Anda di halaman 1dari 59

LENSA DAN KATARAK

Sugiarti Kadarhartono SpMK

Topik kuliah
1.

1.

Katarak
Penyebeb katarak
Prevalensi katarak
Diagnosa dan stadium katarak
Appropriate referral of cataract patient
Outline of surgical management
Visual rehabilitation of Aphakia
Outline of cataract management in young age

Topics of Study
2. Kelainan

kongenital lensa

Ektopik (Subluxasi dan dislokasi)


Lentikonus

Embryologi Lensa
Berasal dari permukaan ektoderm
Ektoderm berinvaginasi dan menjadi dua
lapisan
Membrana basalis dari epitel membentuk
kapsul
Epitel posterior membentuk nukleus embrionik
Epitel anterior beregenerasi selamanya dan
membentuk serabut lensa

Anatomy
Lensa terletak dibelakang iris
Bikonkaf, posterior lebih konkaf
Lengkung posterior berhubungan dengan
vitreus anterior : fosa patella
Pada usia muda kapsula posterior melekat
pada vitreus oleh ligamentum Weigert
Lensa dihubungkan dengan badan siliar
oleg ligamentum suspensorium Zonules
Zinnii

Lapisan lensa :
Kapsul anterior
Kapsul posterior (paling tipis di polus
posterior) tidak ada epitel
Korteks
Epinukleus
Nukleus

Nukleus :
Embrionik
Fetal (t/a ikatan Y anterior & posterior
)
Infantile
Juvenil
Dewasa

Fisiologi
Fungsi lensa :
1. Refraksi mengfokuskan bayangan ke retina
2. Akomodasi : kemampuan untuk
mencembung supaya menambah kekuatan
refraksi --> bayangan jatuh diretina waktu
melihat dekat.

Optik
Kekuatan refraksinya adalah +18 D; dan dapat
bertambah pada waktu lensa berakomodasi
Akomodasi adalah kontraksi dari m siliaris -->
relaksasi zonule --> lensa menjadi cembung
karena lensa bersifat elastis
Iris mengontrol cahaya yang masuk kedalam
mata dengan mengecilkan diameter pada
cahaya terang melindungi retina dan untuk
menghilangkan aberasi optik lensa perifer

Katarak
Definisi
Kekeruhan lensa,
tidak lagi transparan
sehingga
menghambat cahaya
masuk dan sampai
keretina--> visus
kabur

Klasifikasi
Etiologi
Morfologi
Stadium kekeruhan
Kronologi

Etiologi
1. Senile
2. Trauma
1. Penetrasi
2. Konkusio (Rosette Cataract)
3. Radiasi sinar infra merah
4. Sengatan listrik
5. Radiasi ion

Metabolik
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Diabetes (Snow Storm Cataract)


Hypoglycaemia
Galactosemia (Oil drop cataract)
DefisiensiGalactokinase
Mannosidosis
Fabrys Disease
Lowes Syndrome
Wilsons Disease (Sunflower Cataract)
Hypocalcaemia

Toksik
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Corticosteroids
Chlorpromazine
Miotika
Bisulphan
AU
Amiodarone

Katarak komplikata

Anterior uveitis
Kelainan vitreu & retina heriditer
Miopia tinggi
Glaukoma fleken kekeruhan
subkapsula anterior
Neoplasma Intraokular

Infeksi Maternal
1. Rubella
2. Toxoplasmosis
3. Cytomegalovirus

Toksisitas obat Maternal


Thalidomide
Corticosteroid

Katarak presenil
Myotonic Dystrophy
Atopic Dermatitis (Syndermatotic
Cataract)
GPUT & Enzyme Deficiencies

Syndroma & katarak

Downs Syndrome
Werners Syndrome
Rothmunds Syndrome
Lowes Syndrome

Herediter
Katarak sekunder
Katarak subkapsuka
posterior(Posterior Capsular
Opacity = PCO)

Klasifikasi menurut anatomis


1. Kapsular

2.

Subkapsular

3.

Kongenital (Anterior Polar &


Posterior Polar)
Didapat (Acquired)

Sukapsula Posterior (Cupuliform)


Subkapsula Anterior

Nuclear

Kongenital (Discoid, etc)


Senile

4.

Kortikal
Congenital (Coronary, Coralliform,
etc)
Senile (Cuneiform)

5. Lamelar or Zonular
6. Sutural
7. Others

Blue Dot (Cataracta caerulea)


Membranous
Cataracta Pulveranta Centralis
Reduplicated Cataract

Stadium of Maturitas
1. Immature

2. Mature
3. Intumescent

4. Hypermature
5. Morgagnian

Menurut umur
1. Kongenital : sejak lahir
2. Infantile

: 1-5 tahun
3. Juvenile
: 1 - 13 tahun
4. Presenile : 13 - 35 tahun
5. Senile

Pathogenesis
Dua proses utama patogenik :
1. Hydrasi :
Kegagalan mekanisme pompa
aktif
Ada kebocoran lewat kapsul
posterior atau kapsuI anterior
Bertambahnya tekanan Osmotik
2. Sklerosis

Katarak Senilis
Global
38 juta orang menjadi
buta
41% dari kebutaan
disebabkan oleh katarak
Terutama dinegara miskin

Progresifitas
Stadium katark pemisaham lameler
Hydrasi
2. Stadium katarak insipien
Kekeruhan dini
Keluhan silau siang hari
3. Katarak imatur
Visus menurun
Lensa tampah abu-abu
Tampak bayangan iris pada
lensa
1.

