Prathita Maharani
406172107
Pembimbing :
dr. Andriana Kumala Dewi, Sp.OG
• Kriteria eksklusi
– kembar monoamniotik,
– pengurangan janin pada usia kehamilan 13 minggu atau lebih,
– anomali janin yang mematikan,
– kontraindikasi persalinan per vaginam (misalnya, membahayakan janin, bayi kedua
secara substansial lebih besar daripada kembar pertama, anomali janin atau
kondisi yang dapat menyebabkan masalah mekanis saat melahirkan, dan riwayat
operasi dengan sayatan uterus sebelumnya vertikal atau riwayat operasi sesar
segmen bawah lebih dari satu)
PENILAIAN VALIDITAS/KESAHIHAN
• Dari 2804 subjek dilakukan randomisasi didapatkan data akhir 1392 kelompok
ibu dengan intervensi SC dan 1392 kelompok ibu dengan intervensi kelahiran
normal : 2759 bayi dari kelahiran SC dan 2765 bayi dari kelahiran normal
• Persalinan elektif dengan cara seksio sesarea (untuk wanita dalam kelompok
yang direncanakan persalianan sesar) atau induksi persalinan (untuk wanita
dalam kelompok yang direncanakan persalinan pervaginam) direncanakan
pada usia kehamilan antara 37 minggu 5 hari hingga 38 minggu 6 hari
• Jika bayi pertama dilahirkan pervaginam pada wanita dalam kelompok yang
direncanakan sesar, operasi caesar dicoba untuk bayi kedua, jika memungkin
secara logistic
• Jika bayi kedua dalam presentasi kepala amniotomi ditunda sampai kepala janin
engaged dilakukan persalinan spontan, kecuali status janin yang tidak
memungkinkan sehingga membutuhkan penggunaan forceps atau ekstraksi vakum
• Jika bayi kedua tidak dalam presentasi kepala dokter spesialis kandungan
memutuskan pada pilihan persalinan terbaik
• Wanita yang sudah melahirkan secara pervaginam diikuti oleh dokter spesialis
kandungan yang berpengalaman pada persalinan kembar pervaginam
• Bayi menerima ventilasi tekanan positif dengan intubasi endotrakeal, oksigen, terapi
intravena, transfusi darah, surfaktan, atau kombinasi dari terapi ini jika diperlukan
pada saat kelahiran
PENILAIAN VALIDITAS/KESAHIHAN
• Data follow-up yang dilakukan pengukuran adalah morbiditas/mortalitas yang terjadi pada ibu dan anak
pasca melahirkan. Namun, yang dimasukkan peneliti hanya definisi dari masing masing variabel, tanpa
memasukkan alat, skala, dan cara pengukuran dari variabel tersebut
1. Tidak ada perbedaan pada primary outcome neonatal antara kelompok SC dan
persalinan normal (OR 1,16%, CI 95%, p=0,49)
Hal ini menyatakan tidak terdapat perbedaan bermakna pada mortalitas dan
morbiditas pada ibu dengan kelahiran SC dan normal
Namun, ketika variabel umur gestasi dimasukkan, terjadi perubahan nilai p
menjadi < 0,001, yang menunjukkan bahwa umur gestasi berasosiasi kuat dengan
morbiditas/mortalitas bayi
• Bayi kedua lebih memungkin memiliki morbiditas/mortalitas daripada bayi pertama (odds
ratio, 1,90; 95% CI, 1,34 hingga 2,69, P <0,001).
