HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Puskesmas Abeli
1. Sejarah Umum Puskesmas
Nama Puskesmas
: Puskesmas Abeli
Kriteria Puskesmas
Lokasi Puskesmas
Visi Puskesmas
Misi Puskesmas
Abeli
dapat
menerapkan
Abeli
mengetahui
dimana
83
2. Data Demografi
Luas Wilayah Puskesmas
73,13 Km2
Wilayah Kerja
Batas Wilayah
Jumlah Penduduk
: Kecamatan Poasia
: 10.085 Jiwa
84
: 5.104 Jiwa
Program
Penanggung Jawab
1.
Samsia, SKM
2.
Mishialianti, SKM
Mey
3.
Program Pengobatan
4.
Sumiati, AM.Keb
5.
Imunisasi
Marwan
6.
Rahmawati, AMG
7.
Kesehatan Lingkungan
8.
Pelayanan Medis
Vivianti, AMK
Aldriah Alvianti, S.Kep
Hasrita, AM. Keb
Uraian Tugas
1.
1. Melaksanakan
Kepala Puskesmas
fungsi-fungsi
koordinasi
ditingkat
kecamatan.
3. Sebagai
85
penggerak
pembangunan
dan
mengevaluasi
dan
berperan
aktif
Keuangan
yang
berkaitan
dengan
kesejahteraan pegawai.
5. Pencatatan dan pelaporan.
6. Membuat petikan daftar gaji.
7. Menerima setoran dari masing-masing
unit pelayanan.
8. Mengkoordinir bendahara-bendahara di
puskesmas.
9. Melakukan setoran perda ke kas daerah.
4.
Kepegawaian
1. Membuat
laporan
kepegawaian
86
3. Mendata
dan
mengarsipkan
file
pegawai.
4. Mengusulkan
cuti
dan
kenaikan
tunjangan
pegawai
pangkat.
5. Mengusulkan
Absensi
Mahasiswa/siswa
perencanaan
pengembangan
kualitas
untuk
SDM
staf
puskesmas.
8. Menyusun
untuk
daftar
staf
pembagian
puskesmas
tugas
dengan
laporan
dalam
bentuk
kepada
coordinator
87
minilok,
Lap.
Tahunan.
Stratifikasi, dsb.).
6. Pencatatan dan pelaporan.
6.
Perencanaan
dan 1. Mengkoordinir
Evaluasi
kegiatan
team
untuk
selanjutnya
Koordinator
(Upaya
Masyarakat)
evaluasi
kegiatan
PROM.KES,
di
KIA/KB,
unit
P2M,
GIZI
dan
berperan
aktif
KESLING
2. Mengkoordinir
dan
Koordinator
Pencegahan
dan
Pemberantasan 2. Mengkoordinir
Penyakit Menular
(P2M)
dan
berperan
aktif
secara
mengawasi
aktif
mencegah
terjadinya
dan
peningkatan
Pemegang Program
P2 Imunisasi
88
kesehatan
(Puskesmas,
Imunisasi
TT
pada
alat
dan
pemeliharaan
persediaan
dan
Pemegang Program
P2 Diare
hidup
bersih
dan
sehat
serta
memasyarakatkan oralit.
2. Kaporitisasi sumur-sumur dan sumber
air sebanyak 2 kali se tahun.
3. Surveillance yaitu mengurangi dan
menghindari kontak untuk mencegah
penyebaran kasus.
4. Pecatatan dan Pelaporan.
5. Penemuan dan pengobatan penderita
diare di dalam maupun di luar gedung.
89
6. Aktif
dalam
penyelidikan
KLB/peningkatan kasus.
11.
Pemegang Program
P2 DHF
Penyelidikan
Epidemiologi DHF.
5. Pemeriksaan larva.
6. Pemantauan/monitoring jumantik desa
endemis.
7. Pertemuan berkala jumantik.
8. Rekapitulasi laporan jumantik.
9. Pencatatan dan Pelaporan.
12.
Pemegang Program
1. Penyuluhan
P2 TBC
tentang
TBC
serta
dengan
laboratorium
petugas
terhadap
Pemegang Program
P2 ISPA
90
Pemegang
PMS-AIDS
dengan
Yayasan
peduli
dalam
pelaporan
pendatang
secara
dini
penderita
malaria.
5. Pengobatan penderita yang menderita
maupun yang dicurigai.
16.
2. Penemuan Penderita
Kusta dengan
dan
mengevaluasi
pengobatan.
5. Pencatatan dan Pelaporan kasus.
91
17.
Koordinator
KIA,KB, Gizi
dan
berperan
aktif
secara
aktif
mencegah
dan
Pemegang
Kes. Ibu
kesehatan
meliputi
perhatian
khusus
kepada
bagi
ibu
untuk
jenis
penyakit ringan.
6. Kunjungan rumah untuk perkesmas,
92
dan
untuk
mengadakan
Pemegang
Kes. Anak
20.
21.
Pemegang
Program 1. Upaya
Gizi
Perbaikan
Gizi
Keluarga
(UPGK).
a. Penimbangan
Bayi
&
93
Pemegang Program
Kesehatan Lingkungan
di unit kesling.
2. Mengurangi bahkan menghilangkan
semua unsur fisik dan lingkungan
yang
memberi
terhadap
pengaruh
kesehatan
buruk
masyarakat
lingkungan
dan
pemukiman.
