Anda di halaman 1dari 32

OBAT YANG MEMPENGARUHI

KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN


JANIN

IKA KOMALA

Secara fisiologis,
aturan farmakologis
berbeda pada
wanita hamil dan
bayi yang sedang
bertumbuh dengan
cepat

Penggunaan obat pada kehamilan

TERAPI OBAT DALAM MASA


KEHAMILAN

Sebagian besar obat


dapat menembus
placenta embrio
dan janin terpapar
efek farmakologis dan
teratogenik obat

Obat yang diberikan selama kehamilan dapat


mempengaruhi janin dalam beberapa cara :
1. Mempengaruhi janin secara langsung,
menyebabkan kerusakan, perkembangan yang
abnormal (menjurus ke cacat bawaan), atau
kematian
2. Mempengaruhi fungsi plasenta, biasanya
menyebabkan konstriksi pada pembuluh darah
sehingga mengurangi suplai oksigen dan nutrisi
ke janin BBLR dan hambatan perkembangan
janin

3. Menyebabkan kontraksi otot uterus, secara


tidak langsung melukai janin dengan adanya
pengurangan supplai darah atau
menyebabkan kelahiran prematur

How Drugs Cross the Placenta

Some of the fetus's blood vessels are contained in tiny hairlike projections
(villi) of the placenta that extend into the wall of the uterus. The mother's
blood passes through the space surrounding the villi (intervillous space).
Only a thin membrane (placental membrane) separates the mother's blood
in the intervillous space from the fetus's blood in the villi. Drugs in the
mother's blood can cross this membrane into blood vessels in the villi and
pass through the umbilical cord to the fetus.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TRANSFER


OBAT MENEMBUS PLASENTA DAN EFEK OBAT
TERHADAP JANIN :
1. SIFAT FISIKOKIMIAWI
2. KECEPATAN MENEMBUS PLACENTA DAN
JUMLAH YANG MENCAPAI JANIN
3. DURASI PAPARAN
4. SIFAT DISTRIBUSI PADA JARINGAN JANIN YANG
BERBEDA
5. TAHAP PERKEMBANGAN JANIN DAN PLACENTA
PADA SAAT PEMAPARAN OBAT
6. EFEK KOMBINASI OBAT

A. Kelarutan Lipid
Seperti membran biologis lain, obat yang
melintasi plasenta bergantung pada kelarutan
lipid dan derajat ionisasi obat.
Obat lipofilik mudah berdifusi dan
melintasi plasenta memasuki sirkulasi janin.
Co : thiopental (sering digunakan saat SC),
cepat menembus plasenta dan dapat
menyebabkan sedasi atau apne pada bayi
baru lahir.

B. Ukuran Molekul
Berat molekul mempengaruhi kecepatan
transfer dan jumlah obat yang ditransfer
melalui plasenta.
BM 250-500 mudah (tergantung kelarutan
lipid dan derajat ionisasi)
BM 500-1000 lebih sulit
BM > 1000 sangat sulit

Di klinik, sifat ini dipakai saat memilih heparin


sebagai antikoagulan pada wanita hamil
(karena molekulnya sangat besar dan polar),
berbeda dengan warfarin yang bersifat
teratogenik.

C. Ikatan Protein
Derajat ikatan obat dengan protein plasma
(albumin) dapat mempengaruhi laju transfer
dan jumlah obat yang dipindahkan.
Obat yang sangat mudah larut lipid (mis :
beberapa anestetik gas) tidak banyak
dipengaruhi ikatan protein.

D. Metabolisme Obat Plasenta dan Janin


Terdapat 2 mekanisme yang membantu
melindungi janin dari obat yang terdapat
dalam sirkulasi maternal
(1) Plasenta berperan sebagai sawar
semipermeabel dan tempat metabolisme
beberapa obat yang melaluinya (tempat
reaksi oksidasi aromatis, mis: hidroksilasi, Ndealkilasi, demetilasi).

(2) Obat melewati plasenta masuk sirkulasi janin


melalui vena umbilikalis 40-60% aliran
darah masuk ke hati dapat dimetabolisir
Namun perlu diingat bahwa metabolit
beberapa obat dapat lebih aktif dibanding
senyawa asli dan memberikan pengaruh jelek
terhadap janin

FARMAKODINAMIK
A. Kerja Obat Maternal
Efek obat pada jaringan reproduksi wanita
hamil (payudara,uterus,dll) kadang diubah
oleh lingkungan endokrin yang sesuai dengan
tahap kehamilan.

