Anda di halaman 1dari 20

7

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) merupakan Unit
Organisasi pelayanan kesehatan terdepan yang mempunyai misi sebagai pusat
pengembangan pelayanan kesehatan yang melaksanakan pembinaan dan
pelayanan kesehatan masyarakat secara menyeluruh dan terpadu untuk
masyarakat yang bertempat tinggal disuatu wilayah kerja tertentu, dan
sekaligus merupakan pos terdepan dalam pembangunan kesehatan
masyarakat.
Puskesmas merupakan organisasi struktural dan sebagai unit pelaksana
teknis dinas, aspek fungsional bidang pelayanan kesehatan masyarakat yang
merupakan unit pelaksana pelayanan kesehatan masyarakat tingkat 1 yang
dibina oleh DKK, bertanggungjawab untuk melaksanakan identifikasi kondisi
masalah kesehatan masyarakat dan lingkungan serta fasilitas pelayanan
kesehatan meliputi cakupan, mutu pelayanan, identifikasi mutu sumber daya
manusia dan provider, serta mentapkan kegiatan untuk menyelesaikan
masalah.
Perencanaan meliputi kegiatan program dan kegiatan rutin puskesmas
yang berdasarkan visi dan misi puskesmas sebagai sarana pelayanan
kesehatan primer dimana visi dan misi digunakan sebagia acuan dalam
melakukan setiap kegiatan pokok puskesmas . Selain itu, kebijakan sistem

8

puskesmas perlu ditinjau setiap akan melakukan perencanaan program,
kebijakan tersebut meliputi kebijakan mandiri dari Puskesmas serta adanya
fungsi dan upaya puskesmas yang berlandaskan pada UUD 1945 pasal 28, UU
No.22 tahun 1999 dan UU No.25 tahun 1999, PP No.25 tahun 2000 serta PP
No.48 tahun 2000 dimana tujuan dari kebijakan tersebut adalah untuk
mewujudkan puskesmas yang kuat dari segi kemitraan, unit kesehatan
mandiri, akuntabilitas dan teknologi tepat guna.
Budgeting dalam perencanaan menajemen keuangan dikelola sendiri
oleh puskesmas sesuai tata cara pengelolaan dan pertanggung jawaban
keuangan, adapun sumber biaya didapatkan dari pemerintah daerah, retribusi
puskesmas, swasta atau lembaga sosial masyarakat dan pemerintah adapun
pembiayaan tersebut ditujukan untuk jenis pembiayaan layanan kesehatan yang
mempunyai ciri ciri barang atau jasa public seperti penyuluhan kesehatan,
perbaikan gizi, P2M dan pelayanan kesehatan yang mempunyai ciri ciri
barang atau jasa swasta seperti pengobatan individu
B. Program Pokok dan Fungsi Puskesmas
3. Program Pokok
Kegiatan pokok puskesmas dilaksanakan sesuai kemampuan tenaga
maupun fasilitasnya karena kegiatan pokok di setiap Puskesmas dapat
berbeda-beda. Namun kegiatan pokok puskesmas yang lazim dan seharusnya
dilaksanakan adalah sebagai berikut :

9

a. Kesejahteraan ibu dan anak (KIA)
b. Keluarga Berencana (KB)
c. Usaha Peningkatan Gizi
d. Kesehatan Lingkungan (Kesling)
e. Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)
f. Upaya Pengobatan termasuk pelayanan darurat kecelakaan (UGD)
g. Penyuluh Kesehatan Masyarakat (PKM)
h. Usaha Kesehatan sekolah (UKS) dan Kesehatan Olahraga
i. Pengobatan
j. Usaha Kesehatan gigi dan mulut
k. Usaha Kesehatan Jiwa
l. Kesehatan Mata
m. Imunisasi
n. Perkesmas
o. Laboratorium
p. Puskel
q. Poli Gigi
4. Fungsi Puskesmas
a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
Berupaya menggerakan lintas sektor dan dunia usaha wilayah kerjanya
agar penggerakan pembangunan yang berwawasan kesehatan, aktif
memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan
setiap program pembangunan di wilayah kerjanya.

