LAPORAN TUTORIAL
SGD 1 LBM 1
ERUPSI GIGI
Page 1
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan laporan hasil SGD 1 ERUPSI GIGI.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas SGD yang telah dilaksanakan. Meskipun banyak
rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil
menyelesaikannya dengan baik.
Keberadaan makalah ini sungguh sangat membahagiakan, karena selama ini mahasiswa
kedokteran gigi dapat belajar mengenai topik atau subjek yang memang harus dipelajari. Selain
itu kita sebagai mahasiswa dapat lebih mengerti tentang Erupsi Gigi,mengenai fungsinya
sebagai salah satu pengatur system eksokrin di dalam tubuh.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu kami dalam mengerjakan laporan ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
teman-teman mahasiswa yang juga sudah bersusah payah membantu baik langsung maupun
tidak langsung dalam pembuatan laporan ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil laporan ini.
Karena itu kami berharap semoga laporan ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita
bersama. Pada bagian akhir, kami akan mengulas tentang berbagai pendapat dari orang-orang
yang ahli di bidangnya, karena itu kami harapkan hal ini juga dapat berguna bagi kita bersama.
Semoga laporan yang kami buat ini dapat membuat kita mencapai kehidupan yang lebih baik
lagi. Amin.
Page 3
B.Skenario
Pediatric patients 6 years of age, she came with her mother to check the new tooth
which is out of the gum and the colour is yellow. It was located behind the center of first
incisors. Mother said His Brother had already grown four teeth in the same age. The dentist
checked the mobility of teeth to determine next treatment.
B. Identifikasi Masalah
1. Apa definisi dari erupsi gigi?
2. Macam-macam gigi berdasarkan bentuk dan fungsinya?
3. Apa saja lapisan pembentuk gigi?
4. Jelaskan tentang embriologi gigi?
5. Jelaskan tahap- tahap pertumbuhan gigi?
6. Apa saja factor yang mempengaruhi erupsi gigi?
7. Jelaskan tentang proses erupsi gigi?
8. Jelaskan mengenai waktu erupsi gigi !
9. Apa perbedaan gigi susu dan gigi permanen?
10. Apa saja kelainan pada gigi akibat gangguan pertumbuhan dan perkembangan?
11. Bagaimana cara menghindari agar gigi tidak tumpang tindih?
12. Apa yang menyebabkan gigi goyang ?
Page 4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.LandasanTeori
1.Erupsi Gigi
a.Definisi Erupsi Gigi
Erupsi gigi merupakan proses fisiologis yang berupa pergerakan gigi yang dimulai
dari tulang alveolar kemudian gigi menembus gingiva sampai pada posisi fungsional
pada dataran oklusal.
b.Macam-macam gigi berdasarkan bentuk dan fungsinya?
-
Gigi insisivus
: Berbentuk seperti kapak,berfungsi untuk memotong
makanan
Gigi caninus/ taring
: Berbentuk seperti kerucut, berfungsi untuk menyobek
makanan
Gigi premolar/ geraham depan : Berbentuk berlekuk,berfungsi untuk mengunyah
makanan
Gigi molar/ geraham belakang : Berbentuk berlekuk, berfungsi untuk mengunyah
makanan dan menggiling makanan
Struktur propriodontal :
Terdiri dari :
1. Enamel merupakan bagian paling keras dari penyusun gigi, mengandung kalsium,
fosfor, dan fourida yang fungsinya melindungi bagian dari dentin.
2. Dentin : strukturnya sama dengan tulang berwarna kekuningan.
Struktur endodontal : terdiri dari pulpa yang didalam nya banyak mengandung saraf,
pembuluh darah dan jaringan limfe
Struktur periodontal : Terdiridari :
1. Sementum
2. Tulang alveolar : tempat melekatnya gigi
Page 5
Keterangan :
A. Tahap stadium tunas
pada minggu ke 8 pembentukan gigi dimulai ketika epitel mulut masuk/
mengevaginasi ke dalam mesenkim mulut sehingga mulai terbentuk tunas gigi
Page 6
B. Stadium topi
Pada minggu ke 10 ,
Jaringan mesenki pada mesenkim papila dentin yang berada di central dentin
(gelas anggur terbalik ) mendesak epitel dentin yang akan membentuk ruangan
pulpa
C . Stadium bel
-
3 bulan :
Terbentuk lapisan yag blm sempurna, yaitu retikulum stelata. Sebelum
pembentukan retikulum stelata ada pembentukan odontoblas predentin
dentin --> masuk ke sekat enamel yan melalui processus tomes dan membentuk
ameloblas dan membentuk enamel dan akhinrya akan terhjadi pembentukan
retikulum stelata.