PENILAIAN APPLICABILITY/KEMAMPUAN TERAPAN
• Penelitian ini menerapkan metode kelahiran yang dapat diterima
di hampir semua negara, termasuk Indonesia karena sudah
tersedianya fasilitas serta sumber daya manusia yang kompeten
• Di Indonesia, biasanya persalinan gemeli lebih banyak dilakukan
secara sectio cesarean, terlebih jika adanya presentasi bokong
dan lintang
• Hal ini bukan merupakan hal yang baru di Indonesia
• Angka drop-out yang didapatkan pada penelitian adalah 0,71%,
sehingga dapat diterima kepada sampel target (pedoman < 20%)
PENILAIAN APPLICABILITY/KEMAMPUAN TERAPAN
• Dilakukan nya metode randomisasi yang baik pada penelitian, dan
jumlah sampel yang besar, menunjukkan penelitian dapat
menyingkirkan adanya variabel perancu, sehingga secara umum
dapat diterima pada populasi terjangkau
• Generalisasi penelitian nampaknya tidak dapat diterapkan pada
populasi target Indonesia secara keseluruhan (terutama di tempat
dengan fasilitas dan SDM yang tidak memadai)
• Secara umum, penelitan dapat diterapkan di Indonesia, terutama
pada senter yang memadai, meskipun hasil penelitian ini kurang
bermakna
KEKUATAN PENELITIAN
• Desain acak dan penggunaan pengacakan pusat, ukuran besar
penelitian (106 pusat yang berpartisipasi di 25 negara), dan tingkat
follow-up yang tinggi.
• Atas dasar interval kepercayaan 95% disekitar odds ratio untuk hasil
primer hasil penelitian ini konsisten dengan tidak lebih dari
penguragan 23% dan tidak lebih dari peningkatan 74% dalam
kemungkinan kematian janin atau neonatal atau morbiditas neonatal
yang serius dengan persalinan sesar yang direncanakan,
dibandingkan dengan persalinan pervaginam yang direncanakan.
KELEMAHAN PENELITIAN
• Kriteria inkulsi dan ekslusi yang kurang detail
• Terdapat perbedaan dalam perlakuan randomisasi antara
kedua kelompok intervensi
• Alat, skala, dan cara ukur penelitian tidak dijelaskan oleh peneliti
• Tidak dijelaskan tentang mengenai analisis/metode apa data
penelitian diolah
• Generabilitas penelitian ini terbatas, hanya pada RS dengan
fasilitas lengkap
KESIMPULAN
• Hasil dari penelitian ini adalah pada kehamilan kembar usia
kehamilan 32 minggu 0 hari sampai dengan 38 minggu 6 hari,
dengan bayi pertama dalam presentasi kepala, perencanaan
persalinan sesar tidak menurunkan atau meningkatkan secara
signikan dari risiko kematian janin atau neonatal atau morbiditas
neonatal yang serius, dibandingakan persalinan pervaginam
• Peneliti juga tidak menemukan adanya asosiasi yang bermakna
pada mrtalitas/morbiditas maternal yang dialukukan intervensi
SC dan persalinan pervaginam
KESIMPULAN
• Perbandingan dengan penelitian sebelumnya :
1. Penelitian oleh Smith et al terdapat resiko yang lebih tinggi
pada outcome perinatal untuk bayi kedua dibanding bay
pertama
2. Penelitian oleh Hannah et al terdapat penurunan resiko
perinatal yang buruk pada persalinan SC dibanding normal
pada kehamilan ganda full term dengan presentasi bokong
3. Pada studi kohort Hoffmann et al penurunan resiko perinatal
yang buruk pada persalinan SC yang direncanakan untuk
kehamilan gemeli dibanding SC emergency atau kelahiran per
vaginam
KESIMPULAN
• Secara umum, penelitian ini adalah penelitian yang kurang baik,
karena latar belakang yang terlalu singkat, serta metodelogi penelitian
yang kurang baik
• Pengukuran data morbiditas juga dilakukan tanpa menyertakan
prosedur yang jelas
• Generabilitas mungkin hanya dapat diterima di masyarakat perkotaan
Indonesia, dimana fasilitas dan SDM sudah tersedia lengkap
• Namun hal ini nampaknya kurang relevan dengan penelitan pada
umumnya, dimana terdapat penurunan resiko perinatal yang lebih
rendah pada bayi gemeli yang dilakukan persalinan sectio cesarean
(terutama pada presentasi bokong dan lintang)
Hasil
(Karakteristik
dasar )
Hasil
(Karakteristik
Persalian)
Hasil (Hasil janin
dan neonatus)
Hasil
(Maternal
Outcome)