10

b. Pusat Pemberdayaan Masyarakat
Berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga, dan
masyarakat :
1. Memiliki kesadaran, kemauan, dan kemampuan melayani diri sendiri
dan masyarakat untuk hidup sehat.
2. Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan
termasuk pembiayaan.
3. Ikut menetapkan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.
4. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka
meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.
5. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri.
6. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana
menggali dan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan
efisien.


c. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Menyelenggarakan Pelayanan kesehatan tingkat pertama secara
menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan :
1. Pelayanan Kesehatan perorangan
2. Pelayanan Kesehatan masyarakat

11

C. Kegiatan Pokok Puskesmas
a) Kepala Puskesmas Bertugas memimpin, mengawasi dan
mengkoordinasikan kegiatan puskesmas yang dapat dilakukan dalam
jabatan struktural, dan jabatan fungsional.
b) Kepala urusan tata usaha Bertugas dibidang kepegawaian, keuangan
perlengkapan dan surat menyurat serta pencatatan dan pelaporan.
c) Unit I Bertugas melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak,
keluarga berencana dan perbaikan gizi.
d) Unit II Melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit
menular khususnya imunisasi, kesehatan lingkungan dan laboratorium
sederhana.
e) Unit III Melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut, kesehatan
tenaga kerja dan manula.
f) Unit IV Melaksanakan kegiatan perawatan kesehatan masyarakat,
kesehatan sekolah dan olahraga, kesehatan jiwa, kesehatan mata dan
kesehatan khusus lainnya.
g) Unit V Melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan upaya
masyarakat dan penyuluhan kesehatan masyarakat, kesehatan remaja dan
dana sehat.
h) Unit VI Melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan rawat inap
i) Unit VII Melaksanakan kegiatan kefarmasian.
Bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan di Puskesmas bersifat
menyeluruh yaitu meliputi aspek preventif, promotif, curative, dan

12

rehabilitative. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dipuskesmas dibagi dalam 3
kelompok yaitu upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan, dan
upaya kesehatan penunjang dengan uraian sebagai berikut:
Upaya kesehatan wajib :
Promosi Kesehatan
Kesehatan Lingkungan
Gizi
KIA-KB
Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)
Pengobatan
Upaya Kesehatan Pengembangan :
Usaha kesehatan sekolah (UKS)
Perawatan kesehatan masyarakat
Kesehatan gigi dan mulut
Kesehatan mata
Kesehatan jiwa
Kesehatan lanjut usia (Lansia)
Kesehatan kerja
Kesehatan BATRA
Upaya Kesehatan Penunjang :
Laboratorium medic
Program Puskesmas

13

1. Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan merupakan usaha yang dilakukan
Puskesmas untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan nilai
kesehatan dan mau mengubah perilaku menjadi perilaku sehat
melalui upaya Penyuluhan Kesehatan Masyarakat (PKM). Pada
tingkat Puskesmas upaya Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)
diwujudkan dengan melakukan manajemen PKM mulai dari
pengkajian, perencanaan, penggerakan, pelaksanaan, serta evaluasi
terhadap tatanan rumah tangga, institusi pendidikan, institusi
kesehatan, sarana tempat-tempat umum, tempat kerja.
2. Kesehatan Lingkungan
Tujuan dari program kesehatan lingkungan adalah
menanggulangi dan menghilangkan unsur-unsur fisik pada
lingkungan sehingga faktor lingkungan yang kurang sehat tidak
menjadi faktor resiko timbulnya penyakit di masayrakat. Kegiatan
dalam usaha kesehatan lingkungan meliputi :
1. Pebaikan sistem pembuangan kotoran manusia:
- Pembuatan dan penyediaan jamban
- Penyuluhan kesehatan lingkungan
2. Menyediakan air bersih:

