PENDAHULUAN
MATLAB adalah bahasa tingkat tinggi interaktif yang memungkinkan Anda untuk
melakukan tugas-tugas komputasi intensif lebih cepat dibandingkan dengan bahasa
pemrograman tradisional seperti C, C + +, dan Fortran.
Anda dapat menggunakan MATLAB dalam berbagai aplikasi, termasuk sinyal dan pengolahan
citra, komunikasi, desain kontrol, uji dan pengukuran, model dan analisis keuangan, dan biologi
komputasi. Tambahan Toolbox (koleksi fungsi MATLAB tujuan khusus, tersedia secara
terpisah) memperluas aplikasi MATLAB untuk memecahkan masalah tertentu dalam area
aplikasi.
Berikut ini akan ditunjukkan dasar-dasar penggunaan Matlab :
Tutorial Dasar
Analisis dan Desain Sistem Kontrol (MATLAB)
Tutorial Dasar MATLAB
Tutorial Dasar Matlab
Berikut akan dijelaskan dasar-dasar penggunaan MATLAB untuk mengolah salah satu problem
matematika yaitu matriks.
Misalkan Anda akan mamanfaatkan MATLAB untuk membuat suatu matriks dengan jumlah
baris 3, kolom 3 (atau 3-kali-3) . Perhatikanlah bahwa semua baris harus memiliki jumlah
elemen yang sama. Anda ketik :
>> A = [2 6 9; 1 2 8; -4 1 -2]
Bila Anda menekan Tombol Enter, akan tampil
A=
2
1
-4
6
2
1
9
8
-2
Selanjutnya bila Anda menginginkan mendapatkan invers dari matriks A tersebut, anda cukup
mengetik
>> inv(A) {ENTER}
Inilah salah satu cara meminta bantuan penggunaan perintah MATLAB. Untuk mengetahui
fungsi perintah dan cara penggunaannya, Anda cukup klik perintah yang ditandai warna biru.
Misal Anda klik zeros , maka akan ditampilkan fungsi perintah zeros dan penggunaannya seperti
gambar berikut :
Selanjutnya Anda juga dapat memanfaatkan MATLAB untuk menggambar kurva (Plot Fungsi).
Lanjut Plot Fungsi
Plot Fungsi
Menggambar Grafik
Fungsi plot adalah untuk menggambar grafik dalam bentuk yang dapat berbeda-beda, tergantung
pada argumen masukan. Jika y adalah vektor, plot (y) menghasilkan grafik garis linear dari
elemen y terhadap indeks y. Jika Anda menetapkan dua vektor sebagai argumen, plot (x, y)
menghasilkan grafik dari y terhadap x.
Misalnya, Anda akan melukis grafik sinus dengan masukan vektor x nilai berkisar dari 0 sampai
2, maka lebih dulu menghitung sinus nilai-nilai x, lalu melukis dengan fungsi plot hasilnya:
x = 0: pi/100: 2 * pi;
y = sin (x);
plot (x, y)
Sekarang label sumbu dan menambahkan judul. Karakter pi \ menciptakan simbol. Lihat teks
string dalam dokumentasi Referensi MATLAB untuk simbol lebih lanjut:
xlabel (x = 0:02 \ pi)
ylabel (Sinus dari x)
title (Plot dari Fungsi Sinus, FontSize, 12)
x = 0: pi/100: 2 * pi;
y = sin (x);
y2 = sin (x-0,25);
Y3 = sin (x-0,5);
plot (x, y, x, y2, x, Y3)
Perintah legend menyediakan cara mudah untuk mengidentifikasi plot individu:
legend('sin(x)','sin(x-.25)','sin(x-.5)')
Kembali
III.1.
String untuk warna diantaranya 'c', 'm', 'y', 'r', 'g', 'b', 'w', and 'k'. Ini
menunjukkan arti cyan, magenta, yellow, red, green, blue, white, dan black.
Strings style garis berupa '-' untuk garis padat, '' untuk garis putus-putus, ':' untuk
garis :, '-.' Untuk garis strip-titik.
