Yuslinda Annisa/120342400166/OFF. G-Z/KEL.2 BAB 10: BEBERAPA HAL SPESIFIK TENTANG REKOMBINASI Rekombinasi Spesifik Tapak Rekombinasi spesifik tapak adalah peristiwa rekombinasi yang selalu terjadi pada tapak-tapak khusus atau pada urut-urutan molekul DNA tertentu. Contoh peristiwa rekombinasi spesifik tapak yakni pada integrasi DNA fag ke genome E.coli, dimana telah diketahui bahwa tapak attP dan attB pada genome E. coli merupakan hasil evolusi yang sangat spesifik terhadap enzim-enzim rekombinasi khusus yang dikode oleh gen ini dan xis pada genom fag, sehingga peristiwa integrasi fag hampir selalu terjadi pada tapak attB yang terletak antara lokus gal dan bio. Jika tapak attB mengalami delesi maka integrasi profag akan terjadi pada tapak-tapak lain dalam frekuensi rendah. Rekombinasi Spesifik Tapak Menjamin Penataan Kembali DNA yang Teliti Peristiwa pindah silang umumnya mempertahankan susunan urut-urutan DNA pada kromosom-kromosom homolog, dan juga memanfaatkan semacam proses rekombinasi yang tertata secara teliti untuk menata kembali urutan DNA. Penataan kembali dilakukan dengan pemindahan segmen-segmen DNA dengan bantuan rekombinasi spesifik tapak yang berakibat pada keberagaman gen atau perangkat gen yang diekspresikan. Contoh fenomena ini berkaitan dengan pembentukan banyak gen antibodi hasil penataan DNA spesifik tapak pada perangkat urut-urutan prekursor. Rekombinasi Spesifik Tapak Mengatur Ekspresi Gen Rekombinasi yang melibatkan dua tapak pada suatu molekul DNA yang sama berakibat pada terlepasnya segmen antara atau terjadi inversi segmen antara. Terkadang sel memanfaatkan inversi hasil rekombinasi dalam rangka memilih antara dua susunan DNA yang memungkinkan dua protein atau perangkat protein diekspresikan. Mekanisme ini sering terjadi pada pengaturan protein yang tampak pada bagian luar makhluk hidup, misal: protein Mu (mutator) fag yang diatur segmen gin yang bersifat tidak dapat balik serta antigen flagel Salmonella. Rekombinasi Memperbaiki Molekul DNA yang Rusak Fungsi vital fenomena pindah silang berkenaan dengan perbaikan kerusakan DNA. Peristiwa rekombinasi perbaikan kerusakan DNA diawali dengan upaya penutupan celah pada molekul DNA dimana dilakukan dengan mengisi celah tersebut dengan DNA yang GENETIKA II berasal dari satu unting pasangan homolognya. Pada celah yang sangat sederhana dapat diisi oleh enzim polimerase DNA. Rekomendasi tidak selalu bersifat respiprok pada tapak pindah silang: Konversi gen Rekombinasi dapat terjadi antara tapak-tapak berdekatan pada gen yang sama, maka dapat ditemukan perkecualian bahwa rekombinasi tidak selalu bersifat resiprok. Rekombinasi yang tidak resiprok sering ditemukan, terjadi antara dua tapak berdekatan dalam satu gen yang sama, disebut sebagai konversi gen atau gen converslon. Konversi gen merupakan akibat pemotongan DNA dan sintesis perbaikan DNA yang terjadi pada daerah heterodupleks selama proses pemutusan atau penyambungan. Fenomena konversi gen ini paling baik dikaji misalnya pada khamir atau pada Neurpspora. Rekombinasi Illegitimate (I llegitimate Recombination) Rekombinasi illegitimate adalah rekombinasi yang terjadi antara molekul-molekul DNA yang non homolog. Mekanisme rekombinasi illegitimate tidak sama dengan mekanisme rekombinasi umum (lazim) dan macam rekombinasi itu juga tidak mebutuhkan fungsi protein recA, recB, dan recC. Rekombinasi illegitimate berkenaan dengan insersi elemen transposabel (misalnya elemen Is) ke dalam sesuatu lokus gen. Pada peristiwa tersebut urut- urutan DNA lokus tersebut tidak sama dengan urut-urutan DNA elemen Is. Akibat rekombinasi illegitimate yang melibatkan insersi elemen tersebut, fungsi gen akan terganggu atau hilang. Sebagai contoh misalnya insersi yang dilakukan oleh elemen Is kedalam berbagai lokus (gen gal, E, K dan T) pada genom E coli yang terbukti menimbulkan mutasi-mutaso sehingga mengganggu metabolisme galaktose. Rekombinasi Independen terhadap Replikasi DNA Rekombinasi independen atau tidak terkait dengan peristiwa replikasi DNA, bila dua genotip fag misalnya a + dan b + dalam jumlah besar secara serempak menginfeksi suatu sel inang yang tumbuh pada medium ringan, pengamatan terhadap genotif partikel fag-fag yang tidak berreplikasi, menunjukkan bahwa beberapa diantaranya bergenotip ++ dari memang inilah bukti bahwa rekombinasi genotip-genotip induk dapat berlangsung secara independen terhadap replikasi DNA.