14

- Perlindungan terhadap sumber mata air yang digunakan
penduduk
- Penyuluhan tentang air bersih
- Penyediaan sarana air bersih
3. Pembuangan sampah
4. Pengawasan terhadap sarana tempat-tempat umum.
3. KIA-KB (Kesehatan Ibu dan Anak Keluarga Berencana)
Tujuan umum pelayanan KIA adalah :
a. Menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dalam bentuk
kegiatan pemeriksaan kehamilan, persalinan yang memenuhi
syarat kesehatan dan perawatan masa nifas.
b. Menurunkan angka kesakitan dan kematian anak melalui
pemantauan status gizi dan pencegahan sedini mungkin berbagai
penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi dasar
sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal
4. Gizi
Tujuan dari program gizi adalah meningkatkan status gizi
masyarakat melalui usaha pemantauan status gizi kelompok
masyarakat yang mempunyai resiko misalnya ibu hamil dan balita,
Pemberian Makanan Tambahan (PMT), penyuluhan dan usaha

15

pemulihan/perbaikan gizi. Kegiatan program gizi di Puskesmas
meliputi:
1. Program perbaikan gizi makro
Program ini bertujuan untuk mencegah dan
menanggulangi masalah gizi kurang yang disebabkan oleh
kekurangan energy dan zat-zat gizi makro (karbohidrat, Lemak,
dan Protein). Adapun jenis-jenis kegiatan program perbaikan gizi
yang dapat dilakukan di tingkat Puskesmas adalah sebagai
berikut:
- Pemantauan petumbuhan Balita di Posyandu
- Pelayanan konsultasi gizi melalui pojok gizi
- Penatalaksanaan kasus gizi buruk
- Pemantauan status gizi di Posyandu
- Pemantauan konsumsi gizi tingkat rumah tangga
- Pelacakan Kejadian Luar Biasa (KLB) gizi
2. Program perbaikan gizi mikro
Program ini bertujuan untuk mencegah dan menanggulangi
masalah kurnag gizi yang disebabkan karena kekurangan zat-zat
gizi mikro (vitamin dan mineral). Jenis-jenis kegiatan yang
dilakukan adalah:
- Penaggulangan KVA (Kurang Vitamin A)

16

- Penanggulangan anemia gizi besi
- Penaggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
(GAKY)
5. Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)
Tujuan dari program Pemberantasan Penyakit Menular adalah
untuk mengurangi tingkat frekuensi penderita penyakit menular yang
banyak di derita oleh masyarakat. Oleh sebab itu pihak pemerintah
dengan melalui puskesmas memberikan atau membuat program
pemberantasan penyakit menular untuk menekan angka kesakitan
dari berbagai penyakit menular seperti
a. ISPA
b. DBD
c. Pneumonia
d. Diare
e. Campak
f. ISPA Balita
g. Penyakit Menular Seksual (PMS)
h. Rabies
i. Malaria Klinis
j. Kusta
6. Pengobatan

17

Pelayanan rawat jalan adalah salah satu bentuk pelayanan
kedokteran. Secara sedarhana yang dimaksud dengan pelayanan
rawat jalan adalah pelayanan kedokteran yang disediakan pasien
tidak dalam bentuk rawat inap.
Penilaian mutu pelayanan kesehatan di puskesmas adalah
kegiatan menentukan derajat penampilan atau hasil. Mutu pelayanan
terkait pada dimensi kesesuaian pelayanan yang diselenggarakan
dengan perkembangan ilmu dan teknologi mutakhir dan atau otonomi
profesi dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai dengan
kebutuhan pasien.
Pelayanan kesehatan dapat dikatakan bermutu apabila
memenuhi kebutuhan serta tuntutan para pemakai jasa pelayanan
tersebut. Makin sempurna pemenuhan kebutuhan serta tuntutan
tersebut makin baik pula mutu pelayanan kesehatan dengan ditandai
rasa puas bagi pemakai jasa.
pada umumnya indikator-indikator yang mengacu pada aspek
pada kepuasan pasien ada lima pokok yaitu yang hendak ditentukan
mutunya yaitu :
Kesejahteraan pasien
Pasien merasakan kenyamanan pada saat dirawat
Kamar dan lingkungan pasien