Jenis tanda diantaranya adalah '+', 'o', '*', dan 'x' dan jenis tanda berisi adalah 's'
untuk persegi, 'd' untuk permata, '^' untuk segitiga atas, 'v' untuk segitiga bawah, '>'
untuk segitiga kanan, '<' untuk segitiga kiri, 'p' untuk pentagram, 'h' untuk
heksagram, dan kosong untuk tanpa tanda.
Kita dapat juga mengubah warna, garis dan tanda secara interaktif.
Menggambar Garis dan Tanda Garis
Jika kita menetapkan jenis tanda bukan style garis, MATLAB hanya akan menggambar berupa
tanda. Sebagai contoh,
plot(x,y,ks)
akan menggambar persegi hitam pada tiap titik data, tetapi tidak menghubungkan tanda dengan
garis.
Pernyataan
plot(x,y,r:+)
akan menggambar grafik garis titik merah dan menempatkan tanda plus pada tiap titik data. Kita
mungkin saja menginginkan menggunakan beberapa titik data untuk menggambar tanda
kemudian kita menggunkanannya untuk menggambar garis.
x1 = 0:pi/100:2*pi;
x2 = 0:pi/10:2*pi;
plot(x1,sin(x1),r:,x2,sin(x2),r+)
III.2.
Bila argumen bagi plot berupa kompleks, bagian imajiner diabaiakan kecuali ketika saat plot
diberikan sebagai argumen kompleks tunggal. Untuk kasus khusus ini, perintah pendeknya
adalah menggambar bagian nyata vs bagian imajiner. Oleh karena itu,
plot(Z)
dengan Z adalah vektor atau matriks kompleks, adalah ekivalen dengan
plot(real(Z),imag(Z))
Sebagai cantoh,
t = 0:pi/10:2*pi;
plot(exp(i*t),-o)
axis equal
menggmabr poligon dengan 20- sisi dengan lingkaran kecil pada vertikalnya. Perintah axis
equal membuat tambahan sama panjang pada sumbu x dan y, yang menjadikan gambar tampak
lebih melingkar.
Sebagai contoh, pernyataan ini pertama membuat gambar kontur fungsi peaks, selanjutnya
menyelipkan gambar berwarna pada fungsi yang sama.
[x,y,z] = peaks;
contour(x,y,z,20,k')
hold on
pcolor(x,y,z)
shading interp
hold off
Perintah hold on menyebabkan plot pcolor digambungkan dengan plot contour dalam satu
gambar.
III.3.
Jendela Gambar
Jendela Gambar
Fungsi grafik secara otomatis membuka jendela gambar yang baru saat tidak ada jendela pada
layar. Jika jendela gambar telah ada, MATLAB menggunakan jendela ini untuk keluaran grafik.
Jika terdapat banyak jendela gambar yang terbuka, MATLAB akan memiliki target kelauaran
gambar pada jendela sekarang (gambar terakhir yang digunakan atau di-klik)
Untuk membuat jendela gambar yang ada pada gambar sekarang, kita dapat meng-klik mouse
saat pointer pada jendela atau kita dapat mengetik
figure(n)
dengan n bilangan yang ada pada bar judul gambar. Hasil perintah akan ditampilkan pada jendela
ini.
Untuk membuka jendela gambar baru dan membuat padanya gambar sekarang, ketiklah
figure
Plot Rangkap dalam Satu Gambar
Perintah subplot memungkinkan kita untuk menampilkan plot rangkap dalam jendela yng sama
atau mencetaknya pada selembar kertas yang sama. Dengan mengetik
subplot(m,n,p)
akan membagi jendela gambar kedalam matrik m-kali-n sub gambar kecil dan memilih subplot
pada gambar yang muncul saat sekarang. Gambar diurutkan dari pertama pada baris pertama
jendela gambar, kemudian baris kedua, dan seterusnya. Sebagai contoh, pernyataan ini akan
mnggambar data dalam empat sub daerah yang berbeda pada jendela gambar.
t = 0:pi/10:2*pi;
[X,Y,Z] = cylinder(4*cos(t));
subplot(2,2,1); mesh(X)
subplot(2,2,2); mesh(Y)
subplot(2,2,3); mesh(Z)
subplot(2,2,4); mesh(X,Y,Z)
III.4.
