Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1

Pengumpulan Data
Berikut merupakan hasil pengumpulan data dari praktikum Distribusi Probabilitas.

4.1.1 Data Distribusi Hipergeometrik


Berikut pengumpulan data percobaan distribusi hipergeometrik.
Tabel 4.1 Data Distribusi Hipergeometrik
Replikasi
Tally
1
II = 2
2
I =1
3
I =1
4
I =1
5
II = 2
6
I =1
7
I =1
8
I =1
9
I =1
10
I =1

4.1.2 Data Distribusi Eksponensial


Berikut pengumpulan data percobaan distrinusi eksponensial.
Kejadian
Sukses (x)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

4.2

Waktu
(detik)
20 22
32 72
52 00
55 03
1 01 00
1 06 31
1 22 40
1 40 08
1 43 11
1 54 05
2 05 68
2 10 34
2 15 18
2 19 18
2 28 49
2 34 30
2 45 11
2 57 02
3 02 17
3 25 33

Tabel 4.2 Data Distribusi Eksponensial


Kejadian
Waktu
t
Sukse (x)
(detik)
21
3 3 27
12 50
22
3 33 99
19 28
23
3 36 21
03 03
24
3 44 96
05 97
25
3 49 84
05 31
26
4 17 90
16 09
27
4 21 49
17 68
28
4 23 99
03 03
29
4 51 09
10 94
30
5 00 24
11 63
31
5 02 74
04 66
32
5 09 49
04 84
33
5 37 52
04 00
34
5 42 21
09 31
35
5 44 09
05 81
36
6 09 78
10 81
37
6 33 32
11 91
38
6 37 26
05 15
39
6 46 32
23 16
40
6 52 63

Pengolahan Data
Berikut adalah pengolahan data Distribusi Probabilitas.

4.2.1 Pengolahan Distribusi Diskrit Hipergeometrik


Berikut merupakan pengolahan data distribusi diskrit hipergeometrik.
4.3

n Data

t
05 94
02 72
02 22
08 75
04 88
28 06
03 59
02 50
27 10
09 15
02 50
06 75
28 03
04 69
01 88
25 69
23 54
03 94
09 06
06 31

Berikut merupakan hasil pengumpulan data dari praktikum Distribusi Probabilitas.


4.1.3 Data Distribusi Hipergeometrik
Berikut pengumpulan data percobaan distribusi hipergeometrik.
Tabel 4.1 Data Distribusi Hipergeometrik
Replikasi
Tally
1
II = 2
2
I =1
3
I =1
4
I =1
5
II = 2
6
I =1
7
I =1
8
I =1
9
I =1
10
I =1

4.1.4 Data Distribusi Eksponensial


Berikut pengumpulan data percobaan distrinusi eksponensial.
Kejadian
Sukses (x)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

4.4

Waktu
(detik)
20 22
32 72
52 00
55 03
1 01 00
1 06 31
1 22 40
1 40 08
1 43 11
1 54 05
2 05 68
2 10 34
2 15 18
2 19 18
2 28 49
2 34 30
2 45 11
2 57 02
3 02 17
3 25 33

Tabel 4.2 Data Distribusi Eksponensial


Kejadian
Waktu
t
Sukse (x)
(detik)
21
3 3 27
12 50
22
3 33 99
19 28
23
3 36 21
03 03
24
3 44 96
05 97
25
3 49 84
05 31
26
4 17 90
16 09
27
4 21 49
17 68
28
4 23 99
03 03
29
4 51 09
10 94
30
5 00 24
11 63
31
5 02 74
04 66
32
5 09 49
04 84
33
5 37 52
04 00
34
5 42 21
09 31
35
5 44 09
05 81
36
6 09 78
10 81
37
6 33 32
11 91
38
6 37 26
05 15
39
6 46 32
23 16
40
6 52 63

t
05 94
02 72
02 22
08 75
04 88
28 06
03 59
02 50
27 10
09 15
02 50
06 75
28 03
04 69
01 88
25 69
23 54
03 94
09 06
06 31

Pengolahan Data
Berikut adalah pengolahan data Distribusi Probabilitas.

