Anda di halaman 1dari 9

REKAYASA LINGKUNGAN

Artikel produksi sampah


diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Rekayasa Lingkungan yang
diampu oleh
Dr. Rina Marina, M.Si.

oleh
FERRY ABDUR RAHMAN
NIM 1303753

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL S1


DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahNya lah penulis telah mampu menyelesaikan tugas ini yang bertemakan mengenai Jumlah
Produksi Sampah. Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata Rekayasa
Lingkungan.
Penulis menyadari bahwa selama penulisan tugas ini banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada Dr. Rina Marina M.,
SP. selaku dosen dosen mata kuliah Rekayasa Lingkungan kemudian para senior dan rekan-rekan
seangkatan yang telah memotivasi penulis untuk menyelesaikan penyusunan tugas ini;
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda.
Tugas ini bukanlah hasil karya yang sempurna karena masih banyak kekurangan, baik
dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan tugas ini. Akhirnya
semoga tugas ini bisa memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca. Amin.

Bandung, April 2015

Penulis

JUMLAH PRODUKSI SAMPAH


Sumber dan Timbulan Sampah
Secara praktis sumber sampah dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu:
a. Sampah dari permukiman, atau sampah rumah tangga
b. Sampah dari non-permukiman yang sejenis sampah rumah tangga, seperti dari pasar, daerah
komersial dsb.
Sampah dari kedua jenis sumber ini (a dan b) dikenal sebagai sampah domestik. Sedang
sampah non-domestik adalah sampah atau limbah yang bukan sejenis sampah rumah tangga,
misalnya limbah dari proses industri. Bila sampah domestik ini berasal dari lingkungan
perkotaan, dalam bahasa Inggeris dikenal sebagai municipal solid waste (MSW).
Berdasarkan hal tersebut di atas, dalam pengelolaan sampah kota di Indonesia, sumber
sampah kota dibagi berdasarkan:
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Permukiman atau rumah tangga dan sejenisnya


Pasar
Kegiatan komersial seperti pertokoan
Kegiatan perkantoran
Hotel dan restoran
Kegiatan dari institusi seperti industri, rumah sakit, untuk sampah yang sejenis

sampah permukiman
g. Penyapuan jalan
h. Taman-taman.
Kadang dimasukkan pula sampah dari sungai atau drainase air hujan, yang cukup banyak
dijumpai. Sampah dari masing-masing sumber tersebut dapat dikatakan mempunyai karakteristik
yang khas sesuai dengan besaran dan variasi aktivitasnya. Demikian juga timbulan (generation)
sampah masingmasing sumber tersebut bervariasi satu dengan yang lain, seperti terlihat dalam
standar pada Tabel 1.

Tabel 1: Besarnya timbulan sampah berdasarkan sumbernya

Data mengenai timbulan, komposisi, dan karakteristik sampah merupakan hal yang
sangat menunjang dalam menyusun sistem pengelolaan persampahan di suatu wilayah. Data
tersebut harus tersedia agar dapat disusun suatu alternatif sistem pengelolaan sampah yang baik.
Jumlah timbulan sampah ini biasanya akan berhubungan dengan elemen-elemen pengelolaan
sampah antara lain :

Pemilihan peralatan, misalnya wadah, alat pengumpulan, dan pengangkutan


Perencanaan rute pengangkutan
Fasilitas untuk daur ulang
Luas dan jenis TPA.
Bagi negara berkembang dan beriklim tropis seperti Indonesia, faktor musim sangat besar

pengaruhnya terhadap berat sampah. Dalam hal ini, musim bisa terkait musim hujan dan
kemarau, tetapi dapat juga berarti musim buah-buahan tertentu. Di samping itu, berat sampah
juga sangat dipengaruhi oleh factor sosial budaya lainnya. Oleh karenanya, sebaiknya evaluasi
timbulan sampah dilakukan beberapa kali dalam satu tahun. Timbulan sampah dapat diperoleh
dengan sampling (estimasi) berdasarkan standar yang sudah tersedia. Timbulan sampah ini
dinyatakan sebagai :

Satuan berat: kg/o/hari, kg/m2/hari, kg/bed/hari dan sebagainya


Satuan volume: L/o/hari, L/m2/hari, L/bed/hari dan sebagainya.
Di Indonesia umumnya menerapkan satuan volume. Penggunaan satuan volume dapat

menimbulkan kesalahan dalam interpretasi karena terdapat faktor kompaksi yang harus
diperhitungkan. Sebagai ilustrasi, 10 unit wadah yang berisi air masing-masing 100 liter, bila air
2