Progression
4. Katarak intumesen
Lensa menarik air
sehingga lebih cembung
Bilik mata depan menjadi dangkal
Sudut bilik mata depan tertutup -> TIO
tinggi (Phacomorphic glaucoma)
5. Katarak mature
Seluruh lensa sudah keruh
Visus sangat menurun sampai 1/~
Bayangan iris tak tampak lagi
Lensa tampak putih

Progression
6. Katarak Hipermatur

Ada dua bentuk :


Pencairan dari korteks atau
Morgagni tampak seperti susu:
milky white
Sklerotik dengan iridodenesis
Kelemahan Zonule -> Subluksasi
lensa

Gejala klinis
Keluhan
1. Silau,Buram
2. Variasi diurnal dari visus
3. Distorsi (Metamorphopsia)
4. Diplopia / Polyopia monokuler
5. Visus warna agak terganggu
6. Ada bercak hitam pada
pandangan
7. Perubahan kebiasaan

Gejala klinik
Gejala
1. Visus : visus menurun tergantung dari
kekeruhannya dan letak kekeruhan)
2. Leukokoria : pupil tampak tidak hitam
3. Bayangan iris pada lensa (+) pada stadium
imatur
4. Refleks fundus akan makin kabur bila lensa
makin keruh Fundus refleks (+) --> (-)

Perbedaan pada stadium katarak

Keadaan

Imatur

Mature

Hypermatur

Visus

6/9 - Hit Jari

hit jari-1/300

1/300 - 1/~

COA

Normal /
dangkal

Normal / dangkal Normal - dalam

Warna lensa

Abu-abu

Putih

Putih / nukleus
coklat/

Bayangan Iris

(+)

( -)

(-)

Fundus refleks

(+)

(-)

(-)

Komplikasi katarak
1. Lens Induced Glaucoma
1. Phacomorphic Galucoma
2. Phacolytic Glaucoma
3. Phacotoksis Glaucoma
2. Lens Induced Uveitis
3. Subluksasi / Dislokasi

lensa

Pemeriksaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Visus dasar dan visus koreksi


terbaik
Refleks pupl
TIO
P/ fundus , fundus refleks
Tensi darah
Keadaan umum
P/ fungsi makula
Ultrasonography (USG B-Scan)
Biometry Pengukuran power IOL

Indikasi operasi
1.
2.

Optis
Medis

3.

Katarak Hipermatur
Glaukoma sekunder ok lensa
Uveitis ok katarak
Dislokasi / subluksasi lensa
Benda asing di lensa
Perlu penanganan segmen
posterior :
Laser pada DM retinopati
Retinal Detachment
Kosmetik

Pilihan Operasi katarak


1. Intrakapsular ekstraksi katarak ( IKEK)
2. Lensektomi Pars plana
3. Ekstra kapsular ekstraksi katarak (EKEK)

meninggalkan zonule dan kapsul post:


1. EKEK konvensional
2. EKEK irisan kecil
3. Fako emulsifikasi

Jenis Lensa intra-okular (LIO)


1. LIO bilik depan

2. LIO jepitan iris :


1.
2.

di bilik depan
di bilik belakang

3. LIO bilik belakang :


1.

2.

Fiksasi siliar
Intra kapsular

Prinsip dari jenis operasi


1. EKEK
Dikeluarkan nukleus dan korteks dan
meninggalkan sedikit kapsul anterior, zonule
dan kapsuk posterior
2. IKEK
Seluruh lensa dikeluarkan, tersisa
membrana Hyaloidea dan vitreus

3. Lensektomi Pars Plana


Kadang kadang dilakukan pada bayi
Bila mau dilakukan operasi segmen
posterior dan lensanya keruh maka
dilakukan operasi lewat pars plana dengan
alat Vitrectomy atau Vitreous irrigation
Suction Cutting (VISC)

4. Phakoemulsifiksi
Cara EKEK yang lebih canggih dengan
alat fako emulsi lensa
Nukleus lensa dipecah pecah dan
dilunakkan dengan frekwensi tinggi
kemudian dihisap
Irisan kecil dan berupa tunnel

EKEK irisan kecil


Irisan lebih kebelakang dan dibuat tiga
tahap seperti terowongan ( tunnel incision)
Nulkeus diangkat ke bilik depad baru
dikeluarkan dengan alat khusus
Untung irisan kedap air bisa tertutup
sendiri
Astigmat kurang