18

Catatan medik mengenai pasien
Kegiatan merawat dan peranan pasien dalam usaha
penyembuhannya.
D. Actuating
1. Sistem ketenagaan
Juster (1984) menyatakan bahwa pendidikan merupakan faktor
yang penting dalam seorang pekerja. Melalui pendidikan akan
menghasilkan perubahan keseluruhan cara hidup seseorang.
Pearlin dan Kohn (1966) menyatakan bahwa seseorang yang
memiliki tingkat pendidikan yang tinggi mempunyai keinginan untuk
mengembangkan dirinya sedangkan mereka yang berasal dari tingkat
pendidikan rendah cenderung untuk emmpertahnkan kondisi yang telah
ada.Sistem ketenagaan yang ada di puskesmas dilaksanakan sesuai
program yang dikembangkan serta kemampuan dana dengan diketahui
oleh DKK, kuantitas tenaga didasarkan pada kebutuhan priorotas layanan
kesehatan dan pendayagunaan tenaga kesehatan disesuaikan dengan
kebutuhan layanan kesehatan dan profesionalisme pekerjaan. Sesuai PP
RI No.32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan yang seharusnya ada
adalah tenaga medis, kesehatan masyarakat (penyuluh kesehatan,
sanitarian), tenaga gizi, tenaga keperawatan, farmasi, dan teknisi medis
(analis dan perawat gigi).

19

2. Pengembangan Staff
Tujuan : kegiatan pengembangan staff ditujukan untuk meningkatkan
produktifitas organisasi.
Jenis jenis pengembangan staff :
a. Pelatihan induksi
Merupakan indoktrinasi standart dan singkat bagi filosofi unit kerja,
tujuan, program, kebijaksanaan dan peraturan yang diberikan kepada
masing masing pekerja selam atiga hari pertama kerja untuk
memastikan identifikasi dengan filosofi unit kerja,tujuan dan norma
norma.
b. Orientasi
Merupakan pelatihan perseorangan yang dipakai untuk
mengakrabkan pegawai baru dengan tanggung jawab
pekerjaan,tempat kerja,pelangan dan rekan kerja.
c. Kelanjutan pendidikan
Hal ini termasuk kegiatan pembelajaran yang direncanakan dibalik
program pendidikan dasar keperawatan dan dirancang untuk
memberikan, pengetahuan, keterampilan, sikap bagi peningkatan
praktek keperawatan.
3. Konsep konsep pengembangan staff
a. Daya saing
Ketidaksesuaian yang dapt diukur antara daya saing dan pekerjaaan
seseorang sebenarnya dengan tingkat daya saing ayng diinginkan.

20

b. Minat
Faktor yang mempengaruhi seseorang untuk menerima atau menolak
objek, orang, untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan.
c. Kebutuhan pendidikan
Merupakan keadaan memiliki kualitas atau kemampuan yang
dianggap perlu bagi peran tertentu.
d. Pembelajaran teknis
Perubahan dalam perilaku yang disadari dan disengaja terutama
kognitif dan psikomotor yang terjadi sebagai respon terhadap
stimulus yang diberikan oleh pengajar.
4. Tahapan pengembangan staff
Awal usia 2025 tahun : membuat arah pekerjaan
Usia 2030 tahun: menjawab pekerjaan dan tekanan pribadi dengan
mempertanyakan komitmen pada pekerjaan dan hubungan keluarga.
Akhir usia 30 tahun : mengaitkan dirinya dengan pembimbing yang
memungkinkan mengunggulinya.
Usia 40 tahun : memisahkan diri dari pembimbing
Usia 50 tahun : pengembangann dan perbaikan pengetahuan dan
keterampilan.
5. Mengorganisir sumber daya pengembangan staf
Keberhasilan usaha pengembangan staf tergantung pada
penataan sumber daya yang sesuai. Sumber sumber pendidikan