tersebut disatukan dalam wadah yang besar, maka akan tetap berisi 1000 liter air. Namun 10 unit
wadah yang berisi sampah 100 liter, bila sampah tersebut disatukan dalam sebuah wadah, maka
volume sampah akan berkurang karena mengalami kompaksi. Berat sampah akan tetap. Terdapat
faktor kompaksi yaitu densitas. Prakiraan timbulan sampah baik untuk saat sekarang maupun di
masa mendatang merupakan dasar dari perencanaan, perancangan, dan pengkajian sistem
pengelolaan persampahan.
Prakiraan rerata timbulan sampah akan merupakan langkah awal yang biasa dilakukan
dalam pengelolaan persampahan. Satuan timbulan sampah ini biasanya dinyatakan sebagai
satuan skala kuantitas per orang atau per unit bangunan dan sebagainya. Bagi kota-kota di negara
berkembang, dalam hal mengkaji besaran timbulan sampah, agaknya perlu diperhitungkan
adanya faktor pendaurulangan sampah mulai dari sumbernya sampai di TPA.
Rata-rata timbulan sampah biasanya akan bervariasi dari hari ke hari, antara satu daerah
dengan daerah lainnya, dan antara satu negara dengan negara lainnya. Variasi ini terutama
disebabkan oleh perbedaan, antara lain :

Jumlah penduduk dan tingkat pertumbuhannya


Tingkat hidup: makin tinggi tingkat hidup masyarakat, makin besar timbulan sampahnya
Musim: di negara Barat, timbulan sampah akan mencapai angka minimum pada musim

panas
Cara hidup dan mobilitas penduduk
Iklim: di negara Barat, debu hasil pembakaran alat pemanas akan bertambah pada musim

dingin
Cara penanganan makanannya.
Contoh timbulan sampah adalah seperti tercantum dalam Tabel 2.2 yang berasal dari kota

Bandung pada tahun 1994. Beberapa studi memberikan angka timbulan sampah kota di
Indonesia berkisar antara 2-3 liter/orang/hari dengan densitas 200-300 kg/m3 dan komposisi
sampah organik 70-80%. Untuk memberikan gambaran tentang timbulan sampah ini, beberapa
angka tentang timbulan sampah diberikan dalam Tabel 2.3 (Jakarta tahun 2000 dan 2005), 2.4
dan 2.5 di bawah ini, yang merupakan rangkuman dari beberapa laporan hasil penelitian sebagai
gambaran.

Tabel 2. Timbunan sampah kota Bandung, 1994


Tabel 3. Jumlah sampah di Jakarta

Tabel 4. Timbunan sampah di Indonesia

Tabel 4. Timbunan sampah di beberapa Negara

Sampah rumah tangga dari 3 juta penduduk Kota Bandung kurang lebih 4.500 m3/hari,
sampah pasar 600 m3/hari, kawasan komersial 300 m3/hari, kawasan non komersial 300
m3/hari, kawasan industri 750 m3/hari, sampah jalanan 450 m3/hari, sampah yang dibuang ke
saluran 15 m3. Jumlah produksi sampah Kota Bandung 6.915 m3 setiap harinya. Dengan volume
sampah Kota Bandung 6.915 m3 tiap harinya, dan diasumsikan berat jenis sampah 0,25 maka
berat sampah Kota Bandung kurang lebih 1.750 ton tiap harinya. Bila seekor gajah ukuran
sedang beratnya 1.750 kg, maka berat sampah Kota Bandung setara dengan 1.000 ekor gajah tiap
harinya. Kandungan plastiknya kurang lebih 2%, maka berat komponen sampah plastik di Kota
5

Bandung sebanyak 35 ton tiap harinya. Diandaikan sampah plastik ini semuanya kantong plastik
ukuran 75 cm x 40 cm atau 3.000 cm2 dan tiap kantong plastik tersebut beratnya 20 gram, maka
35 ton sampah plastik sama dengan 1.750.000 kantong kresek yang masing-masing berukuran
3.000 cm2, atau luas semuanya menjadi 52,50 hektar, dibulatkan 50 hektar. Sampah plastik
seluas itu bisa menutupi 50 lapangan sepak bola. Sampah kertas kurang lebih 10%, sama dengan
175 ton tiap harinya. Bila berat jenis kertas sama dengan 0,50 maka volume sampah kertas sama
dengan 350.000 liter atau 350 m3. Bila 1 bagian kayu bisa menjadi 0,25 bagian kertas, maka 350
m3 kertas setara dengan 1.400 m3 kayu. Bila 1 pohon menghaslkan 3 m3 kayu, maka 1.400 m3
kayu setara dengan kurang lebih 500 pohon. (Ir. Sobirin, 2008)

DAFTAR PUSTAKA
Sobirin, 2008[online] tersedia : http://clearwaste.blogspot.com/2008/01/sampah-kota-bandungper-hari-1000-gajah.html. diakses pada : 8 April 2015
Damanhuri, Enri. Padmi, Tri. 2011. Pengelolaan Sampah.Diktat Kuliah TL-3104

Anda mungkin juga menyukai