B. Efek Terapi Obat pada Janin


Meliputi pemberian obat pada wanita hamil
dengan janin sebagai target obat tersebut.
Kortikosteroid digunakan untuk merangsang
pematangan paru-paru janin jika ada
kemungkinan lahir prematur.
Phenobarbital yang diberikan menjelang
kelahiran dapat mengurangi kejadian ikterus
pada bayi (induksi enzim hepatis)

C. Kerja Toksik Obat yang Dapat Diperkirakan


pada Janin
Pengggunaan opioid kronik oleh ibu
ketergantungan pada janin dan bayi baru lahir
Manifestasi : sindrom putus obat pada
neonatus
Penggunaan ACE-Inhibitor selama kehamilan
dapat merusak ginjal secara irreversibel
kontraindikasi pada wanita hamil.

Dietilstilbestrol(DES) pada janin perempuan


meningkatkan resiko adenokarsinoma vagina
setelah dewasa.

D. Kerja Teratogenik Obat


Pemaparan suatu obat tunggal selama
kehamilan dapat mempengaruhi struktur
tubuh janin yang sedang tumbuh pesat.
Thalidomid contoh obat yang sangat
mempengaruhi pertumbuhan anggota badan
walaupun hanya dalam waktu singkat.

Terjadinya
fokomelia akibat
thalidomid
terjadi pada saat
pertumbuhan
anggota badan
(mg ke-4 dan ke7 gestasi)

ALL or NONE

Beberapa obat masih memiliki efek walaupun


setelah pemakaiannya dihentikan.
Contoh : isotretinoin dapat menyebabkan
kecacatan jika terjadi kehamilan dalam kurun
waktu 2 minggu setelah obat dihentikan.
Maka, para wanita disarankan untuk
menghentikan obat 3-4 minggu sebelum
kehamilan.

Vaksin yang mengandung virus hidup


(seperti : vaksin rubella dan varicella)
tidak boleh diberikan pada wanita yang
sedang atau ada kemungkinan hamil.

Tingkat keamanan obat menurut FDA


KATEGORI A
Studi terkontrol pada wanita, tidak
memperlihatkan adanya resiko terhadap janin
pada trimester pertama kehamilan. Dan tidak
ada bukti mengenai resiko pada trimester
kedua dan ketiga. Kemungkinan adanya
bahaya terhadap janin sangat rendah

Tingkat keamanan obat menurut FDA


KATEGORI B
Studi terhadap reproduksi binatang percobaan
tidak memperlihatkan adanya resiko terhadap
janin tetapi belum ada studi terkontrol terhadap
ibu hamil atau sistem reproduksi binatang
percobaan yang menunjukkan efek samping
(selain penurunan tingkat kesuburan), yang juga
tidak diperoleh pada studi terkontrol pada
trimester pertama, dan tidak terdapat adanya
resiko pada trimester selanjutnya

Tingkat keamanan obat menurut FDA


KATEGORI C
Studi pada binatang percobaan menunjukkan
adanya efek samping pada janin (teratogenik)
dan tidak adanya studi terkontrol pada wanita.
Atau studi pada wanita dan binatang
percobaan tidak tersedia. Obat kategori ini
hanya boleh diberikan pada ibu hamil jika
manfaatnya lebih besar dari resiko yang
mungkin terjadi pada janin.

Tingkat keamanan obat menurut FDA


KATEGORI D
Terdapat bukti adanya resiko terhadap janin
manusia. Hanya diberikan bila manfaat
pemberian jauh lebih besar dibanding resiko
yang akan terjadi. (situasi yang dapat
mengancam jiwa ibu hamil, obat lain tidak
dapat digunakan/tidak efektif)

Tingkat keamanan obat menurut FDA


KATEGORI X
Studi pada binatang percobaan atau manusia
telah memperlihatkan adanya kelainan janin
(abnormalitas) atau terbukti beresiko
terhadap janin. Resiko penggunaan obat pada
wanita hamil jelas lebih besar dari
manfaatnya. Obat ini merupakan KI wanita
hamil/wanita yang kemungkinan hamil

Prinsip umum penggunaan obat pada


kehamilan

Alasan yang jelas


Keuntungan sesuai
Obat yang tepat
Berkaitan dengan perubahan farmakokinetik dan
farmakodinamik obat pada kehamilan dosis, cara
pemberian dan durasi
Hindari kombinasi obat
Jangan minum obat tanpa petunjuk dokter
Efek pada fetus tidak selalu sama seperti pada ibu
Beberapa obat menyebabkan efek abN yang lambat

BERMANFAAT

HOMEWORK
Identify Some Drugs That Can
Cause Problems During
Pregnancy*

Anda mungkin juga menyukai