21

lanjutan untuk pegawai, keperawatan dapat berupa pengajar, sumber
daya dari konsorsia kesehatan, afiliasi dengan perguruan tinggi,
organisasi keperawatan professional dan tugas belajar.
6. Motivasi staf
Menurut Stone&Freeman(1995),Ngalim Purwanto (2000),
Shortel Kaluzni (1994) motivasi adalah karakteristik psikologi
manusia yang membrikan kontribusi pada tingkat komitmen
seseorang. Hal in termasuk faktor-faktor yang menyebabkan,
menyalurkan dan mempertahankan tingkah laku manusia dalam arah
tekad tertentu. Motivasi mempunyai peranan yang sangat penting
dalam suatu organisasi,motivasi yang tepat dapat memajukan dan
mengembangkan oraganisasi. Unsur manusia dalam organisasi terdiri
dari 2 kelompok orang yaitu orang yang memimpin (manajer) dan
orang yang dipimpin (pegawai / pekerja).Manajer bertanggungjawab
untuk memotivasi orang yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan
organisasi.
Motivasi dalam organisasi kerja ditinjau dari segi perannya
terdapat 2 macam yaitu motivasi positif dan motivasi negatif. Motivasi
positif adalah motivasi yang menimbulkan harapan yang sifatnya
menguntungkan atau menggembirakan bagi pegawai misalnya gaji,
fasilitas, karier, jaminan hari tua, jaminan kesehatan, jaminan

22

keselamatan dan lain lain. Sedangkan motivasi negatif adalah
motivasi yang menimbulkan rasa takutmisalnya ancaman, tekanan,
intimidasi dan semacamnya. Dengan motivasi negatif orang lain dapat
digerakkan oleh pihak yang memotivasi untuk tujuan tertentu, namun
hal ini tidak dapat dipertahankan dalam waktu yang lama. Stanford
(1970), mengatakan bahwa ada 3 unsur penting dalam motivasi yaitu
antara kebutuhan, dorongan dan tujuan. Kebutuhan muncul karena ada
sesuatu yang kurang dirasakan oleh seseorang, baik fisiologis maupun
psikologis. Dorongan merupakan arahan untuk memenuhi kebutuhan
sedangkan tujuan adalah akhir dari suatu siklus motivasi.
E. Komunikasi dalam manajemen
a. Proses komunikasi
Tappen (1995) mendefinisikan komuniksi adalah suatu pertukaran
pikiran, perasaan dan pendapat dan memberikan nasehat dimana terjadi
antara dua orang atau lebih bekerjasama. Komunikassi juga merupakan
suatuseni untuk dapat menyusun dan menghantarkan suatu pesan
dengan cara yang muadah sehinga orang lain dapat mengerti dan
menerima.
b. Komunikasi
Unsur yang ada dalam setiap komunikasi adalah pengirim pesan
(sender), pesan (massage), penerima pesan (receiver). Pesan dapat
berupa verbal, tertulis maupun non verbal. Lingkungan internal maupun
eksternal juga dilibatkan, yang termasuk lingkungan internal adalah nilai

23

nilai, kepercayaan, temperamen dan tingkat stress sedangkan faktor
eksternal meliputi keadaan cuaca, suhu, waktu.
c. Prinsip komunikasi
Tahapan komunikasi :
Manajer harus mengerti struktur organisasi agar dapat memahami
sasaran dari pengambilan keputusan
Komunikasi merupakan bagian proses yang tak terpisahkan dalam
kebijakan organisasi. Manajer harus mempertimbangkan isi
komunikasi termasuk dampaknya terhadap orang yang
dipimpinnya.
Komunikasi harus jelas, sederhana dan tepat.
Manajer harus meminta umpan balik agar dapat mengetahui
keefektifan dan keakuratan komunikasi.
Komponen penting lainnya bagi seorang manajer adalah menajdi
pendengar yang baik.
d. Controlling
Dalam manajemen puskesmas merupakan indikator keberhasilan
puskesmas yang meliputi 2 faktor yaitu menjadi indikator pencapaian
sehat meliputi lingkungan, perilaku masyarakat, layanan kesehatan dan
status kesehatan meliputi KEP balita, insiden penyakit yang berbasis
lingkungan dan kesehatan ibu dan anak. Selain itu juga merupakan
indicator penggerak pembangunan berwawasan kesehatan,

