1. evaluasi fisik Homogenitas Konsistensi ( pentrometer ) Viskositas ( viskometer Ferranty sherly) Bau dan warna ( visual ) pH 2. evaluasi kimia Kadar zat berkhasiat Stabilitas zat dalam sediaan 3. evaluasi biologis Kontaminasi mikroba Potensi zat aktif Iritasi dan hipersensitifitas Aturan umum pada pembuatan salep: 1. Zat yang dapat larut dalam basis salep, dilarutkan bila perlu dengan pemanasan rendah. 2. Zat yang tidak cukup larut atau tidak larut dalam basis salep, lebih dahulu dhaluskan dan diayak dengan derajat ayakan no. 100. 3. Zat yang mudah larut dlm air dan stabil, dan basis salep mampu menyerap air tsb, dilarutkan dulu dlm air yang tersedia, baru ditambahkan bagian basis salep yang lain. 4. Bila dasar salep dibuat dengan peleburan, maka campuran tsb harus diaduk sampai dingin.
Defenisi Gel Menurut USP: Gel merupakan sediaan berbentuk semi solid yang berupa suspensi partikel halus anorganik ataupun molekul organik besar yang saling berinterpenetrasi dengan cairan.
Absorpsi transdermal adalah... Masuknya bahan obat dari permukaan kulit melewati kulit dan memasuki sirkulasi darah dan ditransportasikan ke jaringan target. Jalur Penetrasi Obat melalui Epidermis : 1. Route Appendageal Route Appendageal adalah penetrasi obat melalui folikel rambut dan saluran keringat (0,1% dari luas permukaan kulit). Penetrasi obat cara ini mengikuti hukum difusi pasif. Sedangkan pada kelenjar sebaceous merupakan barier untuk obat-obat yang hidrophilik.Jalur ini penting untuk molekul-molekul besar yang bersifat polar dan lon-lon. 2. Route Transcellular Obat memasuki kulit lewat rute transcellular, menembus keratonocit. Keratonocit mengandung keratin hydrat yang tinggi yang menyediakan lingkungan aqueous untuk obat- obat hydrophilik agar bisa menembus epidermis. Sel-sel yang terbungkus oleh lipid, dengan lipid interstinal diantaranya. Difusi obat melalui rute transcelluler memerlukan tahap partisi dan difusi.Jalur ini baik untuk obat-obat yang bersifat hydrophilic. 3. Route Intercellular Rute intercellular adalah difusi obat menembus matrik lipid. Rute ini melewati 2 rintangan, pertama model dinding bata dari stratum corneum, sifat susunan keratonocit yang berliku- liku, kedua daerah intercellular adalah bagian dari struktur alternatif bilayer. Akibatnya suatu obat sebagian mengalami partisi, sebagian lagi berdifusi menembus lapisan aqueous dan daerah lipid.
Keuntungan pemberian obat secara transdermal : 1. Menghindari efek lintas pertama hati 2. Untuk pemberian obat yang kontinyu 3. Efek samping yang timbul lebih sedikit 4. Terapi bisa dihentikan kapanpun 5. Meningkatkan kerelaan pasien
Dasar dasar proses pembuatan: 1 . reduksi ukuran partikel 2. pemanasan dan pendinginan 3. pencampuran Mikser planetary dan Sigma blade 4. penghalusan dan homogenisasi