Anda di halaman 1dari 3

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi Uretra
Uretra adalah saluran yang dimulai dari orifisium uretra interna dibagian
buli-buli sampai orifisium uretra eksterna glands penis, dengan panjang yang
bervariasi. Uretra pria dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian anterior dan bagian
posterior. Uretra posterior dibagi menjadi uretra pars prostatika dan uretra pars
membranasea. Uretra anterior dibagi menjadi meatus uretra, pendulare uretra dan
bulbus uretra. Dalam keadaan normal lumen uretra laki-laki 24 ch, dan wanita 30
ch. Kalau 1 ch = 0,3 mm maka lumen uretra laki-laki 7,2 mm dan wanita 9 mm.
Panjang uretra wanita kurang lebih 3 5 cm, sedangkan uretra pria dewasa kurang
lebih 23 25 cm. Perbedaan panjang inilah yang menyebabkan keluhan hambatan
pengeluaran urin lebih sering terjadi pada pria.


Gambar 1 : Anatomi uretra
a. Uretra bagian anterior
Uretra anterior memiliki panjang 18-25 cm (9-10 inchi). Saluran ini
dimulai dari meatus uretra, pendulans uretra dan bulbus uretra
Uretra anterior adalah bagian uretra yang dibungkus oleh korpus spongiosum
penis. Uretra anterior terdiri dari :
1. Pars bulbosa
2. Pars pendularis
3. Fossa navikulare
4. Meatus uretra eksterna
Di dalam lumen uretra anterior terdapat beberapa muara kelenjar yang
berfungsi dalam proses reproduksi, yaitu kelenjar cowperi berada di dalam
diafragma urogenitalis, dan bermuara di uretra pars bulbosa, serta kelenjar littre
yaitu kelenjar parauretralis yang bermuara di uretra pars pendularis.
. Uretra anterior ini berupa tabung yang lurus, terletak bebas diluar tubuh,
sehingga kalau memerlukan operasi atau reparasi relatif mudah.

b. Uretra bagian posterior
Uretra posterior memiliki panjang 3-6 cm (1-2 inchi). Uretra yang
dikelilingi kelenjar prostat dinamakan uretra prostatika. Bagian selanjutnya adalah
uretra membranasea, yang memiliki panjang terpendek dari semua bagian uretra,
sukar untuk dilatasi dan pada bagian ini terdapat otot yang membentuk sfingter.
Sfingter ini bersifat volunter sehingga kita dapat menahan kemih dan berhenti
pada waku berkemih. Uretra membranacea terdapat dibawah dan dibelakang
simpisis pubis, sehingga trauma pada simpisis pubis dapat mencederai uretra
membranasea.





2.2 Definisi
Striktur uretra adalah berkurangnya diameter atau elastisitas uretra yang
disebabkan karena jaringan uretra digantikan oleh jaringan ikat yang kemudian
mengkerut menyebabkan lumen urethra mengecil.


2.3 Epidemiologi
Kejadian striktur uretra telah didokumentasikan sejak 600 SM. Menurut
pendapat ahli, pada abad ke 19 sekitar 15 20% dewasa pernah mengalami
striktur. Pada abad ke 21 ini diperkirakan di Inggris 16.000 pria dirawat karena
striktur uretra dan lebih dari 12.000 dari mereka memerlukan operasi. Estimasi
prevalensi di Inggris sendiri adalah 10/100.000 pada masa dewasa awal dan
meningkat 20/100.000 pada umur 55 tahun sedangkan pada usia 65 tahun menjadi
40/100.000. Hal yang sama dilaporkan di Amerika Serikat.
Sebuah studi di Nigeria melaporkan pola striktur uretra. Dalam studi ini
menyebutkan delapan puluh empat pasien (83 laki-laki dan 1 perempuan) dengan
striktur uretra dilihat dalam sebuah periode dengan usia rata-rata 43,1 tahun.
Trauma bertanggung jawab untuk 60 (72,3%) kasus, dengan kecelakaan lalu lintas
sebanyak 29 orang (34,9%), dengan trauma iatrogenik sebesar 17 (20,5%) dari
semua kasus striktur uretra. Pemasangan kateter uretra bertanggung jawab pada 13
pasien (76,5%) dari kasus iatrogenik. Uretritis purulen bertanggung jawab untuk
22 (26,5%) kasus. Lima puluh (60,2%) kasus terletak di uretra anterior sedangkan
dua puluh tiga (39,8%) berada di posterior. Lima puluh tujuh pasien dilakukan
urethroplasty dengan kekambuhan 14% dan 8 pasien mengalami dilatasi uretra
dengan kekambuhan 50% pada 1 tahun.

Anda mungkin juga menyukai