Topik kuliah
1.
1.
Katarak
Penyebeb katarak
Prevalensi katarak
Diagnosa dan stadium katarak
Appropriate referral of cataract patient
Outline of surgical management
Visual rehabilitation of Aphakia
Outline of cataract management in young age
Topics of Study
2. Kelainan
kongenital lensa
Embryologi Lensa
Berasal dari permukaan ektoderm
Ektoderm berinvaginasi dan menjadi dua
lapisan
Membrana basalis dari epitel membentuk
kapsul
Epitel posterior membentuk nukleus embrionik
Epitel anterior beregenerasi selamanya dan
membentuk serabut lensa
Anatomy
Lensa terletak dibelakang iris
Bikonkaf, posterior lebih konkaf
Lengkung posterior berhubungan dengan
vitreus anterior : fosa patella
Pada usia muda kapsula posterior melekat
pada vitreus oleh ligamentum Weigert
Lensa dihubungkan dengan badan siliar
oleg ligamentum suspensorium Zonules
Zinnii
Lapisan lensa :
Kapsul anterior
Kapsul posterior (paling tipis di polus
posterior) tidak ada epitel
Korteks
Epinukleus
Nukleus
Nukleus :
Embrionik
Fetal (t/a ikatan Y anterior & posterior
)
Infantile
Juvenil
Dewasa
Fisiologi
Fungsi lensa :
1. Refraksi mengfokuskan bayangan ke retina
2. Akomodasi : kemampuan untuk
mencembung supaya menambah kekuatan
refraksi --> bayangan jatuh diretina waktu
melihat dekat.
Optik
Kekuatan refraksinya adalah +18 D; dan dapat
bertambah pada waktu lensa berakomodasi
Akomodasi adalah kontraksi dari m siliaris -->
relaksasi zonule --> lensa menjadi cembung
karena lensa bersifat elastis
Iris mengontrol cahaya yang masuk kedalam
mata dengan mengecilkan diameter pada
cahaya terang melindungi retina dan untuk
menghilangkan aberasi optik lensa perifer
Katarak
Definisi
Kekeruhan lensa,
tidak lagi transparan
sehingga
menghambat cahaya
masuk dan sampai
keretina--> visus
kabur
Klasifikasi
Etiologi
Morfologi
Stadium kekeruhan
Kronologi
Etiologi
1. Senile
2. Trauma
1. Penetrasi
2. Konkusio (Rosette Cataract)
3. Radiasi sinar infra merah
4. Sengatan listrik
5. Radiasi ion
Metabolik
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Toksik
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Corticosteroids
Chlorpromazine
Miotika
Bisulphan
AU
Amiodarone
Katarak komplikata
Anterior uveitis
Kelainan vitreu & retina heriditer
Miopia tinggi
Glaukoma fleken kekeruhan
subkapsula anterior
Neoplasma Intraokular
Infeksi Maternal
1. Rubella
2. Toxoplasmosis
3. Cytomegalovirus
Katarak presenil
Myotonic Dystrophy
Atopic Dermatitis (Syndermatotic
Cataract)
GPUT & Enzyme Deficiencies
Downs Syndrome
Werners Syndrome
Rothmunds Syndrome
Lowes Syndrome
Herediter
Katarak sekunder
Katarak subkapsuka
posterior(Posterior Capsular
Opacity = PCO)
2.
Subkapsular
3.
Nuclear
4.
Kortikal
Congenital (Coronary, Coralliform,
etc)
Senile (Cuneiform)
5. Lamelar or Zonular
6. Sutural
7. Others
Stadium of Maturitas
1. Immature
2. Mature
3. Intumescent
4. Hypermature
5. Morgagnian
Menurut umur
1. Kongenital : sejak lahir
2. Infantile
: 1-5 tahun
3. Juvenile
: 1 - 13 tahun
4. Presenile : 13 - 35 tahun
5. Senile
Pathogenesis
Dua proses utama patogenik :
1. Hydrasi :
Kegagalan mekanisme pompa
aktif
Ada kebocoran lewat kapsul
posterior atau kapsuI anterior
Bertambahnya tekanan Osmotik
2. Sklerosis
Katarak Senilis
Global
38 juta orang menjadi
buta
41% dari kebutaan
disebabkan oleh katarak
Terutama dinegara miskin
Progresifitas
Stadium katark pemisaham lameler
Hydrasi
2. Stadium katarak insipien
Kekeruhan dini
Keluhan silau siang hari
3. Katarak imatur
Visus menurun
Lensa tampah abu-abu
Tampak bayangan iris pada
lensa
1.