Mengatur Sumbu
Mengatur Sumbu-sumbu
Perintah axis mendukung sejumlah pilihan untuk menyetel skala, orientasi, dan ukuran gambar.
Kita dapat juga menyetel pilihan ini secara interaktif.
Menetapkan Batas Sumbu
MATLAB menetapkan harga maksimum dan minimum data untuk memilih batas sumbu untuk
membuat jangkauan batas.. Perintah axis mengizinkan kita untuk menetepkan batas.
axis([xmin xmax ymin ymax])
atau untuk gafik tiga dimensi,
axis([xmin xmax ymin ymax zmin zmax])
Gunakan perintah
axis auto
agar MATLAB secara otomatis mengatur pemilihan batas.
Menetapkan Rasio Sumbu
axis
juga mengizikan kita untuk menetapkan sejumlah moda tertentu. Sebagai contoh,
axis square
membuat sumbu x dan sumbu y memiliki panjang yang sama.
axis equal
membuat pertambahan tanda batas skala pada sumbu-x dan sumbu-y yang memiliki panjang
sama. Ini artinya perintah
plot(exp(i*[0:pi/10:2*pi]))
diikuti dengan perintah axis square or axis equal akan merubah bentuk oval ke bentul
seperti linkaran.
axis auto normal
Menetapkan Tampilan Sumbu
Kita dapat menggunakan perintah axis untuk memperlihatkan sumbu atau menyembunyikannya.
axis on
akan memerperlihatkan sumbu. Dan telah menjadi penetapan pada MATLAB.
axis off
akan menyembunyikan sumbu.
Menetapkan Garis Kisi
Perintah grid akan memerintahkan agar garis kisi akan ditampilkan atau tidak. Pernyataan
grid on
akan menampilkan garis kisi dan
grid off
menghilangkan garis kisi.
Menberi Label Sumbu dan Judul Gambar
Perintah xlabel, ylabel, dan zlabel akan menambahkan label pada sumbu x-, y-, dan z.
Sedangkan perintah title akan menambahkan judul pada posisi atas gambar dan fungsi text
akan menyisipkan teks dimanapun pada gambar. Notasi TeX menghasilkan huruf yunani. Kita
dapat saja menetapkan secara interaktif.
t = -pi:pi/100:pi;
y = sin(t);
plot(t,y)
axis([-pi pi -1 1])
xlabel(-\pi \leq {\itt} \leq \pi)
ylabel(sin(t))
title(Graph of the sine function)
text(1,-1/3,{\itNote the odd symmetry.})
III.5.
Menyimpan Gambar
Untuk menyimpan gambar, pilihlah Save dari menu File. Untuk menyimpannya kita
menggunakan format grafik, seperti TIFF, bila ingin menggunakan format lain pilihlah Export
dari menu File.
Mengedit Gambar
MATLAB membuat bentuk sebuah grafik untuk memberi kemampuan untuk dapat dibaca, skala
sumbu yang dapat diubah, termasuk mengubah warna dan jenis garis sesuai diinginkan. Namun,
jika kita sedang membuat grafik, kita dapat saja mengubah bentuk gambar tertentu atau
menambah label, judul dan notasi lain untuk membentu menjelaskan data.
MATLAB menyediakan dua cara untuk mengubah gambar yang kita buat.
Membangkitkan matriks X dan Y yang masing-masing terdiri atas baris dan kolom
berulang, dalam domain fungsi.
Menggunakan X dan Y untuk mengevaluasi dan menggambar fungsi.
Fungsi meshgrid melakukan transformasi domain yang ditentukan oleh vektor tunggal atau dua
vektor x dan y kedalam matriks X dan Y yang digunakan untuk mengevaluasi fungsi dua variabel.
Baris X merupakan pemindahan dari vektor x dan kolom Y adalah pindahan dari vektor y.
