KEDOKTERAN JIWA
Proses Grief,
Mourning, &
Bereavement Pada
Lansia
Oleh : Melvita Mentari Kurniawan - 01073180040
Pembimbing : Dr.dr.Agnes Tinneke Waney R., Sp.KJ
Pendahuluan
KEMATIAN FASE KEDUKAAN
- Dilewati oleh semua orang. - Berbeda pada setiap orang
- Bersifat universal - 10% kesedihan -> berkepanjangan &
- Keluarga dan sahabat yang dtinggalkan rumit
akhirnya akan melewati proses kedukaan - Kesedihan yang rumit memiliki prevalensi
yang lebih tinggi pada lansia
BEREAVEMENT
- Periode setelah terjadinya kehilangan (Masa kedukaan)
- Pada periode ini dapat terjadi Grief dan Mourning
Tahapan Kedukaan 01
(Kubler Ross)
PENYANGKALAN (DENIAL)
02
KEMARAHAN (ANGER)
03
MENAWAR (BERGAINING)
04
DEPRESI (DEPRESSION)
05 05
PENERIMAAN (ACCEPTANCE)
Manifestasi Klinis
Fisik Emosional
- Menangis
- Sakit Kepala - Perasaan Sedih
- Kehilangan Nafsu Makan - Perasaan Khawatir
- Sulit Tidur - Cemas
- Kelemahan, Kelelahan - Frustasi
- Perasaan Berat - Marah
- Nyeri - Rasa Bersalah
- Penyakit Terkait Stres
Lainnya
Manifestasi Klinis
Sosial Spiritual
INTEGRATED GRIEF
DISENFRANCHISED GRIEF
1. Anticipatory/Pre-Death Grief
Kesedihan/kedukaan sebelum kematian/kehilangan
sesungguhnya terjadi.
2. Acute Grief
Kedukaann setelah kematian/kehilangan dengan intensitas yang
bervariasi, dan dapat berlangsung selama beberapa minggu - bulan
3. Integrated Grief
Kedukaann yang masih berlanjut, namun berubah seiring dengan
adaptasi seseorang terhadap kedukaan/kehilangan yang dialami.
Rasa duka berkurang dari segi frekuensi, durasi dann intensitas.
4. Prolonged Grief Disorder (PGD)
Bentuk kedukaan yang bersifat persistent/dialami secara terus-
menerus, dan bersifat merusak yang terjadi akibat adanya hambatan/
kegagalan dalam beradaptasi terhadap kedukaan yang dialami.
DSM-V -> Persistent-Complex Bereavement Disorder (PCBD)
Terjadi pada 10% orang yang berduka
Prevalensi lebih tinggi pada lansia (terutama bila kematian bersifat
tidak terduga dan tidak wajar)
4. Prolonged Grief Disorder (PGD)
4. Complicated Grief
Kedukaan normal yang mengarah ke kedukaan kronik atau berkelanjutan (berlangsung
selama >6 bulan), intens, dan menganggu pasien dalam menjalani kehidupan sehari-
harinya.
4. Complicated Grief
Gejala dari complicated grief meliputi beberapa hal seperti:
- Perasaan tidak dapat melanjutkan hidup (feeling unable to move on with one’s life)
- Kerinduan akan orang yang telah meninggal (yearning for the deceased).
4. Complicated Grief
Dipengaruhi oleh beberapa faktor:
- Gender
- Usia
Contoh kesedihan yang dicabut haknya termasuk : kematian karena AIDS, bunuh
Berduka
Improvise : Menghargai batasan-batasan emosional dari pasien dan menawarkan dukungan pada pasien.
Educate : Menjelaskan kepada pasien bahwa fase duka itu datang silih berganti.
Validate the Experience : Refleksikan dan menormalkan respon-respon emosional yang dialami pasien.
Recall : Kebanyakan pasien yang sedang sekarat ingin melihat kembali ke kehidupan mereka di masa lampau
06
dan melakukan tinjauan kembali.
THANK YOU