Progression
4. Katarak intumesen
Lensa menarik air
sehingga lebih cembung
Bilik mata depan menjadi dangkal
Sudut bilik mata depan tertutup -> TIO
tinggi (Phacomorphic glaucoma)
5. Katarak mature
Seluruh lensa sudah keruh
Visus sangat menurun sampai 1/~
Bayangan iris tak tampak lagi
Lensa tampak putih
Progression
6. Katarak Hipermatur
Gejala klinis
Keluhan
1. Silau,Buram
2. Variasi diurnal dari visus
3. Distorsi (Metamorphopsia)
4. Diplopia / Polyopia monokuler
5. Visus warna agak terganggu
6. Ada bercak hitam pada
pandangan
7. Perubahan kebiasaan
Gejala klinik
Gejala
1. Visus : visus menurun tergantung dari
kekeruhannya dan letak kekeruhan)
2. Leukokoria : pupil tampak tidak hitam
3. Bayangan iris pada lensa (+) pada stadium
imatur
4. Refleks fundus akan makin kabur bila lensa
makin keruh Fundus refleks (+) --> (-)
Keadaan
Imatur
Mature
Hypermatur
Visus
hit jari-1/300
1/300 - 1/~
COA
Normal /
dangkal
Warna lensa
Abu-abu
Putih
Putih / nukleus
coklat/
Bayangan Iris
(+)
( -)
(-)
Fundus refleks
(+)
(-)
(-)
Komplikasi katarak
1. Lens Induced Glaucoma
1. Phacomorphic Galucoma
2. Phacolytic Glaucoma
3. Phacotoksis Glaucoma
2. Lens Induced Uveitis
3. Subluksasi / Dislokasi
lensa
Pemeriksaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Indikasi operasi
1.
2.
Optis
Medis
3.
Katarak Hipermatur
Glaukoma sekunder ok lensa
Uveitis ok katarak
Dislokasi / subluksasi lensa
Benda asing di lensa
Perlu penanganan segmen
posterior :
Laser pada DM retinopati
Retinal Detachment
Kosmetik
di bilik depan
di bilik belakang
2.
Fiksasi siliar
Intra kapsular
4. Phakoemulsifiksi
Cara EKEK yang lebih canggih dengan
alat fako emulsi lensa
Nukleus lensa dipecah pecah dan
dilunakkan dengan frekwensi tinggi
kemudian dihisap
Irisan kecil dan berupa tunnel
EKEK
Phakoemulsifikasi
ECCE
ICCE
Diambil
Intak
Insisi
6-8 mm
10-12mm
Iridektomi Perifer
Tidak perlu
Alat operasi
sederhana
Waktu operasi
Lebih lama
Lebih cepat
ICCE
Implantasi LIO
Keahlian
ketrampilan teknik
Lebih mudah
Biaya
Lebih mahal
murah
Komplikasi
Kekeruhan kapsul
Posterior (PCO)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
ECCE
ICCE
<<<< ICCE
Semua macam
katarak
PCO
1.
2.
3.
4.
5.
Kontra
indikasi
1.
Dislocated Lens
Subluxated Lens (>1/3
zonules broken)
Chronic Lens Induced
Uveitis
Hypermature Shrunken
Cataract
Intraocular foreign body
Dislokasi /
Umumr < 35 tahun
subluksasi
(>1/3 zonules )
Preparasi preoperasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Anestesi
1. Narkosa umum
2. Retrobulbar
3. Peribulbar
4. Subtenon
5. Topical
3.
Visus dasar
Apposisi luka kornea
Kekeruhan korne
Kedalaman COA
Pupil
LIO letak
Kapsula Posterior, sisa korteks
TIO
Komplikasi intraoperasi
1. Kerusakan endotel kornea
4. Hyphaema
5. Perdarahan Expulsive
Edema kornea
Luka bocor
Iris prolaps
COA dangkal
Hyphaema
Hypotony
Glaukoma
Desentrasi / dislokasi LIO
Endophthalmitis
Lambat
1. kekeruhan kapsul Posterior
(PCO)
2. Cystoid Macular Edema
(CME)
3. VCA
4. UGH syndrome
5. Bullous Keratopathy
6. Glaukoma
2. Astigmatism
3. Daya akomodasi hilang
4. Persepsi warna
berkurang
5. Silau ok >>> sinar UV
mencapai retina
Rehabilitasi
Tiga cara mengatasi afakia :
1. Lensa intraokular ( LIO) AC/PC
2. Kacamata (+) tebal
3. Lensa kontak
Katarak Pediatric
Masalah utama
1. Perbaikan visus sedini mungkin
2. Awas Amblyopia
3. Peradangan pasca bedah >>, dan
Fibrosis
4. PCO >>
5. Kalkulasi LIO lebih rendah
Dislokasi Lensa
Kongenital
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Familial
Ectopia lentis
Marfan Syndrome
Weil Marchesani Syndrome
Homocystinuria
Hyperlisinemia
Aniridia
Didapat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Hypermature
Trauma
Uveitis kronik
Tumor intraokular
Myopia tinggi
Buphthalmos
Therapi
1.
2.
3.
4.
Kaca mata
EKEK : hanya 1/3 zonule yang rusak
IKEK : > 1/3 zonule lepas
Operasi Pars Plana