Anda di halaman 1dari 1

The Way of The cross Means Sacrifice

Apakah jalan salib telah selesai ketika Kristus disalibkan? Jika sudah selesai, lalu
masihkah salib berarti bagi kita?
Mengingat salib Kristus, mengingat dosa kita yang ditanggungNya, dosa yang akrab
dengan kita setiap hari, yang seperti gravitas menarik kita untuk terus jatuh,dosa yang
melekat sangat erat dengan hati manusia. Inilah yang digambarkan dalam Matius 27:1-10
ketika melihat para Imam yang menginginkan Kristus untuk disalibkan. Keinginan hati
mereka adalah menyingkirkan Sang Mesias itu, yang mereka anggap menjadi ancaman bagi
warisan iman mereka sehingga segala cara menjadi halal bagi mereka asalkan keinginan itu
bisa tercapai, bahkan bila itu harus menutup mata akan kebenaran.
Tarikan dosa tidak akan berhenti sampai kita selesai di dunia ini, suatu anugerah besar
ketika kita masih disadarkan saat kita sedang jatuh dan setelah sadar, beranikah kita
melangkah selangkah lebih jauh lagi, dengan mendidik diri kita untuk berubah dan kembali
pada yang seharusnya? Mengubah kebiasaan lama yang buruk tidak akan mudah, kita
mungkin sering terjatuh lagi dan lagi, namun kejatuhan dalam proses itu bukan alasan untuk
kita mundur karena memang tidak ada kemuliaan tanpa salib, kita akan terus gagal
menghidupi kekristenan tanpa mau diproses lebih dulu dan rela untuk diperas. Melihat
tugas kuliah yang padat, waktu yang rasanya kurang dan begitu banyak pelayanan di depan
mata terkadang membuat kita rasa tidak mampu untuk kerjakan dan akhirnya kita Cuma
putar-putar disitu tanpa kita bisa lihat apa sebenarnya yang Tuhan mau kita kerjakan. Jangan
sampai kita tidak menyadari akan anugerah Tuhan di tengah kesibukan kita dan akhirnya
kita lewatkan itu. Mendengar Injil dan mengenal cinta kasih Kristus itu anugerah,tapi tidak
semua orang yang percaya diberikan kesempatan untuk hidup bagi Dia, saat kita sadar akan
harga ini, relakah kita? Dan sekali lagi, the way of the cross means sacrifice.


Pengkothbah: Ev. Edward Oei
Refkot: Kelly

Anda mungkin juga menyukai