Anda di halaman 1dari 24

BAB IV

HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Puskesmas Abeli
1. Sejarah Umum Puskesmas
Nama Puskesmas

: Puskesmas Abeli

Kriteria Puskesmas

: Puskesmas Perawatan (Rawat Inap)

Lokasi Puskesmas

: Jalan Suwangi No.04, Kecamatan Abeli, Kota


Kendari

Visi Puskesmas

: Kecamatan Abeli Sehat Menuju Kendari Sehat


2014

Misi Puskesmas

a. Masyarakat Abeli hidup dalam lingkungan


yang sehat.
b. Masyarakat

Abeli

dapat

menerapkan

perilaku sehat dalam kehidupannya.


c. Masyarakat

Abeli

mengetahui

dimana

memperoleh pelayanan kesehatan yang


bermutu.
d. Puskesmas perawatan Abeli menjadi pilihan
masyarakat dalam mendapatkan pelayanan
kesehatan yang prima.

83

2. Data Demografi
Luas Wilayah Puskesmas

73,13 Km2

Wilayah Kerja

8 wilayah kerja, yang meliputi 3 Kelurahan,


yaitu ;
a. Kelurahan Abeli
b. Kelurahan Benuanirae
c. Kelurahan Tobimeita
d. Kelurahan Anggalo Melai
e. Kelurahan Lapulu
f. Kelurahan Puday
g. Kelurahan Talia
h. Kelurahan Poasia

Batas Wilayah

a. Utara : Teluk Kendari


b. Timur : Kecamatan Moramo
c. Selatan : Kecamatan Konda
d. Barat

Jumlah Penduduk

: Kecamatan Poasia

20.428 Jiwa, terdiri dari ;


- Laki-laki

: 10.085 Jiwa

- Perempuan : 10.343 Jiwa


- KK

84

: 5.104 Jiwa

Sistem Manajemen Puskesmas Abeli


1. Program Umum Puskesmas
No

Program

Penanggung Jawab

1.

Promosi Kesehatan (Promkes)

Samsia, SKM

2.

Pencegahan Penyakit Menular (P2M)

Mishialianti, SKM
Mey

3.

Program Pengobatan

dr. La Ode Nazar


drg. Inggiet Makhlysha

4.

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

Sumiati, AM.Keb

5.

Imunisasi

Marwan

6.

Upaya Peningkatan Gizi

Rahmawati, AMG

7.

Kesehatan Lingkungan

8.

Pelayanan Medis

Vivianti, AMK
Aldriah Alvianti, S.Kep
Hasrita, AM. Keb

Setiap program akan dimonitoring oleh kordinator masing-masing, dan


akan di presentasikan pada saat pertemuan rutin atau MINLOK
2. Uraian Tugas
a. Uraian Tugas Petugas Puskesmas Abeli
Masing-masing petugas melaksanakan tugasnya berdasarkan program
dan tanggung jawabnya masing-masing.
No Nama Jabatan

Uraian Tugas

1.

1. Melaksanakan

Kepala Puskesmas

fungsi-fungsi

manajemen, bimbingan dan supervise,


2. Mengadakan

koordinasi

ditingkat

kecamatan.
3. Sebagai

85

penggerak

pembangunan

kesehatan di tingkat kecamatan,


4. Sebagai tenaga ahli pendamping camat.
5. Mengkoordinir den bertanggung jawab
terhadap semua kegiatan dipuskesmas.
2.

Koordinator Unit Tata 1. Merencanakan


Usaha

dan

mengevaluasi

kegiatan di unit TU.


2. Mengkoordinir

dan

berperan

aktif

terhadap kegiatan di unit TU.


3. Menggantikan tugas Kepala Puskesmas
bila Kepala Puskesmas berhalangan
hadir.
3.

Keuangan

1. Melakukan perencanaan keuangan.


2. Merealisasikan keuangan.
3. Membuat pembukuan/penutupan kas.
4. Mengambil gaji dan dana operasional
serta

yang

berkaitan

dengan

kesejahteraan pegawai.
5. Pencatatan dan pelaporan.
6. Membuat petikan daftar gaji.
7. Menerima setoran dari masing-masing
unit pelayanan.
8. Mengkoordinir bendahara-bendahara di
puskesmas.
9. Melakukan setoran perda ke kas daerah.
4.