Contoh Membuat grafik fungsi sinc
Contoh berikut ini mengevaluasi dan menggambar grafik fungsi dua dimensi sinc, sin(r)/r, antara
arah x dan y. R adalah jarak dari pusat, yang merupakan titik pusat matriks. Adding eps (a
MATLAB command that returns the smallest floating-point number on your system) avoids the
indeterminate 0/0 at the origin.
[X,Y] = meshgrid(-8:.5:8);
R = sqrt(X.^2 + Y.^2) + eps;
Z = sin(R)./R;
mesh(X,Y,Z,EdgeColor,'black)
Secara tetap, MATLAB memberi warna mesh menggunakan warna sekarang. Namun, contoh ini
mengunakan mesh berwarna tunggal dengan menetapkan sifat permukaan edgecolor . Lihatlah
halaman referensi surface.
Kita dapat membuat mesh tranparan dengan melakukan disable terhadap hidden.
hidden off
Lihat halaman hidden.
III.6.
view(-15,65)
III.7.
Gambar Image
Larik dua dimensi dapat ditampilkan sebagai image, dengan elemen-elemen larik menentukan
kejelasan atau warna image. Sebagai contoh, pernyataan berikut
load durer
whos
Name
X
Size
648509
Bytes Class
2638656 double array
caption
228
map
1283
mengambil file durer.mat, menambah tiga variabel ke workspace. Matriks X adalah matriks
648-kali-509 dan map adalah matriks 128-kali-3 yang merupakan peta warna dari image ini.
Catatan File MAT, seperti durer.mat, adalah file biner yang dapat dibuat pada satu platform
dan selanjutnya dibaca oleh MATLAB pada platform yang berbeda.
Elemen dari X merupakan bilangan bulat antara 1 dan 128, yang disediakan sebagai identitas
pada peta warna, map. Selanjutnya
image(X)
colormap(map)
axis image
menghasilkan Drers etching. Pada scan resolusi tinggi bagi persegi magic tersedia dalam file
lain. Ketiklah
load detail
dan kemudian menggunakan tomboh panah atas pada keyboard untuk mengeksekusi ulang
image, colormap, dan perintah axis. Pernyataan
colormap(hot)
menambah beberapa warna abad dua puluhan ke abad enam belasan. Fungsi hot membangkitkan
peta warna yang berisisi arsiran merah, oranye, dan kuning. Secara khusus, matriks image
tertentu telah memiliki peta warna spesifik yang sesuai dengan matriks tersebut. Lihatlah
halaman referensi colormap.
Mencetak Grafik
Kita dapat mencetak gambar MATLAB secara langsung ke printer yang terhubung dengan
komputer atau kita dapat juga memberi nama gambar ke file grafik format standar yang
didukung pleh MATLAB. Ada dua cara untuk mencetak dan mengubah gambar ke file :
Pilihan Page Setup menampilkan kotak dialog yang mengizinkan kita untuk mengatur
karakteristik gambar pada halaman yang dicetak.
Pilihan Print Setup menampilkan kotak dialog yang menetapkan default pencetakan,
tetapi tidak mencetak gambar.
Pilihan Print Preview mengizinkan kita untuk melihat gambar yang akan tercetak.
Pilihan Print menmapilkan kotak dialog yang meminta untuk memilih pilihan
pencetakan satndar dan mencetak gambar.
Umumnya, gunakan Print Preview untuk menentukan apakah keluaran yang tecetak dinginkan
atau tidak. Jika tidak, gunakan kotak dialog Page Setup untuk mengubah setting keluaran.
Pilihlah kotak dialog Page Setup tombol Help untuk menampilkan informasi bagaimana
menampilkan halaman.
Mengubah gambar ke file grafik
Pilihan Export dibawah menu File mengizinkan kita untuk mengubah gambar ke berbagai
format file grafik standar.
Gunakan Perintah Print
Perintah print menyediakan banyak fleksibilitas pada jenis keluaran yang dikirim ke printer dan
menawarkan kita untuk mengendalikan pencetakan dari file-M. Hasilnya dapat dikirim secara
langsung ke printer atau dismpan di file tertentu. Berbagai format keluaran yang cukup banyak
telah tersedia seperti TIFF, JPEG, dan PostScript.