6 bulan
Terbentuk lapisan gigi yang sempurna, tetapi belum menembus gingiva masih
tertanam dalam gusi.
Pra erupsi : dimulai pada saat pembentukan benih gigi sampai mahkota selesai
dibentuk
Terjadi 6 tahap :
1. Inisiasi
Pada tahap ini terjadi penebalan jaringan ectoderm di regioregio bucal lengkung
gigi dan meluas sampai bagian maksila dan mandibular
2. Proliferasi
Pada tahap ini lapisan sel mesenkim yang berada pada lapisan dalam mengalami
proliferasi, memadat dan bervaskularisasi membentuk papilla gigi yang
kemudian membentuk dentin dan pulpa pada tahp ini. Sel sel mesenkim berada
di sekeliling organ gigi dan papilla gigi memadat dan fibrous, disebut kantong gigi
yang akan menjadi sementum, membrane periodontal, dan tulang alveolar
Page 7
3. Histodiferensiasi
Pada tahap ini terjadi diferensiasi seluler. Sel sel epitel dalam menjadi semakin
panjang dan silindris disebut sebagai ameloblas yang akan berdiferensiasi
menjadi email dan sel sel bagian tepi dari papilla gigi menjadi odontoblast yang
akan berdiferensiasi menjadi dentin.
4. Morfodiferensiasi
Pada tahap ini proses ini terjadi sebelum deposisi matriks dimulai. Terdapat
deposit email dan matriks dentin pada daerah tempat sel sel ameloblas dan
odontoblas yang akan menyempurnakan gigi sesuai dengan bentuk dan
ukuranya.
5. Aposisi
Pada tahap ini terjadi pembentukan matriks keras gigi baik pada email dentin
dan sementum. Metriks email terbentuk dari sel sel ameloblas yang bergerak kea
rah tepi dan telah terjadi proses kalsifikasi sekitar 25%-30%.
6. Kalsifikasi
Pada tahap ini terjadi pengendapan garam-garam kalsium anorganik selama
pengendapan matriks
-
Fungsional
Pada tahap fungsional dimulai sejak gigi difungsikan dan berakhir ketika gigi tanggal
dan berlangsung selama bertahun tahun. Selama tahap ini gigi bergerak kea rah
oklusal, mesial dan proksimal
Page 8
Jenis Kelamin
Waktu erupsi gigi permanen rahang atas dan bawah terjadi bervariasi pada
Setiap individu. Pada umumnya waktu erupsi gigi anak perempuan lebih cepat
dibandingkan laki-laki. Perbedaan ini berkisar antara 1 hingga 6 bulan.
-
Faktor Lingkungan
Pertumbuhan dan perkembangan gigi di pengaruhi oleh factor lingkungan
Tetap tidak banyak mengubah sesuatu yang telah ditentukan oleh faktor keturunan.
Pengaruh factor lingkungan terhadap waktu erupsi gigi adalah sekitar 20 %.
g. Proses erupsi gigi
-
Tahap Praerupsi
Tahap praerupsi dimulai saat pembentukan benih gigi sampai mahkota selesai di
bentuk. Pada tahap praerupsi, rahang mengalami pertumbuhan pesat di bagian
posterior dan permukaan lateral yang mengakibat kan rahang mengalami peningkatan
panjang dan lebar kearah anterior-posterior. Benih gigi bergerak kearah oklusal.
-
Tahap Prafungsional
Tahap prafungsional dimulai dari pembentukan akar sampai gigi mencapai dataran
oklusal. Pada tahap prafungsional gigi bergerak lebih cepat kearah vertikal.Selain
bergerak kearah vertikal, pada tahap prafungsional gigi juga bergerak miring dan
rotasi.Gerakan miring dan rotasi dari gigi ini bertujuan untuk memperbaiki posisi gigi
berjejal di dalam tulang rahang yang masih mengalami pertumbuhan.
Page 9
Tahap Fungsional
Tahap ini dimulai sejak gigi difungsikan dan berakhir ketika gigi telah tanggal. Selama
tahap fungsional gigi bergerak kearah oklusal, mesial, dan proksimal. Pergerakan gigi pada
tahap fungsional ini bertujuan sehingga oklusi dan titik kontak proksimal dari gigi dapat
dipertahankan. Penggerak gigi selama tahap fungsional sama dengan tahap prafungsional
yaitu proliferasi ligamen periodontal, tetapi berjalan lebih lambat.
h.waktuerupsigigi
Gigi susu : jumlah 20
RahangAtas :
- insuisivus central
- Insisivus lateral
- Caninus
- molar pertama
- molarkedua
RahangBawah :
- insuisivus central
- Insisivus lateral
- Caninus
- molar pertama
- molar kedua
Page 10
i. Perbedaangigisusudangigipermanen
GIGI SULUNG
1. Tanduk pulpa lebih tinggi dan ruang
lebih lebar.
