Efek Radisasi Terhadap Pembelahan Sel, Kemandulan, Kanker Dan Efek Letal Dari Radiasi
Efek Radisasi Terhadap Pembelahan Sel, Kemandulan, Kanker Dan Efek Letal Dari Radiasi
RADIOSENSITIVITAS
Radiosensitivitas adalah tingkat sensitivitas terhadap paparan radiasi yang
berhubungan dengan kematian sel, khususnya kematian reproduktif sel.
Kematian reproduktif adalah hilangnya kemampuan sel untuk melakukan
pembelahan (proliferasi) setelah sel melakukan mitosis dua atau tiga kali.
Radiosensitivitas suatu sel bergantung pada faktor fisik, kimia dan biologi sel.
Faktor fisik antara lain meliputi (LET) radiasi, dosis, laju dosis, dan distribusi
waktu paparan radiasi (tunggal dan fraksinasi).
Sel yang paling sensitif adalah sel dengan tingkat proliferasi yang tinggi (aktif
melakukan pembelahan) dan tingkat diferensiasi yang rendah.
Sedangkan sel yang tidak mudah rusak akibat radiasi yaitu sel dengan tingkat
diferensiasi yang tinggi dan tidak melakukan pembelahan.
Efek Bystander
Efek biologi yang timbul pada sel yang tidak dilintas radiasi
secara langsung tetapi berada berdekatan dengan sel yang secara
langsung dilintas radiasi pengion
Efek Bystander
Efek Bystander yang terjadi dapat dimediasi oleh komunikasi gap junction
intraseluler dari sel ke sel (A) atau transmisi faktor terlarut dari sel yang
diirradiasi ke sel yang tidak diiradiasi melalui medium sel (B).
Sterilitas (Kemandualn)
Efek deterministik pada organ reproduksi atau gonad
Paparan radiasi pada testis akan mengganggu proses pembentukan sel sperma
yang akhirnya akan mempengaruhi jumlah sel sperma yang akan dihasilkan
Proses pembentukan sel sperma diawali dengan pembelahan sel stem/induk
dalam testis. Sel stem akan membelah dan berdiferensiasi sambil bermigrasi
sehingga sel yang terbentuk siap untuk dikeluarkan.
Pengaruh radiasi pada sel telur sangat bergantung pada usia (Semakin
tua usia, semakin sensitif terhadap radiasi).
-Karsinogenesis
-Leukemia
-Kanker tiroid
-Kanker esophangeal
-Kanker kelenjar ludah
Karsinogenesis
Radiasi menyebabkan kanker dengan mengubah DNA.
Mekanisme yang paling mungkin adalah radiasi mutasi gen.
Mutasi gen mungkin juga melibatkan hilangnya fungsi dalam kasus gen supresor
tumor.
Data tentang radiasi kanker terutama berasal dari populasi orang yang telah terkena
radiasi tingkat tinggi, namun, pada prinsipnya, bahkan dosis rendah radiasi dapat
memulai pembentukan kanker dalam satu sel
Leukemia
Insiden leukemia (selain leukemia lumphocytic kronis) meningkat setelah terpapar
radiasi pada sumsum tulang.
Leukemia muncul lebih cepat dari kanker karena semakin tingginya tingkat
pembelahan sel dan diferensiasi sel-sel induk hematopoietic dibandingkan dengan
jaringan lain.
Kanker tiroid
Insiden karsinoma tiroid (muncul dari epitel folikular) meningkat pada manusia
setelah terpapar.
Hanya sekitar 10% atau kurang dari individu yeng terkena kanker dapat
menyebabkan kematian.
Kanker esophangeal
Data yang berkaitan dengan kanker esophangeal relatif jarang.
Kanker ini banyak ditemukan di Jepang pada mereka yang selamat dari bom
atom dan penderita diobati dengan radiasi x untuk ankylosing spondylitis.
Perkembangan SRA
(1) fase inisial
sebagai fase timbulnya gejala klinis umum yang dikenal sebagai sindroma
prodromal,
(2) fase laten,
Fase laten
Fase laten adalah suatu periode waktu dimana pasien terbebas dari simptom
akibat radiasi setelah mengalami gejala sindroma prodromal.
Lamanya fase laten sangat bergantung pada dosis, semakin besar dosis semakin
singkat masa latennya.
Fase manifestasi kerusakan sistemik tubuh dikenal sebagai sindroma radiasi akut yang
Trima kasih
Terima kasih
atas perhatiannya.