Anda di halaman 1dari 29

PENANGANAN LIMBAH

RADIOAKTIF
AULIA NUANZA ALAM
441412055

PENGERTIAN LIMBA RADIOATIF

Limbah radioaktif adalah jenis limbah yang mengandung atau


terkontaminasi radionuklida pada konsentrasi atau aktivitas yang
melebihi batas yang diijinkan (Clearance level) yang ditetapkan
oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir.

Sumber-sumber Limbah Radioaktif

Limbah radioaktif umumnya berasal dari setiap pemanfaatan


tenaga nuklir, baik pemanfaatan untuk pembangkitan daya listrik
menggunakan reaktor nuklir, maupun pemanfaatan nuklir untuk
keperluan industri dan rumah sakit.

Klasifikasi Limbah Radioaktif


Undang-Undang Nomor 10/1997 tentang Ketenaganukliran
mengklasifikasikan limbah radiokaktif menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu:

Limbah Tingkat Rendah (Low Level Waste-LLW)

Limbah Tingkat Sedang (Intermediate Level Waste - ILW); dan

Limbah Tingkat Tinggi (High Level Waste - HLW)

Sedangkan menurut PP No. 27 tahun 2002 tentang pengelolaan


limbah radioaktif limbah aktivitas rendah, sedang dan tinggi di
jelaskan sebagai berikut:
1. Limbah Aktivitas Rendah
2. Limbah Aktivitas Rendah
3. Limbah Aktivitas Tinggi

1. Limbah Aktivitas Rendah

Yaitu limbah radioaktif dengan aktivitas di atas tingkat aman


(clearance level) tetapi di bawah tingkat sedang, yang tidak
memerlukan penahan radiasi selama penanganan dalam keadaan
normal dan pengangkutan

2. Limbah Aktivitas Sedang

Limbah radioaktif dengan aktivitas di atas tingkat rendah tetapi di


bawah tingkat tinggi yang tidak memerlukan pendingin, dan
memerlukan penahan radiasi selama penanganan dalam keadaan
normal dan pengangkutan

3. Limbah Aktivitas Tinggi

Limbah radioaktif dengan tingkat aktivitas di atas tingkat sedang,


yang memerlukan pendingin dan penahan radiasi dalam
penanganan pada keadaan normal dan pengangkutan, termasuk
bahan bakar nuklir

Macam-macam Limbah
1. Berdasarkan sumbernya limbah terdiri atas:

Limbah domestik/rumah tangga > limbah yang berasal dari pembuangan


sisa rumah tangga/pemukman masyarakat (sisa sayuran, kotoran, dll)

Limbah Industri > limbah yang berasal dari industry (gedak, sisa kain,
dll)

Limbah Nuklir > limbah yang berasal dari hasil pembuangan reactor
nuklir (radiasi nuklir)

Limbah Komersial > limbah yang berasal dari aktifitas


perdagangan/pasar dan jasa komersial (tomat busuk, sayuran busuk,
potongan rambut, bekas suntikan, dll)

Limbah Alam > limbah yang berasal dari alam (ranting pohon, daun
kering, dll)

2. Berdasarkan wujudnya limbah terdiri dari:

Limbah Padat (kain pecah, lumpur yang dikeluarkan industry, dll)

Limbah Cair (detergen, pemutih, cairan pewarna, dll)

Limbah Gas ( Asap kendaraan, asap rokok, asap industry, dll)

Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun/ limbah B3 ( kamper, pengharum


ruangan, pewarna rambut, baterai kering, minyak rem, dll)

3. Berdasarkan senyawanya limbah terdiri atas:

Limbah Organik > Limbah yang dapat diuraikan oleh bakteri


pembusuk/microba. (sisa sayuran, bangkai makhluk hidup, daun-daunan,
ranting, dll)

Limbah Anorganik > Limbah yabg tidak dapat terurai oleh bakteri
pembusuk (Kaca, plastic, kramik, kertas, dll)

Karakterisasi Limbah Radioaktif


Untuk :

Pelaksanaan proses pengolahan

Klasifikasi aktivitas dan penanganan selanjutnya :

aktivitas : tk rendah, sedang dan tinggi

pemancar : alpha, beta dan gamma

penanganan : penyimpanan sementara ,

penyimpanan lestari

Analisis keselamatan
9

Karakterisasi Limbah Radioaktif


Untuk proses pengolahan :

Sifat radionuklida :

Sifat kimia :

Korosif, organik, eksplosif, volatil

Sifat fisika :

Jenis radionuklida, aktivitas, waktu paro

Dapat dikompaksi, dapat dibakar, dapat didekontaminasi

Asal limbah
10

TAHAPAN PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF

Pengumpulan dan pengelompokan (pra-olah)


Diatur berdasarkan :

Fasa

Sifat fisika dan kimia

Aktivitas

Toksisitas

Waktu paro

Asal limbah

Jenis radiasi

11

Penampungan Limbah Radioaktif


Penampungan LRA Cair

Penampungan LRA Padat

12

Pengangkutan Limbah Radioaktif

Pengangkutan limbah radioaktif wajib memenuhi ketentuan


pengangkutan zat radioaktif sesuai PP No. 26 Tahun 2002 dan
SK Ka. Bapeten No. 04/Ka-Bapeten / V/ 1999.

