Anda di halaman 1dari 1

[Ahmad Dzakiyuddin]

NIM : 12010013
1



BAHAYA RENTENIR RIBAWI
TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI

Permodalan merupakan salah satu faktor produksi penting dalam pertanian.
Namun,saat ini kenyataannya tidak semua petani memiliki modal yang cukup (Nurmanaf,
2007). Sehingga sering ditemui bahwa kekurangan biaya merupakan hambatan yang menjadi
kendala petani dalam mengelola dan mengembangkan usaha tani.
Latar belakang ini menyebabkan petani sangat membutuhkan pinjaman berupa kredit.
Sesuai pernyataan Mukarrom (2009) yang menyebutkan bahwa keberadaan sumber
pembiayaan dalam bentuk kredit sangat penting dalam pengembangan produktivitas pada
sektor pertanian, terutama untuk petani skala kecil. Jika pembiayaan atau kredit tersedia,
maka dapat menciptakan pembentukan modal bagi usaha tani. Dan awal modal tersebut dapat
meningkatkan produksi, pendapatan, dan menciptakan keuntungan yang dapat digunakan
untuk membayar kembali kredit yang diperoleh.
Sumber pembiayaan kredit pertanian tersebut dapat diperoleh dari Lembaga keuangan
Formal, maupun Lembaga keuangan Non-Formal. Lembaga keuangan Non-Formal terdiri
atas bank keliling, pedagang hasil pertanian, dan rentenir (Mukarom, 2009 p.2). Adapun
salah satu kemudahan jika kredit melalui jasa rentenir adalah pinjaman-pinjaman yang
diberikan relatif bersifat jangka pendek seperti bulanan, mingguan, bahkan harian. Susana
(2003) menyatakan bahwa pinjaman jangka pendek ini bisa dilakukan hanya dengan rentenir.
Sedangkan kecil kemungkinannya jika Lembaga Keuangan Formal, seperti bank
konvensional yang mau meminjamkan dalam jangka waktu mingguan misalnya .
Akan tetapi saat ini, tidak semua peminjam dapat melunasi pinjamannya tepat waktu.
Masalah ini dapat menyebabkan tingginya tingkat bunga yang harus dibayar lebih oleh petani
yang berperan sebagai peminjam. Sehingga keberuntungan yang diinginkan sebelumnya
berubah menjadi kebuntungan. Harapan kesejahteraan sebelumnya berubah menjadi
gambaran kesengsaraan. Tingkat bunga yang tinggi menyebabkan petani tercekik hutang,
bahkan hingga terus menghantui hidup mereka. Dan sungguh benar Firman Allah SWT
dalam surat Ali-Imron ayat 130,Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan
riba dengan berlipat ganda dan bertaqwalah kamu supaya mendapat keberuntungan.
Sumber referensi :
1) Nurmanaf (2007). Lembaga Informal pembiayaan Mokro Lebih Dekat dengan Petani, p. 1.
2) Mukarom (2009). Analisis persepsi Petani terhadap Lembaga Keuangan Syariah, pp. 1-2.
3) Susana, FE (2003). Peran rentenir Terhadap Pemenuhan kebutuhan Pedagang Kecil di
daerah Aliran sungai Winongo Kecamatan Wirobrajan Yogyakarta, vol 1, p. 20.

Anda mungkin juga menyukai