Kepegawaian

1. Membuat

laporan

kepegawaian

(Absensi, bezzeting, DUK, lap.triwulan,


tahunan ,dsb.)
2. Mengetik DP 3 yang sudah di isi nilai
oleh Atasan Langsung.

86

3. Mendata

dan

mengarsipkan

file

pegawai.
4. Mengusulkan

cuti

dan

kenaikan

tunjangan

pegawai

pangkat.
5. Mengusulkan

(Penyesuaian Fungsional, Baju, Sepatu


dan lain-lain).
6. Membuat

Absensi

Mahasiswa/siswa

yang praktek di Puskesmas.


7. Membuat

perencanaan

pengembangan

kualitas

untuk
SDM

staf

puskesmas.
8. Menyusun
untuk

daftar

staf

pembagian

puskesmas

tugas
dengan

persetujuan kepala puskesmas.


5.

Data dan Informasi

1. Sebagai pusat data dan informasi


puskesmas.
2. Mengumpulkan dan mengecek laporan
puskesmas sebelum dikirim ke dinas
kesehatan.
3. Menyajikan

laporan

dalam

bentuk

visualisasi data (tabel, grafik,dll).


4. Mengidentifikasi masalah program dari
hasil visualisasi data dan menyerahkan
hasilnya

kepada

coordinator

perencanaan dan penilaian.


5. Bersama-sama team data dan informasi
menyusun semua laporan puskesmas
(PTP,

87

minilok,

Lap.

Tahunan.

Stratifikasi, dsb.).
6. Pencatatan dan pelaporan.
6.

Perencanaan

dan 1. Mengkoordinir

Evaluasi

kegiatan

team

perencanaan dan penilaian.


2. Menyusun jadwal evaluasi kegiatan
puskesmas secara kontinyu.
3. Menyusun laporan hasil evaluasi dan
perencanaan

untuk

selanjutnya

diserahkan kepada koord. data &


informasi serta koord. program terkait.
4. Mengarsipkan hasil kegiatan.
7.

Koordinator
(Upaya

UPTF 1. Mengkoordinir dan bertanggung jawab


Kesehatan

dalam penyusunan perencanaan dan

Masyarakat)

evaluasi

kegiatan

PROM.KES,

di

KIA/KB,

unit

P2M,

GIZI

dan

berperan

aktif

KESLING
2. Mengkoordinir

dan

terhadap kegiatan di unitnya.


8.

Koordinator

Unit 1. Menyusun perencanaan dan evaluasi

Pencegahan
dan

kegiatan di unit P2M.

Pemberantasan 2. Mengkoordinir

Penyakit Menular
(P2M)

dan

berperan

aktif

terhadap kegiatan di unitnya.


3. Ikut

secara

mengawasi

aktif

mencegah

terjadinya

dan

peningkatan

kasus penyakit menular serta menindak


lanjuti terjadinya KLB.
9.

Pemegang Program

Bertanggung jawab dan mengkoordinir

P2 Imunisasi

kegiatan sebagai berikut :


1. Pelaksanaan Imunisasi Polio, Campak,

88

HB, BCG, DPT pada bayi ditempat


pelayanan

kesehatan

(Puskesmas,

Posyandu dan pustu).


2. Pelaksanaan

Imunisasi

TT

pada

BUMIL & WUS ditempat pelayanan


kesehatan.
3. Penyuluhan imunisasi dan sweeping ke
rumah target yang tidak datang ke
tempat pelayanan kesehatan.
4. Pelaksanaan BIAS di tiap SD oleh tim
Puskesmas dan kader.
5. Pengambilan Vaksin ke Dinkes 2 kali
sebulan.
6. Sterilisasi

alat

dan

pemeliharaan

Coldchain di Puskesmas atau Pustu.


7. Merencanakan

persediaan

dan

kebutuhan vaksin secara teratur.


