Keanekaragaman Asteroidea Di Pulau Bira, Kepulauan Seribu PDF
Keanekaragaman Asteroidea Di Pulau Bira, Kepulauan Seribu PDF
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
Jakarta
Jl. Pemuda 10 Rawamangun Jakarta Timur 13220 Telp/Fax (021) 4894909
ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan di Pulau Bira, Kepulauan Seribu pada 30 Maret 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman Asteroidea yang ada di
Pulau Bira. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif dengan teknik pengambilan
data purposive sampling. Penelitian dilakukan pada dua stasiun, masing-masing
dilakukan dengan membentangkan transek sepanjang 50 meter sejajar bibir pantai.
Setiap transek terdiri dari 10 plot dengan jarak antar plot 5 meter. Penelitian ini
menunjukan bahwa keanekaragaman Asteroidea di Pulau Bira sangat rendah.
Kata kunci: Keanekaragaman, Echinodermata, Asteroidea, Pulau Bira, Kepulauan
Seribu.
PENDAHULUAN
Kepulauan Seribu merupakan sebuah kabupaten administrasi di Teluk Jakarta yang
secara geografis terletak pada 1060193010604450 BT dan 05010000505700 LS.
Perairan kawasan Kepulauan Seribu memiliki terumbu karang yang membentuk
ekosistem khas daerah tropis, juga merupakan salah satu pulau yang memiliki
keanekaragaman biota laut yang tinggi.
Terdapat berbagai macam biota laut yang ada di Kepulauan Seribu, termasuk salah satu
di dalamnya yang merupakan hewan invertebrata, yaitu echinodermata. Dalam filum
echinodermata terdapat empat kelas, yaitu Echinoidea, Asteroidea, Ophiuridea,
danHolothuroidea. Salah satu kelas dari echinodermata yang cukup menarik perhatian
adalah dari kelas Asteroidea atau awam disebut bintang laut. Keunikan ini dapat terlihat
dari bentuk Asteroidea yang umumnya berbentuk bintang dengan warna yang beraneka
ragam. Hal tersebut juga menjadi salah satu ketertarikan tersendiri bagi wisatawan yang
datang berkunjung ke laut.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keanekaragaman Asteroidea yang ada
di Pulau Bira, Kepulauan Seribu. Dengan mengetahui tingkat keanekaragaman
Asteroidea di pulau bira, dapat pula diketahui baik atau buruknya kondisi ekosistem di
laut tersebut.
HIPOTESIS PENELITIAN
Asteroidea merupakan invertebrata yang banyak ditemukan di habitat dengan karang
yang cukup banyak dan masih sehat keadaannya. Berdasarkan data yang telah ada dari
penelitian sebelumnya, kondisi karang di Pulau Bira cukup baik. Maka dari itu, diduga
keanekaragaman Asteroidea di pulau ini cukup tinggi. Selain itu, Pulau Bira pada tahun
sebelumnya juga belum ramai dikunjungi wisatawan karena pulau tersebut masih
merupakan pulau pribadi, sehingga dapat dipastikan kondisi pulau ini masih bersih dan
masih layak dihuni biota-biota laut yang hidup di sana
METODOLOGI
Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada 30 Maret 2013 pukul 09.00 s.d. 12.00 WIB di perairan
Pulau Bira Kepulauan Seribu.
Alat dan Bahan Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian antara lain, transek 50 meter, frame kerangka besi
berukuran 1 x 1 meter, alat dokumentasi (kamera), wadah spesimen, alat tulis,
underwater sheet, dan lakban hitam. Bahan yang digunakan adalah spesies dari kelas
Asteroidea dalam filum Echinodermata.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan
teknik pengambilan sample purposive sampling. Dalam penelitian ini, ditentukan terlebih
dahulu spot yang terdapat banyak asteroidea. Penentuan spot ini dilakukan agar data
yang didapat lebih spesifik. Spot dalam penelitian ini terdiri dari dua stasiun. Stasiun
pertama diambil mulai 30 meter dari bibir pantai. Pada stasiun pertama dibentangkan
transek sepanjang 50 meter mengikuti bibir pantai. Stasiun kedua berjarak 10 meter dari
stasiun pertama dengan panjang transek yang sama, yaitu 50 meter. Pengambilan data
setiap spesies yang ada dilakukan setiap sepuluh meter dari transek.
Analisis Data
Teknik yang digunakan untuk mengolah data dalam penelitian ini adalah dengan rumus
keanekaragaman Shannon-Wiener, yaitu :
atau
H'
pi ln pi
Keterangan:
H = indeks keanekaragaman
ni = jumlah individu jenis ke-i
N = jumlah total individu
pi = Proporsi jumlah individu spesies ke-i
(ni) terhadap total individu (N): (ni/N)
HASIL PENELITIAN
Plot 2
Plot 3
Stasiun 1
Linckia laevigata(1)
Coral Branching
Pasir (100%)
Pasir (100%)
Plot 4
Pasir (100%)
Plot 5
Padinasp (3%)
Halimeda sp (7%)
Plot 6
Demospongia (2)
Halimeda sp (15%)
Linckia laevigata(1)
Coral Massive (1)
Demospongia (3)
Padina sp (10%)
Plot 1
Plot 7
Plot 8
Halimeda sp (2%)
Plot 9
Plot 10
Stasiun 2
Coral Tabulate (30%)
Diadema setosum(4)
Pasir (100%)
Diadema setosum(7)
Coral Massive (1)
Karang otak (1)
Coral Tabulate (55%)
Coral Branching (7%)
Lamun (0,5%)
Linckia laevigata (1)
Lamun (7%)
Bivalvia (1)
Coral Massive (1)
Sargassum sp (8%)
Lamun (13%)
Sargassum sp (8%)
Karang otak (1)
Bivalvia bergerigi (1)
Coral Tabulate (32%)
Diadema setosum(3)
Echinotrix (1)
Padina sp (2%)
Coral Massive (1)
Coral Massive (1)
Halimeda sp (3%)
Padina sp (20%)
Padina sp (5%)
Coral Branching (25%)
H'
= - (0)
=0
pi ln pi
Jumlah
individu
2
2
pi
Ln pi
Pi ln pi
0
0
Jumlah
individu
2
Pi
Ln pi
Pi ln pi
S = ln S = ln 1 = 0
H'
pi ln pi
= - (0)
=0
Jumlah
individu
4
4
pi
Ln pi
Pi ln pi
0
0
S = ln S = ln 1 = 0
H'
pi ln pi
= - (0)
=0
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, spesies Asteroidea yang ditemukan pada stasiun 1 dan 2
adalah Linckia leavigata. Pada stasiun 1 ditemukan Linckia leavigatapada plot 1 dan 6,
serta pada stasiun 2 ditemukan di plot 1 dan 4. Kebanyakan Linckia leavigataditemukan
menempel pada substrat karang.
Keanekaragaman Asteroidea yang ada di Pulau Bira sangat rendah. Hal ini dikarenakan
kondisi karang yang ada tidak baik, sehingga berpengaruh pada keanekaragaman biota
yang ada, termasuk keanekaragaman Asteroidea. Buruknya kondisi karang ini
disebabkan karena cukup besarnya ombak yang ada dan juga akibat tercemarnya air laut
yang ada disana.