Sebagai contoh, pernyataan berikut ini akan menyimpan isi jendela gambar sebagai color
Encapsulated Level 2 PostScript dalam bentuk file yang disebut magicsquare.eps. Pernyatan
ini juga memasukkan tampilan TIFF, yang memberikan kemudahan untuk dapat ditampilkan
dalam banyak pengolah kata :
print -depsc2 -tiff magicsquare.eps
Untuk menampilkan gambar yang sama sebagai file TIFF dengan resolusi 200 dpi, gunakan
perintah
print -dtiff -r200 magicsquare.tiff
Jika kita ketik print pada baris perintah,
print
MATLAB mencetak gambar sekarang yang tampil pada printer default.
III.8.
Berikut ini akan dijelaskan penggunaan Matlab untuk analisis dan desain sistem kontrol :
III.9.
dengan s adalah variabel Laplace, N (s) adalah polinomial pembilang, dan D (s) adalah
polinomial penyebut.
Untuk membuat fungsi transfer model SISO dalam bentuk polinomial anda dapat menggunakan:
G = tf (num, den)
yang mana num dan den adalah vektor baris berisi koefisien polinomial N (s) dan D (s). Vektor
baris ini terdiri dari koefisien pangkat menurun dari s. G adalah nama model objek tf.
Misalnya, Anda akan membuat fungsi transfer G(s) = s/(s2 + 2s + 1), maka ketiklah:
G = tf ([1 0], [1 2 1]);
Atau, Anda dapat menentukan model tf yang sama sebagai ekspresi rasional dalam variabel
Laplace:
s = tf('s');
G = s/(s^2 + 2*s + 1);
Setelah Anda mendefinisikan variabel s, Anda dapat membuat beberapa model tf dengan
menentukan ekspresi rasional tambahan s.
Cobalah Anda membuat fungsi transfer dengan mengetikkan
s ^ 2 +2 s+ 10
Fungsi alih dalam bentuk Zero dan Pole :
Fungsi alih SISO kontinyu waktu dalam bentuk faktor (zero-pole-penguatan)
berbentuk:
dengan
dengan z, p, dan k adalah vektor zero z1 ,, zm, pole p1 ,, pn, dan penguatan k.
Sebagai contoh, fungsi alih G(s) = s/(s2 + 2s + 1) dalam bentuk faktor adalah:
Fungsi alih ini memiliki zero pada s = 0, dua pole pada s = 1, dan penguatan sebesar 1.
Dengan perintah model zpk fungsi alih ini ditulis :
G = zpk([0],[-1 -1],[1]);
Bentuk lain, anda dapat menentukan model zpk yang sama dalam bentuk persamaan variabel
Laplace s:
s = zpk('s');
G = s/(s+1)^2;
Operasi lain yang tersedia termasuk sistem inversi, transposisi, dan pertransposition. Anda juga
dapat melakukan pengindeksan matriks seperti untuk mengekstraksi subsistem.
Cara lain untuk koneksi sistem
Operator
Fungsi
III.10.
Anda juga dapat menampilkan respon dengan menentukan data input output dari respon. Anda
gunakan perintah:
[y,t] = step(G);
plot(t,y)
Untuk model MIMO, fungsi respon waktu menghasilkan larik plot dengan satu plot per kanal
I/O (atau per output untuk initial dan lsim). Sebagai contoh,
G1 = [tf(10,[1 2 10]) , tf(1,[1 1])]
step(G1)
Untuk mengetahui waktu puncak dan lain sebagainya, Anda dapat klik kanan pada plot dan pilih
Characteristics akan diperoleh
ltiview(sys1,sys2)
Anda bisa menentukan jumlah plot dan tipe responnya. Silahkan anda mencoba.
III.12. Analisis Sistem Kawasan Frekuensi
Anda dapat memanfaatkan fungsi Control System Toolbox untuk analisis kawasan frekuensi
untuk menampilkan plot :
Bode
Nichols
Nyquist
Singular value
Diskripsi
bode
freqresp
margin
nichols
nyquist
bodemag
Berikut contoh penggunaan fungsi dalam tabel untuk analisis respon frekuensi.