8. Monitoring / evaluasi PWS.
10.

Pemegang Program

1. Penyuluhan untuk memasyarakatkan

P2 Diare

hidup

bersih

dan

sehat

serta

memasyarakatkan oralit.
2. Kaporitisasi sumur-sumur dan sumber
air sebanyak 2 kali se tahun.
3. Surveillance yaitu mengurangi dan
menghindari kontak untuk mencegah
penyebaran kasus.
4. Pecatatan dan Pelaporan.
5. Penemuan dan pengobatan penderita
diare di dalam maupun di luar gedung.

89

6. Aktif

dalam

penyelidikan

KLB/peningkatan kasus.
11.

Pemegang Program

1. Penentuan target sasaran, khususnya di

P2 DHF

desa endemis DHF, Penyuluhan DHF.


2. Pemberantasan vektor melalui PJB dan
PSM serta pelaksanaan ULV di wilayah
kerja.
3. Penemuan dan pengobatan penderita.
4. Melaksanakan

Penyelidikan

Epidemiologi DHF.
5. Pemeriksaan larva.
6. Pemantauan/monitoring jumantik desa
endemis.
7. Pertemuan berkala jumantik.
8. Rekapitulasi laporan jumantik.
9. Pencatatan dan Pelaporan.
12.

Pemegang Program

1. Penyuluhan

P2 TBC

tentang

TBC

serta

kunjungan dan follow up ke rumah


pasien.
2. Pencatatan dan Pelaporan kasus.
3. Penemuan secara dini penderita TBC.
4. Pengobatan penderita secara lengkap.
5. Koordinasi

dengan

laboratorium

petugas
terhadap

penderita/tersangka TBC untuk mencari


BTA +.
13

Pemegang Program

1. Penyuluhan tentang ISPA.

P2 ISPA

2. Penemuan secara dini penderita ISPA.


3. Pengobatan penderita secara lengkap.

90

4. Pencatatan dan Pelaporan kasus.


14.

Pemegang
PMS-AIDS

Program 1. Penyuluhan tentang PMS dan AIDS.


2. Kerjasama

dengan

Yayasan

peduli

AIDS mengenai pendataan penderita


PMS dan AIDS.
3. Penemuan secara dini penderita PMS
dan AIDS.
4. Pengobatan penderita yang menderita
maupun yang dicurigai.
15.

Pemegang Program P2 1. Penyuluhan tentang Malaria.


Malaria

2. Pemberantasan Nyamuk Anopeles.


3. Kerja sama dengan aparat pemerintahan
desa

dalam

pelaporan

pendatang

terutama yang berasal dari daerah


endemis Malaria.
4. Penemuan

secara

dini

penderita

malaria.
5. Pengobatan penderita yang menderita
maupun yang dicurigai.
16.

Pemegang Program P2 1. Penyuluhan tentang Kusta.


Kusta

2. Penemuan Penderita

Kusta dengan

pemeriksaan kontak, pemeriksaan anak


sekolah dan case survey.
3. Memberikan pengobatan yang tepat
sesuai diagnosa dan klasifikasinya.
4. Melakukan pencegahan cacad dengan
mengawasi

dan

mengevaluasi

pengobatan.
5. Pencatatan dan Pelaporan kasus.

91

17.

Koordinator

Unit 1. Menyusun perencanaan dan evaluasi

KIA,KB, Gizi

kegiatan di unit KIA,KB, Gizi, Kes.


Anak, Kes Remaja.
2. Mengkoordinir

dan

berperan

aktif

terhadap kegiatan di unitnya.


3. Ikut

secara

aktif

mencegah

dan

mengawasi terjadinya masalah dan


memecahkan masalah yang ada di
unitnya.
18.

Pemegang

Program 1. Pemeliharaan kesehatan Ibu dari hamil,

Kes. Ibu

melahirkan dan menyusui, serta bayi,


anak balita dan anak pra sekolah sampai
usia lanjut.
2. Imunisasi TT 2 kali pada bumil dan
imunisasi pada bayi berupa BCG, DPT,
polio dan Hb sebanyak 3 kali serta
campak sebanyak 1 kali.
3. Penyuluhan

kesehatan

meliputi

berbagai aspek dalam mencapai tujuan


program KIA, gizi dan perkembangan
anak.
4. Pelayanan KB kepada semua PUS,
dengan

perhatian

khusus

kepada

mereka yang melahirkan anak berkalikali karena termasuk golongan ibu


beresiko tinggi (resti).
5. Pengobatan

bagi

ibu

untuk

jenis

penyakit ringan.
6. Kunjungan rumah untuk perkesmas,

92

bagi yang memerlukan pemeliharaan,


memberi penerangan dan pendidikan
kesehatan

dan

untuk

mengadakan

pemantauan pada mereka yang lalai


mengunjungi puskesmas serta meminta
agar mereka datang ke puskesmas lagi.
19.