4.2.2 Pengolahan Distribusi Diskrit Hipergeometrik


Berikut merupakan pengolahan data distribusi diskrit hipergeometrik.
4.2.1.1 Pengolahan dengan Minitab 16
Langkah pengerjaan dengan Minitab untuk distribusi hipergeometrik adalah sebagai
berikut :
1.

Buka Minitab.

2.

Masukkan nilai peubah acak yang mungkin terjadi (x) pada C1.

3.

Pilih Calc>>>Probability Distribution >>>Hypergeometric.

4.

Pada kotak dialog pilih Probability.

5.

Pada Population Size (N), masukkan nilai N (jumlah populasi).

6.

Pada Event Count in Population, masukkan nilai k.

7.

Pada Sample Size, masukkan nilai n (jumlah sampel).

8.

Pilih Input Colunm ketik C1 dan Optional storage ketik C2.

9.

Kemudian klik OK, untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan pada gambar contoh pengerjaan
di bawah ini.

Gambar 4.1 Pengolahan

distribusi hipergeometrik

Tabel 4.3 Output distribusi


Kemungkina
Probabilita
n Sukses (x)
s
0
0,372826
1
0,443841
2
0,161397
3
0,021052
4
0,000877
5
0,000007

hipergeometrik

4.2.1.2 Pengolahan dengan Microsoft Excel


Berikut merupakan langkah-langkah pengolahan data distribusi Hipergeometrik dengan
Microsoft Excel.
1.

Menginputkan sukses dan frekuensi dari masing-masing sukses.

2.

Menghitung probabilitasnya menggunakan formulasi excel dengan cara pilih menu


Formulas >> More functions>> Statistical>> Hypgeom.dist.

Gambar 4.2 Cara memilih formulasi Hipergeometrik

3.

Akan muncul kotak Function Arguments Distribusi Hipergeometrik. Masukkan data dari
percobaan ke dalam kotak Function Arguments.

Gambar 4.3 Kotak Function Arguments

4.

Klik OK, maka akan muncul hasil probabilitasnya seperti dibawah ini.

Gambar 4.4 Hasil Probabilitas

4.2.1.3 Pengolahan manual


Rumus untuk menghitung distribusi hipergeometrik adalah sebagai berikut:
H (x; N; n; k) =

( )(

( )

Dari data yang telah dikumpulkan dapat diketahui bahwa:


N= 30
; n= 5
;k=5
Jika x = 0, maka:
H (0; 30; 5; 5) =

( )(
(

)
)

( )(
(

)
)

= 0,372826

Jika x = 1, maka:
H (1; 30; 5; 5) =

( )(
(

)
)

( )(
(

)
)

= 0,443841

Jika x = 2, maka:
H (2; 30; 5; 5) =

( )(
(

)
)

( )(
(

)
)

= 0,161397

= 0,021052

= 0,000877

= 0,000007

Jika x = 3, maka:
H (3; 30; 5; 5) =

( )(
(

)
)

( )(
(

)
)

Jika x = 4, maka:
H (4; 30; 5; 5) =

( )(
(

)
)

( )(
(

)
)

Jika x = 5, maka:
H (5; 30; 5; 5) =

( )(
(

)
)

( )(
(

)
)

4.2.1.4 Perbandingan Hasil Pengolahan


Tabel 4.4 Perbandingan Hasil Pengolahan Distribusi Hipergeometrik
Minitab
Excel
Manual
Kemungkinan Probabilitas Kemungkinan
Probabilitas
Kemungkinan
Probabilitas
Sukses (x)
Sukses (x)
Sukses (x)
0
0,372826
0
0,372826
0
0,372826
1
0,443841
1
0,443841
1
0,443841
2
0,161397
2
0,161397
2
0,161397
3
0,021052
3
0,021052
3
0,021052
4
0,000877
4
0,000877
4
0,000877
5
0,000007
5
0,000007
5
0,000007

