Kelompok 3 - KESEDIHAN DAN DUKA CITA PDF
Kelompok 3 - KESEDIHAN DAN DUKA CITA PDF
Kehilangan
• dapat memiliki makna, mulai dari pembatalan kegiatan
(piknik, perjalanan atau pesta) sampai kematian orang
yang dicintai.
• Seberapa berat kehilangan tergantung dari persepsi
individu yang menderita kehilangan.
Kesedihan
• Kesedihan/GRIEF merupakan reaksi normal ketika
seorang ibu mengalami kehilangan sesuatu atau
seseorang yang dicintai.
• Kesedihan adalah reaksi emosi, mental, fisik, dan sosial
yang normal dari kehilangan sesuatu yang dicintai dan
Tahap Kesedihan dan Berduka
1. Tahap Syok
• Tahap ini merupakan tahap awal dari kehilangan. Manifestasi
perilaku meliputi penyangkalan, ketidakpercayaan, marah, jengkel,
ketakutan, kecemasan, rasa bersalah, kekosongan, kesendirian,
kesedihan, isolasi, mati rasa, menangis, introversi (memikirkan
dirinya sendiri), tidak rasional, bermusuhan, kebencian, kegetiran,
kewaspadaan akut, kurang inisiatif, mengasingkan diri, berkhianat,
frustasi, dan
2. Tahap kurang konsentrasi.
Penderitaan (fase realitas)
• Penerimaan terhadap fakta kehilangan dan upaya penyesuaian
terhadap realitas yang harus ia lakukan terjadi selama periode ini.
3. Tahap Resolusi (fase menentukan hubungan yang
bermakna)
• Selama periode ini, orang yang berduka menerima kehilangan,
penyesuaian telah komplit, dan individu kembali pada fungsinya
secara penuh.
Menurut Kubler Ross (1970),
Tahap Kesedihan dibagi menjadi 5
1. Denial • Menyangkal apa yang sebenarnya terjadi dan terus berharap
(Penyangkalan) pada apa yang mereka impikan atau angan-angankan.
2. Anger • Marah pada apa yang sedang terjadi, emosi tidak stabil dan mungkin
3. Bargaining • Terkesan seperti menerima apa yang telah terjadi tetapi tahap ini
merupakan tahap pendek atau singkat dan tidak mungkin dinyatakan
(Tawar menawar) oleh pasien. Pasien tetap berharap, itu tidak terjadi.
4. Depression • Fase ini merupakan fase yang berlangsung cukup lama, bisa
5. Acceptance • Kematian merupakan suatu hal yang tidak bisa dielakkan atau dihindari,
kesedihan akibat kematian akan mulai berkurang seiring dengan
(Menerima) berjalannya waktu, ibu dan keluarga mulai menerima kenyataan.
Tanda Gejala Berduka
1. Efek 2. Efek 3. Efek
fisik emosional sosial
• Ibu
• Ibu akan merasa
bersalah
merasa
terhadap • Ibu
kelelahan,
apa yang
sulit tidur, cenderung
terjadi,
nafsu untuk
marah,
makan menarik
sedih, dan
menghilang, diri.
benci
gelisah dan
pada
lemah.
dirinya
sendiri.
Peran bidan pada masa nifas adalah
sebagai berikut
1. Memberi dukungan yang terus menerus selama masa
nifas yang baik dan sesuai dengan kebutuhan ibu agar
mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama
persalinan dan nifas.
2. Sebagai promotor hubungan yang erat antara ibu dan
bayi secara fisik dan psikologis.
3. Mengkondisikan ibu untuk menyusui bayinya dengan
meningkatkan rasa nyaman.
4. Memberi konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai
cara mencegah perdarahan, mengenali tanda tanda
bahaya, menjaga gizi yang baik, serta mempraktekkan
kebersihan yang aman.
5. Memberikan asuhan secara profesional.
Dalam upaya membantu klien yang bersedih dan
berduka, sebagai bidan dapat memfasilitasi
penerimaan mereka pada kondisi:
a. Kehilangan bayi:
• Mengajak untuk melihat, menyentuh dan memegang bayi yang
meninggal.
• Memberi harapan kepada mereka dengan memberinama bayi,
memberi satu set jejak kaki, memberi foto.
• Memberi harapan untuk mendapatkan beberapa bentuk bantuan
pemakaman.
b. Anak yang tidak sempurna/kelainan:
• Memberikan rasa nyaman.
• Mendengarkan keluhanya.
• Tidak menyalahkan.
• Menghindari lingkungan yang memfasilitasi hal yang negatif yang
mereka rasakan.
• Menghindari penolakan terhadap bayinya.
TERIMA KASIH