Pemegang

program 1. Pengobatan bagi bayi, anak balita dan

Kes. Anak

anak pra sekolah untuk jenis penyakit


ringan.
2. Pemantauan/pelaksanaan DDTKA pada
bayi, anak balita dan anak pra sekolah.
3. Membuat laporan MTBS.

20.

Pemegang Program KB 1. Komunikasi informasi dan edukasi


(KIE).
2. Pelayanan Kontrasepsi.
3. Pembinaan dan Pengayoman Medis
kontrasepsi peserta KB.
4. Pelayanan rujukan KB.
5. Pencatatan dan pelaporan kasus.

21.

Pemegang

Program 1. Upaya

Gizi

Perbaikan

Gizi

Keluarga

(UPGK).
a. Penimbangan

Bayi

&

menginventaris jumlah dan sarana


posyandu.
b. Pemetaan Keluarga Sadar Gizi
(KADARZI)
c. Penggunaan ASI Ekslusif
d. Pengukuran LILA WUS
e. Penyuluhan UPGK

93

2. Penanggulangan Anemia Gizi Besi


a. Distribusi Tablet Fe
b. Distribusi Sirup Fe
c. Penyuluhan
d. Pengadaan Bahan dan Obat Fe
3. Penanggulangan GAKI
a. Monitoring Garam Beryodium
b. Koordinasi LS / LP
c. Penyuluhan
d. Pengadaan bahan Iodina Test
4. Penanggulangan Defisiensi Vit. A
a. Balita
b. Ibu nifas
c. Penyuluhan
d. Pengadaan obat
5. Pengembangan Pojok Gizi (POZI)
6. Pembinaan dan Evaluasi
22.

Pemegang Program

1. Menyusun perencanaan dan evaluasi

Kesehatan Lingkungan

di unit kesling.
2. Mengurangi bahkan menghilangkan
semua unsur fisik dan lingkungan
yang

memberi

terhadap

pengaruh

kesehatan

buruk

masyarakat

melalui penyuluhan kesling.


3. Penyuluhan air bersih.
4. Penyuluhan pembuangan sampah.
5. Penyehatan

lingkungan

dan

pemukiman.
6. Penyehatan pembuangan air limbah.

94

7.

Penyehatan makanan dan minuman

8.

Pengawasan sanitasi tempat-tempat


umum.

9.

Pengawasan

tempat

pengelolaan

pestisida.
10. Pelaksana perundangan di bidang
kesehatan lingkungan.
11. Pembakaran sampah medis.
23.

Koordinator Program

1. Merencanakan kebutuhan obat.

Rawat Inap

2. Melakukan pelayanan rawat inap.


3. Melakukan

tindakan

pengobatan

sesuai standar puskesmas sebagai


pelayanan kesehatan tingkat pertama
serta memberi penyuluhan kepada
pasien dan keluarganya.
4. Merujuk pasien ke sarana pelayanan
kesehatan yang lebih tinggi.
5. Pencatatan dan pelaporan.
24.

Pemegang
UGD

Program

1. Merencanakan kebutuhan obat.


2. Melakukan

tindakan

pengobatan

sesuai standar puskesmas sebagai


pelayanan kesehatan tingkat pertama.
3. Merujuk pasien ke sarana pelayanan
kesehatan yang lebih tinggi.
4. Pencatatan dan pelaporan.