Ketentuan pengangkutan pada umumnya, baik melalui jalan


umum, maupun angkutan umum.

Wadah yang digunakan untuk mengumpulkan limbah


radioaktif harus memenuhi ketentuan pengangkutan limbah
radioaktif, sehingga tidak mengakibatkan tersebarnya zat
radioaktif tersebut.

13

Pengangkutan Limbah (lanjutan)

Tidak mengakibatkan tersebarnya LRA tersebut

14

PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF

LRA tingkat rendah dan sedang dapat diolah sendiri atau


diserahkan ke Badan Pelaksana

LRA tingkat tinggi harus diserahkan ke Badan Pelaksana atau


dikirim kembali ke negara asal (re ekspor)

Pengelola LRA harus mempunyai dan melaksanakan Program


Jaminan Kualitas yang sudah disetujui BAPETEN

15

Tiga prinsip :

Pengenceran dan pembauran (dilute and disperse)

Penangguhan dan peluruhan (delay and decay)

Pengonsentrasian dan pengungkungan (concentration and


contain)

16

Utamanyapada limbah cair tingkat rendah dan sedang


yang mempunyai sifat mudah larut / tersebar dalam air.
1.

Penambahan cairan / larutan

2.

3.

untuk memperkecil konsentrasinya

Melepaskan limbah

cair sedikit demi sedikit

dalam waktu yang cukup lama

PENGENCERAN
DAN
PEMBAURAN

Melepaskan limbah cair

ke dalam kumpulan air yang besar (seperti lautan, danau )

17

Penangguhan dan peluruhan

Radionuklida kehilangan keradioaktifannya melalui peluruhan

Waktu paro pendek

Limbah cair, padat, gas

Pengonsentrasian dan pengungkungan

Sebagian besar radioaktivitas yang ditimbulkan oleh LRA harus


dipisahkan/ diisolasikan dari lingkungan manusia

Radionuklida yang mempunyai waktu paro sedang sampai tinggi

Limbah harus dikungkung untuk waktu yang lama


18

Pengolahan Limbah Radioaktif


Limbah
Radioaktif

Padat

Ya

Ya

Terbakar

Terbakar
Insenerasi

Tidak
Termampatkan

Ya

Tidak

Tidak
Abu

Evaporasi

Shell 950 l

Kompaksi
Hasil
Kompaksi

Cair

Drum 100 l

Sementasi

Shell 950 l

Konsentrat

Drum 200 l

Penyimpanan
Sementara

19

Pengolahan Limbah Radioaktif

20

Penyimpanan Limbah Radioaktif


1.

2.

Penyimpanan sementara

kemasan limbah memenuhi kualitas keselamatan

tidak memberikan kontaminasi internal maupun eksternal

Penyimpanan akhir/ lestari

Contoh
tempat
penyimpanan
sementara

21

Penyimpanan sementara

Kondisioning sumber bekas


(spent fuel)

Penyimpanan sementara limbah


aktivitas tinggi
22

PENYIMPANAN AKHIR/ LESTARI


Persyaratan yang harus dipenuhi :
A. Lokasi bebas banjir
B. Tahan gempa + memenuhi karakteristik materi bumi dan sifat kimia air

C. Didesain sehingga terhindar dari kekritisan


D. Ada sistem pemantauan radiasi dan radioaktivitas lingkungan
E. Ada sistem pendingin

F. Ada penahan radiasi


G. Ada sistem proteksi fisik
H. Memenuhi distribusi populasi penduduk dan tata wilayah sekitar lokasi
penyimpanan
23

Penyimpanan akhir/ lestari

Contoh Tempat Penyimpanan Lestari


24

Penyimpanan akhir/ lestari

Contoh Tempat Penyimpanan Lestari


25

PENANGGULANGAN KECELAKAAN
NUKLIR DAN ATAU RADIASI

Penghasil

Pengolah

Pengelola

Pencegahan
kecelakaan

Tindakan penanggulangan dilaporkan ke Badan Pengawas


selambat-lambatnya 30 hari

26

PROGRAM DEKOMISIONING
Dekomisioning :

Kegiatan untuk menghentikan secara tetap beroperasinya suatu instalasi nuklir


atau instalasi yang memanfaatkan zat radioaktif
Meliputi :
- Pemindahan zat radioaktif,
- Pembongkaran komponen instalasi,
- Dekontaminasi
- Pengamanan akhir

27

PROGRAM DEKOMISIONING
Pengolah LRA yang melaksanakan dekomisioning harus:

mempunyai program dekomisioning yang sudah disahkan oleh


BAPETEN

memiliki izin dekomisioning

limbah hasil dekomisioning diserahkan ke BATAN

28

We strive to minimize the environmental impact of radioactive waste (gas, liquid, solid) generated in the
course of operating a nuclear power station by eliminating the radioactive materials, or reducing or storing the
radioactive waste.

Anda mungkin juga menyukai