Anda di halaman 1dari 8

EFEK RADIASI

TERHADAP
REPRODUKSI DAN
JANIN
Hamil? Atau anda merasa hamil?
Silakan lapor ke petugas kami sebelum menjalani pemeriksaan sinar-X atau kedokteran
nuklir
Yang perlu anda ketahui :
 Bayi yang belum lahir lebih peka terhadap radiasi
 Risiko bergantung pada jenis tahapan kehamilan,jenis pemeriksaan dan jumlah radiasi
 Dalam berbagai situasi,pemeriksaan radiologi diagnostic cukup aman meski dalam
keadaan hamil
Perintah dan Larangan
 Jangan hindari pemeriksaan jika hal tersebut penting untuk Kesehatan anda
 Tanyalah pada petugas medik mengenai Tindakan yang dapat dilakukan untuk
mengurangi risiko
 Jika anda ragu,mintalah saran sebelum menjalani pemeriksaan
 Tanyalah,apakah uji kehamilan di perlukan.
Efek Radiasi Terhadap Janin
Bergantung usia kehamilan dan dosis
Efek utama :
- Prenatal or neonatal death
- Congenital abnormalities
- Grow impairment
- Reduced intelligence
- Genetic abnormalities
- Cancer induction
Efek stokastik dikenal dengan efek pewarisan terjadi karena
mutase pada gen atau kromosom sel sprema dan sel telur
Perubahan kode genetic yang terjadi akibat pajanan radiasi akan
diwariskan pada keturunan individu terpajan
Penelotian pada hewan dan tumbuhan menunjukkan bahwa efek
yang terjadi bervariasi dari ringan hingga kehilangan fungsi atau
kelainan anatomic yang parah bahkan kematian prematur
Dosis Ambang Retardasi Mental (Penurunan IQ)
 0,1 Gy pada kehamilan 8- 15 minggu
0,4 – 0,6 Gy pada kehamilan 16-25 minggu
 Dosis renda kronik dapat menimbulkan perubahan
kromosom (mutase pada generasi kemudian)
SEL OOCYTES
 Sementara pada Radioterapi,dosis total yang diberi
mampu mengakibatkan sterilisasi di samping
0,65 Gy Steril,reversibel perubahan kromosom. Maka dari itu, harus selalu
di lindungi dari radiasi hambur bila lapangan
penyinaran dekat dengan testis. Perlu di ketahui
5-7 Gy Steril (usia 40-an) juga bahwa impotesi tidak disebabkan oleh dosis
sterilitas.
 Pada wanita di kenal dengan Namanya ovariu yang
12-15 Gy Steril (usia 20-an) berfungsi untuk menghasilkan ovum. Ovum berada
dalam folikel-folikel (kantong tertutup). Folikel
sedang merupakan yang paling
2,5 – 6 Gy Ambang steril radiosensitive,sementara folikel kecil yang paling
permanen radioresisten dan folikel besar matang tergolong
cukup sensitive.
• Beberapa tahapan perkembangan spermatogonia menjadi spermatid adalah sangat
radiosensitive. Hal ini terutama ditemukan pada efek radiasi pada fraksi yang berbeda tahap
perkembangan fase S yang dapat di ukur dengan sitometri alir dalam waktu singkat (15 menit)
dan cara yang tepat. Dosis radiasi serendah 0,1 Gy dapat terdeteksi. Keunggulan dari sprema ini
adalah sensitivitasnya yang cenderung tinggi dan hanya di butuhkan waktu pendek untuk analisis.
Dan kenyataan bahwa pajanan radiasi pada gonad di ukur tidak lagi merupakan keunggulan
utama karena diketahui resiko genetic pada manusia mungkin jauh lebih rendah dari pada
perkiraan semula. Kelemahan dari uj ini adalah memiliki kendala yang hanya untuk populasi laki-
laki, testis pun di pastikan berada pada medan radiasi. Metode invasive dan memerlukan
peralatan mahal (flow cytometer). Analisis segera setelah pajanan (hingga 2 hari) tidak di
mungkinkan. Tidak ada informasi untuk manusia,dan data pada mencit terbatas serta hanya
untuk radiasi Gamma dan Sinar-X, iradiasi Akut dan dosis tunggal
EFEK RADIASI TERHADAP GONAD
SEL SPERMATOGONIUM

0,15 Gy Oligespermia • Efek deterministic pada organ


(penurunan jumlah sel Reproduksi atau gonad adalah
sperma) sterilitas
0,15 – 1 Gy Steril,mingguan • Pajanan pada testis akan menganggu
proses pembentukkan sel sperma
yang akhirnya akan mempengaruhi
2-3 Gy Steril, 1-2 tahun jumlah sel sperma yang dihasilkan
• Pengaruh radiasi pada reproduksi sel
3,5- 6 Gy Ambang Steril sperma tidak dapat diketahui setelah
permanen terpajan radiasi, tetapi dalam waktu
sekitar 2 bulan kemudian.

Anda mungkin juga menyukai