95

STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS ABELI 2014

96

b. Uraian Tugas Perawat


Berdasarkan hasil wawancara, perawat di Puskesmas Abeli, terdapat
11 orang perawat yang bertugas di ruang rawat inap Puskesmas Abeli. 11
orang perawat terdiri dari, 4 perawat PNS dan 7 perawat Non-PNS.
Uraian tugas dibuat oleh Kepala Ruangan Keperawatan. Untuk
diruang rawat inap terdapat jadwal dinas perawat, yaitu menggunakan 8
jam kerja atau 3 kali pergantian jam kerja (shift) dalam sehari. Jadwal
tersebut disusun oleh Kepala Ruangan dan disahkan oleh Kepala
Puskesmas Abeli.
3. Gaya Kepemimpinan
Berdasarkan hasil wawancara, gaya kepemimpinan yang dianut oleh
Puskesmas Abeli adalah demokrasi, dimana pengawasan dilakukan secara
wajar, keputusan dibuat secara bersama-sama, dan penyampaian saran dari
staff atau bawahan dapat dipertimbangkan oleh manager.
4. Komunikasi
Dari hasil observasi dan wawancara teknik komunikasi yang
digunakan di Puskesmas Abeli adalah komunikasi langsung atau komunikasi
verbal. Komunikasi langsung dilakukan antara petugas baik secara formal
maupun informal. Komunikasi formal biasanya digunakan pada saat
pertemuan resmi antara Kepala Ruangan dengan staffnya pada saat Rapat
Internal Keperawatan (Conference), dan Manajer Puskesmas dengan stafnya
yaitu pada saat Rapat, MINLOK, yang bersifat resmi. Sedangkan untuk

97

komunikasi non formal biasanya digunakan pada waktu istirahat atau diluar
pertemuan resmi. Sedangkan untuk komunikasi antara petugas dan pasien
paling umum menggunakan komunikasi langsung atau verbal dan komunikasi
terapeutik.
5. Standar Asuhan Keperawatan
Berdasarkan hasil wawancara, pelayanan medis rwat inap telah
memiliki Standar Asuhan Keperawatan (SAK), Standar ini berupa 5 Asuhan
Keperwatan,

yang

terdiri

dari

Pengkajian,

Diagnosa

Keperawatan,

Perencanaan, Implementasi, dan Evaluasi, yang dibuat berdasarkan jumlah


penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inap. Sedangkan berdasarkan
hasil observasi, SOP yang terdapat di ruang rawat inap masih dalam
pengerjaan. Namun berdasarkan hasil wawancara, beberapa perawat telah
mengetahui SOP sebelum melaksanakan Asuhan Keperawatan, tetapi belum
di realisasikan di lapangan. Contohnya SOP untuk pemasangan Infus, salah
satunya adalah menggunakan sarung tangan (Handscone) sebagai Alat
Proteksi Diri (APD) perawat, namun pada saat observasi ditemukan beberapa
perawat tidak menggunakan sarung tangan (Handscone).

98

6. Model Asuhan Keperawatan


Berdasarkan hasil observasi model asuhan keperawatan yang
digunakan di Puskesmas Abeli adalah Model Asuhan Keperawatan Perawat
Primer. Hal ini berdasarkan hasil observasi dimana 1 (satu) orang perawat
bertangung jawab pada setiap aspek Asuhan Keperawatan 4-6 pasien bahkan
lebih.

7. Pertemuan di Puskesmas
Berdasarkan

hasil

wawancara,

pertemuan

yang dilakukan

di

Puskesmas, yaitu Mini Loka Karya (MINLOK). MINLOK merupakan


Pertemuan Rutin yang diadakan sebulan sekali. Pertemuan ini dipimpin oleh
Kepala Puskesmas dan semua petugas atau staff wajib mengikuti pertemuan
tersebut. Dan dalam setiap pertemuan tersebut (MINLOK) selalu ada sistem
pendokumentasian.
Sedangkan pertemuan khusus keperawatan biasanya hanya dilakukan
secara internal atau bersifat conference keperawatan saja, yang dipimpin oleh
Kepala Ruangan dan dihadiri oleh para stafnya yang bertugas pada saat