EKEK

Phakoemulsifikasi

EKEK vs. IKEK


Pengambilan lensa

ECCE

ICCE

Hanya nukleus, kapsul


anterior yg diambil dan
cortex disedot

Lensa intoto diambil

Posterior capsule &


zonules

Diambil
Intak

Insisi

6-8 mm

10-12mm

Iridektomi Perifer

Tidak perlu

Harus dilakukan-> blok


pupil

Alat operasi

Sangat perlu dari


sederhana- canggih

sederhana

Waktu operasi

Lebih lama

Lebih cepat

ECCE vs. ICCE


ECCE

ICCE

Implantasi LIO

Bilik mata blk

Bilik mata depan

Keahlian

ketrampilan teknik

Lebih mudah

Biaya

Lebih mahal

murah

Komplikasi

Kekeruhan kapsul
Posterior (PCO)

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Vitreous prolapse &


loss
CME
Endophthalmitis
Glaukoma
Fibrous &
endothelial ingrowth
VCA

ECCE vs. ICCE


Komplikasi
Indikasi

ECCE

ICCE

<<<< ICCE
Semua macam
katarak

PCO
1.
2.
3.
4.
5.

Kontra
indikasi

1.

Dislocated Lens
Subluxated Lens (>1/3
zonules broken)
Chronic Lens Induced
Uveitis
Hypermature Shrunken
Cataract
Intraocular foreign body

Dislokasi /
Umumr < 35 tahun
subluksasi
(>1/3 zonules )

Preparasi preoperasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

P/ keadaan umum, laboratorium baik, tensi


darah baik, tekanan bola mata baik
Istirahat, santai, mandi keramas, usahakan
tidur nyenyak
Persetujuan operasi
Bulu mata dipotong, betadin palpebra
Tetes Antibiotik tiap 6 jam mata ditutup
Pupil dilebarkan u/ EKEK
Tensi darah < 160/90 mmHg, tonometri < 30
mmHg

Anestesi
1. Narkosa umum
2. Retrobulbar

3. Peribulbar
4. Subtenon

5. Topical

Pemantauan pasca bedah


1.
2.

Mata dibersihkan tiap pagi


Diperiksa :

3.

Visus dasar
Apposisi luka kornea
Kekeruhan korne
Kedalaman COA
Pupil
LIO letak
Kapsula Posterior, sisa korteks
TIO

AB topikal + steroid tiap 4-6 jam (4-6 mg)

Komplikasi operasi katarak


Dibedakan atas 3 fase :
1. Intraoperasi
2. Postoperasi :
Dini
Lambat

Komplikasi intraoperasi
1. Kerusakan endotel kornea

2. Ruptur kapsula posterior


3. Vitreus prolaps

4. Hyphaema
5. Perdarahan Expulsive

6. Dislokasi nukleus ke vitreus

Komplikasi pasca bedah


Dini
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Edema kornea
Luka bocor
Iris prolaps
COA dangkal
Hyphaema
Hypotony
Glaukoma
Desentrasi / dislokasi LIO
Endophthalmitis

Lambat
1. kekeruhan kapsul Posterior
(PCO)
2. Cystoid Macular Edema
(CME)
3. VCA
4. UGH syndrome
5. Bullous Keratopathy
6. Glaukoma

Rehabilitasi visual setelah operasi tanpa LIO


(Aphakia)
1. Hypermetropia tinggi

2. Astigmatism
3. Daya akomodasi hilang

4. Persepsi warna

berkurang
5. Silau ok >>> sinar UV
mencapai retina

Rehabilitasi
Tiga cara mengatasi afakia :
1. Lensa intraokular ( LIO) AC/PC
2. Kacamata (+) tebal
3. Lensa kontak

Kekurangan kaca mata afakia


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Kaca mata tebal, berat dan jelek


Bayangan lebih besar diplopia
Skotoma cincin
Jack in the box Phenomenon
Pin Cushion Effect
Aberasi sferis
Aberasi Chromats

Katarak Pediatric
Masalah utama
1. Perbaikan visus sedini mungkin
2. Awas Amblyopia
3. Peradangan pasca bedah >>, dan
Fibrosis
4. PCO >>
5. Kalkulasi LIO lebih rendah

Dislokasi Lensa
Kongenital
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Familial
Ectopia lentis
Marfan Syndrome
Weil Marchesani Syndrome
Homocystinuria
Hyperlisinemia
Aniridia

Didapat
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Hypermature
Trauma
Uveitis kronik
Tumor intraokular
Myopia tinggi
Buphthalmos

Therapi
1.
2.
3.
4.

Kaca mata
EKEK : hanya 1/3 zonule yang rusak
IKEK : > 1/3 zonule lepas
Operasi Pars Plana

Keadaan lain dari lensa


1. Lentikonus
2. Koloboma lensa
3. PCO

Anda mungkin juga menyukai