GENETIKA II BAB 11: TRANSFORMASI BAKTERI Transformasi adalah suatu proses transfer genetik dengan bantuan potongan DNA ekstraseluler. Transformasi bakteri pertama kali diamati oleh F.Griffith dan Oswald Avery dkk. yang membuktikan bahwa DNA bertanggung jawab terhadap perubahan genetik yang terjadi akibat transformasi. Transformasi Alami dan Transformasi Buatan Pada transformasi alami, bakteri mampu mengambil fragmen DNA secaraalami sehingga mengalami transformasi secara genetik, contohnya Bacillus subtilis. Sedangkan transformasi buatan, secara genetic bakteri diubah terlebih dahulu agar memungkinkan mengalami transformasi, contohnya E. coli. Spesies yang dapat mengalami transformasi adalah yang memiliki mekanisme enzimatik yang terlibat pada peristiwa pengambilam fragmen DNA maupun proses rekombinasi. Proses Transformasi Proses transformasi berlangsung pada beberapa tahap. Tahap 1 : Molekul DNA unting ganda berikatan pada tapak reseptor yang terdapat dipermukaan sel. Tahap 2 : Pengambilan DNA donor yang bersifat irreversible. Tahap 3 : Konversi molekul DNA donor yang berupa unting ganda menjadi molekul tunggal melalui degradasi nukleotida. Tahap 4 : Integrasi seluruh atau sebagian unting tunggal DNA donor tersebut kedalam kromosom resipien. Tahap 5 : Segregasi dan ekspresi fenotipik gen donor yang telah terintegrasi. Pada transformasi ukuran fragmen DNA donor mencapai sekitar 20.000 pasang nukleotida, dan ukuran minimum fragmen DNA donor dibutuhkan sekitar 500 pasang nukleotida. Pemetaan Kromosom Bakteri melalui Kejadian Transformasi Rekombinasi transformasi pada bakteri dapat dimanfaatkan untuk pemetaan kromosom bakteri. Secara operasional transformasi dapat digunakan untuk mengungkap pautan gen, urutan gen, dan jarak peta atau jarak gen. Berdasarkan pada pemetaan gen pada kromosom bakteri, dapat diperoleh suatu peta lokasi fisik relatif gen-gen sepanjang molekul DNA. peluang kontraformasi dari dua gen dapat dihubungkan dengan ukuran molekuler DNA pentransformasi. Dengan menghubungkan frekuensi kontransformasi dengan ukuran rata-rata DNA pentransformasi, dapat mengungkap peta fisik gen.
GENETIKA II BAB 12: TRANSDUKSI PADA BAKTERI Transduksi adalah rekombinasi genetik pada bakteri yang diperantarai oleh fag. Transduksi terjadi setelah suatu partikel fag terlebih dahulu membawa sebuah kromosom dari satu bakteri (donor) ke bakteri lain (resipien). Fag Virulen dan Virulen Sedang Fag yang terlibat dalam transduksi bersifat virulen maupun virulen sedang. Fag virulen memperbanyak diri dan memecahkan (merobekkan) sel inang setelah infeksi. Fag virulen sedang memiliki dua pilihan setelah infeksi yaitu siklus litik atau jalur lisogenik. Selama siklus litik, fag melakukan reproduksi dan memecah sel inang. Sedangkan selama siklus lisogenik kromosom fag diintegrasikan ke dalam kromosom inang dan bereplikasi seperti halnya segmen-segmen kromosom inang yang lain.kromosom fag yang terintegrasi dengan kromosom sel inang disebut profag.