2. Ukuran mesio-distal korona gigi sulung
lebih lebar dari pada ukuran servikoinsisalnya, kecuali incisivus sentral,
lateral, kaninus bawah, dan incisivus
lateral atas.
3. Ukuran mesio-distal akar-akar gigi susu
depan sempit
4. Pada gigi susu tidak ada gigi premolar
atau gigi yang menyerupai premolar.
5. Akar-akar dan korona molar susumesiodistal dan seperti gaservikal lebih
sempit
6. Akar-akar molar susu relative lebih
sempit/ramping, panjang dan lebih
divergen (memancar)
7. Akar-akar gigi susu mengalami resorpsi.
8. Gigi geligi susu lebih putih
9. Pada gigi susu tidak terbentuk sekunder
dentin.
10. Permukaan fasialnya lebih licin
11. Perbedaan formula dan jumlahnya: Gigi
susu: i 2/2 c 1/1 m 2/2 = 10. Jumlah= 20
GIGI PERMANEN
1. Tanduk pulpa nya lebih rendah dan
ruang pulpanya lebih sempit
2. Ukuran mesio-distal korona gigi
permanen lebih sempit dari pada
ukuran serviko-insisalnya.
3. Ukuran mesio-distal akar-akar gigi
permanen depan lebar
4. Pada gigi permanen terdapat gigi
premolar
5. Akar-akar dan korona molar permanen
mesio-distal dan sepertiga servikal lebih
lebar
6. Akar-akar molar permanen lebih lebar ,
pendek, dan lebih konvergen
7. Akar-akar gigi permanen tidak
mengalami resorpsi
8. Gigi geligi permanen lebih kuning
9. Pada gigi permanen terbentuk sekunder
dentin
10. Permukaan fasialnya lebih kasar
11. Perbedaan formula dan jumlahnya. Gigi
tetap: I 2/2 C 1/1 P 2/2 M 3/3. Jumlah
= 32
Neonatalteeth
: Kelainan erupsi pada saat masih janin
Anodontia
: Kelainan yang disebabkankarena tidak tumbuhnya gigi
karena tidak memiliki benih gigi
Fusion
: Kelainankarenaadanya2 benih gigi yang membentuk satu
jenis gigi
Gemination
: Kelainankarenaadanya2 mahkota yang memiliki 1 akar
Kista erupsi
: Kelainan yang terjadi karena pengumpulan jaringan/
darah biasanya pada permukaaan oklusal gigi molar susu, menyebabkan kebiruan
gigi, kemerahan dan pembengkakan pada mukosa
Super numerary
: Kelainan yang disebabkan karena jumlah gigiyang
berlebihan
Page 11
Hipodonsia
: Keadaan dimana tidak adanya gigi dalam rentang 1-6
gigi, melibatkan gigi susu dan permanen, yang tidak terbentuk adalah P2 bawah, I2
RA, P2 RA
Eruption gingivitis
:Keadaan dimana ditemukanya peradangan gusi yang
disebabkan proses erupsi gigi pada anak
Dengan mencabut gigi susu sebelum gigi permanen tumbuh, atau ketika gigi susu
sudah mulai muncul tanda2 akan tanggal
Page 12
B.KerangkaKonsep
Page 13
BAB III
KESIMPULAN
Oklusal. Gigi terdiri dari struktur propriodontal yang berupa Enamel dan Dentin,
Struktur Endodontal yang terdiri dari pulpa, pembuluh darah dan jaringan limfe,
Struktur periodontal yang terdiri dari sementum, tulang alveolar, gingiva dan membran
periodontal. Embriologi gigi sendiri dimulai dari stadium tunas, stadium topi dan
stadium bel.
Proses erupsi gigi dimulai dari tahap praerupsi, terjadi pada saat pembentukan
benih gigi sampai mahkota selesai di bentuk. Kemudian tahap prafungsional dimulai dari
pembentukan akar sampai gigi mencapai dataran oklusal. Pada tahap prafungsional gigi
bergerak lebih cepat kearah vertikal. Kemudian tahap fungsional, tahap ini dimulai sejak
gigi difungsikan dan berakhir ketika gigi telah tanggal. Untuk menghindari gigi agar tidak
tumpang tindih yaitu dengan mencabut gigi susu sebelum gigi permanen tumbuh dan
ketika gigi susu sudah mulai muncul tanda-tanda akan tanggal.
Page 14
DAFTAR PUSTAKA
Page 15