Prevalensi
1,5 – 4 per 1000
Kelahiran hidup atau anak-anak dengan kisaran usia tertentu
Faktor Risiko
§ Persalinan prematur
Faktor Risiko Utama, 35 % kasus
§ Prevalensi Tertinggi
Anak-anak yang lahir <28 minggu usia kehamilan
Menurun dengan meningkatnya usia kehamilan
Infeksi Intrauterin (Korioamnionitis & TORCH), Terpapar zat teratogenik,
abruption plasenta, multipara, kondisi maternal (kejang, hipertiroid)
Pra-Natal
Etiologi Perinatal
BBLR (500 – 999 gram), Lahir pervaginam dengan bantuan forsep, perdarahan
intrakranial, hipoglikemia, kejang, hiperbilirubinemia, asfiksia
Post-Natal Infeksi intrakranial, Hipoperfusi, Hipoksia jaringan otak, Infeksi otak (Meningitis
dan Ensefalitis)
Etiologi
Tipe
Evaluasi Fungsi Motorik Kasar
Gross Motor Function Classification System
(GMFCS)
§ Tidak terkait dengan timbulnya efek samping yang mengancam jiwa seperti kematian,
henti jantung/pernapasan, perawatan di ICU
§ Kontraindikasi : Myasthenia Gravis, Gangguan Konduksi Jantung, Gangguan Fungsi Ginjal
§ Efek samping Minor, seperti :
§ Double Risk
ü Hipotensi, Takikardi, Depresi Penafasan, Tidak Nyaman di Tempat Suntikan, Rasa
Kantuk, Nyeri kepala, Mulut kering, Rasa Haus, Penglihatan Kabur
§ 5 times at Risk
ü Mual, Muntah, Flushing, Warmth, Sweating
§ 15 times at Risk
ü Gatal, Kesemutan, Kelemahan Otot
Neonates
§ Tidak mempangaruhi neonatal vital parameters (HR, RR, Suhu, SpO2, GDS)
§ Suatu studi meta analisis yang diperoleh melalui RCT : Tidak ditemukan adanya adverse
outcome magensium sulfate (Sindroma Distres Pernafasan, Penggunaan Ventilasi
Mekanik, Necrotizing Enterocolitis)
§ Namun, ada 1 trial : Memperlihatkan adanya insiden spontaneous intestinal perforation
setelah initial antenatal MgSO4 administration pada bayi dengan Extreme LBW
§ Di United States (US) : 2% bayi lahir pada usia kehamilan 32 minggu dari total kelahiran
§ Lesi pada otak yang terdeteksi melalui pemeriksaan neuroimaging sangat terkait dengan hasil perkembangan
§ Cystic periventricular white matter injury, dilatasi ventrikel, dan perdarahan matrix germinal dapat dengan mudah
Randomized
MgSO4 Placebo
(Loading dose 6 g IV selama 20- (Loading dose 6 g IV selama 20-
30 menit dilanjutkan dengan 30 menit dilanjutkan dengan
dosis maintenance 2g/h) dosis maintenance 2g/h)
Setelah Kelahiran
§ 3 cranial ultrasound
§ 3 potongan coronal & 3 Hal yang dievaluasi :
potongan sagital 1. Germinal Matrix Hemorrhage
2. Periventricular Leukomalacia (PVL :
§ Diinterpretasi oleh 3 pediatric
echodense dan/atau echolucent
radiologist 3. Intracerebral echolucency/echodensity
§ Setiap gambaran di review oleh 4. Ventriculomegaly
2/3 pediatric radiologist
Analisa Statistik
• Studi Cohort
• Dianalisa dengan log-binomial regression
Pada kelompok bayi yang lahir <32 minggu dan mendapatkan serial ultrasound
Ditemukan adanya penurunan risiko temuan echodensity (OR 0.38, 95% CI 0.19-0.79) dan echolusensi (OR 0.59 95% CI 0.36 – 0.97)
pada kelompok yang mendapatkan MgSO4 dibandingkan dengan yang mendapatkan placebo.
Tidak ditemukan adanya efek dari pemberian MgSO4 dengan temuan abnormalitas
dari cranial ultrasound pada ”term” infants.