24

pemberdayaan masyarakat dan keluarga, serta pelayanan kesehatan
tingkat I.
e. Evaluasi
Salah satu ukuran pengawasan yang digunakan oleh manajer guna
mencapai hasil organisasi adalah system penilaian kerja karyawan.
Melalui evaluasi regular dari setiap pelaksanaan kerja pegawai manajer
dapat mencapai beberapa tujuan.
Prinsip prinsip evaluasi :
Evaluasi pekerja sebaiknya didasarkan pada standar pelaksanaan
kerja, orientasi tingkah laku untuk posisi yang ditempati
Sample tingkah laku perawat yang cukup representative
Perawat sebaiknya diberi salinan deskripsi kerja, standar
pelaksanaan kerja dan bentuk evaluasi untuk peninjauan ulang.
Terdapat strategi pelaksanaan kerja yang memuaskan dan strategi
perbaikan yang diperlukan.
Manajer menjelaskan area mana yang dijadiakn prioritas.
Pertemuan evaluasi antara perawat dan menajer sebaiknya
dilakukan dalam waktu yang tepat.
Laporan evaluasi maupun pertemuan tersusun secara rapih sehingga
membantu dalam pelaksanaan kerja.
F. Kedudukan

25

Dinas Kesehatan Kota mempunyai tugas untuk menenetukan
menetapkan struktur organisasi puskesmas dengan pertimbangan sebagai
fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat tingkat I, adapun pola organisasi
meliputi kepala, wakil kepala, unit tata usaha, unit fungsional agar tidak
terajdi tumpang tindih dalam pelaksanaan kegiatan yang nantinya akan
berpengaruh terhadap kualitas program yang ditangani. Struktur organisasi
dan tata kerja :
Struktur organisasi puskesmas
a. Unsur pimpinan : Kepala Puskesmas
b. Unsur pembantu pimpinan : Tata usaha
c. Unsur pelaksana : Unit I, II, III, IV, V, VI, VII.
Kedudukan Secara administrartif : Puskesmas Merupakan perangkat
pemerintah daerah tingkat II/kota dan bertanggung jawab langsung baik
secara tekhnis maupun administrasi kepada kepala dines kesehatan tingkat II
/kota.
Keduduan dalam Hirarki pelayanan kesehatan : dalam urutan hirarki
pelayanan kesehatan, sesuai SKN maka puskesmas berkedudukan pada
tingkat fasilitas pelayanan kesehatan pertama.
G. Program Berdasarkan Asas Bantuan
Disamping penyelenggaraan usaha usaha pokok puskesmas seperti
tersebut diatas puskesmas sewaktu- waktu dapat diminta untuk dapat
melaksanakan Program tertentu oleh pemerintah pusat.dalam hal demikian
baik petunjuk pelakasanaan teknis maupun perbekalan akan diberikan.

26

H. Upaya kesehatan Darurat
Keadaan daruarat mengenai kesehatan yang mungkin saja terjadi,
miasalnya karena timbulnya wabah penyakit menular atau bencana
alam.kejadian semacam ini mungkin memerlukan penundaan atau
pengurangan kegiatan-kegiatan lain sampai kegiatan kegiatan darurat dapat
diatasi.
I. Jangkauan Pelayanan Kesehatan
Agar Jangkauan Pelayanan Kesehatan dapat lebih marata dan meluas
puskesmas perlu ditunjang dengan :
Puskesmas Pembantu (PUSTU)
Penempatan Bidan Desa (POLINDES)
Puskesmas Keliling ( PUSKEL )
Pos Pelayanan Terpadu ( POSYANDU)

Anda mungkin juga menyukai