6. Penyehatan pembuangan air limbah.
94
7.
8.
9.
Pengawasan
tempat
pengelolaan
pestisida.
10. Pelaksana perundangan di bidang
kesehatan lingkungan.
11. Pembakaran sampah medis.
23.
Koordinator Program
Rawat Inap
tindakan
pengobatan
Pemegang
UGD
Program
tindakan
pengobatan
95
96
97
komunikasi non formal biasanya digunakan pada waktu istirahat atau diluar
pertemuan resmi. Sedangkan untuk komunikasi antara petugas dan pasien
paling umum menggunakan komunikasi langsung atau verbal dan komunikasi
terapeutik.
5. Standar Asuhan Keperawatan
Berdasarkan hasil wawancara, pelayanan medis rwat inap telah
memiliki Standar Asuhan Keperawatan (SAK), Standar ini berupa 5 Asuhan
Keperwatan,
yang
terdiri
dari
Pengkajian,
Diagnosa
Keperawatan,
98
7. Pertemuan di Puskesmas
Berdasarkan
hasil
wawancara,
pertemuan
yang dilakukan
di
99
hasil
wawancara
terdapat
perencanan
pengadaan
bulan oleh Kepala Ruangan. Jika ada alat yang rusak atau dibutuhkan dapat
segera dilaporkan kepada Bendahata atau Bidang Tata Usaha.
Sarana atau alat yang digunakan adalah peralatan yang sesuai dengan
standar dan selalu dimonitoring oleh petugas bila alat akan atau telah selesai
digunakan. Sedangkan admistrasi obat, sudah sesuai dengan standar yang ada
dan monitoring dilakukan oleh petugas gudang obat sesuai dengan registrasi
obat keluar.
10. Kinerja Petugas / Perawat
100
Materi Pertanyaan
Jawaban
Sangat Baik
Baik
1. Kerapihan/Penampilan dokter
2. Kesopanan dokter
5. Keterampilan dokter
6. Ketelitian dokter
30
47
39 %
61 %
pasien
Jumlah
Persentase :
b. Pelayanan Perawat :
No
Materi Pertanyaan
Jawaban
Sangat Baik
Baik
1. Kerapihan/Penampilan Perawat
2. Kesopanan Perawat
101
10
5. Keterampilan Perawat
10
6. Ketelitian Perawat
15
62
19 %
81 %
pasien
Jumlah
Persentase :
c. Kepuasan Pasien
No
Materi Pertanyaan
Jawaban
Sangat Puas
Puas
10
10
11
44
20 %
80 %
Jumlah
Persentase :
102
Masalah
Kurangnya
Fasilitas
Puskesmas
2
Kurang
perawat
S Mn
Nc
Af Skor Prioritas
1200
540
720
480
216
ketenagaan
di
Ruang
Rawat Inap
3
Belum
direalisasikannya SOP
Pelayanan
Asuhan
Keperawatan
4
bagi
perawat
yang
103
kinerjanya baik
6
dalam
216
puskesmas
Dari metode pembuatan di dapatkan urutan prioritas masalah
berdasarkan skor yang paling besar dan atas dasar pertimmbangan waktu,
keterbatasan sumber daya serta kewenagan, maka masalah yang akan diatasi
terlebih dahulu adalah :
1. Kurangnya Fasilitas Puskesmas
2. Belum direalisasikannya SOP Pelayanan Asuhan Keperawatan
3. Kurang ketenagaan perawat di Ruang Rawat Inap
4. Belum adanya Audit Keperawatan
5. Belum adanya system penghargaan bagi perawat yang kinerjanya baik
6. Tidak adanya training keperawatan dalam puskesmas
c. Alternatif Pemecahan Masalah Utama
Berdasarkan hasil diskusi maka permasalahan yang akan dintervensikan
dan diselesaikan berdasarkan urutan prioritas masalah.
No
1
Masalah
Kurangnya
Puskesmas
2
Belum
pengadaan
fasilitas
di
puskesmas
Kurang ketenagaan
104
Inap
d. Prioritas Alternatif Pemecahan Masalah
Penentuan alternatif pemecahan masalah yang akan dilaksanakan
melalui pendekatan CARL yaitu:
C
Penerapan
Keperawatan
SOP
yang
L Total Peringkat
108
72
Asuhan
disertai
pengawasan
105
Perencanaan
pengadaan
60
dimiliki
mahasiswa
penelitian
maka
alternative
yang
akan
diimplimentasikan yaitu:
1. Perencanaan pengadaan fasilitas di puskesmas
2. Penerapan SOP Asuhan Keperawatan yang disertai pengawasan
3. Penyegaran melalui desiminasi system perencanaan ketenagaan
e. Rencana Kegiatan Penyelesaian Masalah
1. Tujuan umum
Untuk mengidentifikasi besarnya masalah manajemen keperawatan yang
terjadi di dalam puskesmas dan membuat altenatif pemecahan masalah
tersebut berdasarkan prioritas.
2. Tujuan khusus
a. Untuk melakukan perencanaan fasilitas di puskesmas
b. Untuk mengaplikasikan SOP di ruang rawat inap
c. Untuk melakukan system perencanaan pengadaan ketenagaan
106