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa hasil pengolahan dari minitab, excel, dan
manual nilainya sama.
4.2.1.5 Grafik Perbandingan Data Empiris dan Teoritis
Tabel 4.5 Perbandingan Data Empiris dan Teoritis
Kemungkinan Sukses (x)
Empiris
0
0
1
0,8
2
0,2
3
0
4
0
5
0

Teoritis
0,372826
0,443841
0,161397
0,021052
0,000877
0,000007

1
0.8
0.6
Empiris

0.4

Teoritis

0.2
0
Kejadian Kejadian Kejadian Kejadian Kejadian Kejadian
Sukses 0 Sukses 1 Sukses 2 Sukses 3 Sukses 4 Sukses 5
Gambar 4.5 Grafik Perbandingan Data Empiris dan Teoritis

Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa tidak ada nilai yang sama dari data empiris dan
teoritis, baik mulai dari kejadian sukses 0 sampai kejadian sukses 5. Perbedaan ini terjadi
karena perhitungan data empiris memperhatikan frekuensi dari masing-masing replikasi,
sedangkan perhitungan data teoritis tidak memperhatikan frekuensi, namun memperhatikan
populasi secara keseluruhan. Bisa dikatakan bahwa sampel dari tiap replikasi tidak sanggup
mewakili populasi.
4.2.3 Pengolahan Distribusi Kontinyu Eksponensial
Berikut merupakan pengolahan data distribusi kontinyu eksponensial.
4.2.2.1 Pengolahan dengan Minitab 16
Langkah pengerjaan dengan Minitab untuk distribusi eksponensial adalah sebagai berikut.
1.

Buat kelas dan interval dari selisih waktu antar kejadian sukses.

2.

Tentukan rata-rata dari selisih waktu antar kejadian sukses.

3.

Buka program Minitab 16

4.

Masukkan tepi bawah kelas pada kolom C1 dan tepi atas kelas pada kolom C2.

5.

Klik Calc >>> Probability Distribution >>> Exponential, akan muncul kotak dialog berikut:

Gambar 4.5 Pengolahan distribusi eksponensial

6.

Isikan scale dengan rata-rata selisih waktu antar kejadian sukses, dan input column
dengan kolom dimana data akan dihitung. Lalu isikan optional storage dengan kolom
dimana data akan diletakkan setelah dihitung. Klik OK, maka akan muncul output sebagai
berikut:

Gambar 4.6 Pengolahan distribusi eksponensial

7.

Untuk menghitung probabilitas dari masing-masing kelas maka kurangilah nilai CDF Max
dengan CDF Min, dengan cara klik Calc >>> Calculator, maka akan muncul kotak dialog
sebagai berikut:

Gambar 4.7 Pengolahan distribusi eksponensial

8.

Ouput dari calculator adalah sebagai berikut:

Gambar 4.8 Output distribusi eksponensial

4.2.2.2 Pengolahan dengan Microsoft Excel


Berikut merupakan pengolahan data distribusi Eksponensial dengan Microsoft Excel.
1. Hitung range dari data dengan cara data tertinggi dikurangi dengan data terendah.
2. Hitung banyak kelas dengan rumus 1 + 3,3 log n (n adalah jumlah data).
3. Hitung interval yang ada dengan cara range dibagi banyak kelas.
4. Hitung rata-rata data tersebut menggunakan rumus rata-rata data berkelompok.
5. Hitung lamda dengan cara 1 dibagi rata-rata.

6. Masukkan tepi bawah dan tepi atas dari interval.


7. Hitung CDF Min menggunakan rumus =EXPON.DIST(Tepi bawah;lamda;TRUE)
8. Hitung CDF Max menggunakan rumus =EXPON.DIST(Tepi atas;lamda;TRUE)
9. Pada kolom P(ta-tb) CDF Max dikurangi dengan CDF Min untuk mengetahui probabilitas
dari masing-masing kelas.

Gambar 4.9 Output distribusi eksponensial

4.2.2.3 Pengolahan Manual


Berikut adalah pengolahan data distribusi eksponensial secara manual. Pengolahan
distribusi eksponensial secara manual dilakukan dengan cara berikut :
Nilai max

= 28,06 detik

Nilai min

= 1,88 detik

Jangkauan (range)

= nilai max nilai min = 28,06 1,88 = 26,18

Banyak kelas

= 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 39 = 6,25 7 kelas

Panjang kelas (c)

= jangkauan / banyak kelas = 26,18/7 = 3,74

Interval
1,88 5,62
5,63 9,37
9,38 13,12
13,13 16,87
16,88 20,62
20,63 24,37
24,38 28,12
Jumlah

Tabel 4.6 Perhitungan Distribusi Eksponensial Secara Manual


Fr
Xi
16
3,75
11
7,5
4
11,25
1
15
1
18,75
2
22,5
4
26,25
39
105

Fr.Xi
60
82,5
45
15
18,75
45
105
371,25

Rata-rata :

9,5192

Tabel 4.7 Perhitungan Distribusi Eksponensial Secara Manual


a=
b=
=
0,446176
0,178784
5,63 x 9,37
=
0,626504
0,446176
9,38 x 13,12
=
0,748116
0,626504
13,13 x 16,87
=
Interval
1,88 x 5,62

P= a b
0,267392

0,180328

0,121612

0,082015

0,830131
16,88 x 20,62

0,748116
=

0,885441

20,63 x 24,37

=
0,922742

24,38 x 28,12

0,055310

0,037301

0,025156

0,830131
0,885441
=

0,947898

0,922742

4.2.2.4 Perbandingan Hasil Pengolahan

Interval
1,88 x 5,62
5,63 x 9,37
9,38 x 13,12
13,13 x 16,87
16,88 x 20,62
20,63 x 24,37
24,38 x 28,12

Tabel 4.8 Perbandingan Hasil Pengolahan Distribusi Eksponensial


Minitab
Excel
Manual
P(ta-tb)
P(ta-tb)
P(ta-tb)
0,267
0,267
0,267
0,180
0,180
0,180
0,122
0,122
0,122
0,082
0,082
0,082
0,055
0,055
0,055
0,037
0,037
0,037
0,025
0,025
0,025

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa setelah hasil pengolahan minitab, excel, dan
manual dibulatkan 3 angka di belakang koma nilainya semua sama. Baik nilai CDF Min, CDF Max,
maupun nilai P(ta-tb).
4.2.2.5 Grafik Perbandingan Data Empiris dan Data Teoritis
NO
1
2
3
4
5
6
7

Interval
1,88 x 5,62
5,63 x 9,37
9,38 x 13,12
13,13 x 16,87
16,88 x 20,62
20,63 x 24,37
24,38 x 28,12
jumlah

Tabel 4.9 Perbandingan Data Empiris dan Data Teoritis


Fi
Xi
Fi.Xi
Empiris
16
3,75
60
0,161
11
7,5
82,5
0,222
4
11,25
45
0,121
1
15
15
0,040
1
18,75
18,75
0,051
2
22,5
45
0,121
4
26,25
105
0,283
39
105
371.25

0.3
0.25
0.2
0.15
Empiris

0.1

Teoritis

0.05
0
1,88 5,63 9,38 13,13 16,88 20,63 24,38
x
x
x
x
x
x
x
5,62 9,37 13,12 16,87 20,62 24,37 28,12

Gambar 4.13 Grafik Perbandingan Data Empiris dan Data Teoritis

Teoritis
0,267
0,180
0,122
0,082
0,055
0,037
0,025

Anda mungkin juga menyukai