Misalkan Anda akan menampilkan respon frekusnsi untuk sitem linear dengan fungsi alih :
Maka ketiklah
H = tf([1 1],[1 0.5 1]);
bode(H)
Memulai Simulink
Membangun Model
Membuat Subsistem
Melakukan simulasi model
Analisa Hasil Simulasi
Untuk memilih objek yang akan dihubungkan, klik objek. Tekan Tombol Ctrl lalu arahkan
kursor ke objek ke dua kemudian tekan ENTER. Kedua Objek akan terhubung. Lakukan pada
semua Objek. Untuk Objek sum tarik dari sum ke penghubung plant dan scope. Beri nama model
misalkan latihan_1. Hasil akan diperoleh gambar berikut :
Blok Transfer Fcn akan dimodifikasi sesuai dengan model yang diharapkan. Klik dua kali blok
ini akan muncul jendela Function Block Parameter seperti gambar
Isilah numerator coefficient dengan [50] dan denumerator coefficient dengan [1 10 0] karena
s(s+10)=s^2 + 10s + 0. Dengan klik OK akan diperoleh model seperti gambar berikut.
III.20. Membuat Subsistem
Membuat Subsistem
Jika Anda berkeinginan membuat subsistem dengan Blok yang telah ada dalam satu kelompok,
maka Anda dapat mengubah kelompok blok ke subsistem.
Langkah langkah membuat susbsistem :
1. Lingkupi blok-blok dan garis penghubungnya yang akan Anda masukkan dalam satu
subsistem dengan cara klik mouse sambil menekan tombol kiri mouse setelah memilih
2. Pilih Create Subsystem dari menu Edit. Blok-blok yang dipilih akan diganti dengan
3.
subsistem
Bila menginginkan untuk membatalkan pembuatan subsistem, Anda bisa memilih
Undo dari menu Edit
Untuk memulai simulasi model, Anda pilih Start dari Simulation pada Menu Editor Model atau
klik tombol Start pada toolbol model.
Selama simulasi berlangsung, tanda waktu simulasi berjalan ditunjukkan Tombol Stop sebagai
perintah untuk menghentikan simulasi akan akan aktif dan muncul bersebelahan dengan tombol
Start. Tombol Pause akan menggantikan tombol Start pada toolbar model.
III.22. Analisa Hasil Simulasi
Analisa Hasil Simulasi
Untuk mengetahui bagaimana tanggapan keluaran model sistem, Anda dapat mengetahui hasil
keluaran model sistem milik Anda. Untuk mengetahuinya Anda dapat menggunakan berbagai
cara.
Menggunakan Blok Scope
Anda dapat menampilkan jejak keluaran selama simulasi menggunakan blok Scope. Lihatlah
gambar berikut
Tampilan Scope akan menunjukkan jejak keluaran. Blok Scope memberikan kesempatan Anda
untuk memperbesar atau memperkecil sesuai keinginan dan memberikan kemampuan untuk
menyimpan keluaran dalam bentuk data workspace.
Menggukana Variabel Keluaran
Dengan mengeluarkan nilai waktu dan keluaran, Anda dapat menggunakan perintah plot untuk
menampilkan hasil simulasi.
Blok dengan nama Out adalah blok keluaran dari library milik Ports & Subsystems. Jejak
keluaran, yout, dihasilkan oleh solver integrasi.
Anda dapat juga menjalankan simulasi ini dari menu Simulation dengan menetapkan varaiabel
untuk waktu, keluaran dan state pada panel Data Import/Export yang ada pada kotak dialog
Configuration Parameter. Selanjutnya Anda dapat menggambar hasil simulasi menggunakan
perintah
plot(tout,yout)
Menggunakan blok To Workspace
Blok To Workspace dapat digunakan untuk memperoleh keluaran. Model berikut sebagai
ilustrasi penggunaannya :
Variabel ya dan t akan tampil dalam workspace saat simulasi sdh selesai. Anda berarti telah
menyimpan vektor waktu dengan memasukkan blok clock ke blok To Workspace .