Gambar : Siklus hidup bakteri secara litik dan lisogenik (Snustad, 2012) Macam Transduksi Transduksi dibedakan menjadi dua tipe, yaitu transduksi umum dan transduksi khusus atau transduksi terbatas. Transduksi Umum Pada transduksi umum, potongan DNA bakteri yang dipindahkan fag ke sel resipien merupakan potongan acak dan tidak diintegrasikan pada tapak-tapak perlekatan khusus. Fag yang memindahkan potongan DNA bakteri pada transduksi umum merupakan fag virulen dan GENETIKA II virulen sedang. Data kotransduksi pada transduksi umum dapat dimanfaatkan untuk menaksir jarak antar gen.
Gambar : transduksi umum Berkenaan dengan transduksi umum tersebut, setelah suatu fag pentransduksi menyuntikkan sebuah fragmen DNA inang ke dalam sel resipien, fragmen tersebut dapat terintegrasi ke dalam kromosom inang atau tidak terintegrasi dan tetap berada bebas dalam sitoplasma. Transduksi Khusus Pada transduksi khusus, potongan DNA bakteri yang dipindahkan fag ke sel resipien merupakan potongan khusus tertentu. Fag yang memindahkan potongan DNA merupakan fag khusus. Integrasi kromosom fag yang membawa kromosom bakteri itu juga terjadi pada tapak-tapak perlekatan khusus. Fag yang memindahkan potongan DNA bakteri pada transduksi khusus tergolong fag yang bersifat virulen sedang. Integrasi kromosom fag semacam yang melakkukan transduksi khusus diperantarai atau terjadi melalui rekombinasi antara bentukan kromosom fag intraseluler yang sirkuler di satu pihak dengan kromosom bakteri yang juga tergolong sirkuler. Peristiwa rekombinasi itu terjadi pada tapak pelekatan khusus di kedua kromosom terkait. Peristiwa rekombinasi spesifik tapak itu menyebabkan terjadinya insersi linier kovalen kromosom fag ke dalam kromosom bakteri. GENETIKA II
Gambar : bagan inisiasi dan eksisi kromosom fag . PERTANYAAN 1. Bagaimana mekanisme perbaikan molekul DNA yang rusak pada peristiwa rekombinasi? Jawab: Peristiwa rekombinasi itu berawal dari penutupan suatu celah pada molekul DNA. Dalam hal ini celah diisi oleh DNA yang berasal dari salah satu unting pasangan homolog. Celah tersebut terbentuk ketika replikasi terhenti pada tapak yang menggandeng bagian yang cacat, replikasi dimulai lagi beberapa saat setelah itu, informasi genetik pada tempat cacat hilang dari kedua unting DNA dan dapat dibetulkan/dipulihkan hanya melalui dengan cara membuanya melalui rekombinasi dari suatu duplex hemolog. 2. Bagaimana letak penanda genetik pada kromosom donor? Jawab: Letak penanda-penanda genetik pada kromosom donor yang digunakan saling berdekatan satu sama lain, dan selalu terletak pada fragmen DNA yang berlainan. Jika letak penanda-penanda genetik berjauhan, maka penanda-penanda itu tidak akan pernah terbawa molekul DNA pentransformasi yang sama. GENETIKA II 3. Jelaskan perbedaan antara transduksi umum dan transduksi khusus! Jawab: - Pada transduksi umum, potongan DNA bakteri yang dipindahkan fag ke sel resipien merupakan potongan acak dan tidak diintegrasikan pada tapak-tapak perlekatan khusus. Fag yang memindahkan potongan DNA bakteri pada transduksi umum merupakan fag virulen dan virulen sedang. - Pada transduksi khusus, potongan DNA bakteri yang dipindahkan fag ke sel resipien merupakan potongan khusus tertentu. Fag yang memindahkan potongan DNA merupakan fag khusus. Integrasi kromosom fag yang membawa kromosom bakteri itu juga terjadi pada tapak-tapak perlekatan khusus. Fag yang memindahkan potongan DNA bakteri pada transduksi khusus tergolong fag yang bersifat virulen sedang. 4. Jelaskan mekanisme represi gen-gen litik pada kromosom virus! Jawab: Mekanisme represi terjadi dalam sistem sirkuit represor-represor-promotor, mirip pada operon bakteri. Gen C 1 fag mengkode protein represor yang mempunyai berat molekul 27.000. dalam kondisi dimer atau tetramer protein represor itu berikatan dengan kedua daerah operator yang mengontrol transkripsi gen-gen yang terlibat pada pertumbuhan litik. Pengikatan protein tersebut menghalangi polimerase RNA berikatan dengan kedua promoter sehingga tidak dapat mengkatalisasi proses transkripsi.