari itu adalah wanita suci yang menyenangkan dipandang mata, menyejukkan dilihat, dan menentramkan hati setiap pemiliknya. Rupanya cantik jelita, kulitnya mulus. Ia memiliki akhlak yang paling baik, perawan, kaya akan cinta dan umurnya sebaya. Siapakah yang orang yang beruntung mendapatkannya? Siapa lagi kalau bukan orang-orang yang syahid karena berjihad di jalan Allah, orang-orang yang tulus dan ikhlas membela agama Allah. Sebagian kita mungkin berfikir, kapan kita berjumpa dengan bidadari-bidadari itu, apakah ia akan kita miliki, adakah ia sedikit diantara mereka mendiami bumi sekarang ini? Bidadari-bidadari itu telah turun ke bumi. Semenjak Islam mulai bangkit lagi di bumi ini. Bidadari-bidadari itu menghias diri setiap hari. Dia berwujud manusia yang berhati lembut, menyenangkan dipandang mata, menyejukkan dilihat, menentramkan hati setiap pemiliknya. Dialah wanita sholehah yang menjaga kesucian dirinya. Dialah wanita sholehah yang menjaga kesucian dirinya. Setiap perempuan bisa menjadi bidadari bumi, seperti apakah ciri-cirinya? 1. Ia adalah wanita yang paling taat kepada Allah. Ia senantiasa menyerahkan segala urusan hidupnya kepada hukum dan syariat Allah. 2. Ia menjadikan Al-Quran dan Al-Hadis sebagai sumber hukum dalam mengatur seluruh aspek kehidupannya. 3. Ibadahnya baik dan memiliki akhlak serta budi perketi yang mulia. Tidak hobi berdusta, bergunjing dan ria. 4. Berbuat baik dan berbakti kepada orang tuanya. Ia senantiasa mendoakan orang tuanya, menghormati mereka, menjaga dan melindungi keduanya. 5. Ia taat kepada suaminya. Menjaga harta suaminya, mendidik anak-anaknya dengan kehidupan yang islami. Jika dilihat menyenangakan, bila dipandang menyejukkan, dan menentramkan bila berada didekatnya. Hati akan tenang bila meninggalkanya pergi. Ia melayani suaminya dengan baik, berhias hanya untuk suaminya, pandai membangkitkan dan memotifasi suaminya untuk berjuang membela agama Allah. 6. Ia tidak bermewah-mewah dengan dunia, tawadhu, bersikap sederhana. Kesabarannya luar biasa atas janji-janji Allah, ia tidak berhenti belajar untuk bekal hidupnya. 7. Ia bermanfaat dilingkungannya. Pengabdianya kepada masyarakat dan agama sangat besar. Ia menyeru manusia kepada Allah dengan kedua tangan dan lisannya yang lembut, hatinya yang bersih, akalnya yang cerdas dan dengan hartanya. Dan dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholehah. (HR Muslim) Dialah bidadari bumi, dialah wanita sholehah yang keberadaan dirinya lebih baik dan berarti dari seluruh isi alam ini.
Judul buku : 10 Petunjuk Memilih Menantu Pengarang : Drs. M. Thalib Penerbit : Irsyad Baitus Salam Cetakan : cetakan ke 10 - 2006 Jumlah halaman : 88 Dalam buku tersebut, Drs. M. Thalib menjelaskan bahwa sebagai orang tua, memilih menantu yang kelak dapat mendampingi putra dan putrinya membangun rumah tangga dan keluarga yang penuh berakah dari Allah SWT harus mengikuti petunjuk Islam. Islam sebagai agama Allah diturunkan untuk melengkapi petunjuk yang telah Allah berikan kepada manusia dan membimbing fitrah tetap berjalan pada garis yang benar. Tentu orang tua harus mempelajari petunjuk-petunjuk tersebut bila ngin mencapai kehidupan bahagia untuk diri orang tua sendiri dan menantu yang menjadi teman hidup putra atau putrinya. Banyak peristiwa di tengah masyarakat anak menderita karena dikawinkan dengan pasangan yang tidak dikehendaki atau pilihan yang sama sekali tidak tepat bagi dirinya. Sering kali yang mendorong kekeliruan tersebut terjadi adalah ketidak pahaman atau ketidakpatuhannya pada syariat Allah. Akibat dari pengimpangan ini, yang menjadi korban pertama adalah anaknya dan selanjutnya adalah dirinya sendiri. Bilamana anak terlanjur menjadi korban dari langkah salah orang tua memaksakan kehendaknya kepada anaknya dalam memilih pasangan, maka penyesalannya sulit diatasi. Agar peristiwa peristiwa traumatis yang banyak terjadi di tengah masyarakat kita karena penyimpangan orang tua tidak berkelanjutan, perlulah para orang tua kembali pada garis ajaran Islam. Diantaranya adalah 10 kriteria dalam memilih menantu adalah : 1. Baik agamanya 2. Jujur dan amanah 3. Bertanggung jawab 4. Kufu (sepadan) 5. Memiliki sopan santun 6. Pilih yang terbaik 7. Mengenal asal usulnya 8. Subur 9. Jauh ikatan darahnya 10. Sejalan dengan pilihan anak Selama kita mau memenuhi tuntutan fitah ini, tentu kita tidak akan mengalami bencana dan malapetaka dalam kehidupan rumah tangga maupun kehidupan masyarakat dan Negara.