Anda di halaman 1dari 2

B.

Berdiri
Detak jantung akan meningkat saat seseorang berdiri, karena darah yang kembali ke
jantung akan lebih sedikit. Kondisi ini yang mungkin menyebabkanadanya peningkatan detak
jantung mendadak ketika seseorang bergerak dari posisi duduk atau berbaring ke posisi
berdiri. Pada posisi berdiri, maka sebanyak 300-500 ml darah pada pembuluhcapacitance
vena anggota tubuh bagian bawah dan isi sekuncup mengalami penurunan sampai 40%.
Berdiri dalam jangka waktu yang lama dengan tidak banyak bergerak atau hanya diam akan
menyebabkan kenaikan volume cairan antar jaringan pada tungkai bawah. Selama individu
tersebut bisa bergerak makakerja pompa otot menjaga tekanan vena pada kaki di bawah 30
mmHg dan alir balik vena cukup (Ganong, 2002 dalam Anggita, 2012 )
Pada posisi berdiri, pengumpulan darah di vena lebih banyak. Dengan demikian
selisih volume total dan volume darah yang ditampung dalam venakecil, berarti volume darah
yang kembali ke jantung sedikit, isi sekuncup berkurang, curah jantung berkurang, dan
kemungkinan tekanan darah akan turun. Jantung memompa darah ke seluruh bagian tubuh.
Darah beredar keseluruh bagian tubuh dan kembali ke jantung begitu seterusnya. Darah
sampai kekaki, dan untuk kembali ke jantung harus ada tekanan yang mengalirkannya.Untuk
itu perlu adanya kontraksi otot guna tekanannya menurun. Tekanan darah berkurang akan
menentukan kecepatan darah sampai ke mengalirkan darah ke atas. Pada venake bawah dari
kepala ke jantung tidak ada katup, pada vena ke atas dari kaki ke jantung ada katup. Dengan
adanya katup, maka darah dapat mengalir kembali ke jantung. Jika pompa vena tidak bekerja
atau bekerja kurang kuat, maka darah y a n g k e m b a l i k e j a n t u n g b e r k u r a n g ,
memompanya

berkurang,

s e h i n g g a pembagian darah ke sel tubuh pun ikut

berkurang. Banyaknya darah yang dikeluarkan jantung itu menimbulkan tekanan, bila
berkurang maka tekanannya menurun. Tekanan darah berkurang akan menentukan kecepatan
darah sampai ke bagian tubuh yang dituju. Ketika berdiri darah yang kembali ke jantung
sedikit. Volume jantung berkurang maka darah yang ke luar dan tekanan menjadi berkurang
(Guyton dan Hall, 2002 dalam Anggita, 2012)
Duduk

Sikap atau posisi duduk membuat tekanan darah cenderung stabil. Hal inidikarenakan pada
saat duduk sistem vasokonstraktor simpatis terangsang dansinyal-sinyal saraf pun dijalarkan secara
serentak melalui saraf rangka menuju keotot-otot rangka tubuh, terutama otot-otot abdomen.
Keadaan ini akan meningkatkan tonus dasar otot-otot tersebut yang menekan seluruh vena

cadangan abdomen, membantu mengeluarkan darah dari cadangan vaskuler abdomen ke


jantung. Hal ini membuat jumlah darah yang tersedia bagi jantung untuk dipompa menjadi
meningkat. Keseluruhan respon ini disebut reflekskompresi abdomen (Guyton dan Hall, 2002
dalam Anggita, 2012)
Pada beberapa individu terutama orang tua, perubahan posisi yang cepat misalnya dari
berbaring ke berdiri bisa menyebabkan tubuh menjadi pusing atau bahkan pingsan. Karena
gerakan cepat ini membuat jantung tidak dapat memompa darah yang cukup ke otak.
Saat terjatuh atau pingsan sebaiknya berada dalam posisi berbaring, yang mana
merupakan posisi menguntungkan bagi jantung karena efek gravitasi berkurang dan lebih
banyak darah yang mengalir ke otak.

Daftar pustaka: http://www.scribd.com/doc/94946727/Laporan-Praktikum-TekananDarah-Dengan-Berbagai-Posisi

Anda mungkin juga menyukai