Gambar 1. Hubungan antara sel yang normal, sel yang beradaptasi, sel yang
mengalami jejas reversibel, serta sel yang mengalami jejas irreversibel (sel mati).
Dikutip dari Mitchell RN, Cotran RS
PERUBAHAN SEL
Jejas luar :
- hipoksi
- bahan kimia dan obat
- agen fisik
- agen mikrobiologi
- mekanisme imun
- cacat genetic
- nutrisi yang tak seimbang
- penuaan
Hipoksi :
Paling penting dan paling sering
menyebabkan perubahan pada sel
Penyebab :
1. Gangguan aliran darah di a/v
- Trombosis
- Peny vaskuler
2. inadekuat oksigenasi darah
- kegagalan kardiorespirasi
3. kekurangan O2 dalam darah;
- Anemia
- Keracunan CO
Temperatur :
Temperatur rendah
Vasekonstriksi P.D
Vasokuator kontrol
dilatasi
Kerusakan sel
stagnasi
coagulasi
intravaskuler
Tenaga Radiasi
- Ionisasi komponen kimia dalam sel
- ionisasi air dlm sel bereaksi dg komponen intrasel
- Perubahan mutasi
Tenaga Listrik
- Panas listrik melalui tubuh luka bakar
- Aliran listrik menggu jalur konduksi saraf aritmi
jantung kematian
Agen mikrobiologi
Virus, Bakteri, fungi, protozoa, cacing
ADAPTASI SEL
1. Atrofi
- mengecil/melisutnya alat tubuh yg telah mencapai
pertumbuhan normal
- Sbg akibat mengecilnya sel-sel parenchyim fungsional
organ tsb
- Merupakan suatu proses adaptasi tumbuh yg bersifat
reversibel & retrogresif
Macam-macam atrofi:
- Atrofi fisiologis
- Atrofi senilis
- Atrofi disuse
- Atrofi desakan
- Atrofi endokin
Atrofi Fisiologis :
- Mengecilnya bbrp organ tubuh tertentu krn tdk benfungsi lagi
Mis :
- kel. Thymus
- Ductus omphalo mesentrikus
- Duktus tyroglossus
Atrofi Senilis
- Mengecilnya organ tubuh krn umur, suatu proses ketuaan.
Bersifat general/umum karena :
- Pengaruh hormon menurun
- Suplay darah menurun
- Stimulasi pertumbuhan menurun
Atrophy Disuse
Atrophy krn organ tubuh tdk aktif bekerja lagi t.u pd otot
akibat hilangnya persyarafan
mis : - poliomyelitis
- hemiplegia
Atrophy Desakan (Pressure Atrophy)
mis : - uretra tersumbat oleh batu hydronephrosis
Atrophy Endokrin
T.u pd organ yg dipengaruhi hormon tertentu
Mis: aktifitas hormon dihipofise menurun orang
jadi kerdil, atrofi pd ovarium, atrofi pd kel thyroid.
Penyebabnya:
- Berkurangnya beban kerja
Mis: orang yg berbaring lama
- Hilangnya persyarapan pd organ tertentu
Mis: Poliomyelitis
Paralyse
disuse atrofi
- Kekurangan gizi
Mis : malnutrition
- Hilangnya stimulasi endokrin atrofi endokrin
2.HYPERTROPHY
Pembesaran organ akibat bertambah besarnya
ukuran sel parenchym
Sebagai akibat :
- bertambahnya kebutuhan fungsi sel, mis : otot
membesar stlh latihan.
- rangsangan hormon tertentu, mis : uterus & mamma
mem > waktu hamil, pembesaran jtg pd hipertensi
karena : sintesa komponen ultrastruktur sel
bertambah
3.Hyperplasi
B.Patologik hiperplasia
Sebab :
1.Ketidak seimbangan stimulasi hormon.
Mis :- cystic & adenomatous hyperplasia endometrium.
- hyperplasia gld prostat.
2.Iritasi yang menahun.
Mis : - hyperplasia epitelium ec.radang menahun.
- limfadenopathy.
4.Metaplasia
Perubahan sejenis sel matur ke jenis sel matur yang lain
(bisa terjadi pada sel epitelial atau sel mesenchymal).
contoh :
squamus metaplasia di trac.respiratorius seorang
perokok (def.vit A dimana sel epitel columunair ciliated di
ganti sel squamus komplex.
Divergent differentiation.
Difokus luka fibroblast berubah menjadi osteoblast /
chondroblast yg menyebabkan pembtkan tlg / tlg rawan.
5.Dysplasia
Gangguan pertumbuhan sel dewasa dg perubahan
bervariasi dlm uk, bentuk & penyuburan sel atypical
hyperplasia.
Mis : dicervix & TR precancerous lession)
bisa berlanjut menjadi ganas,sifatnya fleksibel
disebabkan iritasi menahun atau suatu infeksi.
6.Hypoplasia
Pertumbuhan yg gagal mencapai
sempurna.
7.Aplasia/Agenesis
Tidak terbtk sama sekali organ tubuh.
Reversible cellular injury (degenerasi)
perubahan morphologic sel akibat jejas yg
nonfatal,
bersifat reversible.
gangguan metabolisme
-protein
-karbohidrat
-lemak
perubahan struktur sel.
perubahan morfologi sel.
Perubahan
mis : - pembengkakan sel (cellular swelling)
- perlemakan (fatty change)
Cellular swelling :
merpkan manifes pertama suatu cellular injury
karena ketdk seimbangan homeostasis ion & air di
dlm & diluar sel, dimana air diluar masuk ke dlm sel,
bila proses berjalan terus dpt ditemukan vacuole
jernih kecil didlm sitoplasma sel dishydropic
change atau vacuolar degeneration keadaan ini
dapat ditemukan di : - tubuh ginjal pada hipokalemi
- sel hati pd keracunan Ccl4 /
chloroform.
Fatty change
adanya pengumpulan fat yg abnormal dlm sel
parenkim,
kdg-kdg merpkan proses lanjutan suatu cellular
swelling & merpkan tanda kematian sel yg dpt
dilanjutkan dgn nekrosis.
organ tubuh yg sering mengalami fatty change
adalah hati
- ginjal
- jantung
lokasi sering di - sel tubulus ginjal
- sel hati & sel otot jantung