Blok To Workspace dapat menerima masukan array, dengan jejak elemen masukan disimpan
dalm variabel workspace.
dengan G(s) adalah plant, H(s) adalah dinamika sensor , dan K adalah penguatan skalar yang
diatur-atur harganya. Pole lup tertutup adalah akar dari
Teknik kedudukan akar terdiri atas menggambar kedudukan pole lup tertutup dalam bidang
kompleks saat K berubah. Anda dapat menggunakan gambar kedudukan akar untuk menentukan
nilai penguatan yang sesuai dengan pole lup tertutup yang diinginkan.
CONTOH SEDERHANA
Untuk ilustrasi sederhana, perhatikan sistem umpan balik satu (H(s)=1) dengan plant memiliki
fungsi alih.
Selanjutnya Anda dapat memberikan perintah sgrid (Z,Wn) untuk menampilkan garis yang
berhubungan dengan konstanta rasio redaman sebesar Z dan frekuensi alamiah sebesar Wn.
Untuk
>> sgrid(0.5,0)
Maka akan ditampilkan kedudukan akar sistem dan garis untuk rasio redaman sebesar 0,5.
Perintah rlocfind akan dapat ditentukan secar interaktif nilai K dan kedudukan akar titik yang
diinginkan dengan cara meletakkan kursor pada titik yang diinginkan.
>> [k,akar]= rlocfind(sys)
Jika Anda tepat menaruh kursor pada perpotongan garis dan root locus akan dihasilkan pada
jendela perintah MATLAB :
Select a point in the graphics window
selected_point =
-0.6706 + 1.1460i
k=
8.2055
akar =
-4.6614
-0.6693 + 1.1456i
-0.6693 1.1456i
Jadi nilai K yang tepat untuk sistem dengan rasio redaman sebesar 0,5 adalah K= 8,2055.
Desain Kedudukan Akar dapat menggunakan SISO TOOL Design. Silahkan Anda
menggunakan SISO Tool Design (root lcus design)
III.25. Desain Kompensator (SISO Tool Design)
Desain Kompensator
Pada dasarnya, desain kompensator berkaitan dengan Anda menambah pole dan zero baru
kepada sistem.
Anda telah melihat hasil mengurangi penguatan kompensator dapat mengurangi redaman dan
bila Anda menaikkan penguatan akan menimbulkan ketidakstabilan sistem atau sistem menjadi
tak teredam. Untuk itu, untuk memenuhi kriteria desain tidak mungkin hanya dengan cara
meningkatkan atau mengurangi penguatan pada kompensator saja.
Ada tiga parameter yang harus ditetapkan pada desain kompensator yaitu : pole, zero dan
penguatan. Setelah Anda memilih penguatan, kita dapat menambah pole dan zero pada
kompensator.
Menambah pole pada Kompensator
Anda dapat menambah pole riil pada halaman Compensator Editor. Klik tab Compensator Editor
, jadikan C sebagai pilihan, dan klik kanan dalam tabel Dynamics. Pilih Add Pole/Zero > Real
Pole. Gunakan kotak Edit Selected Dynamics untuk membaharui parameter pole parameters,
seperti ditunjukkan gambar berikut.
Anda dapat juga menambah pole yang riil secara pada plot root locus menggunakan jendela
Graphical Tuning. Klik kanan dalam plot root locus dan pilih Add Pole/Zero > Real Pole. Klik
pada daerah plot root locus yang Anda inginkan untuk menambah satu pole riil.
Pole riil yang ditambahkan dengan cara ini secara otomtis ditambahkan ke tabel pada halaman
Compensator Editor .
Setelah Anda menambah pole dan zero, plot tanggapan LTI Viewer akan berubah dan root locus
serta Bode plot tampil dengan pole dan zero baru.
This figure shows the Graphical Tuning window with the new poles added. For clarity, you may
want to zoom out further, as was done here.
Menggunakan SISO Design Task Node dan Control and Estimation Tools Manager
SISO Design Task node pada Control and Estimation Tools Manager terdiri dari halaman berikut
untuk menentukan desain kontroler dan sifat-sifatnya:
Architecture:
Compensator Editor:
Graphical Tuning: