Anda di halaman 1dari 17

OLEH :

Kelompok 4
*Siska Ratna Dewi * Cinthya Larasati * Ardika Dani Irawan * Taufiq Rizky
DOSEN :
Dr. Indra Junaidi Zakaria

Ekosistem perairan merupakan suatu unit ekologis yang mempunyai komponen biotik dan abiotik yang saling
berhubungan di habitat perairan. Komponen biotik terdiri atas komponen flora dan fauna. Sedangkan komponen
atbiotik terdiri atas komponen tidak hidup misalnya air dan sifat fisik dan kimianya. Ilmu yang mempelajari peranan laut
terbuka tersebut oceanografi, sedangkan ilmu yang mempelajari perairan tawar dan asin di bawah pesisir disebut
hymnologi (Sudaryanti dan Wijarni, 2006).
at)

merupakan daerah atau lingkungan yang merupakan campuran antara air sungai dan air
laut, sehingga mengakibatkan daerah estuarin ini mempunyai air yang bersalinitas lebih
rendah daripada lautan terbuka. Sebagian besar jenis flora dan fauna yang hidup didaerah
estuarin tersebut adalah organisme yang telah beradaptasi dengan kondisi yang terbatas
didaerah tersebut.

adalah percampuran antara yang hidup endemik, artinya yang hanya hidup di estuari, dengan mereka yang
berasal dari laut dan beberapa yang berasal dari perairan tawar, khususnya yang mempunyai kemampuan
osmoregulasi yang tinggi. Bagi kehidupan banyak biota akuatik komersial, ekosistem estuari merupakan daerah
pemijahan dan asuhan. Kepiting (Scylia serrata), tiram (Crassostrea cucullata) dan banyak ikan komersial
merupakan hewan estuari. Udang niaga yang memijah di laut lepas membesarkan larvanya di ekosistem ini
dengan memanfaatkannya sebagai sumber makanan.

1. Variasi temperatur atau suhu rendah


2. Kadar garam atau salinitas rendah
3. Penetsasi dari cah`ya matahari kurang
4. Terpengaruh iklim dan cuaca alam sekitar
5. Tumbuhan mikroskopis seperti alga dan fitoplankton sebagai produsen utama.

Ekosistem laut

merupakan suatu kumpulan integral dari berbagai komponenabiotik (fisika-kimia biotik (organisme hidup) yang berkaitan
satu samalain dan saling berinteraksi membentuk suatu unit fungsional. Salah satu sumber daya laut yang cukup potensial
untuk dapat dimanfaatkanadalah lamun, Lamun ( seagrass ) adalah tumbuhan berbunga ( angiospermae )yang berbiji satu
( monokotil ) dan mempunyai akar rimpang, daun, bunga dan buah.

Factor-faktor lingkungan yang banyak berpengaruh


terhadap terhadap kehidupan di laut adalah:
1. Gerakan air
2. Suhu dan densitas air
3. Salinitas
4. Cahaya

Padang lamun merupakan ekosistem yang tinggi produktifitas


organiknya,dengan keanekaragaman biota yang cukup tinggi.
Pada ekosistem, ini hidup beraneka ragam biota laut seperti
ikan, krustacea, moluska ( Pinna sp Lambis sp ,Strombus sp
),
Ekinodermata ( Holothuria sp, Synapta sp, Diadema sp, Arcb
aster sp, Linckia sp) dan cacing ( Polichaeta ) (Bengen, 2001).

Danau adalah ekosistem air tawar yang mudah dijumpai


selain sungai.
Danau adalah cekungan tergenang air secara alami.
Danau menampung air yang
berasal dari hujan, mata air, dan air sungai. Ada juga
danau yang dibuat manusia, dengan
cara membendung aliran sungai. Namanya, waduk atau
bendungan (Anggarini,2007).

FUNGSI DAN PERANAN MANGROVE

Secara fisik mangrove berfungsi dalam peredam angin badai


dan gelombang, pelindung dari abrasi, penahan lumpur,
dan perangkap sedimen.
Dimana dalam ekosistem mangrove ini mampu menghasilkan
zat-zat nutrient (organik dan anorganik) yang mampu
menyuburkan perairan laut. Selain itupun ekosisitem mangrove
berperan dalam siklus karbon, nitrogen dan sulfur.

, berdasarkan variasi produktivitas :


Laut Tropis: sinar matahari terus menerus sepanjang tahun (hanya ada
dua musim, hujan dan kemarau) ,kondisi optimal bagi produksi fitoplankton
dan konstant sepanjang tahun.
Laut Subtropis: intensitas sinar matahari bervariasi menurut musim (dingin,
semi, panasdangugur). Tingkat produktifitas akan berbeda pada setiap
musim. Pada musim semi: tinggi, sedangkan pada musim dingin: sangat
rendah.
Laut Kutub: masa produktifitas sangat pendek (Juli atau Agustus), musim
panas: fitoplankton tumbuh.

Laut

Tropik: predator tertinggi (tuna, lansetfish, setuhuk,


hiu sedang dan hiu besar), predator lainnya: cumi-cumi,
lumba-lumba.
Laut Subtropik: predator tertinggi (lumba-lumba, anjing
laut dan singa laut, paus, burung-burung laut), predator
lainnya: salem, cumi-cumi.
Laut Kutub: predator tertinggi (paus), predator lainnya:
anjing laut, singa laut.

testis pada jantan menghasilkan sperma dan ovarium


pada betina menghasilkan telur. Kedua jenis gamet ini
haploid dan uniseluler, tetapi telur biasanya memiliki
volume yang jauh lebih besar daripada sperma (Meyer,
2009).
Setiap sistem reproduksi dapat bervariasi dalam bentuk
(misalnya gonad dan kelenjar aksesori), posisi (misalnya
tambahan kelenjar aksesori), dan jumlah (misalnya
tabung ovarium atau testis, atau organ penyimpanan
sperma) antara kelompok serangga yang berbeda, dan
kadang-kadang bahkan di antara spesies yang berbeda
dalam genus (Gullan and Cranston, 2005).

Gambar 2. Sistem Reproduksi Serangga Jantan

Gambar 3. Sistem Reproduksi Serangga Betina

Gambar 4. Tipe Ovariole Serangga

Anda mungkin juga menyukai