Tidak ditemukan adanya efek dari pemberian MgSO4 dengan temuan abnormalitas
dari cranial ultrasound pada ”term” infants.
§ Data Penelitian ini menegaskan kembali adanya hubungan yang kuat
white matter pada bayi yang lahir pada usia gestasi <32 minggu/preterm
§ Pada Studi Ini : Terdapat penurunan risiko CP setelah pemberian MgSO4 sebelum
§ Ditemukan adanya penurunan temuan lesi yang penting secara klinis pada pasien yang
§ Menurunkan Risiko Kematian Sel Otak (Mengurangi Sitokin Pro-Inflamatorik, Radikal Bebas)
cranial ultrasound secara serial pada neonatus prematur, MRI, dan Advanced MRI
§ Pada Studi Ini : Tidak memiliki MRI : Lesi Focal Non-Cystic Pada White Matter dapat
misdetected
§ Walaupun proporsi infants yang tidak sempat diperiksakan dengan cranial ultrasound
(6,9%) / tidak dilakukan pemeriksaan CP pada anak usia 2 tahun (4.6%) relatif sedikit , tapi
ultrasound
§ Pada ”Term Neonates” (postconceptual age = >35 minggu) = Tidak ditemukan adanya efek pemberian MgSO4
§ Pada “Preterm Neonates” (<32 minggu) = Pemberian MgSO4 menurunkan risiko temuan abnormalitas pada
cranial ultrasound
§ Ya, tidak disebutkan adanya perlakuan lain selain alokasi intervensi pada kedua
kelompok pasien
§ Hanya terdapat perbedaan jenis intervensi
Apakah Follow-Up Memadai ?
§ Tidak disebutkan secara spesifik
§ Neurodevelopmental outcome : dievaluasi bulan ke-6, ke-12,
ke-24
§ Lost to follow-up : 95 dari 2110
Apakah Semua Subjek Penelitian
Dipertanggung jawabkan ? Apakah Mereka
Dianalisa Sesuai Kelompok Mereka ?
§ Penelitian bersifat objektif karena pembacaan hasil cranial ultrasound oleh pediatric
§ Absolute Risk Reduction (ARR) : Perbedaan Absolut antara angka kejadian pada kedua
kelompok
§ Number Needed to treat (NNT) : Jumlah pasien yang harus diterapi untuk mencegah
suatu kejadian badoutcome
Seberapa Besar Dampak dari
Intervensi ?
§ Relative Risk (RR)
0.042 / 0.069 = 0.6 (RR< 1, Pemberian MgSO4 menurunkan risiko CP sebanyak 0.6x lipat)
0.069 – 0.042 = 0.027 (Keuntungan absolut dari pemberian MgSO4 adalah penurunan angka rekurensi CP sebesar 2,7%)
1 – 0.6 = 0.4 or 40% ( Pemberian MgSO4 menurunkan riisko CP 40% dibandingkan dengan kelompok kontrol)
1/ARR = 1/0.027 = 37,03 (37 pasien perlu diberikan MgSO4 untuk mencegah 1 kejadian CP)
Seberapa Tepatkah Estimasi dari
Dampak Intervensi ?
§ Pemberian MgSO4 mengurangi angka kejadian CP yang terdeteksi pada usia 2 tahun (OR 0.59 (CL 95% : 0.39 – 0.88)
95% YAKIN DENGAN PEMBERIAN MgSO4, Menurunkan RISIKO CP pada usia 2 tahun 3,9 kali
– 8,8 kali dibandingkan dengan group kontrol.
§ Pemberian MgSO4 mengurangi angka kejadian CP yang terdeteksi pada infants born at 32 weeks
§ (OR 0.63 (CL 95% : 0.42 – 0.95)
95% YAKIN DENGAN PEMBERIAN MgSO4, Menurunkan RISIKO CP pada infants born at 32
weeks 4,2 kali – 9,5 kali dibandingkan dengan group kontrol.
Apakah Pasien Kami Sangat Berbeda Hingga
Hasil Penelitian Tersebut Tidak Dapat
Diaplikasikan ?