99

tertentu (sesuai jam shift perawat) dan selalu didokumentasikan. Namun


khusus untuk pertemuan audit keperawatan belum ada untuk saat ini.
8. Pendidikan dan Latihan
Berdasarkan hasil wawancara tidak terdapat program in-service
training di Puskesmas. Namun petugas diberikan kesempatan oleh manager
untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, tetapi dengan syarat
memiliki Surat Izin Belajar yang diperoleh dari Dinas Kesehatan setempat dan
telah disahkan oleh Walikota. Di Puskesmas tidak terdapat atau tersedia bukubuku mengenai Keperawatan.
9. Peralatan dan Obat
Berdasarkan

hasil

wawancara

terdapat

perencanan

pengadaan

peralatan keperawatan di Puskesmas Abeli. Pengadaan alat direncanakan oleh


Kepala Ruangan, sesuai dengan kebutuhan.

Monitoring dilakukan setiap

bulan oleh Kepala Ruangan. Jika ada alat yang rusak atau dibutuhkan dapat
segera dilaporkan kepada Bendahata atau Bidang Tata Usaha.
Sarana atau alat yang digunakan adalah peralatan yang sesuai dengan
standar dan selalu dimonitoring oleh petugas bila alat akan atau telah selesai
digunakan. Sedangkan admistrasi obat, sudah sesuai dengan standar yang ada
dan monitoring dilakukan oleh petugas gudang obat sesuai dengan registrasi
obat keluar.
10. Kinerja Petugas / Perawat

100

Berdasarkan hasil wawancara, terdapat system monitoring kinerja


perawat. Monitoring atau pengawasan terhadap kinerja perawat dilakukan
oleh Kepala Ruangan. Belum

ada system tertentu untuk menilai kinerja

perawat karena masih bersifat monitoring.


Berdasarkan hasil wawancara terhadap 11 pasien mengenai kualitas
pelayanan Puskesmas yang meliputi 3 aspek dan terdiri dari 19 pertanyaan
adalah sebagai berikut :
a. Pelayanan Dokter :
No

Materi Pertanyaan

Jawaban
Sangat Baik

Baik

1. Kerapihan/Penampilan dokter

2. Kesopanan dokter

3. Pengaturan Jam Visite dokter

4. Respon terhadap keluhan / permintaan

5. Keterampilan dokter

6. Ketelitian dokter

7. Perhatian dan Kepedulian (Emphaty)

30

47

39 %

61 %

pasien

Jumlah
Persentase :
b. Pelayanan Perawat :
No

Materi Pertanyaan

Jawaban
Sangat Baik

Baik

1. Kerapihan/Penampilan Perawat

2. Kesopanan Perawat

101

3. Keteraturan kegiatan pelayanan

10

4. Respon terhadap keluhan / permintaan

5. Keterampilan Perawat

10

6. Ketelitian Perawat

7. Perhatian dan Kepedulian (Emphaty)

15

62

19 %

81 %

pasien

Jumlah
Persentase :

c. Kepuasan Pasien
No

Materi Pertanyaan

Jawaban
Sangat Puas

Puas

10

3. Kepuasan Pelayanan Dokter

4. Kepuasan Pelayanan Perawat

10

5. Mutu pelayanan secara umum

11

44

20 %

80 %

1. Tindakan dan perlakuan Dokter pada


pasien
2. Tindakan dan perlakuan Perawat pada
pasien

Jumlah
Persentase :

11. Sistem Penghargaan


Berdasarkan hasil wawancara, menurut para responden, tidak terdapat
system penghargaan yang dapat meningkatkan kesejahteraan petugas/perawat.

102

C. Analisis Hasil Pengkajian


a. Identifikasi Masalah
Adapun masalah yang dapat ditemukan selama penelitian di Puskesmas
Abeli dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Kurangnya Fasilitas Puskesmas
2. Kurang ketenagaan perawatdi Ruang Rawat Inap
3. Belum direalisasikannya SOP Pelayanan Asuhan Keperawatan
4. Belum adanya Audit Keperawatan
5. Belum adanya system penghargaan bagi perawat yang kinerjanya baik
6. Tidak adanya training keperawatan dalam puskesmas
b. Prioritas Masalah
No
1

