TENTANG
INTERAKSI RADIASI DENGAN ORGAN REPRODUKSI
DOSEN PEMBIMBING:
Cicilia Artitin, Amd.Rad, S.Si, M. Biomed
Disusun oleh :
NAMA : Bintang Alfra Yodi
NIM : 1910070140048
Jaringan sistem reproduksi pria bersifat radioresisten kecuali testis (berisi sel-sel
radiorsisten yakni spermatozoa matang dan sel-sel radiosensitif yakni spermatogonia sel
muda).
• Efek primer dari radiasi adalah kerusakan dan depopulasi spermatogonia, lalu
deplesi / penurunan sperma matang (maturation depletion).
• Dosis Sterilitas
Bahaya lain yang dapat terjadi adalah produksi aberasi kromosom yang mungkin
diteruskan pada generasi berikutnya padaperiode fertil sesudah radiasi tidak menghilangkan
kerusakan kromosom dalam spermatozoa.
Dosis rendah kronik dapat menimbulkan perubahan kromosom (mutasi pada generasi
kemudian). Sementara pada radioterapi, dosis total yang diberikan mampu mengakibatkan
sterilitas disamping perubahan kromosom.
SEL SPERMATOGONIUM
• Pajanan pada testis akan menganggu proses pembentukkan sel sperma yang akhirnya
akan mempengaruhi jumlah sel sperma yang dihasilkan
• Pengaruh radiasi pada reproduksi sel sperma tidak dapat diketahui setelah terpajan
radiasi, tetapi dalam waktu sekitar 2 bulan kemudian.
2. INTERAKSI RADIASI DENGAN SISTEM REPRODUKSI PADA PEREMPUAN
Pada wanita terdapat ovarium yang berfungsi untuk menghasilkan ovum. Ovum
berada dalam folikel-folikel (kantong tertutup).
• Sel-sel dalam ovum tidak membelah secara konsisten, menggantikan sel yang hilang
selama menstruasi. Ovum dilepas dari folikel matang pada ovulasi, diikuti fertilisasi
atau kalau tidak terjadi maka terjadi menstruasi.
• Pada dosis sedang mampu menimbulkan fertilitas di periode awal karena folikel
matang agak resisten yang dapat melepaskan ovum. Selanjutnya diikuti sterilitas
sementara atau bahkan permanen dikarenakan kerusakan ovum dalam folikel
sedang.
• Kemungkinan terjadinya sterilitas adalah pada dosis yang melebihi 625 rad.
SEL OOCYTES
Pada wanita di kenal dengan Namanya ovariu yang berfungsi untuk menghasilkan
ovum. Ovum berada dalam folikel-folikel (kantong tertutup). Folikel sedang
merupakan yang paling radiosensitive,sementara folikel kecil yang paling
radioresisten dan folikel besar matang tergolong cukup sensitive.
Efek radiasi pada fetus mempunyai mekanisme yang sama dengan efek orang dewasa
yaitu adanya efek deterministik / non stokastik dan efek stokastik.
A. Efek deterministik
Kematian sel.
Efeknya seperti retardasi mental, dan semakin besar dosis semakin parah efek yang
terjadi.
Efek selama kehamilan seperti kematian, abnormalitas sistem syaraf pusat, katarak,
retardasi pertumbuhan, malformasi, dan bahkan kelainan tingkah laku.
Sistem saraf fetus sangat sensitif dan periode perkembangan paling panjang.
B. Efek Stokastik
Kerusakkan DNA yang tidak dapat diperbaiki atau perbaikan yang salah.
Efeknya seperti induksi leukemia, tidak terdapat dosis ambang, dan semakin besar
dosis semakin besar kemungkinan timbulnya efek ini.