Masalah
Kurangnya

Fasilitas

Puskesmas
2

Kurang
perawat

S Mn

Nc

Af Skor Prioritas

1200

540

720

480

216

ketenagaan
di

Ruang

Rawat Inap
3

Belum
direalisasikannya SOP
Pelayanan

Asuhan

Keperawatan
4

Belum adanya Audit


Keperawatan

Belum adanya system


penghargaan

bagi

perawat

yang

103

kinerjanya baik
6

Tidak adanya training


keperawatan

dalam

216

puskesmas
Dari metode pembuatan di dapatkan urutan prioritas masalah
berdasarkan skor yang paling besar dan atas dasar pertimmbangan waktu,
keterbatasan sumber daya serta kewenagan, maka masalah yang akan diatasi
terlebih dahulu adalah :
1. Kurangnya Fasilitas Puskesmas
2. Belum direalisasikannya SOP Pelayanan Asuhan Keperawatan
3. Kurang ketenagaan perawat di Ruang Rawat Inap
4. Belum adanya Audit Keperawatan
5. Belum adanya system penghargaan bagi perawat yang kinerjanya baik
6. Tidak adanya training keperawatan dalam puskesmas
c. Alternatif Pemecahan Masalah Utama
Berdasarkan hasil diskusi maka permasalahan yang akan dintervensikan
dan diselesaikan berdasarkan urutan prioritas masalah.
No
1

Masalah
Kurangnya

Alternatif Penyelesaian Masalah


Fasilitas Perencanaan

Puskesmas
2

Belum

pengadaan

fasilitas

di

puskesmas

direalisasikannya Penerapan SOP Asuhan Keperawatan

SOP Pelayanan Asuhan yang disertai pengawasan


Keperawatan
3

Kurang ketenagaan

Perencanaan pengadaan ketenagaan di

perawat di Ruang Rawat

ruang rawat inap

104

Inap
d. Prioritas Alternatif Pemecahan Masalah
Penentuan alternatif pemecahan masalah yang akan dilaksanakan
melalui pendekatan CARL yaitu:
C

: Capability yaitu Kemampuan melaksanakan alternative pemecahan


masalah

Accesbility yaitu Kemudahan untuk melakukan

Readiness yaitu Kesiapan untuk melakukan

Laverge yaitu Daya ungkit alternatif tersebut dalam menyelesaikan


masalah.

Selanjutnya masing-masing kategori diberi nilai rentang 1-5, yaitu :


1 : Sangat Tidak Mampu/ Sangat Sulit/ Sangat Tidak Siap/ Sangat Kecil
2 : Tidak Mampu/ Sulit/Tidak Siap/ Kecil;
3 : Cukup Mampu/ Udah/ Siap/ Sedang;
4 : Mampu/ Mudah Siap/ Besar;
5 : Sangat Mampu/ Sangat Mudah/ Sangat Siap/ Sangat Besar

No Alternatif Penyelesaian Masalah


1

Perencanaan pengadaan fasilitas


di puskesmas

Penerapan
Keperawatan

SOP
yang

L Total Peringkat

108

72

Asuhan
disertai

pengawasan

105

Perencanaan

pengadaan

ketenagaan di ruang rawat inap

60

Berdasakan sejumlah kegiatan alternatif pemecahan masalah terhadap


masalah yang diangkat dalam manajemen pelayanan keperawatan dengan
menggunakan pendekatan diatas dan pertimbangan waktu dan kewenangan
yang

dimiliki

mahasiswa

penelitian

maka

alternative

yang

akan

diimplimentasikan yaitu:
1. Perencanaan pengadaan fasilitas di puskesmas
2. Penerapan SOP Asuhan Keperawatan yang disertai pengawasan
3. Penyegaran melalui desiminasi system perencanaan ketenagaan
e. Rencana Kegiatan Penyelesaian Masalah
1. Tujuan umum
Untuk mengidentifikasi besarnya masalah manajemen keperawatan yang
terjadi di dalam puskesmas dan membuat altenatif pemecahan masalah
tersebut berdasarkan prioritas.
2. Tujuan khusus
a. Untuk melakukan perencanaan fasilitas di puskesmas
b. Untuk mengaplikasikan SOP di ruang rawat inap
c. Untuk melakukan system perencanaan pengadaan ketenagaan

106

Anda mungkin juga menyukai